Anda di halaman 1dari 52

RENUNGAN BAGI JIWA

Bagian 2

Kliping Aneka Renungan, Kesaksian dan Ajaran Pembangun Iman


(dihimpun dari berbagai sumber)

1 Timotius 2:4, Yang menghendaki


supaya semua orang diselamatkan
dan memperoleh pengetahuan
akan kebenaran.

1
KATA PENGANTAR

Kliping ini merupakan kumpulan tulisan terbaik dari berbagai sumber. Baik sekali jika
digunakan sebagai pelengkap pembacaan Alkitab karena memberikan penjelasan yang
mudah dipahami serta uraian kontekstual.

Sebagaimana ditulis oleh Administrator situs Roti Hidup.com dalam tulisan penutup kliping
ini:
Rahasia untuk memahami kehendak Allah:
95% adalah perkara taat kepada kehendak Allah, dan
5% adalah perkara pemahaman.

Saya percaya bahwa para Penulis telah memiliki urapan khusus, pengalaman pribadi dan
penghayatan yang baik sehingga mampu menghasilkan tulisan-tulisan yang sedemikian.

Ijinkan saya memasukkan karya tulis Anda ke dalam kliping elektronik ini untuk
disebarluaskan semata-mata untuk menyebarluaskan firman Tuhan agar menjangkau
semakin banyak jiwa, tidak dengan tujuan komersil atau alasan pribadi lainnya. Untuk itu
saya menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada semua penulis yang karyanya
saya masukkan ke dalam kliping elektronik ini. Anda telah menggunakan waktu untuk
menghasilkan sesuatu yang membangun iman para pembaca, pastilah Tuhan Yesus
memperhatikan dan membalasnya dengan segala yang terbaik. Tuhan memberkati Anda
semua.

www.airhidup.com
Sucipto Maria
John Daniel
www.papma-kasih.org
Kurniawan   
Yulia Oeniyati
Living Stream Ministry
Renungan Pelita Sahabat
Pamela Garrion
Betty Chan
Joseph Wise Poriman
Inggou
Poppy Pratva
Ineke Anggraeni
Donny Christian
cerita-kristen.com
Loren Sartika
Pinkrose, Paris van Java
Robinson Tulenan
Susan P Schutz
Henry Sujaya Lie
Lydia
gpdisacramento
dr. Harry Ratulangi dan dr. Andik Wijaya
Chuck Ebbs
Jim Kolianan
Pdm. Johny Kilapong, MA
Ayub Abner Mbuilima
Erna Liem
Henry Sujaya Lie
Jonathan L Parapak
www.kasihkekal.org
2
Eka Darmaputera
Pdt. Indri Gautama
John Adisubrata
  Ir. Stanley I. Sethiadi
Ang Tek Khun
Pdt. Mary Hartanti
Derek Prince
Hans P.Tan
Pdt. Bigman Sirait
Pdt. Erastus Sabdono.M.Th.
Rehobot Online
Benih Kekal - Departemen Pemuda & Anak Gereja Bethel Indonesia
Tim Pengerja GKI Kayu Putih
Pdt. Juswantori Ichwan, M. Th.
James C. Hefley, terbitan Yayasan Kalam Hidup.
George Muller
James C. Hefley
www.pemudakristen.com
Renungan Harian (DH, DC, SS, HW, J, MII, HV, DR, DB, DM, DE, DJ)
Ayub Yahya
SUARA PEMBARUAN DAILY
budiyanto
www.rotihidup.com

Mohon maaf sekiranya ada nama penulis/ lembaga yang tidak tercantum dalam daftar
tersebut. Tuhan Yesus memberkati Anda semua.

Salam hormat dalam kasih Kristus,

mosesforesto@gmail.com

JURNAL Kasih Kekal jurnal.kasihkekal.org

3
Roh Kudus Yang Tiada Batas

Yohanes 3: 34

Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah
mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

Tuhan Yesus datang ke dunia dan melakukan kehendak Bapa dengan sempurna. Ini karena
Allah mengaruniakan Roh-nya dengan tidak terbatas. Dia mengirimkan Roh Kudus juga
untukku dengan tiada batas. Permasalahannya adalah aku yang sering membatasi atau
menyumbat pekerjaan Roh Kudus di atas, di dalam dan melalui hidupku ini. Sering karena
kedaginganku, kerap kali pikiranku, bahkan mungkin oleh karena ketidak-percayaanku.

Roh Kudus, jangan pergi. Nyatakanlah PribadiMu dan teruskanlah karyaMu tanpa batas
melalui hidup ini. Datanglah! Berkaryalah! Aku undang Engkau untuk menembus segala
halangan dalam hidupku!
Posted by: Kasih / 1:26 AM 0 comments   

Hari Demi Hari

Mazmur 68: 19 (20)

Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita.
Sela

Janji Tuhan yang untuk setiap hari ini tidak pernah kuperhatikan sebelumnya. Aku tahu bahwa
Dia memberikan pada hari ini makanan kami yang secukupnya (our daily bread), baik
makanan jasmani maupun makanan rohani. Tetapi, yang ini, di mana dari hari ke hari, dan
setiap hari, Ia menanggung beban, perjuangan dan segala yang kita alami. Bukan setiap kali
kita merengek-rengek dan bukan setiap kali kita pusing memikirkan persoalan kita. Bukan!
Yang difirmankanNya adalah bahwa setiap hari dan tanpa berkeputusan Dia menanggung
segalanya bagi kita umat percaya. Halleluya!

