Anda di halaman 1dari 4

Tawa nan ampek: A traditional Way of healing Measles,

Keteguranand other Disorders in West Sumatra

A. Pendahuluan
Di Sumatera Barat, Minangkabau membentuk populasi utama. Ini adalah masyarakat
matrilineal terbesar di dunia. Di sisi lain, Minangkabau juga adalah Muslim yang
ketat. Dua elemen yang saling bertentangan ini membuat penasaran banyak peneliti di
seluruh dunia (misalnya Kato, 1982; Sanday, 2002; Simon, 2014). Banyak antropolog
memfokuskan penelitian mereka pada deskripsi dan analisis struktur sosial,
perkembangan sejarah dan peran perempuan. Baru-baru ini tahun ada kecenderungan
dalam fokus pada penelitian emosi (Heider, 2011; Simon, 2014) sebagai kontradiktif
elemen masyarakat berdampak pada emosi. Hanya beberapa peneliti yang melihat
sistem penyembuhan tradisional masyarakat Minangkabau. Yang paling detail
deskripsi sistem penyembuhan Minangkabau ditulis oleh Kleiweg de Zwaan yang
merupakan anggota sebuah Ekspedisi Jerman-Belanda pada awal abad ke-20. Dia
menyebutkan tanaman tawa nan ampek meskipun dia tidak menyebutkannya dengan
cara itu (Kleiweg de Zwaan, 1912, hlm. 279). Sebuah artikel yang diterbitkan dalam
beberapa tahun terakhir adalah ditulis oleh Lajtai (Lajtai, 2003). Dia fokus pada peran
tabib tradisional Minangkabau (dukun) dan cara dia tindakan. Kedua peneliti
menekankan bahwa sistem penyembuhan Sumatera Barat adalah unik dan
menjelaskan metode penyembuhan tabib tradisional. Sebuah artikel yang dengan jelas
menyebutkan tanaman penyembuhan tawa nan ampek ditulis oleh Tas'ady et al.
(Tas'ady, Fanany, Fanany, 2013). Para penulis ini menyebutkan bahwa tawa nan
ampek terkenal di Sumatera Barat dan digunakan di dalam rumah tangga (Tas'ady,
Fanany, Fanany, 2013, hlm. 37). Namun, para peneliti ini tidak menjelaskan apa jenis
tanamannya berbentuk tawa nan ampek.

Pada artikel ini, para peneliti ingin fokus pada deskripsi tanaman penyembuhan yang
paling penting yaitu tawa nan ampek. Sampai sekarang sudut pandang antropologis
medis tentang budaya Minangkabau jarang meskipun harus diasumsikan bahwa
tanaman memainkan peran penting tidak hanya untuk metode penyembuhan tetapi
untuk budaya itu sendiri. Sebagai contoh, jika kita melihat lagu-lagu dari salah satu
penyanyi Minangkabau paling populer Elly Kassim maka kita bisa melihat bahwa dia
mendedikasikan sebuah lagu untuk dua dari tanaman penyembuh yang membentuk
tawa nan ampek. Lagu itu berjudul 'sitawa, sidingin'
(https://laguminanglamo.wordpress.com/2008/04/04/sitawa-sidingin/ diambil pada 25
Februari 2016). Jurnal ini bermaksud untuk melihat lebih dalam penggunaan tawa nan
ampek untuk mendapatkan perspektif baru tentang cara melihat Budaya Minangkabau
dengan mengintegrasikan bidang ethnomedicine.
Tujuannya adalah untuk menggambarkan penggunaan tanaman ini dan
kepentingannya bagi budaya Sumatera Barat. Sini utama pertanyaannya adalah: “Apa
itu tawa nan ampek? “
Pertanyaan ini harus dijawab. Seharusnya menjadi jelas untuk tujuan apa orang
menggunakan kombinasi penyembuhan ini. Lebih jauh, harus ditunjukkan bagaimana
tanaman penyembuhan ini digunakan: Menyembuhkan tanaman bisa dimakan,
diminum, digunakan sebagai krim, dll. Jadi, salah satu tujuannya adalah untuk
mendapatkan gambaran tentang bagaimana tanaman digunakan. Itu makna tanaman
ini dalam budaya Minangkabau harus dibahas juga. Hipotesa utama adalah bahwa
tawa nan ampek memainkan peran penting dalam budaya Sumatera Barat dan sebagai
medis pendekatan antropologis yang mengintegrasikan pandangan dunia orang-orang
mengenai gangguan medis dapat memperkaya bidang studi Minangkabau. Ini
sebenarnya adalah pendekatan emik yang mencakup pandangan dunia orang asli

