Anda di halaman 1dari 17

“KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM.

ARTI KONSEP PENDIDIK ATAU


MENDIDIK DALAM ISLAM ”

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Pada Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Ibu Aifun Kusnia. S.Psi, M.Si

Disusun oleh :

Lisa Kurniati (20312326)

Nurnimawati (20312331)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

TAHUN 2021/1442 M
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas
karunianya berupa iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa shalawat serta salam kami curahkan kepada Baginda Agung Rasulullah SAW
yang syafaat- Nya akan kami nantikan kelak.

Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Ibu Dosen mata
kuliah Psikologi Pendidikan yang berjudul Motivasi Dan Niat Belajar Dalam Islam. Penulis
tidak hanya membahas dari segi pengertian nya saja namun kami juga akan membahas nya
lebih dalam lagi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung
serta membantu penyelesaian makalah. Harapannya semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca sekaligus meningkatkan rasa ketakwaan dan keimanan kita kepada
Allah SWT.

Dengan kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat
dan kesalahan dalam proses pengetikan makalah. Meskipun demikian, penulis terbuka pada
kritik dan saran dari Ibu Dosen Aifun Kusnia dan teman-teman lainnya demi kesempurnaan
makalah.

Jakarta, 20 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
A. Pengertian, Macam Dan Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .................... 6
B. Pengertian, Macam Dan Faktor Yang Mempengaruhi Niat Belajar ........................... 9
C. Hubungan Antara Motivasi Dan Minat Belajar Dengan Proses Dan Hasil Belajar .. 13
BAB III.................................................................................................................................... 15
PENUTUP............................................................................................................................... 15
D. Kesimpulan ................................................................................................................... 18
E. Kata Penutup ................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga yang dipercaya masyarakat sebagai tempat untuk


menuntut ilmu. Seseorang yang pernah sekolah akan memiliki wawasan, pengetahuan
bahkan kepribadian yang lebih dari yang lainnya. Oleh karena itu orang tua yang
menyekolahkan anaknya berharap kelak buah hatinya memiliki nilai lebih dari orang
lain disekitarnya sehingga bisa dibanggakan. Menurut para ahli psikologi pendidikan,
agar proses belajar mencapai hasil maksimal maka pelaksanaan pendidikan harus
mengetahui hal hal yang bisa mendukung atau mempengaruhi proses belajar. Dengan
mengetahui hal tersebut, para pelaksana pendidikan bisa saling mengerti serta
bersama sama menciptakan formulasi yang tepat dalam melaksanakan proses belajar
mengajar. Para ahli psikologi menyebutkan bahwa salah satu hal yang bisa
mempengaruhi belajar seseorang adalah minat. Seseorang yang mempunyai minat
terhadap suatu pelajaran dengan sendirinya akan merasa senang dalam mengikuti
pelajaran tersebut.
Suasana yang seperti ini akan memudahkan materi pelajaran masuk dalam
pikiran dan pemahaman siswa. Ini bisa terjadi karena dengan adanya minat seseorang
dengan sendirinya mau memusatkan perhatiannya secara intensif terhadap sesuatu
yang diminatinya tersebut. Akhirnya siswa yang memiliki minat terhadap pelajaran
tersebut memiliki prestasi yang lebih di banding teman-temannya. Sebaliknya seorang
siswa yang tidak memiliki minat terhadap suatu mata pelajaran akan merasa bosan
bahkan malas mengikuti pelajaran tersebut. Dia memang mungkin bisa saja tetap
duduk, melihat dan mendengarkan gurunya mengajar namun hatinya belum tentu
sejalan dengan mata dan telinganya. Akhirnya proses belajar mengajar yang
dilakukannya hanya sebatas angin lalu saja. Dan akibatnya pretasinya kurang
memuaskan atau bahkan gagal.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian, macam, dan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ?
2. Apakah pengertian, macam, dan faktor yang mempengaruhi niat belajar ?
3. Apakah hubungan antara motivasi dan niat belajar dengan proses dan hasil belajar
?

