Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar


Siswa
Dosen : Dra. Pelista Br Karosekali M.Pd

Oleh :

Nama :Ade Rizky Tarigan


NPM :1605030089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS QUALITY
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas perlindungan dan penyertaanNya, sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan makalah yang berjudul “Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Siswa” ini dengan baik. Yang mana kita sebagai mahasiswa mampu
menganalisis tentang bagaimana Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Siswa

saya menyadari bahwa dalam penulisan, makalah ini belum mencapai


kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca sekalian sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Sekian dan terima kasih.

Berastagi, April 2019

2
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6
A. Faktor yang mempengaruhi belajar siswa .................................................................. 6
1. Pengertian Aktivitas Belajar ...................................................................................... 6
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................................................... 7
B. Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa ................................. 13
a. Pengertian Prestasi ................................................................................................... 13
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............................................... 13
c. Pengertian Peran Orang Tua .................................................................................... 15
d. Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak ................................. 15
e. Bentuk peran serta orang tua terhadap perkembangan prestasi anak ....................... 18
f. Masalah yang dihadapi orang tua dalam upaya peningkatan prestasi belajar
anak. ......................................................................................................................... 19
g. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan upaya peningkatan prestasi
belajar. ...................................................................................................................... 19
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 21
A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 21
B. SARAN .................................................................................................................... 22

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prestasi belajar adalah penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk
mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran belajar. Seperti yang
dikatakan oleh Marsun dan Martaniah dalam Sia Tjundjing (2000:71)
bahwa prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana
siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh
munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik.
Dalam kegiatan sehari hari di sekolah, guru sering di hadapkan
pada kenyataan bahwa walaupun siswa diberi pelajaran dengan bahan
pelajaran, waktu, tempat dan metode pembelajaran yamng sama namun
hasil yang diperoleh berbeda-beda. Hal itu disebabkan karena banyak
siswa yang mengalami hambatan-hamabatan dalam belajar, baik dari
dalam individu maupun dari luar individu, salah satu faktor yang berasal
dari luar individu adalah lingkungan keluarga terutama.
Pendidikan dalam keluarga merupakan basis pendidikan yang
pertama dan utama. Situasi keluarga yang harmonis dan bahagia akan
melahirkan anak atau generasi-generasi penerus yang baik dan
bertanggung jawab. Peran orang tua yang seharusnya adalah sebagai orang
pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anak-anaknya.
Dengan hal tersebut, kehidupan keluarga terutama peran orang tua
merupakan lingkungan pendidikan pertama yang mempunyai peranan
penting dalam menentukan dan membina proses perkembangan anak.
Tidak menutup kemungkinan bahwa masalah yang dialami siswa
di sekolah seperti rendahnya prestasi belajar siswa dan berhasil tidaknya
proses belajar siswa merupakan akibat atau lanjutan dari situasi
lingkungan keluarga yang tidak harmonis dan peran orang tua yang tidak
dijalankan dengan baik.

4
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah :
a) Pengertian prestasi
b) Faktor yang mempengaruhi prestasi
c) Peran orang tua
d) Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak
e) Masalah yang dihadapi orang tua dalam upaya peningkatan prestasi belajar
anak
f) Pemecahan masalah yang berkaitan dengan upaya peningkatan prestasi
belajar

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor yang mempengaruhi belajar siswa


1. Pengertian Aktivitas Belajar
Pengertian belajar menurut Drs. Slameto adalah “ Belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”1
Dari konsep di atas maka dapatlah diambil suatu pengertian bahwa
yang dimaksud dengan belajar adalah suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut
akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Muhibbin Syah,
bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dari interaksi dengan
lingkungannya yang melibatkan proses kognitif.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat diambil suatu pengertian
bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa
dalam rangka berusaha untuk mempelajari berbagai macam mata pelajaran
dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan perasaan yang mengarah
pada tujuan tertentu yang telah dicita-citakan dimulai dari hadir di kelas
tepat waktu, memperhatikan penjelasan guru dan mampu bertanya tentang
materi yang belum jelas yang telah dijelaskan oleh guru.

