“ETNOFARMASI”
DISUSUN OLEH:
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
1. Bedakan Pengertian dari pengertian etnofarmasi, etnomedicin, etnofarmakologi,
etnofarmasetika, etnobotani, etnozoologi, etnofarmakognosi, etnografika dan
antropologi medic
3) Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyakit degeneratif atau kronis yang berlangsung
jangka panjang yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah hingga
di atas nilai normal.
4) Rematik
Rematik adalah penyakit yang menimbulkan rasa sakit akibat otot atau
persendian yang mengalami peradangan dan pembengkakan. Rematik terdiri
atas berbagai jenis dan bisa menjangkiti persendian mana pun pada tubuh.
5) Sakit Pinggang
Sakit pinggang merupakan rasa nyeri yang muncul pada bagian panggul dan
daerah perut dibawah pusar Penyebab sakit pinggang lainnya adalah: Adanya
saraf yang terjepit; Gangguan pada sendi, misalnya penyakit osteoartritis;
Gangguan kelengkungan tulang.
b. Preventif
Pola hidup sehat:
1) Kurangi konsumsi gula berlebih
2) Hindari merokok
3) Tidak mengkonsumsi garam berlebih
4) Rajin Olahraga
5) Tidak mengkonsumsi alkohol
6) Istirahat yang cukup
7) Pemeriksaan kesehatan secara berkala
c. Promotif
1) Sosialisasi pencegahan penyakit degeneratif
2) Pemberian alternatif pelayanan kesehatan tradisional
3) Sosialisasi pengobatan pernyakit degeneratif
4) Sosialisasi faktor resiko penyakit degeneratif
d. Resep/ramuan pengobatan
1) Hipertensi
Buah nanas diparut lalu disaring airnya diminum. Timun diparut ditambahkan
garam disaring lalu airnya diminum. Rebus daun mahkota dewa disaring
airnya diminum.
2) Asam Urat
Kelapa tua dibakar lalu ambil airnya tambahkan madu diaduk lalu diminum.
3) Diabetes
Rebus daun jambu biji atau daun sirsak lalu airnya diminum. Daun kemangi
digiling halus atau dijus lalu diminum.
4) Rematik
Tumbuk kasar daun papitis direbus lalu diminum. Rimpang bangle diparut
sampai halus kemudian ditempelkan.
5) Sakit Pinggang
Daun kumis kucing direbus dengan air secukupnya disaring lalu diminum.
e. Senyawa kimia masing-masing tumbuhan dalam ramuan pengobatan
1) Mentimun
Asam askorbat dan asam caffeic yang hadir dalam mentimun dapat
menurunkan tingkat retensi air, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
2) Daun Kemangi
Kandungan kimia yang terkandung yaitu tanin (4,6%), flavonoid,
steroid/triterpenoid, minyak atsiri (2%), asam heksauronat, pentosa, xilosa,
asam metil homoanisat, molludistin serta asam ursolat (Peter, 2002 dan
Meyer, et al., 1982), flavonoid pada daun kemangi yaitu apigenin yang
merupakan golongan flavon.
3) Daun Jambu Biji
Daun jambu biji (Psidium guajava L) mengandung berbagai senyawa
metabolit sekunder antara lain tanin, minyak atsiri, flavonoid, dan saponin.
Senyawa-senyawa tersebut berpotensi sebagai antidiabetes.
4) Rimpang Bangle
Rimpang bangle mengandung minyak atsiri (sineol, pinen), damar, pati,
tannin, saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, alkaloid, dan glikosida
(Padmasari,dkk. 2013)
5) Daun Kumis Kucing
Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) mengandung orthosiphon glukosa,
minyak atsiri, saponin, polifenol, flavonoid, sapofonin, garam kalium dan
myonositol yang dapat meredakan sakit pinggang(Kannappan et al., 2010).
b) Tahap reduksi. Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi yang
diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.
c) Tahap seleksi. Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus yang telah
ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam
tentang fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan
data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.
b) Pembatasan masalah
Dalam penelitian kualitatif sering disebut fokus penelitian. Sejumlah masalah
yang diidentifikasi dikaji dan dipertimbangkan apakah perlu direduksi atau
tidak. Pertimbangannya antara lain atas dasar keluasan lingkup kajian.
