Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN 1

Etnomedisin Masa Modern


adalah cabang antropologi medis yang 1910 di Surabaya penggunaan obat tradisional
membahas tentang asal mula penyakit, cara dalam bentuk godogan untuk menjaga kesehatan,
pengobatan menurut kelompok masyarakat meningkatkan stamina sampai untuk mengobati
tertentu. penyakit. digunakan oleh praktisi kesehatan,
miliki termonologi beragam. sering disebut terutama perempuan, wanita dengan berjualan
pengobatan tradisionil, pengobatan primitif, tetapi keliling sebagaimana tertuang dalam buku
etnomedisin terasa lebih netral (Foster dan panduan jamu (tahun 1911) ditulis oleh Nyonya
Anderson, 1986:62) Kloppenburg-Versteegh

Penelitian-penelitian sosio antropologi Strategi WHO


Suku Amungme 1. Produk dalam bentuk Obat Tradisional :
mau sehat, janganlah merusak alam (tanah), dan 2. Praktisi pelayanan Kesehatan Tradisional
harus terus dipelihara secara baik. 3. Metode Pelayanan Kesehatan Tradisional
(modalitas yankestrad) : jamu maupun
orang Moi Kalabra keterampilan pijat, akupunktur, meditasi serta
yang berada di hulu sungai Beraur, (Sorong). terapi energi
penyakit itu disebabkan oleh adanya gangguan roh
jahat, buatan orang serta melanggar pantangan PERTEMUAN 2
pantangan secara adat Pengobatan tradisional
perawatan dengan cara, obat dan pengobatnya
Tradisi Meurajah mengacu pada pengalaman, ketrampilan turun
di Aceh selalu terkait dengan mantera, ajimat temurun, dan atau pendidikan/pelatihan, dan
(jimat) dan doa, yang digunakan dalam dua sisi, diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
untuk kebaikan dan keburukan (kejahatan). dalam masyarakat

Suku Bugis
tiara
Kitab lontarak (pabbura) yakni naskah kuno
yang berisi pengetahuan tentang tanaman dan cara
penggunaannya untuk penyembuhan penyakit.
JENIS PELAYANAN KESTRA
1. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris
adalah penerapan kesehatan tradisional yang
manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris.
warisan dari orang tua dan leluhurnya, dan (Permenkes No. 61 tahun 2016)
beberapa di antaranya karena keistimewaan yakni
secara gaib 2.Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
adalah penerapan kesehatan tradisional yang
Sejarah Pengobatan Tradisional di Indonesia memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural
Sistem Kestraindo, untuk kemudian disingkat dalam penjelasannya serta manfaat dan
SKTI, nenek moyang, agama dan kebudayaan keamanannya terbukti secara ilmiah.
asing Komplementer dilakukan dengan menggunakan:
Pengaruh ini dibawa oleh para saudagar dari Keterampilan, ramuan dan kombinasi
Gujarat dan Turki yang pada akhirnya menjadi (PP Menkes RI No. 15 tahun 2018)
pilar dasar utama dari pengobatan tradisional asli
Indonesia. Bukti sejarah ini terlihat dalam relief 3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi
prasasti dan tulisan pada literatur kuno, baik di adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
candi maupun tulisan pada daun lontar. mengombinasikan pelayanan kesehatan
konvensional dengan Pelayanan Kesehatan
Masa Pra Merdeka Tradisional Komplementer, baik bersifat sebagai
Org pertama mempelajari jamu adalah Jacobus pelengkap atau pengganti.
Bontius dokter Belanda di Batavia pada awal (Permenkes No. 37 tahun 2017)
abad XVII. menulis tentang pengobatan asli nenek
moyang Indonesia dipublikasikan oleh Rumphius
yang pada saat itu bekerja di Ambon pada awal
abad XVIII dengan judul Herbaria Amboinensis
(The Ambon Spice Book).
PERTEMUAN 3 1. Alamiah
KONSEP SAKIT & PENYEBAB seperti luka oleh tertusuk duri, senjata, terjatuh,
patah tulang, terbakar dan sebagainya.
DISEASE (Sakit)
Sakit dlm dimensi medis konvensional 2. Perbuatan
INTERNAL : stress, takut, cemas, traumatis yang
ILLNESS (sakit) menyebabkan kemalangan atau sakit pada
keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, fisik/jasad.
sosial seseorang berkurang atau terganggu, bukan EKSTERNAL : disebabkan oleh kemarahan,
hanya oleh keadaan terjadinya proses penyakit kebencian dan kedengkian yang dilontarkan oleh
berkaitan dengan gangguan biopsikososial yang pihak eksternal. Contoh penyakit sihir : pulasit,
dirasakan manusia dan bersifat subyektif. parangmaya, sangga api, etc. Pidara (roh-roh alam
batu, tanah, air, tumbuhan,
SICKNESS
melihat sakit dari pandangan masyarakat atau 3. Kapuhunan
masyarakat memandang individu yang sakit dan disebabkan karena melanggar kesepakatan
mendiagnosa individu tersebut dengan pandangan kolektif berupa pantangan dan pamali, (tabu).
sakit menurut budaya mereka.
budaya tertentu melihat bahwa sakit juga DIMENSI SAKIT
disebabkan oleh hal-hal yang tidak tampak/gaib 1. Penyakit Dimensi biologis
yang mengganggu mereka dan itu tidak dapat penyebabnya adalah akibat kerusakan atau
dijelaskan dalam dunia medis. gangguan fisiologis. Gangguan ini selanjutnya
berkembang menjadi penyakit, kepayahan,
HUBUNGAN SICKNESS, ILLNESS, DISEASE keparahan
Illness dpt disebabkan oleh disease, tetapi disease
tdk selalu illness. 2. Penyakit Dimensi Psikobiologis