6
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali
hal-hal atau faktor-faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu adalah banyak sekali
macamnya, yaitu :
Menurut Drs. Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu
adalah :
a. Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Antara lain : Faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor
kelelahan.
b. Faktor extern yaitu faktor yang ada di luar diri individu antara lain : faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
1. Faktor Internal
Faktor Intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu, yang
sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar seseorang. Faktor ini
dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Faktor Jasmaniah
a. Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan segenap badan beserta bagian-
bagiannya bebas dari penyakit. Proses belajar akan terganggu jika
kesehatan seseorang terganggu. Selain itu ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, ngantuk dan lain-lain. Agar seseorang belajar
dengan baik maka haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap
terjamin.
b. Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik/kurang
sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengah
buta, tuli, patah kaki/tangan, lumpuh dan lain-lain.
2. Faktor Psikologis
a. Intelegensi

7
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang
baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep
yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan
cepat.
b. Perhatian
Perhatian adalah keaktifan yang dipertinggi, jiwa itupun semata-
mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek.
c. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran yang dieplajri tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya demikian
sebaliknya.
d. Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Adalah penting untuk
mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar di sekolah yang
sesuai dengan bakatnya.
e. Motif
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat
mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik/padanya memepunyai
motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan
melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar.

f. Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
kecakapan baru.
g. Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan response atau
bersaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga

8
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan
untuk melaksanakan kecakapan.
3. Faktor Kelelahan
Kelelahan disini dibagi dua yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh sedangkan kelelahan
rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga
minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2. Faktor-Faktor External
Faktor extern yaitu faktor yang ada di luar diri individu antara lain :
faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

1. Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :
a. Cara orang tua mendidik
Cara mendidik anak dengan memberikan bimbingan dan
penyuluhan memegang peranan yang sangat penting. Keterlibatan orang
tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.
b. Relasi antar anggota keluarga
Yaitu hubungan orang tua dengan anak adalah sangat penting.
Selain itu juga anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi
belajar anak.
c. Suasana rumah
Yaitu situasi/kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam
keluarga dimana anak berada dan belajar. Agar anak dapat belajar
dengan baik, maka ciptakanlah suasana rumah yang tenang dan
tenteram.
d. Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya,
juga membutuhkan fasilitas belajar seperti alat tulis menulis, buku-buku

9
dan lain0lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga
mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin,
kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya anak terganggu,
sehingga belajar anak juga terganggu.
e. Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila
anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah.
f. Latar belakang kebudayaan
Pada diri anak perlu dibiasakan/ditanamkan kebiasaan-kebiasaan
agar mendorong semangat anak untuk belajar.
2. Faktor Sekolah
a. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di
dalam mengajar. Metode mengakar yang kurang baik dapat
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Demikian sebaliknya.
Oleh sebab itu agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode
mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien, dan efektif mungkin.
b. Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.
Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar
siswa menerima, menguasai dan mengembangkan pelajaran itu. Jelaslah
bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa.
c. Relasi guru dengan siswa
Guru yang relasi dengan siswa baik, maka siswa akan menyukai
gurunya, juga suka mata pelajarannya, sedangkan guru yang kurang
berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar
mengajar itu kurang lancar.
d. Relasi siswa dengan siswa
Relasi siswa yang satu dengan siwa yang lain juga akan
mempengaruhi belajar. Relasi yang baik akan memberikan pengaruh
positif terhadap belajar siswa.

10
e. Disiplin sekolah
Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus didiplin di dalam
belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan. Agar siswa
disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin.
f. Alat Pelajaran
Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu
agar guru dapat mengajar dengan baik, sehingga siswa dapat menerima
pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula.
g. Waktu Sekolah
Yaitu waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu
dapat pagi hari, siang, sore/malam hari.
h. Standar pelajaran di atas ukuran
Guru yang menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan
kemampuan siswa masing-masing yang penting tujuan yang telah
dirumuskan dapat tercapai.
i. Keadaan gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik
mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus
memadai di dalam setiap kelas.
j. Metode Belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal
perlu pembinaan dari guru. Maka perlu belajar setiap hari secara teratur,
membagi waktu dengan baik, memilih cara belajar dengan tepat dan
cukup istirahat dapat meningkatkan hasil belajar.
k. Tugas rumah
Waktu belajar terutama adalah di sekolah, di samping untuk belajar
waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan yang lain. Maka
diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus
dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu untuk
kegiatan yang lain.