Posted by: Kasih / 3:26 AM 0 comments   

Yang Dapat Mendengar dan Mengerti

Nehemia 8: 3-4a

Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke
hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat
mendengar dan mengerti. Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di
depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan
dan semua orang yang dapat mengerti.

Ditulis bahwa Firman Tuhan disampaikan kepada orang yang dapat mendengar dan mengerti.
Kalau kata dapat digunakan, berarti ada umat yang tidak dapat atau tidak mampu.

Apakah aku seorang yang dapat mendengar? Apakah aku seorang yang dapat mengerti?
Tuhan, jangan sampai Engkau melewatkanku dan ku tidak dapat FirmanMu! Beri aku telinga
yang mendengar dan hati yang mengerti!

Posted by: Kasih / 4:45 AM 0 comments   

Mengejar Hikmat

Amsal 2: 4-5

4
...jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta
terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan
mendapat pengenalan akan Allah.

Sudahkah aku mengejar hikmat? Sudahkah aku mengejarnya dengan segala upaya? Tetapi apa
hikmat itu? Apakah itu hikmat? Apa yang harus kukejar ini? Tertulis di Yesaya 11: 2:

Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan,
roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

Jadi, hikmat itu adalah satu hakekat Roh TUHAN! Hikmat bukan sesuatu konsep, tetapi ini
bagian dari Pribadi. Luar biasa. Jadi yang harus kukejar adalah Roh Tuhan yang menguasai
hidupku. Datanglah dan kuasai diriku, Roh Kudus!

Posted by: Kasih / 12:19 AM 0 comments   

Jalan Tuhan yang Tak Terselami

Mazmur 77: 11-12

Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-
keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan
merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.

Umat percaya berjalan maju menghadapi sesuatu tantangan dengan iman. Iman adalah bukti
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Karena faktor iman ini, maka aku tidak tahu
bagaimana wujud jalan keselamatan dan bimbingan yang sudah Dia siapkan kali ini. Tetapi,
apa yang bisa aku perbuat, Tuhan? Aku bisa melihat kembali ke pengalaman-pengalaman di
mana Engkau ajaib. Aku memanggil Tuhan dan menyebut-nyebut segala pekerjaanMu dan
merenungkan segala perbuatanMu.

Di dunia pengalaman adalah guru yang terbaik. Di dalam Tuhan, pengalaman memberi
kekuatan dan mengingatkan akan penyertaanNya. Tetapi, bukan pengalaman yang memberi
bimbingan. Aku tidak berjalan maju dengan pengalaman, tetapi harus dengan iman. Di dalam
Tuhan, pengalaman tidak memberi tahu bagaimana wujud nyata dari pertolonganNya. Aku
harus ingat bahwa jalanNya selalu tak terselami. Hanya iman percaya bahwa Firman Allah dan
Roh Kudus yang memberi tuntunan.

Posted by: Kasih / 4:14 AM 0 comments   

Menghadapi Raksasa Masa Depan

Mazmur 62: 1

Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud. Hanya dekat Allah saja aku
tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

Seringkali aku menghadapi tantangan baru yang sangat mirip atau sama dengan yang pernah
kualami sebelumnya. Setiap kali Dia selalu setia dan memberikan kemenangan atas yang
terdahulu. Tetapi, setiap kali tantangan baru ini dihadapi, tak terasa lebih mudah rasanya untuk
menghadapinya. Ada rasa gentar, ada kegelisahan dan sebagainya.

Aku belajar bahwa hidup bersamaNya adalah lain dari dunia yang ajarkan. Di dunia diajarkan
bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Ikut Tuhan lain. Bukan dengan pengalaman,
tetapi dengan iman aku menghadapi masa depan. Pengalaman hanya membuktikan,
mengingatkan dan menyatakan bahwa Dia setia; ini agar aku jangan sampai lupa akan
kebaikannya. Tetapi dengan iman aku maju menghadapi raksasa-raksasa masa depan. Hanya
dekat Allah saja aku tenang, karena dari pada-Nyalah keselamatanku.
5
Posted by: Kasih / 6:46 AM 0 comments   

Hasil dari Tunduk kepada Allah

Yakobus 4: 7

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

Tuhan mengajarku untuk tunduk kepada Allah dan melawan iblis. Kedua hal ini bersama-
sama. Tidak saja melawan iblis tanpa ada ketaatan kepada Tuhan. Bukankah aku sering
melawan si jahat itu, tetapi untuk tunduk kepada Allah masih sering ragu-ragu? Bisa runyam
kalau ini terjadi. Tetapi di lain pihak aku tunduk kepada Tuhan, tetapi waktu mau melawan si
iblis, masih sering maju mundur.

Tuhan, karena aku tunduk takluk kepadaMu, biarlah kuasaMu saja melaluiku yang melawan
segala kuasa kejahatan.

Posted by: Kasih / 3:00 AM 0 comments   

Olok-olok Pikiran Sendiri

Mazmur 123: 4

jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan
penghinaan orang-orang yang sombong.

Tidak saja kata-kata dari orang lain, tetapi bukankah seringkali pikiranku sendiri yang
menuduh dan menyerang percaya imanku terhadapNya? Sering timbul skenario-skenario
dalam pikiran ini yang membayangkan situasi kondisi lain yang berbeda dari yang sedang
kualami. Kalau saja keadaanku, keluargaku, pekerjaanku, latar-belakangku begini dan begitu.
Kalau saja. Kalau saja. Ini adalah olok-olok pikiran sendiri yang merasa lebih aman dan
sombong; ini melecehkan kehendakNya yang sedang kualami.