tiara
Secara objektif seseorang terkena penyakit
(disease), salah satu organ tubuhnya terganggu
fungsinya namun dia tidak merasa sakit (illness).
Atau sebaliknya, seseorang merasa sakit bila
merasakan sesuatu di dalam tubuhnya, tetapi dari
Gangguan bersumber dari dimensi pikologis spt :
psikosis, distress, problem
gangguan coping dan
menimbullkan masalah kejiwaan
mental emosi,
attitude. dapat

pemeriksaan klinis tidak diperoleh bukti ia sakit. 3. Penyakit Dimensi SOSIOPSIKOLOGIS


bersumber dari interaksi/hubungan individu dgn
Dalam pandangan illnes, dan sicknes menurut sosialnya. Gangguan jenis ini secara langsung
Foster dan Anderson (1989:63-64) terdapat maupun tidak langsung akan menekan dimensi
dua golongan sistem medis : psikologis dan lebih lanjut mengacaukan
1. personalistik merupakan sistem medis yang ketahanan boiologis. . Artinya medis praktis
melihat penyakit disebabkan oleh makhluk tidak berdaya mengobati penyakit fisik yg latar
supranatural dan roh-roh gaib belakang penyebabnya adalah dari konflik
2. naturalistik merupakan sistem medis yang interaksi sosial dan perilaku
melihat adanya keseimbangan dalam tubuh
manusia 4. Penyakit Dimensi SOSIAL-Budaya
Penyakit berdimensi Sosbud adalah terkait belief
PERTEMUAN 4 dan value. SIHIR SANTET GUNA-GUNA
Kesehatan GENDAM KESURUPAN PELET DEPRESI
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan HISTERIA FOBIA WAHAM DLSB
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. (UU
Kesehatan RI N0. 36 thn 2009)