C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian, macam, dan faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar.
2. Untuk mengetahui pengertian, macam, dan faktor yang mempengaruhi niat
belajar.
3. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan niat belajar dengan proses dan
hasil belajar.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Motivasi Belajar
1. Pengertian

Motivasi adalah Mendorong berbuat dan bereaksi motivasi adalah suatu pendorong yang
mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai
tujuan tertentu .1 Sedangkan menurut MC. Donald, motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk
mencapai tujuan. Dapat dipahami bahwa definisi motivasi adalah Sesuatu yang dapat
mendorong terjadinya perubahan energi di dalam diri individu yang diiringi dengan perasaan
2
dan reaksi untuk melakukan aktivitas nyata dalam mencapai tujuan tertentu.

Menurut James O.Whittaker belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan dan pengalaman. Cronbach berpendapat bahwa belajar adalah suatu
aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Sedangkan menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian
dapat didefinisikan belajar adalah Serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tinkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. 3

Menurut Sardiman dalam belajar diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi
optimal dan maksimal kalau di dalam diri individu ada motivasi. Makin tinggi motivasi yang
ada dalam diri individu, akan makin berhasil pula proses belajar individu tersebut. Jadi dapat
dipahami bahwa motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi setiap
individu sehingga hasil belajar individu akan semakin meningkat dan memuaskan. 4

Afifudi mengatakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam
diri anak yang mampu menimbulkan kesemangatan atau kegairahan belajar. Menurut Clayton

1
J.P chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002)
2
Djamarah Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 114
3
Hamdu Gholum dan Lisa Oktaviana, Faktor faktor yang mempengarui motivasi belajar mahasiswa studi kasus
pada perguruan tinggi bunda mulia, (2011), hal. 12-13
4
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 84

6
Alderfer motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan segala kegiatan
belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
Sedangkan Winkel mengatakan bahwa motivasi belajar adalah segala usaha di dalam diri
sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar serta memberi arah pada kegiatan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki
tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan berperan
dalam hal menumbuhkan semangat belajar untuk individu. Dapat dipahami bahwa motivasi
belajar adalah sesuatu yang mendorong atau menggerakkan baik dari dalam maupun dari luar
diri individu dalam melakukan aktivitas belajar untuk menguasai materi pelajaran yang
diikutinya yang berkaitan dengan afektif, kognitif dan psikomotor.

2. Macam-Macam Motivasi

Pertama, motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila individu yang telah memiliki motivasi intrinsik
dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan
motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan,
terutama belajar sendiri. Individu yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali
melakukan aktivitas belajar secara terus-menerus, sedangkan individu yang memiliki
motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Dapat dipahami bahwa motivasi intrinsik
lebih utama dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik.

Kedua, motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak
didik menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi belajar. Artinya anak didik
belajar karena hendak mencapai tujuan yang terteletak di luar hal yang dipelajarinnya.
Misalnya, untuk mencapai angka tinggi, gelar, kehormatan dan lain sebagainya. Dapat
dipahami bahwa motivasi ekstrinsik bersifat ketagihan terhadap reward atau stimulasi positif
dari luar diri individu sehingga kekuatannya sangat tergantung dari kondisi stimulasi tersebut.

3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah hal-hal atau aspek yang
dapat merangsang siswa untuk melakukan aktivitas belajar, aspek yang dimaksud berupa
tindakan, dukungan, dan kesadaran diri.

7
Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya
terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa.5

Menurut Syamsu Yusuf , motivasi belajar dapat timbul karena beberapa faktor, yaitu:

a. Faktor internal

1) Faktor fisik

Faktor fisik merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh dan penampilan individu.
Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan dan fungsi-fungsi fisik terutama panca indera.