B. Pengkajian
1. Faktor teknologi
Pada masyarakat minangkabau, Tawa nan ampek adalah kombinasi tanaman
penyembuhan yang sangat terkenal dan dipercaya memiliki manfaat untuk
medinginkan tubuh. Pengobatan ini tidak hanya digunakan pada penyakit campak
dan keteguran, tetapi juga pada penyakit medis lainnya. Sampai saat ini
pengobatan dengan empat jenis dedaunan ini, masih menjadi pilihan bagi
masyarakat dalam pengobatan gangguan medis yang mana tidak diklasifikasikan
oleh biomedis Barat seperti keteguran, dan beberapa gangguan medis lainnya.
2. Faktor agama dan falsafah hidup
Dalam praktek pengobatannya, tawa nan ampek memiliki dua jenis praktik
pelaksanaan yang diyakini oleh masyarakat. Ada cara penyembuhan Islam
ortodoks, penyembuhan sufi tradisi dan penyembuhan tabib tradisional (dukun).
Dalam praktik ini, penyembuhan yang dilakukan oleh masyarakat dilakukan
sesuai kepercayaan yang dianut oleh masyarakat. Sebagian masyarakat berpegang
pada ajaran islam dlam pelaksanaan pengobatan, dengan menggunakan bacaan
ayat al-quran selama prosesnya. Tentunya hal ini tidak menjadi masalah karna
masyarakat meyakini adanya campur tangan Tuhan dalam proses penyembuhan
ini. Tetapi pada masyarakat yang meyakini penyembuhan oleh tabib tradisional
(dukun), dikhawatirkan melencenga dari ajaran keagamaan yang dianut
masyarakat.

3. Nilai- nilai budaya dan gaya hidup


Masyarakat minangkabau meyakini Tawa nan ampek adalah empat obat yang
dipercaya ampuh mengobati penyakit. Dalam budaya minangkabau, empat adalah
angka pola dominan. Itu berarti ada kecenderungan kuat untuk memilah-milah
empat kategori, atau untuk memberikan empat penjelasan untuk sesuatu. Sebagai
contoh, masyarakat meyakini manusia terdiri dari empat elemen tubuh
(air, tanah, api, udara). Dalam hal ini penulis melihat makna empat dalam budaya
minangkabau ini memegang perana penting dalam kepercayaan budaya di
masyarakat.

4. Faktor ekonomi
Pengobatan tawa nan ampek menjadi pilihan pengobatan tradisional yang diyakini
masyarakat karena biaya pengobaan ini sangat murah. Masyarakat hanya perlu
mencari empat jenis tanaman yang disebutkan oleh tabib (dukun), dan juga
menyiapkan bahan lainnya yang pada umumnya tersedia sebagai kebutuhan
rumah tangga. Ini menjadi salah satu alasan masyarakat mempertahankan budaya
ini dilihat dari segi manfaat dan kefektifannya dalam pengobatan.

C. Diagnosa
D. Perencanaan Pelaksanaan

1. The goal of culture care preservation or maintenance


- Tawa nan ampek dapat digunakan sebagai minuman herbal untuk menjaga
kesehatan tubuh.
- Melakukan pengobatan secara islami dengan memohon kesehatan pada Allah
SWT, adalah hal yang baik dengan meyakini bahwa kesembuhan berasal dari
Allah SWT.

2. Culture care accomodatio or negotiation


- Perawat akan mengidentifikasi dan menetapkan daun- dunan yag sesuai
sebagai obat herbal

Anda mungkin juga menyukai