( RINGKASAN )
A. Rangkaian
Pada dasarnya, Rangkaian Pembagi Tegangan terdiri dari dua buah
resistor yang dirangkai secara Seri. Berikut ini adalah rangkaian sederhana sebuah
pembagi tegangan atau Voltage Divider.
B. Rumus
C. Contoh soal
Sebagai contoh, kita memberikan tegangan input sebesar 9V pada rangkaian pembagi
tegangan tersebut dengan nilai R1 adalah 1000 Ohm dan R2 adalah 220 Ohm
berapakah Tegangan Output pada R1 yang kita dapatkan ?
Diketahui :
Vin = 9V
R1 = 1000 Ohm
R2 = 220 Ohm
Vout = ?
Penyelesaian :
A. Rangkaian
Konsep dasar pembagi arus adalah menggunakan 2 buah resistor yang salah
satu kakinya dihubung menjadi satu ke sumber arus dan kedua kaki yang lain
dihubungkan ke beban yang berbeda. Dasar pembagian arus secara teori dapat
dilihat pada contoh rangkaian berikut:
B. Rumus
Dari rangaian diatas terlihat bahwa arus total (I) dibagi oleh rangkaian R1 dan
R2 menjadi I1 dan I2 dan dapat dituliskan dengan persamaan matematis
sebagai berikut:
I = I1 + I2 = V/R1 + V/R2
Dari persamaan diatas menunjukan bahwa arus terbagi menjadi 2 masing-
masing I1 dan I2 yang nilai dari I1 dan I2 tersebut masing-masing sebanding
dengan besarnya harga resistor R1 dan R2 yang dilewati arus tersebut. Arus
yang mengalir pada R1 dan R2 sebanding dengan nilai konduktansi (G) dari
resistor, dimana konduktansi (G) adalah :
G = 1/R
I1 = I . G1/G1 +G2
I2 = I . G2/G2 + G1
C. Contoh soal
Jawaban :
Maka hasilnya =
D. Contoh aplikasi pembagi arus
Contoh Aplikasi Pembagi Arus Aplikasi pembagi arus dapat dijumpai pada
pembagian arus untuk LED seperti pada gambar berikut:
Teori Norton hampir sama dengan teori Thevenin. Yang membedakan teori
Norton dengan Thevenin adalah pada penggunaan sumber arus pada teori Norton dan
sumber tegangan pada teori Thevenin. Pada teori Norton hambatan dipasang paralel
dengan sumber arus sedangkan pada teori Thevenin Hambatan dipasang seri dengan
sumber tegangan.