Tetapi, puji syukur kepadaNya. Aku tahu dan mau belajar terus bahwa rancanganNya adalah
yang terbaik. Jangan ada andaikata, jangan ada kalau saja, jangan ijinkan tuduhan. Hanya
kulayangkan mataku kepadaMu,ya Engkau yang bersemayam di sorga.

Posted by: Kasih / 1:59 AM 0 comments   

Keputusan Pribadi

Kisah Rasul Rasul 2: 40

Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh
dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari
angkatan yang jahat ini."

Inilah pernyataan Petrus pada waktu ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi di
Yerusalem. Ini dikatakannya di hari Pentakosta dan setelah murid-murid Tuhan Yesus
dipenuhkan oleh Roh Kudus.

Tuhan Yesus telah mati dan dibangkitkan. Ini sangat benar. Petrus memberitakan kabar baik
ini di hari Pentakosta tersebut. Kemudian, Petrus mengatakan sesuatu hal yang sangat penting.
"Berilah dirimu diselamatkan".

Bagaimana jawaban dari diriku? Ya, aku memang adalah seorang percaya. Tetapi apa ada
keputusan pribadi yang lebih lanjut dan yang sangat tegas? Apa ada jawaban terhadap kasih
karunia yang telah dianugrahkan? Maukah aku keluar dari angkatan yang jahat ini?
6
Roh Kudus, cengkram aku supaya aku keluar dan diselamatkan dari angkatan yang jahat ini!

Posted by: Kasih / 3:33 AM 0 comments   

Bermegah dalam NamaNya

Mazmur 20: 7

Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam
nama TUHAN, Allah kita.

Siapa yang harus kumegahkan dan yang kupercaya? Aku harus bermegah dalam nama Tuhan
Allah kita. Siapakah namaNya? Adonai, Tuan kita. YHWH Shalom, Tuhan adalah Damai.
YHWH Rophe, Tuhan Yang Menyembuhkan. YHWH Nissi, Tuhan adalah Panji-Panji.
YHWH Jireh, Tuhan Yang Menyediakan. YHWH Tsidkenu, Tuhan adalah Kebenaran kita.
Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat.

Aku percaya dan bermegah dalam NamaNya. Maka karena itu jadilah damai, jadilah kesehatan
ilahi, jadilah kemenangan, jadilah kelimpahan, jadilah kebenaran dan jadilah keselamatan di
dalam hidupku!

Posted by: Kasih / 12:41 AM 0 comments   

Mana Tahan Tuhan!

Mazmur 27: 6

Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku
mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi
TUHAN.

Mempersembahkan korban? Pasti ada rasa sakit atau rasa tidak enaknya. Kalau tidak sakit, itu
namanya bukan berkorban. Tetapi, Daud mempersembahkan korban dengan sorak-sorai. Di
tengah ketidak-nyamanan yang dirasakannya, ia mengambil sikap untuk mendobrak dan ia
bersorak-sorai; dia bernyanyi dan bermazmur. Oleh karena itu ia berkata di ayat berikutnya:

Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! (Mazmur
27: 7)

Mana tahan Tuhan untuk tidak mendengar seruan ini? Daud, seorang manusia yang penuh
keterbatasan, berkorban. Pasti doa Daud dijawab!

Aku mau berkorban atau tidak ya? Tentunya.....

Posted by: Kasih / 12:19 AM 0 comments   

Laskar Kristus

Mazmur 78: 9, 10

Bani Efraim, pemanah-pemanah yang bersenjata lengkap, berbalik pada hari pertempuran;
mereka tidak berpegang pada perjanjian Allah dan enggan hidup menurut Taurat-Nya.

Di saat yang paling genting, di mana Tuhan memintaku untuk berdiri tegak, siapkah aku untuk
tidak berbalik? Dia sudah mempersenjataiku; akankah aku berpegang pada perjanjianNya? Dia
sudah memberi FirmanNya; bersediakah aku untuk turut Taurat-Nya?
7
Maju Laskar Kristus!

Posted by: Kasih / 1:47 AM 0 comments   

Sedikit Demi Sedikit

Keluaran 23: 30

Sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu, sampai engkau beranak cucu
sedemikian, hingga engkau dapat memiliki negeri itu.

Seringkali aku terganggu pada waktu janji Tuhan yang demikian besar lepas dari
genggamanku; seakan-akan janji itu sudah datang dan tiba-tiba, sesuatu menghalanginya.
Sungguh frustrasi bilamana ini terjadi. Kemarin aku belajar bahwa Tuhan yang menyelesaikan
segala hal. Hari ini kubaca di Keluaran 23 bahwa Dia menghalau musuh-musuhku sedikit demi
sedikit. Tidak selalu langsung dalam jumlah yang besar dan waktu yang cepat.

Mengapa? Supaya aku dapat memiliki. Memiliki! Oh puji Tuhan. Ditengah rasa kesalku, Dia
mengajar bahwa bukan saja Dia yang memberi segala berkat dan menyelesaikan segala
perkara, tetapi Dia mendidik supaya aku akan punya kuasa, kendali dan hak pemilikan atas
segala yang akan diberikan. Terpujilah NamaNya yang Kudus!

Posted by: Kasih / 12:28 AM 1 comments   

Dia Yang Menyelesaikan

Mazmur 138: 8

TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya;


janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!

Seringkali aku ingin "menolong" Tuhan. Dia sudah memulai sesuatu yang indah dan tiba-tiba,
daging ini ingin mengambil alih kendali di tengah-tengah proses tersebut.

