Anda di halaman 1dari 4

Kebanyakan ahli antropologi - bahkan Hippier dan Stein , kami juga mengakui bahwa banyak

urur dalam farmakopes pribumi memiliki nilai terapi yang khusus dan bahwa keterampilan dari banyak
penyembuh pribumi tidaklah dapat disangkan Bersamaan dengannya , hokii menunjukkan kepada kita
bahwa farmakopes non - Barat sebagai sistem - sistem , relatif tidak efektif dibandingkan dengan
antibiotik dan obat-obatan tang mudah dicapai para dokter yang berpendidikan ilmiah , dan tidak semua
teknik pengubaran pribumi mempunyai alla positif Gonzales menulis sebagai berik mengonal Guatemala .
Sementara kami cenderung untuk menyetujui mereka , yang seperti pare tokoh tersebut di atas , bersifat
skeptis rerhadap pernyataan yang kadang - kadang berlebihan mengenai farmakopes pribumi , kami
mencatat pendapat pendapat yang berbeda dari tokoh - tokoh lain yang mempunyai otoritas untuk
berbicars secara kualitatif . Misalnya , dokter - ahli antropologi epidemiolog Frederick Duon yang
memperluas latihan profesionalnya dan mempunyai pengalaman lapangan yang was di berbagai wilayah
tropis , menyimpulkan bahwa banyak dari tanaman obat - obatan dari berbagai masyarakat primitif
nampaknya banyak memberikan akibar akibat yang menguntungkan

Bagi para praktisi dari apa yang kita sebut sebagai sistem - sistem " naturalis tik , " hal ini
memungkinkan . Betapapun , patologi humoral klasik , pengobatan Ayurveda , dan pengobatan
tradisional Cina menpunyai suatu tradisi tulisan , dan paling sedikit , beberapa penyembuh dapat
membaca dan menulis dan mem buat catatan - catatan . Namun kami merasa bahwa asumsi tersebut tidak
berlaku , sejauh yang menyangkut para penyembuh " personalistik , " dan kategori ini meliputi pula
sejumlah besar catatan etnografis , Pandangan Dunn merupakan tingkatan yang berlebihan dari
rasionalisme ilmiah terhadap para ahli ramuan tradisional tersebut , yang sungguh tidak cocok dengan
pendekatan yang bersifat magis , ritualistik dan personalistik mengenai penyakit . Mereka sedikit sekali
menyimpan , dan kekurangan catatan pemahaman tentang kelompok - kelompok " kontrol " maupun
kesimpulan statistik , yang penting bagi suatu pendekatan empiris semacam itu .

Alland berbicara mengenai apa yang kita artikan sebagai suatu dikotomi fundamental dalam
pendekatan non - Barat dan pendekatan ilmiah terhadap pens litian medis . " Suatu ciri khusus dari
kebudayaan Barat adalah teknologi dan ilmu yang berorientasi eksternal dan berlandasan empiris . Aspek
utama dari keber hasilannya adalah pembentukan dari suatu rangkaian aturan - aturan metodologis yang
konsisten , yang dikodifikasikan ke dalam metode ilmiah . Apabila orientasi tersebut diterapkan pada
penyakit dan pengobatan , maka orientasi ini , khusus nya apabila dikombinasikan dengan suatu teknologi
yang bersangkutan , mau tidak mau akan menjurus pada perkemba pengobatan yang rasional dan efektif .
Tanpa metodologi yang demikian , pedoman yang tersedia dalam dunia eksternal untuk penggambaran
tentang sebab dan penemuan dari pengobatan yang efektif , terhalang oleh tingkatan suara yang tinggi .
Tingkatan suara itu dise babkan oleh kesulitan dalam diagnosis , di mana kondisi - kondisi internal meng
hasilkan gejala - gejala somatik yang kabur , dan di mana sangat sulit untuk mem bedakan satu perangkat
gejala dengan suatu perangkat gejala yang lain . Tingkatan suara dinaikkan hingga makin keras oleh
kenyataan bahwa pasien menjadi sembuh , apa pun terapinya . Tentu saja tingkatan suara itu bisa
dikurangi dengan dilakukannya eksperimen - eksperimen yang cermat , terstruktur dan terkontrol , namun
justru di sinilah titik di mana kasus - kasus pengobatan non . Barat umumnya berada jauh di bawah nilai
yang dibutuhkan bagi objektivitas dan orientasi empiris " ( Alland 1970 : 127-128 ) .

