Sesi 3 Sosiologi Antropologi

Kesehatan
ETNOMEDISIN DAN ETNOPSIKIATRI

TIM PENGAJAR
 PETA KONSEP PEMBELAJARAN

DEFINISI ETNOMEDISIN

PEMANFAATAN ETNOMEDISIN

JENIS ETNOMEDISIN
ETNOMEDISIN DAN
ETNOPSIKIATRI
DEFINISI ETNOPSIKIATRI

FAKTOR MEMPENGARUHI

KETERKAITAN DGN KESEHATAN

 Sebelum materi kita mentimeter dulu ya

https://www.menti.com/alb936mkav9s
The voting code 8336 1539
 DEFINISI ETNOMEDISIN

● Etnomedisin secara etimologi berasal dari kata Ethno (Etnis) dan Medicine (Obat).
● Secara ilmiah dinyatakan bahwa etnomedisin merupakan presepsi dan konsepsi masyarakat
lokal dalam memahami kesehatan atau studi yang mempelajari sistem medis etnis
tradisional. (Bhasin, 2017;Daval 2009)
● Etnomedisin merupakan salah satu bidang kajian etnobotani yang mengungkapkan
pengetahuan lokal berbagai etnis dalam menjaga kesehatannya.
● Etnomedisin merupakan salah satu bidang kajian etnobotani yang mengungkapkan
pengetahuan lokal berbagai etnis dalam menjaga kesehatannya
● Etnomedisin berhubungan dengan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan .
● Etnomedisin tumbuh berkembang dari pengetahuan setiap suku dalam memahami penyakit
dan makna kesehatan.
 Siapa yg kecil suka
minum jamu??

Etnomedisin adalah sebuah kepercayaan dan

praktekpraktek yang berkenaan dengan penyakit
yang merupakan hasil dari perkembangan
kebudayaan asli, eksplisit dan tidak berasal dari
kerangka kedokteran modern (Anderson dan
Foster, 1986).
 Studi Etnomedisin
● Studi etnomedisin dilakukan untuk memahami budaya kesehatan dari sudut pandang
masyarakat (emic), kemudian dibuktikan secara ilmiah (etic) (Walujo, 2009).
● Pada awal perkembangan penelitiannya etnomedisin merupakan bagian dari ilmu
antropologi kesehatan (Bhasin, 2007) yang mulai berkembang pada pertengahan tahun
1960-an (McElroy, 1996), namun pada perkembangan selanjutnya merupakan disiplin
ilmu yang banyak dikembangkan dalam ilmu Biologi.
● Di Indonesia secara resmi penelitian etnobotani termasuk didalamnya etnomedisin mulai
berkembang sejak tahun 1983 dengan diresmikannya Museum Etnobotani di Bogor
(Walujo,2009), dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini.
● Penelitian etnomedisin sudah banyak dilakukan, namun masih terkonsentrasi daerah pulau
Jawa khusunya Kasepuhan maupun Baduy, dan daerah Bali (Walujo, 2009). Penelitian
etnomedisin di Bali dihubungkan dengan lontar husodo (Suryadharma, 2005), dan loloh
(Sujarwo et al., 2015) sedangkan etnis Jawa dihubungkan dengan jamu.
 Pemanfaatan Etnomedisin

● Berdasarkan data yang ada, tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat lokal
Indonesia mulai diteliti secara ilmiah oleh Rumphius pada abad ke-19. (Kartawinata 2010;
Walujo 2013)
● Spesies tumbuhan yang bermanfaat sebagai obat terus bertambah sejalan dengan
meningkatnya kegiatan penelitian. Heyne pada tahun 1927 mencatat tidak kurang dari
1.040 jenis tumbuhan di Indonesia bermanfaat sebagai obat yang didokumentasikan pada
buku Tumbuhan Bermanfaat Indonesia Jilid I-IV. Jumlah tersebut terus meningkat
sehingga pada buku Medical Herb in Indonesia tercatat sekitar 7.000 spesies tumbuhan di
Indonesia bermanfaat sebagai obat (Walujo, 2013).
● Perbedaan adat dan kebiasaan antar suku di Indonesia merupakan ke-kayaan budaya
bangsa
 Jenis Etnomedisin