Pembatasan masalah merupakan langkah penting dalam menentukan kegiatan
penelitian. Pembatasan masalah dapat dilakukan dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan antara lain:
d) Pengumpulan data
Pada tahap ini yang perlu dipenuhi antara lain rancangan atau skenario
penelitian, memilih dan menetapkan seting (latar) penelitian, mengurus
perijinan, memilih dan menetapkan informan (sumber data), menetapkan
strategi dan teknik pengumpulan data, serta menyiapkan sarana dan prasarana
penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menemui sumber data. Hal-
hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengumpulan data adalah
menciptakan hubungan yang baik antara peneliti dengan sumber data. Hal ini
terkait dengan teknik pengumpulan data yang akan digunakan, misalnya
observasi, wawancara atau pengamatan.
e) Pengolahan dan pemaknaan data
Analisis data kualitatif yang meliputi pengolahan dan pemaknaan data dimulai
sejak peneliti memasuki lapangan. Selanjutnya, hal yang sama dilakukan
secara kontinyu pada saat pengumpulan sampai akhir kegiatan pengumpulan
data secara berulang sampai data jenuh (tidak diperoleh lagi informasi baru).
Dalam hal ini, hasil analisis dan pemaknaan data akan berkembang, berubah,
dan bergeser sesuai perkembangan dan perubahan data yang ditemukan di
lapangan.
f) Pemunculan teori
Peran teori dalam penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif.
Dalam penelitian kualitatif, teori tidak dimanfaatkan untuk membangun
kerangka pikir dalam menyusun hipotesis. Penelitian kualitatif bekerja secara
induktif dalam rangka menemukan hipotesis. Teori berfungsi sebagai alat dan
berfungsi sebagai fungsi tujuan. Teori sebagai alat dimaksudkan bahwa
dengan teori yang ada peneliti dapat melengkapi dan menyediakan keterangan
terhadap fenomena yang ditemui. Teori sebagai tujuan mengandung makna
bahwa temuan penelitian dapat dijadikan suatu teori baru.
g) Pelaporan hasil penelitian
Laporan hasil penelitian merupakan bentuk pertanggungjawaban peneliti
setelah melakukan kegiatan pengumpulan data penelitian dinyatakan selesai.
Dalam konteks yang seperti ini, pelaporan hasil penelitian secara tertulis
memiliki nilai guna setidaknya dalam empat hal, yaitu:
Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design, Choosing Among Five
Traditions. California: Sage Publication.
Foster, G.M. dan Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan (terjemahan) . Jakarta: UI Press.
Jamir, N.S. and Lal, P. (2005). Ethnozoological practices among Naga tribes. Indian Journal
of Traditional Knowledge, 4(1): 100-104.
Padmasari, P.D.; Astuti, K.W.; Warditiani, N.K. Skrining Fitokimia Ekstrak etranol 70%
Rimpang BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.). Jurnal Farmasi Udayana, [S.l.], dec.
2013. ISSN 2622-4607.
Pieroni, A., Quave, C., Nebel, S., and Heinrich,M. (2002). Ethnopharmacy of the ethnic
Albanians (Arbёreshё) of northern Basilicata, Italy. Fitoterapia 73:217-241.
Quinlan, M.B. (2011). Ethnomedicine, In : Singer, M. and Erickson, P.I. (editors). A
Companion Medical Anthropology. A John Wiley& Sons Publication, United
Kingdom. Hal.381
Ristoja. (2017). Rekrutmen Tim Riset Tanaman Obat Dan Jamu EKSPLORASI
PENGETAHUAN LOKAL ETNOMEDISIN DAN TUMBUHAN OBAT BERBASIS
KOMUNITAS DI INDONESIA. Jember: Universitas Jember.
Young, K.J. (2007). The Green World Ethnobotany. Chelsea House, New York.