2) Faktor psikologis Faktor psikologis merupakan faktor intrinsik yang berhubungan dengan
aspek-aspek yang mendorong atau menghambat aktifitas belajar pada siswa. Faktor ini
menyangkut kondisi rohani siswa.

b. Faktor eksternal

1) Faktor sosial Merupakan faktor yang berasal dari manusia disekitar lingkungan siswa.
Meliputi guru, teman sebaya, orang tua, tetangga dan lain sebagainya,

2) Faktor non sosial Faktor non sosial merupakan faktor yang berasal dari kondisi fisik
disekitar siswa. Meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang atau
malam), tempat (sepi, bising atau kualitas sekolah tempat siswa belajar), dan fasilitas belajar. 6

Adapun menurut Dimyati dan Mudjiono, unsur yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:

a. Cita-cita dan aspirasi siswa.

Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya
suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.

b. Kemampuan siswa.

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

5
Puspitasari Dewi dan Hardini Isriani, Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, & Implementasi),
(Yogyakarta: Familia, 2012)
6
Ridwan, Belajar, Minat, Motivasi, Prestasi Belajar. http://www.artikel. Com/202/Belajar.minat, motivasi,
prestasi belajar.

8
c. Kondisi siswa.

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar.
Seorang siswa yang sedang sakit, lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian
belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan memusatkan
perhatian pada penjelasan pelajaran. Dengan demikian, kondisi jasmani dan rohani siswa
berpengaruh pada motivasi belajar.

d. Kondisi lingkungan siswa.

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya
dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh
oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, perkelahian antar siswa
akan mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknya, kampus sekolah yang indah, pergaulan
siswa yang rukun akan memperkuat motivasi belajar. Dengan lingkungan yang aman,
tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.

Lingkungan belajar dan pergaulan siswa mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa
yang berupa televisi dan film semakin menjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut
mendinamiskan motivasi belajar. Guru profesional diharapkan mampu memanfaatkan sumber
belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar siswa.

f. Upaya guru membelajarkan siswa.

Adalah upaya guru dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai dari
penguasaan materi, cara menyampaikan materi, menarik perhatian siswa dan mengevaluasi
hasil belajar siswa. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya keberhasilan guru yang
menjadi titik tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk belajar sehingga motivasi
siswa menjadi lemah atau kurang.

B. Niat Belajar

1. Pengertian

Niat dalam belajar adalah sebuah kesungguhan seseorang yang memantapkan hatinya
untuk menuntut ilmu seiring ridho Allah SWT.

9
Aspek niat itu meliputi 3 hal :

1. Diyakini dalam hati.

2. Diucapkan dengan lisan (tidak perlu keras sehingga dapat mengganggu orang lain
atau bahkan menjadi ijma.

3. Dilakukan dengan amal perbuatan.

Jadi niat akan lebih kuat bila ke tiga aspek diatas dilakukan semuanya, sebagai contoh saya
berniat untuk salat, hatinya berniat untuk salat, lisannya mengucapkan niat untuk salat dan
tubuhnya melakukan amal salat. Demiikian pula apabila kita mengimani segala sesuatu itu
haruslah dengan hati yang yakin, ucapan dan tindakan yang selaras.

2. Macam-Macam Niat Belajar


• Niat belajar karena Allah

Kata Niat dalam bahasa Arab berarti menginginkan sesuatu dan bertekad hati untuk
mendapatkannya. Al-Azhari mengatakan bahwa kalimat ( Nawaakallahu ) artinya adalah
’semoga Allah menjagamu,` Orang Arab juga sering berkata (Nawaakallahu) dengan maksud
’semoga Allah menemanimu dalam perjalanan dan menjagamu.’ Dengan kata lain ( Niyyatu )
berarti kehendak atau ( Alqosdu ), yaitu yakinnya hati untuk melakukan sesuatu dan kuatnya
kehendak untuk melakukannya tanpa ada keraguan. Sehingga ( Niyyatu ) dan menginginkan
sesuatu ( Iroodatulfi`li ) adalah sinonim. Dalam Islam niat menjadi rukun beramal, tidak sah
suatu amal yang tidak disertai dengan niat. Niat pun harus tulus, karena Allah atau mencari
ridha Allah yang disebut dengan ikhlas.