etnomedisin dibagi dua jenis yaitu sistem personalistik dan sistem naturalistik (Anderson
dan Foster, 1986).
1. Sistem personalistik
● suatu sistem dimana penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi dari suatu gen yang aktif.
● Gen yang aktif yang dimaksud berupa makhluk supranatural (makhluk gaib atau dewa),
makhluk yang bukan manusia (seperti hantu, roh leluhur, atau roh jahat) maupun makhluk
manusia (tukang sihir atau tukang tenung).
2. sistem naturalistik
● mengakui adanya model keseimbangan dalam tubuh manusia.
● Sehat terjadi jika unsur-unsur yang ada dalam tubuh, seperti panas, dingin, cairan tubuh,
yin dan yang, berada dalam keadaan seimbang
Beberapa Jenis Tanaman Herbal di Indoneisa

Secara empirik dalam pengobatan

tradisional memanfaatkan
tumbuhan maupun hewan, namun
dilihat dari jumlah maupun
frekuensi pemanfaatannya
tumbuhanlebih banyak
dimanfaatkan dibandingkan
hewan.

Hal tersebut mengakibatkan

pengobatan tradisional identik
dengan tumbuhan obat, oleh
karena itu tulisan selanjutnya
difokuskan pada tumbuhan
obat(Silalahi, 2016).
 TANTANGAN ETNOMEDISIN
1. faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam pemanfaatan pengobatan alternatif
(Djauhari 2018):faktor pengalaman, Ekonomi,Kebudayaan.

2. Pendokumentasian pemanfaatan tumbuhan obat berpacu dengan waktu, karena terjadinya

pemanenan sumberdaya hayati maupun ekosistem hutan yang berlebihan (over eksploitasi)
yang berimplikasi terhadap hilangnya 11 keanekaragaman hayati. Dari 30.000 spesies
tumbuhan berbunga dan diperkirakan sekitar 60% yang telah dipertelakan secara ilmiah.

3. Indonesia upaya seleksi dan penangkaran seperti itu untuk tumbuhan obat belum maksimal

4. Perlunya penerapan upaya penangkaran untuk menghasilkan tumbuhan obat bermutu

tinggi dengan sifat-sifat yang diinginkan seperti kandungan farmakologi kuat,
produktivitas tinggi dan kandungan abu rendah.
 DEFINISI ETNOPSIKIATRI
● Etnopsikiatri terdiri dari dua kata yaitu etno dan psikiatri.
● Etno adalah ilmu yang menyangkut tentang pembahasan terhadap suatu kebudayaan,
yang erat hubungannya dengan kepercayaan masyarakat akan penyebab terjadinya
suatu penyakit
● Psikiatri adalah cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Dokter spesialis pada bidang psikiatri disebut psikiater. Mental artinya menyangkut
tentang keadaan dan kestabilan hati dan pikiran manusia dalam melakukan aktivitasnya
sehari-hari.
● Etnopsikiatri adalah suatu ilmu yang membahas mengenai terjadinya gangguan
kesehatan mental dikaji dalam konsep kebudayaan yang ada pada setiap golongan
masyarakat.
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Munculnya
Etnopsikiatri

1. Munculnya sikap “normal” dan “abnormal” di masyarakat

● Adanya perbedaan tingkah laku dalam diri setiap masyarakat boleh jadi terjadi akibat
gangguan pengaruh mental masing-masing.
● Etnopsikiatri kemudian mencoba untuk menjelaskan tentang cara-cara dari segi
budaya untuk menangani tingkah laku menyimpang yang didefinisikan sebagai
abnormal.
2. Pemahaman Etiologi-etiologi tentang Gangguan Mental
Pengetahuan masyarakat mengenai bagaimana menjelaskan gangguan mental atau
penyakit jiwa sangat kurang tersusun secara sistematis.
3. Perbedaan Cara Pandang Pengobatan Gangguan Mental
cara pengobatan yang berbeda-beda pula antar budaya satu dengan yang lainnya
 Contoh kasus
● Perwujudan gangguan mental seperti kesurupan, hilang kesadaran, dan hal lainnya
adalah sebuah fenomena abnormal yang unik di masyarakat. Kebanyakan dari
masyarakat mempercayai bahwa cara mengobatinya yaitu dengan mengeluarkan roh
halus yang katanya ada pada diri seseorang melalui bantuan seorang ustadz maupun
dukun.
● Rudi Salan (1994) membuat kajian hubungan antara psikiatri dan antropologi dalam
konteks perubahan sosial berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai psikiater; salah
satu kasusnya sebagai berikut: Seorang perempuan yang sudah cukup umur
reumatiknya diobati hanya dengan vitamin dan minyak ikan saja dan percaya
penyakitnya akan sembuh. Menurut pasien penyakitnya karena “darah kotor” oleh
karena itu satu-satunya jalan penyembuhan adalah dengan makan makanan yang
bersih, yaitu ‘mutih’ (ditambah vitamin seperlunya agar tidak kekurangan vitamin)
sampai darahnya menjadi bersih kembali.
 Keterkaitan dengan Kesehatan