Tidak, Tuhan, Engkau yang pegang segala kendali dari mula sampai akhir. Engkau yang
menyelesaikannnya! Jangan Kautinggalkan pekerjaan tangan-Mu!

Posted by: Kasih / 3:41 AM 0 comments   

Hormat

Keluaran 20: 12

Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu.

Aku akan mendapatkan sesuatu yang kudambakan bilamana aku menghormati asal-usul
sesuatu itu. Lanjut umur akan kudapatkan bilamana sumber hidup jasmaniku, yaitu orang
tuaku, kuhormati. Aku akan mendapatkan karunia dan buah Roh Kudus bilamana aku
menghormati Pribadi Roh Kudus. Aku akan mendapatkan karunia dan buah Roh Kudus
bilamana aku menghormati orang-orang yang dipilih oleh Roh Kudus untuk menyatakan
Kepribadian Roh Kudus. Dengan tidak menghormati orang-orang yang dipakai oleh Roh
Kudus, aku tidak menghormati kebijaksanaan Roh Kudus. Aku akan mendapatkan hikmat
surgawi, bilamana aku mengutamakan Hikmat di atas segala hikmat. Aku akan mendapatkan
berkat dan urapan berlimpah, bilamana aku menghormati dan menyadari bahwa asal, pemberi
dan pemilik segala berkat dan urapan itu adalah Tuhan Allah sendiri.
8
Hormatilah urapan di seseorang hamba Tuhan. Bilamana tidak, jangan harap untuk
mendapatkan urapan itu!

Sumber: Merenungkan pembacaan buku " The Law of Recognition" oleh Mike Murdock.

Posted by: Kasih / 6:24 AM 0 comments   

Urapan

Imamat 21: 12

Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus
Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan,
ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Apakah urapan itu?

Definisi bebas: Bilamana seseorang yang di bawah bimbingan Tuhan melakukan sesuatu hal
dengan sangat mudah meskipun sesuatu hal ini, dari sudut pandang orang ini sendiri atau orang
lain, adalah sesuatu yang sangat sulit atau tidak mungkin untuk dilakukan.

Kalau tidak mengampuni penuh orang yang bersalah kepadamu, maka tidak ada urapan.

Sumber: Disimpulkan dari Pembicaraan antara Joyce Meyer dan Dr. RT Kendall

Posted by: Kasih / 11:38 AM 0 comments   

Menuai Keadilan

Ibrani 13: 4

Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang
hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu
sendiri juga masih hidup di dunia ini.

Hidup di negara berkembang seperti Indonesia memberi suatu tantangan tersendiri. Terkadang
mau taat hukum, tetapi seringkali hukum dapat dibengkokkan oleh oknum-oknum tertentu.
Bukankah seringkali orang-orang di sekelilingku, salah atau tidak, mengalami perlakuan
sewenang-wenang? Dimana keadilan itu? Sudahlah, tidak perlu panjang lebar, pasti banyak
cerita mengupas hal ini.

Dikatakan di Ibrani, ingatlah orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang ini.


Bagaimana aku dapat mengingat mereka? Tentunya salah satu jalan yang paling baik adalah
mencegah supaya hal itu tidak terjadi lagi kepada siapapun. Tetapi, bagaimana?

Aku percaya bahwa kalau aku mau menuai keadilan dan kebenaran, maka keadilan dan
kebenaran harus ditabur. Mungkin aku tidak akan dengan segera menawarkan uang pelicin itu.
Siapa tahu Tuhan buka jalan lain? Mungkin aku tidak akan dengan sengaja melanggar hukum
yang tidak masuk akal itu. Siapa tahu ada kebijaksaan yang dalam di balik itu? Terkadang
rasanya penyelewengan-penyelewengan ini datang kepada kita dan tidak dapat dihindari, tetapi
apa salahnya kalau aku berusaha menjadi lebih sempurna, seperti Bapaku di Surga sempurna
adanya.

Posted by: Kasih / 10:51 AM 0 comments   

9
Seperti Pingsan

Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika
ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.

Mungkin ada yang berpikir bahwa ini dikutip dari sebuah buku roman. Tentunya bukan. In
adalah Kidung Agung 5: 6. Ini adalah pernyataan mempelai perempuan yang memuji-muji
Kekasihnya, si Mempelai Pria. Begitu mendebarkan ya?!.

Aku mengerti bahwa ini adalah gambaran Kristus dengan gerejanya. Juga bisa diartikan
sebagai gambaran kasih antara Tuhan dengan setiap umat percaya. Tetapi, sungguh menderu-
deru bukan pernyataan ini? Waktu kurenungkan ayat ini, kulihat betapa terbatasnya aku dalam
mencari Dia, Kekasih Ilahi itu. Dikatakan oleh mempelai perempuan 'seperti pingsan' rasanya
waktu si Mempelai Pria menghilang, meskipun gadis ini telah membukakan pintu. Pintu
apakah? Pintu hatinya. Luar biasa! Bandingkan ini dengan aku yang untuk bangun tidur,
berdoa dan berbincang-bincang denganNya saja, sungguh amat sulit ini rasanya!

Roh Kudus, tolong aku supaya aku terus membuka pintu hatiku, untuk terus mencari Yesus
meskipun terasa lenyap hadiratNya dan terus dengan hati yang menderu-deru, merindukan
Kekasih Ilahi yang agung dan setia itu.

Posted by: Kasih / 3:27 AM 0 comments   

Menghibur

Filemon 1: 7

Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang
kudus telah kauhiburkan, saudaraku.