• Niat belajar karena dunia

Dalam menuntut ilmu juga harus didasari niat untuk mensyukuri nikmat dan kesehatan
badan. Jangan sampai terbesit niat untuk mengharapkan supaya dihormati masyarakat , untuk
mendapatkan harta dunia, atau agar mendapat kehormatan di hadapan pejabat atau lainnya.
Seperti yang tersirat dalam kalimat ِِ‫(هِجْ َرتُهُِ إلَىِ دُ ْنيَاِ يُصيبُ َها‬Hijrahnya karena urusan dunia).
Bahwa tujuan atau niat seseorang dalam pendidikan bisa saja hanya karena menginginkan
kehidupan dunia. Boleh menuntut ilmu dengan niat upaya mendapat kedudukan di
masyarakat , kalau kedudukan tersebut digunakan untuk amar ma’ruf nahi munkar, untuk
melaksanakan kebenaran, untuk menegakkan agama Allah. Bukan untuk mencari keuntungan
diri sendiri , juga bukan karena keinginan hawa nafsu semata.

10
Menuntut ilmu bukan karena Allah Ta’ala termasuk dosa besar, sebab Allah menyatakan
bahwa tiap-tiap orang dalam melakukan perintahnya harus bersikap ikhlas, bersih dari pamrih
keduniaan , penyebab tercegah dari aroma surga dan Allah Ta’ala menyediakan adzab yang
pedih bagi orang yang meniatkannya bukan karena Allah.

• Niat belajar karena wanita

Sabda beliau Shollallahu ‘alai wa ‘ala alihi wasallam “barangsiapa yang hijrahnya karena
dunia yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya
kepada apa yang dia hijrah kepadanya” di dalamnya terdapat dua faedah :

1) Dalam kalimat ini Rasulullah Shollallahu ‘alai wa ‘ala alihi wasallam hanya
menyebutkan kalimat jawaban syarat dengan sabdanya “maka hijrahnya
kepada apa yang dia hijrah kepadanya” dan tidak mengulangi lafadznya
sebagaimana ketika beliau menyebutkan tentang hijrah karena Allah dan
Rasul-Nya. Hal ini menunjukkan akan rendah dan hinanya apa yang dia
niatkan dengan hijrahnya sekaligus menunjukkan rendah dan hinanya dunia
dan wanita bila keduanya dijadikan sebagai niat dalam beribadah atau pun
dalam menuntut ilmu.

2) Fitnah-fitnah dalam beragama sangatlah banyak, pemberian contoh dalam


hadits dengan fitnah dunia dan fitnah wanita menunjukkan besarnya kedua
fitnah ini dibandingkan fitnah-fitnah lainnya dan lebih terkhusus lagi fitnah
wanita karena disebutkan secara sendiri –padahal wanita termasuk dari dunia-
menunjukkan fitnah wanita lebih besar daripada fitnah dunia.

3. Faktor yang Mempengaruhi Niat Belajar


1) Minat

Minat belajar seseorang akan semakin tinggi bila disertai minat, baik yang bersifat internal
ataupun eksternal. Menurut D.P. Tampubolon minat belajar merupaka, perpaduan antara
keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada minat. Seorang siswa yang ingin
memperdalam Ilmu Pengetahuan tentang PAI misalnya, tentu akan terarah minat belajarnya
untuk membaca buku-buku tentang Agama yang berkaitan dengan PAI, mendiskusikannya,
dan sebagainya.

2) Bahan pelajaran dan sikap guru

11
Faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat belajar adalah faktor bahan
pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan pelajaran yang menarik minat belajar
siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan. Dan sebaliknya bahan pelajaran
yang tidak menarik minat belajar siswa tentu akan dikesampingkan oleh siswa, sebagaimana
telah disinyalir oleh Slameto bahwa minat belajar mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
belajar siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya
tarik baginya.