11
3. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor extern yang juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa
dalam masyarakat.
a. Kegiatan siswa dalam masyarakat
Membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya jangan
mengganggu belajarnya adalah perlu. Jika mungkin memilih kegiatan
yang mendukung belajar. Misalnya kursus bahasa Inggris, PKK remaja,
Kelompok diskusi dan lain-lain.
b. Mass Media
Yang termasuk mass media adalah bioskop, radio, surat kabar,
majalah, buku-buku dan lain-lain. Mass media yang baik memberi
pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya.
Demikian sebaliknya. Oleh sebab itu siswa perlu mendapatkan
bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan
pendidik.
c. Teman bergaul
Pengaruh-pengaruh teman yang bergaul dengan siswa lebig cepat
masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang
baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya.

d. Bentuk kehidupan masyarakat


Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap
belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak
terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak
baik akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berada di situ.
Sebaliknya jika lingkungan masyarakatnya baik maka akan berpengaruh
baik pada diri siswa.

12
B. Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa

a. Pengertian Prestasi
Prestasi bisa juga disebut hasil yang telah diraih, jadi prestasi
belajar juga merupakan hasil belajar. Menurut Anni (2005: 4) prestasi
belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar. Apabila pembelajar mempelajari
pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh
adalah berupa penguasaan. Hasil belajar dapat diketahui melalui
evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai
ilmu yang dipelajari sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendapat senada tentang hasil belajar seperti dikemukakan oleh
Hamalik (2005), hasil belajar akan tampak perubahan aspek dan
tingkah laku manusia, aspek-aspek tersebut yakni pengetahuan,
pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan
sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap. Dari pendapat di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai
baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh dari
stimulan pada lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan melalui
pembelajaran. Bentuk konkrit prestasi belajar tersebut dapat dilihat
dari hasil yang berupa nilai akademik.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian
hasil belajar atau prestasi belajar. Orangtua pun perlu untuk
mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar
pada anak mereka, sehingga orangtua dapat mengenali penyebab dan
pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang
perlu diperhatikan menurut Djaali, H. dalam sebuah bukunya berjudul
Psikologi Pendidikan pada tahun 2007, yaitu:

13
a. Faktor Dari Dalam Diri
1. Kesehatan
Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala,
pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat membuat anak tidak
bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran dan
perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses
belajar.
2. Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar anak. Menurut Gardner dalam teori Multiple
Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang semiotonom,
yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik
fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal.
3. Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan
mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi
merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa
berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan.
4. Cara belajar
Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana
bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas
belajar.
b. Faktor Dari Lingkungan
1. Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak.
Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan
orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat
mempengaruhi prestasi belajar anak.

14
2. Sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi
teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi
anak dalam proses belajar.
3. Masyarakat
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan
dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat
sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
4. Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim
juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

c. Pengertian Peran Orang Tua


Menurut Edy Suhardono makna dari kata peran adalah suatu
penjelasan yang merujuk pada konotasi ilmu sosial, yang mengartikan
peran sebagai suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika
menduduki suatu karakterisasi (posisi) dalam struktur sosial.
Sedangkan orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dalam
satu keluarga atau rumah tangga yang biasa disebut ibu/bapak.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua
merupakan suatu pengharapan manusia terhadap cara individu tentang
bagaimana ia harus bersikap sebagai orang yang mempunyai tanggung
jawab dalam satu keluarga,
d. Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak
Partisipasi orang tua besar pengaruhnya terhadap proses
belajar anak dan prestasi belajar yang akan dicapai. Hasil
penelitian Baker dan Stevenson menunjukkan bahwa, peran atau
partisipasi orang tua memberikan pengaruh baik terhadap penilaian
guru kepada siswa. Orang tua mempunyai peran serta untuk ikut
menentukan inisiatif, aktivitas terstruktur di rumah untuk