ETIOLOGI ILLNESS
Etiologi sakit dalam Etnomedisin Dayak
Paramasan dapat klasifikasi dalam tiga jenis yaitu
:
PERTEMUAN 5 ENERGI ALAM
MANFAAT PIJAT Energi Prana /Bioplasmik/ Chi
meredakan ketegangan otot dan meningkatkan Ciri: Menyatukan Pikiran dan aliran nafas
sirkulasi darah serta merangsang sistem limfatik
(getah bening). shg pijat diyakini sangat efektif PERTEMUAN 6
untuk mengatasi stres, meningkatkan relaksasi, Metamodel meaning making
meredakan nyeri otot, meningkatkan kelenturan merupakan model interdisipliner yang mengaitkan
otot, meredakan rasa nyeri kronis, mengurangi disiplin ranah budaya hingga fisiologis. Sifat
sakit kepala, meningkatkan sistem daya tahan holitik dalam sudut pandang inilah menyebabkan
tubuh, memperbaiki kualitas tidur, dan berbagai fenomena terkait hubungan timbal balik
meningkatkan konsentrasi. budaya-fisiologis terkait meaning dapat di
jelaskan
AKUPUNKTUR
dengan menusukkan jarum pada kulit akan Bagaimana menjelaskan efek ritual thd biologis?
menimbulkan kerusakan jaringan akan direspon 1. Ritual penyembuhan Babalian (baharagu)
tubuh dengan proses inflamasi yang merupakan adalah bagian dari sistem etnomedisin babalian.
mekanisme tubuh untuk mengembalikan pada  Mindest Babalian.
struktur dan fungsi yang normal kembali. Proses 2. Individu Dayak yg Sakit  memiliki persepsi
inflamasi ini akan mengaktivasi molekul sinyal discrevance dgn mindset,  makna situasional
yang berfungsi sebagai media komunikasi konflik dgn global meaning  distress dan
sehingga sel dapat menerima dan beradaptasi depresi.
terhadap informasi yang akan bermanifestasi 3. Respons biologi yang timbul sebagai respon
sebagai respon sel yang optimal terhadap distress, melalui jalur HPA (Hipothalamus-
kebutuhan tubuh/ manusia secara utuh. Pituitary-Adrenal) berupa peningkatan level
kortisol diatas level fisiologis supresi) thd
Manfaat tusuk jarum sistem imunitas  mempersulit proses

tiara
untuk meningkatkan kemampuan tubuh itu
sendiri agar dapat beradaptasi dengan faktor
penyebab penyakit sehingga tercapai suatu
keseimbangan yang dapat mencerminkan keadaan
yang sehat.
kesembuhan penyakit.
4. Perlakuan ritual Baharagu proses koping
yaitu proses kognisi pada zona thinking system 
proses rekonstruksi situational meaning 
pemaknaan baru yang lebih congruent dengan
mindset kolektif (asimilasi)
OLAH JIWA 5. Asimilasi, andangan tentang penyakit mereka
memelihara, merawat, mengembangkan, dan kearah yang lebih positif  Outcome proses ini
membimbing. adalah comprehension (pemahaman).
Religi : Muslim: Ibadah (Ritual) Shalat, Zikir, 6.Mekanisme accommodation terjadi proses
I’tiqaf, doa ; Buddha: Ibadah (Ritual) Semedi, intervensi mindset kolektif penguatan mindset
Meditasi ; Hindu: Ibadah (Ritual) Yoga individu (value, belief, rule)  mendesak thinking
Capaian Olah Jiwa system mempersepsi sesuai dengan sudut pandang
Bisa menyesuakan diri dengan diri sendiri mindset kolektif outcome proses ini adalah
Tercapainya kepribadian yang utuh acceptance (penerimaan), kepasrahan dan
Bertumbuh fisik dan berkembang jiwanya kesadaran batin.
7.Proses accommodation  rekonstruksi yang
ENERGY terjadi menyangkut belief, value, rule yang akan
Daya hayat yang diperoleh dari alam atau tubuh sangat efektif dan powerfull dalam menimbulkan
dan dipergunakan dgn cara menyalurkan daya ke attitude dan behavior sekaligus dampak biologis.
objek. 8.Dampak akhir dari assimilation maupun
ENERGI SPIRITUAL accommodation  eustress yaitu keadaan stres
Ritual ibadah : Energi Spirit positif yang berwujud respons biologis (stress
ISLAM : Puasa, Sholat, ZIKIR/ Wirid response) berupa perbaikan level kortisol
BUDHA: Meditasi fisiologis dan diikuti oleh peningkatan imunitas
HINDU : Yoga
PERTEMUAN 7 manusia) Contoh : X-Gra (Phapros) Nodiar
KLASIFIKASI OBAT TRADISIONAL (Kimia Farma)
1. JAMU
Dibuat secara empirik berdasarkan pengalaman
2.OBAT HERBAL TERSTANDAR
Bahan bakunya harus distandarisasi dan sudah
diuji farmakologi secara eksperimental (pada
Obat tradisional
hewan coba) Contoh : Diabmeneer, Diapet,
bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
Fitogaster, Fitolac, Glucogarp,Ho Stimuno, Irex
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
Max, Kiranti Pegal Linu
sarian (galenik) , atau campuran dari bahan
3.FITOFARMAKA
tersebut yang secara turun temurun telah
Sama dengan obat modern bahan bakunya harus
digunakan untuk pengobatan, dan dapat
distandarisasi dan harus melalui uji klinik (pada
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat

Pengobatan Komplementer-Alternatif : Terapi 2. klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data


Herbal,Akupuntur, Pijat ,Reiki ,TCM,Ayurveda empiris yang ada; dan
,Homeopathi ,Bekam dll 3. memenuhi persyaratan mutu yang khusus

Pelayanan
121/2008)
medik herbal
tiara
(Kepmenkes

Pengobatan herbal adalah pengobatan yang


menggunakan bahan yang berasal dari tanaman,
untuk itu.

TANAMAN OBAT YANG DIPAKAI DI POLI


DIABETES MELITUS -> herba sambiloto (
Andrographis paniculata )
bisa berupa daun, akar, bij-bijian dan lainnya yang HIPERTENSI -> herba pegagan ( Centella
mengandung bahan yang berkhasiat untuk tubuh asiatica )
DISLIPIDEMIA -> daun kemuning ( Murrayae
Standar pelayanan medik herbal paniculata )
1. Melakukan anamnesis HIPERUROSEMIA -> herba tempuyung (
2. Melakukan pemeriksaan, meliputi Sonchus arvensis ), daun salam ( Eugenya
pemeriksaan fisik dan penunjang poliantha )
3. Menegakkan diagnosis secara ilmu ASTHMA BRONKIALE  daun legundi ( Vitex
kedokteran trifolia ), daun sembung ( Blumea balsamifera ),
4. Memperoleh informed consent dari penderita daun srawung ( Ocimum gratissimum )
sesuai ketentuan yang berlaku REMATIK  biji jinten hitam ( Nigella sativa ),
5. Pemberian obat herbal dilakukan pada pasien temulawak ( Curcuma xanthoriza ), kunyit (
usia dewasa Curcuma domestica )
6. Pemberian terapi berdasarkan hasil diagnosis HEPATITIS  daun dewa ( Gynura procumbens
yang telah ditegakkanpenggunaan pegobatan ), herba meniran ( Phyllanthus niruri ), temulawak
herbal dilakukan dengan menggunakan ( Curcuma xanthoriza )
tanman berkhasiat obat BATU GINJAL  ngokilo jejeg ( Strobillanthus
crispus )
Jamu harus memenuhi kriteria KANKER  benalu mangga ( Dendropthoe
1. aman sesuai dengan persyaratan yang khusus pentandra ), herba pegagan ( Centella asiatica )
untuk itu; GASTRITIS  daun swanggi ( Degluphta alba )

Anda mungkin juga menyukai