Guru juga salah satu obyek yang dapat merangsang dan membangkitkan minat belajar belajar
siswa. Menurut Kurt Singer, “Guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid-
muridnya, berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi
kepentingan murid-muridnya. Guru yang pandai, baik, ramah , disiplin, serta disenangi murid
sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan minat belajar murid. Sebaliknya guru yang
memiliki sikap buruk dan tidak disukai oleh murid, akan sukar dapat merangsang timbulnya
minat belajar dan perhatian murid.

3) Keluarga

Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenanya keluarga sangat
berpengaruh dalam menentukan minat belajar seorang siswa terhadap pelajaran. Apa yang
diberikan oleh keluarga sangat berpengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak. Dalam proses
perkembangan minat belajar diperlukan dukungan perhatian dan bimbingan dari keluarga
khususnya orang tua.

4) Teman Pergaulan

Melalui pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah minat belajarnya oleh teman-
temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja, pengaruh teman ini sangat besar
karena dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi dan melakukan aktifitas
bersamasama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami.

5) Lingkungan

Melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minat belajarnya. Hal ini ditegaskan oleh
pendapat yang dikemukakan oleh Crow& Crow bahwa. Minat belajar dapat diperoleh dari
kemudian sebagai dari pengalaman mereka dari lingkungan di mana mereka tinggal.

12
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan
adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik,
masyarakat tempat bergaul, juga tempat bermain sehari-hari. Besar kecilnya pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bergantung kepada keadaan
lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.7

C. Hubungan antara Motivasi dan Minat Belajar dengan Proses dan Hasil Belajar

Pada era globalisasi, persaingan semakin ketat sehingga diperlukan sumber daya manusia
yang berkualitas. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah
melalui pendidikan .Peningkatan kualitas pendidikan, masih menjadi tugas dan tanggung
jawab pemerintah yang cukup berat. Hal ini karena kualitas pendidikan Indonesia yang relatif
masih rendah dibandingkan negara lain. Belajar adalah proses perubahan perilaku tetap dari
belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi
lebih terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi
lingkungan maupun individu itu sendiri. 8 Banyak faktor yang berpengaruh terhadap hasil
belajar, salah satunya adalah minat belajar siswa. Muhibbin Syah menyatakan bahwa secara
sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu.9 Mc Donald menyatakan bahwa, motivation is a energi change
within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal ractins. Motivasi
adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Semakin tinggi motivasi seseorang,
maka semakin tinggi pula minat belajarnya. Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan
aspek yang sangat penting. Dalam belajar sangat di perlukan motivasi. Minat belajar akan
lebih optimal, jika ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin
berhasil juga minat belajar itu. Pada mulanya siswa tidak memiliki minat belajar, tetapi
karena ada sesuatu yang dicari, sehingga muncullah minat belajar itu sendiri.10

Selain faktor guru, dalam mewujudkan peningkatan mutu pendidikan juga tidak terlepas
dari faktor siswa karena siswa merupakan titik pusat proses pembelajaran. Oleh karena itu,
dalam meningkatkan mutu pendidikan haruslah pula diikuti dengan peningkatan mutu siswa.
Peningkatan mutu siswa dapat dilihat pada tingkat hasil belajar siswa. Menurut Susanto hasil
7 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), hal. 97
8 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakrata: Kencana Prenada Media group, 2009),
hal.17
9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 133-134
10 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 148

13
belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari belajar. Pengertian tentang hasil belajar
dipertegas oleh Nawawi yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Bagi
seorang siswa mendapatkan hasil belajar yang baik merupakan sebuah kebanggaan. Siswa
yang mendapatkan hasil belajar yang baik akan selalu berusaha untuk menjaga dan
meningkatkan hasil belajar yang telah diperolehnya. Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil
belajar yang baik bukanlah hal yang mudah, karena keberhasilan belajar siswa dipengaruhi
oleh beberapa faktor dan memerlukan usaha yang besar untuk meraihnya.11 Menurut Dalyono
berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar
(internal) meliputi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar serta
ada pula dari luar dirinya (eksternal) meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan
lingkungan sekitar. Satu diantara faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang belajar
adalah minat dan motivasi.12 Menurut Djamarah “minat adalah kecenderungan yang menetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat dengan
aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.” 13
Crow dan
Crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang
untuk menghadapi atau berurusan dengan orang lain, benda, kegiatan, pengalaman yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. 14