15
melengkapi program-program pendidikan di sekolah sebagaimana
yang terjadi di Indonesia. Selain itu, juga dinyatakan bahwa
jaringan komunikasi yang dibangun oleh orang tua sangat penting
dalam menentukan keberhasilan siswa di masyarakat.
Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya,
misalnya mereka acuh tak acuh terhadap proses belajar anaknya,
tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan
anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak
menyediakan atau melengkapi alat belajar, tidak mau tahu
bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang
dialami anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat menyebabkan
anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam belajarnya.
Hasil yang didapatkan, nilai atau prestasi belajarnya tidak
akan memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Hal ini
dapat terjadi pada anak dari keluarga yang kedua orang tuanya
memang tidak mencintai anaknya (Slameto, 1995). Disisi lain,
mendidik anak dengan cara memanjakan adalah cara
memperhatikan anak yang tidak baik. Orang tua yang terlalu
kasihan pada anaknya tidak akan sampai hati memaksa anaknya
untuk belajar, bahkan mungkin membiarkan saja jika anaknya
tidak belajar dengan alasan segan adalah tindakan yang tidak
benar. Karena jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, anak akan
menjadi nakal, berbuat seenaknya saja, pastilah belajarnya menjadi
kacau.
Sebaliknya, mendidik anak dengan cara memperlakukan
secara keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk belajar
adalah cara memperhatikan anak yang juga salah. Dengan
demikian, anak tersebut diliputi ketakutan dan akhirnya benci
dengan kegiatan belajar. Bahkan jika ketakutan itu semakin serius,
anak akan mengalami gangguan kejiwaan akibat dari tekanan-
tekanan tersebut. Orang tua yang demikian, biasanya
menginginkan anaknya mencapai prestasi belajar yang sangat baik,

16
atau mereka mengetahui bahwa anaknya bodoh tetapi tidak tahu
apa yang menyebabkannya, sehingga anak dikejar-kejar untuk
mengatasi kekurangannya.
Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan
pendidikan anaknya adalah dengan memberikan perhatian,
terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka di rumah.
Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar
terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya perhatian dari
orang tua, anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam
belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang
berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun demikian.
Totalitas sikap orang tua dalam memperhatikan segala
aktivitas anak selama menjalani rutinitasnya sebagai pelajar sangat
diperlukan agar si anak mudah mentransfer ilmu selama menjalani
proses belajar, di samping itu juga agar ia dapat mencapai prestasi
belajar yang maksimal. Perhatian orang tua dalam bentuk lain
dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan
terhadap belajar, pemberian motivasi dan penghargaan, serta
pemenuhan fasilitas belajar. Pemberian bimbingan dan nasihat
menjadikan anak memiliki idealisme, pemberian pengawasan
terhadap belajarnya adalah untuk melatih anak memiliki
kedisiplinan, pemberian motivasi dan penghargaan agar anak
terdorong untuk belajar dan berprestasi, sedangkan pemenuhan
fasilitas yang dibutuhkan dalam belajar adalah agar anak semakin
teguh pendiriannya pada suatu idealisme yang ingin dicapai dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada.

17
e. Bentuk peran serta orang tua terhadap perkembangan prestasi anak
antara lain:
a. Memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya suatu
pendidikan untuk masa depan mereka.
b. Sebagai fasilitator terhadap segala kegiatan mereka.
c. Menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam keluarga.
d. Memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meningkatkan
prestasi belajar mereka.
e. Sebagai tempat bertanya dan mengaduh terhadap hal-hal yang
menjadi permasalahan anak.
f. Memberikan arahan yang jelas untuk masa depan anak-anaknya.

Dengan peran serta orang tua tersebut maka kemajuan dan


peningkatan prestasi belajar anak di sekolah dapat terus meningkat,
seiring dengan bertambahnya usia dan daya nalar anak. Pemberian
tugas kepada anak dapat melatih mereka untuk dapat bertanggung
jawab terhadap diri mereka dan kepada orang lain. Kurangnya
peran serta orang tua dapat menjadikan anak sebagai jiwa atau
pribadi yang merasa tidak diabaikan, merasa tidak berguna dan
bahkan cenderung untuk menyalahkan orang lain dalam
tindakannya di masyarakat. Mereka yang kurang mendapat
dukungan dari orang tua menganggap bahwa orang tua mereka
tidak peduli terhadap mereka dan cenderungmemberi jarak antara
mereka dengna orang tua mereka.