Paulus menulis sebuah surat ke Filemon. Di dalamnya Paulus menyatakan bahwa Filemon
menghibur orang-orang kudus dan bahwa oleh karena kasih Filemon ini Paulus bergembira
dan memperoleh kekuatan.

Aku kira seorang seperti Filemon langka di gereja. Senangnya menghibur. Menghibur siapa?
Tidak tanggung-tanggung. Menghibur orang-orang kudus. Bukankah kalau kata orang-orang
kudus dipakai, sepertinya sudah menggambarkan umat Tuhan yang sudah tahan bantingan?
Berarti apa yang orang-orang kudus alami ini pasti sangat sulit dan meskipun begitu, Filemon
dapat menghibur mereka. Sungguh hebat karunia Tuhan yang dinyatakan lewat pribadi ini.
Demikian hebat hiburannya, sampai Paulus yang tinggal di luar daerah, dengar tentang ini.
Yang sering kita dengar dari daerah lain adalah mujizat-mujizat yang terjadi dan hamba-hamba
Tuhan yang dipakai olehNya. Sangat baik. Tetapi, bayangkan berikut ini. Yang Paulus dengar
adalah seorang yang terkenal karena karunia penghiburannya.

Aku perlu belajar untuk menghibur. Roh Kudus, ajar aku supaya dengan KasihMu aku
menghibur orang-orang kudusMu.

Posted by: Kasih / 12:41 AM 0 comments   

Doa! Percaya! Melangkah!

Kemarin malam situs Kasih Kekal menghadapi sesuatu hal yang amat sulit. Kebetulan,
sesungguhnya bukan kebetulan, aku perhatikan sesuatu hal kecil di mana disadari bahwa situs
Kasih Kekal sedang di bawah "serangan" atau gangguan pada waktu itu. Sebagai seorang yang
sangat terbatas pengetahuannya di bidang komputer, ini tentunya adalah sesuatu yang sangat
mengkhawatirkan bagiku. Apa yang harus dilakukan? Ada sesuatu, entah itu virus, entah itu
tangan usil, yang berusaha mengganggu. Yang aku tahu ini bukan dari pihak Tuhan.

10
Reaksi pertama adalah untuk langsung menganalisa akar problemanya dan mencabut sumber
masalah ini. Yang repot adalah aku tidak tahu akarnya. Cuma aku ketahui "buah" dari si jahat
ini. Apa dayaku? Untung, ...oh tidak, untung bukan sesuatu kata yang benar. Terpujilah nama
Tuhan kalau Dia di fihakku! Aku mulai berdoa. Aku mulai ada hikmat. Aku mulai lakukan
satu hal. Lihat hasilnya. Masih sama. Lakukan hal kedua. Masih tidak benar. Ketiga. Keempat.
Sudah hampir subuh. Aku tahu Dia menuntunku. Tetapi, masalah masih berjalan terus ya?
Waktu berlalu terus. Langkah kelima.......tiba-tiba.... berhenti problemanya! Halleluya!!!!!
YHWH Nissi! Tuhan Panji-Panjiku!

Kalau secara logika, langkah kelima adalah yang menyembuhkan masalah ini, bukan? Tetapi
aku tidak terlalu yakin akan hal itu. Ya memang itu sangat penting. Tetapi aku merasa bahwa
langkah pertama sampai ke empat harus kulakukan, baru aku mendapat kemenangan ini.

Bukankah ini gambaran dari pergumulan hidup kita ini? Kita hadapi masalah. Kita doa. Kita
taat. Kita melangkah. Lalu kita menggerutu "Belum berakhir ya masalah ini?" Jangan berhenti!
Terus doa! Terus taat! Terus gempur itu antek-antek si jahat! Terus tumpas itu ketidak-
percayaan! Terus bersandar sama Kekasih Ilahi! Doa! Melangkah! Percaya! Doa! Melangkah!
Percaya! Doa.....

Dan satu saat, tidak lama lagi, dobrakan kemenangan di pihak orang benar! Asal percaya
saja....

1 Samuel 17: 45-47

Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan
tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam,
Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan
engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari
tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin
kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi
tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN
menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah
pertempuran dan Iapun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."
Posted by: Kasih / 1:59 AM 0 comments   

Saleh

II Petrus 2: 9

-- maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan
tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,..

Maukah aku diselamatkan dari pencobaan? Jadilah saleh! Apa saleh itu? Suatu kata yang sudah
jarang aku dengar. Apalagi di antara kaum muda. Apa harus menjadi tua dahulu, baru menjadi
saleh? Daud mengajarku untuk menjadi saleh di Mazmur 63
1. Rindu selalu akanNya. Bukan rindu akan berkatNya saja, tetapi rindu akan pribadiNya.
Demikian haus dan tersengal-sengal rasanya dalam usaha mencari siapa Dia (ayat 1).
2. Memandang Tuhan sebagai segala sumber kekuatan dan kemuliaan (ayat 2).
3. Mengalami dan sudah tidak meragukan lagi kasih setiaNya (ayat 3a).
4. Memuji dan memegahkan namaNya dengan tubuh ini (ayat 3b-4).
5. Jiwa orang saleh, yang termasuk pemikiran, kemauan dan emosinya, dipuaskan oleh sembah
pujian yang benar (ayat 5)
6. Rohnya merenungkan Firman dan kebenaranNya siang dan malam (ayat 6).

Dan oleh karena semua ini, seorang saleh begitu mengharapkan perlindunganNya, bersandar
penuh, bahkan dikatakan sampai jiwanya melekat kepadaNya. Luar biasa!

Roh Kudus, tolong aku supaya menjadi saleh!


