DISUSUN OLEH
HERMAYUNITA, S.Kep
2. Etiologi
a) DM tipe 1 (IDDM/ Insulin Dependent Diabetes Melitus)
a. Faktor genetik / herediter
Peningkatan kerentanan sel-sel beta dan perkembangan antibody
autoimun pada penghancuran sel-sel beta
b. Faktor Imunologi
Respon autoimun abnormal, anti bodi akan menyerang jaringan normal
yang dianggap jaringan asing
b) DM tipe 2 (NIDDM/ Non Insulin Dependent Diabetes Melitus atau Adult
Onset Diabetes)
a. Obesitas
Obesitas akan menurunkan jumlah reseptor insulin dari sel target
diseluruh tubuh, insulin yang tersedia ditubuh menjadi kurang efektif
dalam meningkatkan efek metabolic
b. Usia
Resistensi insulin meningkat pada usia diatas 65 tahun
c. Riwayat keluarga yang menderita DM tipe 2
c) DM Malnutrisi
Kekurangan protein kronik akan menyebabkan hipofungsi pankreas
d) DM tipe lain
a. Penyakit pankreas : Pankreatitis, Ca pankreas
b. Penyakit hormonal : Acromegali yang merangsang sekresi sel-sel
beta sehingga hiperaktif dan rusak
c. Obat-obatan :
Aloxan, streptozoksin : Sitotoksin terhadap sel-sel beta
Derivat thiazide : menurunkan sekresi insulin
3. Manifestasi Klinis
Menurut American Diabetes Association (ADA, 2019) tanda dan gejala
umum diabetes melitus antara lain :
1) Poliuria
2) Polidipsi
3) Poliphagia
4) Penurunan berat badan
5) Kelelahan ekstream
6) Pandangan kabur
7) Memar yang lambat untuk disembuhkan
8) Kesemutan, rasa sakit, atau mati rasa pada ekstremitas
9) Rasa gatal dan peradangan kulit yang bersifat menahun
Hiperglikemia
Penurunan kadar
Sistem Sirkulasi Sistem Neurologi Sistem Perkemihan Sistem Pencernaan Sistem Muskuloskeletal
glukosa darah
Defisiensi insulin Defisiensi insulin Defisiensi insulin Defisiensi insulin Defisiensi insulin
Sel otak tdk
memperoleh cukup
Sel tidak dapat Penimbunan sorbitol, Penimbunan glukosa Terganggunya proses Sel menjadi kehilangan bahan bakar
fruktosa dan me↓nya glikogenesis dan fosfat dan magnesium
mengambil glukosa mioinositol dijar saraf Hiperosmolalitas glukoneogenesis Lemah,pusing,
Pemecahan protein diaphoresis,
Hiperosmolalitas Neuropati Transport max Hiperglikemia menjadi asam amino pucat,takikardia,
menyebabkan fungsi diekskresikan dlm urine otot dan jaringan
Terjadi pemecahan tremor,dan perubahan
limfosit terganggu RESIKO KERUSAKAN
lemak menyebabkan mental
INTEGRITAS KULIT Diuresis Osmotik
benda keton me↑ KELELAHAN
RESIKO Kehilangan Na, K dan air Hipoglikemia
INFEKSI Ketidakseimbangan
KEKURANGAN elektrolit dan asam-basa
Dehidrasi, Rasa haus
VOLUME KETIDAKSTABILAN
NUTRISI KURANG
CAIRAN Nyeri abdomen, mual muntah GLUKOSA DARAH
DARI KEB. TUBUH
B. LANDASAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES
MELITUS
1. Pengkajian
1) Pengkajian umum
Identitas Pasien, Nama, Umur, Alamat, Pekerjaan, Nomer Register,
Tanggal Masuk, Tgl Pengkajian, Dx. Medis
2) Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien biasanya mengatakan badan terasa lemas, polipagi, polidipsi dan
poliuri
2) Riwayat penyakit sekarang
Pasien biasanya mengatakan badannya sering lemas, badan terasa
dingin, mengantuk, dan pasien terasa haus terus, ingin minum, buang air
kecil sering, lapar terus menerus.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Pasien biasanya mengatakan mempunyai penyakit diabetes mellitus
sejak dulu dan pasien juga pernah sakit seperti yang diderita pasien saat
ini kadang disertai riwayat hipertensi, dan penyakit lain-lain.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Didalam kelurga pasien biasanya ada keluarga pasein yang memiliki
riwayat diabetes
2. Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
b. Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada
ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi,
perubahan tekanan darah
c. Integritas Ego (Stress, ansietas)
d. Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
e. Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan,
haus, penggunaan diuretik.
f. Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,
parestesia,gangguan penglihatan.
g. Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
h. Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
i. Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
Pemantauan Cairan
Aktivitas yang dilakukan :
1. Kaji tentang riwayat jumlah
dan tipe intake cairan dan
pola eliminasi
2. Kaji kemungkinan factor
resiko terjadinya imbalan
cairan (seperti :
hipertermia, gagal jantung,
diaforesis, diare, muntah,
infeksi, disfungsi hati)
3. Monitor BB, intake dan
output
4. Monitor nilai elektrolit urin
dan serum
5. Monitor osmolalitas urin
dan serum
6. Monitor membrane
mukosa, turgor dan rasa
haus
7. Monitor warna dan
kuantitas urin
ADA. (2019). Standar Of Medical Are In Diabetes 2019 (1st ed., Vol. 42, pp. 2–6).
USA: American Diabetes Association. Retrieved from
https://care.diabetesjournals.org/content/42/Supplement_1
Butcher, Howard.K,. Bulechk. Gloria. M., Docterman, Joanne M,.& Wagner Cheril,
(2018). Nursing Intervention Classification, edisi 7, Jakarta: ELSEVIER
Hadi, Purwanto. (2016). Keperawatan Medical Bedah II. Jakarta : Pusdik SDM
Kesehatan.
Moorhead, Sue., Swanson, Elizabeth, Jhonson, Marion & Maas Merdean L.(2018).
Nursing Outcomes Classification, edisi 6, Jakarta : ELSEVIER
Richard Donelly, Rudy Bilous. (2015). Buku Pegangan Diabetes. (B. Bariid, Ed.)
(4th ed.). Jakarta: Bumi Medika
Smeltzer, S. C. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (8th ed.). Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Sudoyo. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 (5th ed.). Jakarta: Interna
Publishing.