18
f. Masalah Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Upaya Peningkatan
Prestasi Belajar Anak.
Permasalahan umum yang dialami oleh setiap orang tua
dalam memberikan dukungan terhadap anak-anaknya banyak
dikarenakan kesibukan mereka mencari nafkah, mereka berdalih
bahwa mereka tidak mempunyai waktu untuk sekedar membantu
mengerjakan pekerjaan rumah (PR) bagi anaknya.
Orang tua merasa bahwa waktu yang mereka miliki tidak
sampai atau tidak mencukupi untuk memberikan bimbingan bagi
anaknya, waktu semuanya dihabiskan untuk bekerja dan bekerja.
Selain permasalahan di atas, kendala Sumber Daya Manusia
(SDM) orang tua menjadi penyebab kurangnya mereka dalam ikut
serta meningkatkan prestasi anaknya. Banyak orang tua yang tidak
mengenyam pendidikan tinggi, bahkan tidak sedikit mereka yang
tidak bersekolah sama sekali. Umumnya mereka adalah orang tua
tempo dulu atau orang tua yang hidup di tempat-tempat pedalaman
atu desa yang masih belum maju.

g. Pemecahan Masalah yang Berkaitan dengan Upaya Peningkatan


Prestasi Belajar.

Peran serta orang tua hendaknya sedini mungkin diterapkan


pada anak-anak mereka, ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi
anak-anak agar menjadi pribadi yang maju dan bertanggung jawab.
Seberat apapun permasalahan mereka pasti dapat dilalui apabila
mendapat dukungan dan bantuan dari orang tua. Sebagai orang tua
hendaknya menanamkan semangat dan disiplin kepada anak-anak
mereka agar dapat berprestasi di sekolah dan kedisiplinan menjadi
kunci untuk mencapai keberhasilan. Kemandirian bukan berarti
tanpa dukungan dari orang lain, namun kemandirian adalah usaha
untuk menjalankan atau melaksanakan segala pekerjaan dengan

19
mengandalkan kemampuan sendiri dengan dukungna dan dorongan
dari orang lain.

20
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan yang telah dijabarkan
diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa peran orang tua
dalam menentukan prestasi belajar siswa di sekolah
sangatlah besar. Orang tua yang tidak memperhatikan
pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh
terhadap proses belajar anaknya, tidak memperhatikan
sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya
dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak
menyediakan atau melengkapi alat belajar, tidak mau tahu
bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan
yang dialami anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat
menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak berhasil
dalam belajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai atau prestasi
belajarnya tidak akan memuaskan bahkan mungkin gagal.
Sebaliknya, orang tua yang selalu memberikan
perhatian pada anaknya, terutama perhatian pada kegiatan
belajar mereka di rumah, membuat anak akan lebih giat dan
lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa
bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju,
akan tetapi orang tuanya juga memiliki keinginan yang
sama. Sehingga hasil belajar atau prestasi belajar yang di
raih oleh siswa menjadi lebih baik.

21
B. SARAN
Untuk meeningkatan prestasi belajar anak dalam
menempuh pendidikan, maka saran yang penulis berikan
kepada para orang tua antara lain :
1. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pendidikan
dengan memberikan nuansa belajar yang nyaman, menarik
dan menyenangkan.
2. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui
studi lanjut, latihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan
kelompok studi seperti PKG dan lain-lain.
3. Meningkatkan peran serta orang tua semaksimal mungkin
untuk dapat membimbing dan mengarahkan akan untuk
lebih berprestasi dalam pendidikan mereka.
4. Memberikan pengertian kepada semua orang tua bahwa
masa depan anak ada di tangan mereka, dan pengorbanan
yang tulus hendaknya mereka berikan untuk kemajuan
anak-anak mereka kelak.
Selain itu, orang tua hendaknya selalu aktif
memberikan motivasi berupa perhatian dan dorongan
belajar pada anak baik dirumah maupun di sekolah,
memberikan bimbingan dan teguran serta pemberian
fasilitas belajar dan terpenuhinya kebutuhan belajar yang
memadai. Bagi pihak sekolah perlu adanya peningkatan
hubungan kerjasama yang lebih baik antara pihak sekolah
dengan orang tua, sehingga lebih mudah mengikuti
perkembangan kemajuan belajar siswanya.

22

Anda mungkin juga menyukai