11
Posted by: Kasih / 4:18 AM 0 comments   

Jalan Kemenangan

Keluaran 13: 17

Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke
negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-
jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka
kembali ke Mesir." Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun
menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah
Mesir.

Keluar dari Mesir menggambarkan keluarnya hidupku dari segala belenggu dosa dan kutuk
yang mengikatku di masa dahulu. Dengan pengorbanan Yesus, aku beroleh kebebasan dan
dituntun ke tanah perjanjian. Seperti bangsa Israel, Dia tidak menggandeng aku melalui jalan
yang paling dekat. Dia memastikan bahwa aku tumbuh menjadi pahlawan yang gagah berani
sebelum aku diperhadapkan dengan raksasa-raksasa Filistin. Bangsa Israel pun baru
menaklukkan bangsa Filistin di zaman Daud.

Tetapi, bukankah ini juga berarti bahwa Tuhan memastikan bahwa setiap yang aku hadapi
sekarang, adalah sesuatu yang dapat aku jalani atau kalahkan? Tidak ada sesuatu yang akan
terlalu berat. Untuk apa kuatir bahwa aku akan kalah? Kalau, ya kalau, aku di jalan
kebenaranNya, semua yang di depan sudah dijamin olehNya!

Tuhan, buka mataku akan jalan kemenanganMu!

Posted by: Kasih / 2:26 AM 0 comments   

Penindasan Tuhan

Mazmur 119: 75b-76

..dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan. Biarlah kiranya kasih setiaMu
menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hambaMu.

Sungguh menarik. Tuhan menindas aku? Bahkan Dia dalam kesetiaan menindas. Yang
mengherankan justru dalam kasih kesetiaanNya, yaitu dalam penindasan itulah Daud mendapat
penghiburan.

Berarti ada waktu dan hal-hal yang Dia lakukan di dalam hidupku, yang akan memberikan
tindasan dan beban dalam hidupku. Tetapi karena itulah aku akan mendapat penghiburan.
Karena itulah aku tahu Dia ya dan amin. Karena itulah aku tahu bahwa Dia pelihara hidupku.
Dan karena itulah aku menjadi seorang yang terdidik, bukan dengan hikmat dunia, tetapi
denganlah ketetapan-ketetapan surgawi.

Roh Kudus, pegang hidupku, supaya aku tidak menghindari kasih setiaMu.

Posted by: Kasih / 3:13 AM 0 comments   

Harga yang Harus Dibayar

Kejadian 23: 4

"Aku ini orang asing dan pendatang di antara kamu; berikanlah kiranya kuburan milik
kepadaku di tanah kamu ini, supaya kiranya aku dapat mengantarkan dan menguburkan
isteriku yang mati itu."

12
Abraham hendak menguburkan Sara. Aku, seperti Abraham, adalah seorang asing yang sedang
melewati dunia yang sementara ini. Ada suatu waktu di mana Tuhan meminta kembali hal-hal
yang sangat berharga yang sudah Dia anugrahkan sampai saat ini. Seperti Abraham, tentunya
kuratapi dan kutangisi kehilanganku ini. Sakit rasanya.

Tetapi ada saat di mana hal-hal ini harus dikuburkan. Ini harus. Dan ada harga yang sangat
mahal yang harus dibayar untuk ini, bahkan harga "penuh" yang harus dibayar (ayat 9).
Begitulah dengan ikut Tuhan. Ada yang diminta olehNya. Dan ada "harga" yang sangat mahal
yang harus dibayar olehku.

Jangan kuatir! Untuk Abraham, ada kebangkitan bagi Sarah di kalam kekal. Demikianlah juga
dengan umat percaya yang memberikan kembali milikNya. Siapa yang menabur dengan
cucuran air mata, akan menuai dengan penuh sukacita. Halleluya!!

Posted by: Kasih / 12:01 AM 0 comments   


  

Raihlah JanjiNya yang Kekal


Kejadian 17: 17

Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi
seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah
berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?" Dan Abraham berkata kepada
Allah:" Ah, kiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapanMu!"

Seringkah kita "menertawakan" hal-hal yang sangat mustahil yang tercetus di dalam benak?
Mungkinkah itu Dia dengan sangat lemah lembut membisikkan janjiNya kepada kita? Sangat
besar belas kasihanNya kepada umatNya sehingga kita tidak dihajar habis olehNya setiap kali
kita menertawai dan mengecilkan bisikanNya. Bahkan seperti Abraham, kita bersilat lidah dan
menawarkan alternatif. "Bagaimana kalau yang ini saja yang diberkati? Jasaku?
Kemampuanku? Kedaginganku? Keteledoranku? Ketergesa-gesaanku? Nafsuku? Ketidak-
percayaanku? Bagaimana Tuhan, setuju tidak?"

Untunglah Tuhan adalah kekal. Dia tahu apa yang terbaik untuk biji mataNya. Dia
mengadakan perjanjian yang kekal untuk setiap orang yang percaya dan seluruh keturunannya.
Raihlah janji-janjiNya! Halleluyah!

Posted by: Kasih / 5:40 AM 0 comments   

Menempuh Jalan yang Rata

Amsal 4: 26

Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.

Seringkali aku ingin "meratakan" jalanku sendiri. Seringkali aku ingin mendahului Dia.
Bukankah seringkali aku mempertimbangkan hal-hal yang memudahkan perjalanan iman ini?
Sering terbersit di pikiran kalau saja kondisiku, posisiku, hikmatku, pengetahuanku, strategiku
seperti begini atau begitu, pasti semua hal akan lebih ringan. Padahal di Mazmur 18: 37
difirmankan:

Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah.