1. Siapa yang Menyembuhkan?

● Argumentasi bahwa apa yang disebut penyakit jiwa adalah sesuatu yang bersifat khas
kebudayaan. Bentuk tingkah laku menyimpang nampaknya bersifat universal, cara-cara
untuk menanganinya, nilai-nilai sosial yang diberikan kepada tingkah laku menyimpang,
dan cara-cara pengobatannya sangat bervariasi.

● Akibatnya masyarakat lebih percaya pada metode penyembuhan yang tidak logis
daripada ke tenaga medis.
2. Penyembuhan Terhadap Orang yang Sakit Jiwa

● Adanya perbedaan yang besar antara para dokter dengan para penyembuh tradisional
dalam hal pendekatan mereka terhadap penyakit fisik, demikian pula ditemukan
perbedaan yang menyolok dalam penyembuhan penyakit jiwa.
● Pertama, seperti halnya pada upacara-upacara penyembuhan penyakit-penyakit fisik,
perawatan utama terhadap penyakit jiwa biasanya uga merupakan suatu upacara
umum, di mana sang penyembuh mempunyai pembantu-pembantu dan di mana
penonton dapat memainkan peranan yang penting
● Hal ini amat kontras dengan ruang kerja ahli psikiatri yang mempunyai penerangan
yang redup, pengatur sirkulasi udra yang hamper tak kedengaran dan beberapa
perabotan serta benda-benda seni yang serba terpilih
3. Tujuan Perawatan
a. Psikiatri
Terapi dengan tujuab reedukasi; pasien didorong untuk mengembangkan suatu
pandangan baru tentang dirinya sendiri, dengan harga diri yang lebih besar, agar ia bebas
dari rasa sakit subjektif, kekhawatiran dan stress, mungkin untuk mencapai kebebasan
yang lebih
b. Penyembuh
komunikasi verbal yang berlangsung adalah antara penyembuh dengan roh-roh, dan bila
melibatkan pasien secara langsung, komunikasi itu ditujukan kepadanya dan tidak selalu
memerlukan suatu jawaban.
SETELAH BERDISKUSI TENTANG ETNOMEDISIN DAN ETNOPSIKIATRI

YUK KITA SIMPULKAN BERSAMA BAGAIMANA HUBUNGANNYA DENGAN

KESEHATAN MASYARAKAT.

ISI DISINI YA
JAWABAN DILENGKAPI DENGAN NAMA DAN NIM.
https://www.menti.com/alb936mkav9s
The voting code 8336 1539
 TUGAS INDIVIDU

1. MASING – MASING MAHASISWA DIMINTA UNTUK OBSERVASI MANDIRI

DIWILAYAH DOMISILI, BAGAIMANA FENOMENA ETNOMEDISIN DAN
ETNOPSIATRI YANG SAAT INI / SUDAH TERJADI ?
2. MAHASISWA MENULISKAN SECARA LENGKAP DAN SEBAGAI AHLI
KESMAS BERIKAN PENDAPAT BAGAIMANA ANDA MENANGGAPINYA?
3. APAKAH ADA SOLUSI YANG TEPAT UNTUK FENOMENA TERSEBUT?

JAWABAN DIKUMPULKAN DI LINK OLU YANG DISEDIAKAN.

REFERENSI
1. Foster, George M dan Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan. Terjemahan. Jakarta:
UI Press.
2. Scotch, Norman A.1963. Medical antropology dalam bienial review of antropology B.H
siegel ed. Hlm.30-68. Standford unifersity press.
3. Syukra Alhamda; Buku Ajar Sosiologi Kesehatan; Yogyakarta :Deepublish, 2014.
4. Indirawaty. (2018). Dasar-Dasar Penerapan Antropologi Kesehatan (p. 8). Wade Group.
 TERIMA KASIH
SOS-
ANTRO
P KES