11 Ahmad susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group,
2013), hal. 5
12 Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2012), hal.55
13 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 132
14 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), hal. 121

14
PENUTUP

D. Kesimpulan
Motivasi belajar adalah segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan
belajar, dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberi arah pada
kegiatan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan berperan dalam hal
menumbuhkan semangat belajar untuk individu. Dapat dipahami bahwa motivasi
belajar adalah sesuatu yang mendorong atau menggerakkan baik dari dalam maupun
dari luar diri individu dalam melakukan aktivitas belajar untuk menguasai materi
pelajaran yang diikutinya yang berkaitan dengan afektif, kognitif dan psikomotor. Ada
pula beberapa macam macam dari motivasi diantara nya yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
Serta ada pula faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seperti yang sudah
pemakalah tulis dalam tulisan diatas. Selain membahas mengenai motivasi, kami juga
memnbahas mengenai niat belajar dan hubungan diantara keduanya dengan hasil dan
proses belajar.
Niat belajar jika kami simpulkan memiliki makna kesungguhan seseorang yang
memantapkan hatinya untuk menuntut ilmu dengan seiring ridho dari allah SWT.
Sama hal nya dengan motivasi belajar, niat belajar juga memiliki macam-macam niat
belajar, diantaranya yaitu niat belajar karena Allah SWT, niat belajar karena dunia, dan
niat belajar karena wanita. Dan ada juga faktor yang mempengaruhi niat belajar seperti
lingkungan, keluarga, teman, dll.
Dan diantara motivasi dan niat belajar tentu ada hubungan yang berkaitan dengan
prsoses dan hasil belajar. Jika motivasi dan minat belajar yang dimiliki seseorang
tinggi dan bersemangat tentu proses yang ia jalani akan terasa lebih ringan (mudah).
Dan hasil yang ia dapatkan juga lebih baik dan memuaskan. Namun, jika seseorang
memiliki motivasi dan niat belajar yang rendah atau kurang bersemangat, maka proses
yang ia rasakan akan terasa lebih berat (sulit) dan hasil yang ia dapatkan juga tentu
kurang memuaskan. Maka dari itu kita harus bisa mengatur dan memposisikan diri kita
sendiri agar niat dan motivasi belajar yang ada di dalam diri kita bisa terus bertambah
setiap harinya.

E. Kata Penutup

15
Sekali lagi kelompok kami dan penulis makalah ini (khususnya) memohon maaf
apabila masih banyak kesalahan didalam makalah ini, baik dari segi isi dan cara
penulisannya. Semoga semua pembaca makalah ini, teman-teman sekalian dan Ibu
Dosen Aifun Kusnia (sebagai Dosen Pengampu) memaklumi segala kekurangan kita,
karna kita semua (teman-teman mahasiswi dan kelompok kami khususnya) masih
dalam proses belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Sekian makalah dari kelompok 7,
tak lupa kami ucapkan Terimakasih kepada teman-teman mahasiswi, dan Ibu Dosen
Pengampu.

16
DAFTAR PUSTAKA

Chaplin J.P. (2002). Kamus lengkap Psikologi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Djamarah Syaiful bahri (2002). Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

Hamdu Gholum dan Lisa Oktaviana. (2011), Faktor faktor yang mempengarui motivasi
belajar mahasiswa studi kasus pada perguruan tinggi bunda mulia.

Puspitasari Dewi dan Hardini, Isriani 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep,
& Implementasi). Yogyakarta: Familia.

Ridwan. (2008). Belajar, Minat, Motivasi, Prestasi Belajar. http://www.artikel.


Com/202/Belajar.minat, motivasi, prestasi belajar.

Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Dimyati dan Mudjiono. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2011. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta

Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. ………Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group

Dalyono, 2012, Psikologi Pendidikan, Bandung : Rineka Cipta

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group

Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

17

Anda mungkin juga menyukai