Tuhan yang menetapkan dan memberikan tapak jalan itu. Itu bagian Tuhan. Tugasku adalah
untuk hanya memilih jalanNya dan untuk menempuh jalan itu saja! Satu langkah lagi, satu
detik lagi, satu masa lagi. Mulai melangkahlah, diriku! Jangan bingung buat jalan yang rata!
Dia yang membuat dan membuka jalan.
Posted by: Kasih / 5:22 AM 0 comments   
13
Kejadianku Dahsyat dan Ajaib

Mazmur 139: 14

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat,
dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

Awal mula hidupku dimulai dengan sesuatu yang ajaib. Dikatakan di ayat ini bahwa
'kejadianku' sungguh dahsyat. Banyak jiwa yang kurang menyadari betapa indah hidup yang
telah diberikan. Bahkan banyak yang kurang menghargai tubuh jasmani yang telah
dianugrahkan. Memang yang jasmani akan berlalu dan tidak perlu didewakan. Tetapi,
bukankah yang jasmani ini tetap sesuatu yang diciptakanNya dan yang sudah dianugrahkan
untuk kita?

Hari Paskah baru lewat. Sungguh ajaib. Yesus dibangkitkan. Kuasa kebangkitanNya
memberiku hidup. Tuhan, aku mau belajar menghargai seluruh hidup, seluruh hidup di tubuh,
jiwa dan rohku, yang telah Kauberikan kepadaku.

Posted by: Kasih / 7:51 AM 0 comments   

Hari Ini Tidaklah Sebagaimana Biasanya

Luk. 22: 39-40

Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-
murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka:
"Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

Dikatakan, sebagaimana biasa Yesus pergi ke suatu tempat dan murid-muridNya mengikuti.
Mereka tidak mengerti bahwa hari itu tidaklah seperti biasa. Apakah ini sikapku hari-hari ini
terhadapNya? Semua sepertinya sebagaimana biasa, rutin, tidak ada perubahan. Memang, aku
harus belajar tekun dalam segala hal. Tetapi, Yesus mengingatkanku supaya berdoa agar aku
jangan jatuh dalam percobaan. Mungkin hari ini adalah hari yang di luar perkiraaan. Mungkin
hari ini Dia menyatakan PribadiNya, FirmanNya, kuasaNya, mujizatNya dan kasihNya.

Aku tidak mau seperti Herodes.

Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya,
karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus
mengadakan suatu tanda (Lukas 23: 8).

Aku tidak mau seperti Herodes. Sering dengar tentang Tuhan. Mengharapkan Yesus
mengadakan banyak tanda dan mujizat. TETAPI, tidak pernah datang mencari sendiri, tidak
pernah bertemu dengan Pencipta Agung itu sendiri, tidak pernah tersungkur di hadapanNya
dan tidak pernah merasakan kuasa kebesaran Tuhan di dalam hidupnya. Tidak, aku tidak mau
seperti itu.

Tuhan, hari-hari ini tidak sebagaimana biasa. Roh Kudus, tolong aku supaya berjaga-jaga. Aku
berdoa supaya aku bertemu dengan Engkau sendiri; dan, menerima FirmanMu, kebenaranMu,
penyertaanMu, kasihMu dan berkatMu.

Posted by: Kasih / 1:50 AM 0 comments   

Kesaksian yang Sesuai


Markus 14: 56

Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-
kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain.
14
Aku dengar banyak orang bersaksi tentang Dia. Yang nyaring adalah sering suara-suara
sumbang dan penuh dusta; ini tragis. Yang sering kita alami sendiri adalah bahwa JanjiNya
tidak selalu ternyata dalam hidup kita sehari-hari; ini menyedihkan. Mana buktinya? Itu sering
menjadi jerit beberapa orang. Bahkan, ada yang seperti hamba perempuan Imam Besar.

Markus 14: 66b-67

Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar, dan ketika perempuan itu melihat
Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata: "Engkau juga selalu bersama-sama
dengan Yesus, orang Nazaret itu."

Hamba Imam Besar adalah seorang yang sebetulnya hidup dalam lingkungan kerohanian. Dia
datang kepada Petrus, menekan Petrus, dan menuduh "Ah, ini dia orangnya. Muridnya Yesus.
Lihat, Yesusmu mau mati. Mana bukti kuasaNya?" Tetapi dia, hamba perempuan, hanya
mengenal Yesus sebagai orang Nazaret. Tragis. Hidup dalam kalangan rohani, tetapi terhilang.

Apa yang menjadi kesaksian di hidup kita? Suara sumbang? Ketidak-nyataan KuasaNya?
Bahkan, hanya mengenal Yesus sebagai orang, orang dari Nazaret. Kesaksian-kesaksian ini
tidaklah sesuai. Tidaklah sesuai dengan kenyataan bahwa Yesus, TUHAN dan bukan
sembarang orang, mati di kayu salib, tetapi Dia telah mengalahkan maut, bangkit dan duduk di
kanan takhta Allah Bapa. Halleluya!

Bapa, biarlah pewahyuan dan kuasa dari kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus menjadi
suatu kesaksian sepenuh di dalam hidupku.

Posted by: Kasih / 1:52 AM 0 comments   

Menghitung Hari-hari

Matius 26: 3-5

Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam
Besar yang bernama Kayafas, dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap
Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia. Tetapi mereka berkata: "Jangan pada
waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."