Bahkan dalam sistem sistem medis naturalistik terdapat bukti yang berbeda dengan hipotesis
Dunn bahwa metode metode pengujian Darat dan non - Barat secara kualitatif tidak berbeda . Carl
Taylor , yang merasa bahwa suatu sintesis antara pengobatan modern dengan pengobatan Ayurveda itu
diinginkan , menun jukkan masalah dalam konteks dikotomi panas - dingin , " Kepercayaan tentang
makanan panas dan makanan dingin demikian tersebar di India , sehingga wajar untuk berpikir bahwa ada
beberapa uniformitas dalam pola - pola tersebut Pola - pola makan nampaknya bethubungan dengan ide -
ide tentang berbagai bahaya mengenai makan makanan panas dalam musim panas atau makan makan an
dingin dalam musim dingin , atau dalam hubungannya dengan demam , diare , atau reumatik.

Asumsi baliwa metode - metode pemeriksaan yang digunakan oleh para ahli ramuan tradisional
tidak berbeda secara kualitatif dari apa yang dipakai dalam penelitian medis masa kini , kami rasa tidak
memuaskan dalam suatu segi lam lagi , hal itu memperkirakan suatu tingkatan kerjasama dan
pemanfaatan yang sama tentang pengetahuan medis . Namun , seperti pada orang Arande , apabila
pengetahuan medis dan mantra - mantra magis dipandang sebagai milik yang di alihkan kepada orang lain
melalui transaku transaku komernal , " pemilikan ber tama " atas akumulasi pengetahuan secara mudah
bukanlah merupakan aturan . Kami melihat bahwa sejumlah obat - obatan pribumi telah dimasukkan ke
dalam farinakopes Barat , tidak ada perbedaan mengenai hal itu . Namun jumlah dan ciri - ciri dari obat -
obatan tersebut bukanlah pertanyaan yang sebenarnya . Pertanyaan yang tepat adalah , berapa banyak dari
jenis jenis khusus tersebut digunakan dalam suatu sistem pengobatan pribumi , dan sejauh mana jenis
jenis itu digunakan dalam kasus - kasus di mana mereka menjadi khusus ? Untuk meng mbil contoh -
contoh dari obat obatan yang secara farmakologi dianggap aktifyang terdapat pada seluruh umat
manusia , sebagai bukti akan efektivitasnya terhadap sistem - sistem medis khusus , sama halnya dengan
membuat daftar dari seluruh kata dalam berbagai bahasa orang - orang Indian Amerika yang mirip dengan
kata - kata yang ditemukan dalam bahasa - bahasa Asia , sebagai bukti tentang adanya kontak trans -
Pasifik .

PENGOBATAN - PENGOBATAN NON - BARAT BERBAGAI CONTOH DAN BAHAYA


Beberapa pengamat mengajukan argumentasi baliwa obat - obatan non - Barat , jika tidak
sepenuhnya efektif , paling sedikit tidak membahayakan , dan apabila memenuhi kebutuhan psikologis ,
penggunaannya seharusnya didukung . Namun terdapat cukup banyak contoh mengenai praktek - praktek
yang membahayakan yang menunjukkan bahwa filsafat itu tak dapat dipertahankan . Carl Taylor , dalam
memperingatkan tentang slogan " yang seringkali terdengar di India dan negara - negara lain Asia . bahwa
obat - obat bius pribumi itu tidak ber bahaya , " menulis bahwa " Banyak kesalahan dibuat karena
penggunaan yang tak tepat dari sebagian obat bius itu . Misalnya , mercuri dan berbagai metal berat
lainnya yang digunakan secara ekstensif dalam pengobatan Ayurveda dan peng obatan Islam adalah
sangat berbahaya " ( C.E. Taylor et al 1973 308 ) Dalam artikel yang sama , Leslie memberi contoh
tentang " glaukoma yang disebabkan oleh sejenis candu ( poppy ) yang dimasukkan ke dalam obat
tradisional di India dan Pakistan , " setelah diperkenalkan dari Meksiko , karena tanaman itu
diidentifikasikan secara keliru dengan tanaman yang terdaftar dalam buku Ayurveda ( Ibid . , 312 ) .

Praktek serupa yang berbahaya dilaporkan dari Afrika . Di Ibadan , Nigeria , Agbo tutu adalah
tonik yang terkenal sebagai obat yang terbaik bagi kejang kejang pada anak - anak kecil dan digunakan
pula sebagai suatu obat pencegahan . Daun tembakau hijau direndam dalam air seni manusia atau sapi dan
ditambah dengan daun - daunan yang lain , sementara " timbul kontroversi mengenai apakah penambahan
minuman keras Gordon's Gin ke dalamnya merupakan suatu kehas rusan ataukah suatu kemewahan . "
Hasil akhirnya adalah suatu campuran nikotin yang keras , yang dalam jumlah besar menekan aktivitas
otak . " Anak - anak yang dibawa ke rumah sakit setelah menerima pengobatan ini dalam dosis yang berle
bihan , sering tidak sadarkan diri " ( Maclean 1971 : 84 ) .

Bentuk pengobatan tradisional lainnya , seperti yang nampak dari tiga buah contoh dari Peru ,
tampak kurang membahayakan , namun kemungkinan bukan merupakan pilihan pertama bagi pasien yang
telah terbiasa dengan obat - obatan ilmiah . Untuk penyakit kuning , campurkanlah bubuk kentang yang
beku dengan tiga ckor lintah dan air seni supi hitam , diminum setiap hari Selasa dan Jumat ( Valdi zan
dan Maldonado 1922 : II 322 ) .Untuk erisypelas , potonglah dada seekor ayam jantan dan barutkan
darahnya pada bagian - bagian tubuh yang terserang ( Ibid , 475 ) Untuk penyakit typhus dan demam
typhus , belah seekor anjing hitam pada arah garis perut dan letakkan sisi tubuh anjing hangat yang
bergelimang darah itu di atas perut pasien ( Ibid . , 515 ) .

Pengobatan yang lebih rumit dilaporkan dari sebuah desa orang Indian , yaitu desa Chinaura di
distrik Lucknow , di mana korban gigitan anjing harus mandi pada hari Minggu dan Selasa yang
berikutnya , di sebuah sungai , 15 mil jauhnya dari tumah pasien Kemudian ia harus memberikan tepung
gandum dan gumpalan ( gula aren ) kepada anjing - anjing yang berkeliaran di sepanjang tepian sungai .
Lukanya dilumuri lumpur dan pasien setiap hari harus menyeberangi sungai itu tujuh kali bolak - balik
Kemudian seorang dukun mantra mengeluarkan bisa dari gigitan anjing tersebut dengan meletakkan
tongkat best tujuh kali di sekeliling luka , dengan mengucapkan mantra mantra yang tepat ( Hasan 1967
160 ) . Apabila anjing yang bersangkutan tidak gila , pasien mungkin bisa sembuh .

Ternyata dalam kasus rabies , pengobatan cara Pasteur lebih disukai . George Way Harley ,
seorang dokter Amerika yang telah disebut di atas , yang pernah tinggal selama 15 tahun di antara
penduduk Mano di Liberia dan menemukan sejumlah pengobatan pribumi yang " rasional " seperti
semprotan , tapel , penahan fraktur , kadang - kadang diuji kesabarannya dalam menghadapi para
pasiennya . " Seorang bayi Mano campuran di rumah seorang pejabat , yang menderita serangan panas
dengan kejang - kejang , diobati secara demikian mula mula ia dimandikan dengan lumpur , lalu
dibersihkan dengan air bersih , dalam sebuah wadah , sedikit dari air tersebut diminumkan pada si bayi
Kemudian kepalanya dibarut dengan asafoetida ( sejenis tumbuhan obat ) dan asap tembakau . ditiupkan
ke mulutnya . Daun - daunan beraroma dibarutkan pada mukanya . Kemudian seorang lintah darat
Mandingo dipanggil , yang memberikan bayi tersebut cairan tinta yang dibuat dari air bekas cucian
sebuah prasasti kayu , di mana tertulis ayat suci Al Quran Setelah itu , ditiupkan bubuk - bubuk
perangsang bersin ke hidung si bayi . Ia kemudian diberi makan bubur dari daun daunan hijau . Terakhir ,
bajunya dibakar di perempatan jalan . Setelah itu , baru lah dokter kulit putih boleh menyuntiknya dengan
kinina di bawah kulit " ( Harley 1941 44 ) . Setengah pingsan karena takjub , Harley dengan terbata - bata
menam bahkan , " Pasien itu sembuh .

Anda mungkin juga menyukai