Orang-orang ini merencanakan dan memikirkan hal-hal ini di sekitar waktu Hari raya Roti
Tidak Beragi/Paskah. Sungguh tidak benar! Tetapi, apakah yang kupikirkan di waktu-waktu
menjelang Paskah? Kelicikan? Tipu muslihat? Atau, mungkin sesuatu yang lebih halus?
Memikirkan pekerjaan, masalah, kekuatiran? Mungkin hari-hari ini ada yang mengutuk dan
bersumpah diri sendiri seperti Petrus sehabis menyangkal Tuhan Yesus. (Matius 26: 74). Kita
mengingat kesalahan-kesalahan kita dan merasa sangat sedih.

Oh Tuhan Yesus, Engkau telah mati di kayu salib dan bangkit. DarahMu yang tercurah adalah
demikian berharga. Hari-hari ini aku mau belajar mengerti arti dan kuasa pengorbananMu
dengan sepenuhnya. Ku datang kepadaMu dan biarlah pengorbananMu memulihkan dan
menyucikan hidupku!

Posted by: Kasih / 2:00 AM 0 comments   

Menghamparkan Jubahku

Markus 11: 7-8

Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka,
kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada
pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
15
Beberapa hari sebelum kematian Tuhan Yesus, umat Israel menyambut masukNya di atas
seekor keledai ke kota Yerusalem dengan menghamparkan pakaiannnya di jalan.

Pertanyaan yang sangat penting adalah jubah apakah yang akan kuhamparkan untuk
memperingati masuknya Tuhan dalam hidupku? Kemunafikan, di mana aku hanya
menunjukkan hal-hal yang menutup-tutupi dosa-dosaku padahal semua itu belum terbereskan?
Atau, ketidak-setiaan, di mana aku untuk sesaat memuji dan memuliakan Tuhan, tetapi dalam
waktu yang singkat, kutinggalkan dan kulupakanNya? Atau, mungkinkah kuhamparkan jubah
kebenaran dan kekudusan, yang Dia kenakan kepadaku karena kematianNya di kayu salib?

Tuhan, kebenaranMu dan bukan kebenaranku, yang Engkau anugrahkan, hanyalah itu yang
layak untuk menyambutMu, Rajaku.

Yesaya 61: 10

Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia


mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran,
seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin
perempuan yang memakai perhiasannya.

Posted by: Kasih / 8:57 AM 0 comments   

Menuang Sebuah Buli Minyak

2 Raja-raja 4: 2b-4

Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali
sebuah buli-buli berisi minyak." Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana
dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah
minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"

Apa yang kupunya hanyalah sedikit. Ada perintah untuk meminta bejana-bejana dan supaya
aku mulai menuang. Adalah tanggung-jawabku untuk menuang apa saja yang ada. Berkatku,
bakatku, keringatku, tangisku, tenagaku. Oh Tuhan pegang kuat tanganku supaya aku mulai
mau terus menuang. Kucari bejana-bejana tetapi kuatkanku supaya aku tidak ragu-ragu untuk
menuang sedikit minyak yang masih ada. Kupercaya akan janjiMu bahwa semua bejana akan
diisi!

Posted by: Kasih / 12:36 AM 0 comments   

Dari Generasi ke Generasi

Mazmur 115: 14

Kiranya TUHAN memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu.

Tuhanku adalah Tuhan yang peduli dari generasi ke generasi bahkan sampai ke kekekalan.
Betapa seringnya aku mengkhawatirkan hal-hal untuk masa depanku. Dari mana datangnya
makananku? Apa yang akan terjadi dengan keluargaku? Bagaimana caranya hal ini akan
terjadi? Banyak pertanyaan. Tetapi Firman mengatakan pertambahan bukan kekurangan,
kepadaku, kepada keluargaku dan kepada keturunanku.

Mazmur 115: 16

Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak
manusia.
16
Posted by: Kasih / 1:49 AM 0 comments   

Sabar Menunggu

Kejadian. 16: 16 - Kejadian 17: 1-2:

Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya. Ketika
Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada
Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku
dengan tidak bercela. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan
membuat engkau sangat banyak."

Abram mendapatkan Ishak pada waktu dia berumur 100 tahun setelah Tuhan menampakkan
DiriNya pada waktu dia berumur 99 tahun. Ini 14 tahun setelah lahirnya Ismael. Aku bisa
bayangkan betapa lama Abram menunggu janji Tuhan sampai-sampai dia berusaha mendahului
rencana Tuhan dengan melalui Hagar dan Ismael. Bahkan antara Kejadian 16-Kejadian 17 (13
tahun lamanya), tidak tertulis apapun mengenai suaraNya kepada Abram.

Oh Tuhan, ajar aku untuk menunggu dengan sabar akan janjiMu. Ajar aku untuk tetap percaya
meskipun seakan-akan Engkau berhenti berbicara kepadaku. Kuatkan dan pegang tanganku
supaya aku tidak melakukan apapun yang melancangi langkah-langkahMu!

Posted by: Kasih / 1:37 AM 0 comments   

Seperti Inilah Jadinya

Mazmur 135: 15-18

Berhala bangsa-bangsa adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut,
tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai
telinga, tetapi tidak dapat mendengar, juga nafas tidak ada dalam mulut mereka. Seperti
itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, semua orang yang percaya kepadanya.

Apakah berhalaku? Selembar ijazah? Budi-pekerti? Hikmat? Harta? Bakat? Oh Tuhan, kutaruh
semua milik dan pemberianku di tanganMu. Di tanganku ini semua menghasilkan ketidak-
mampuan. Di cengkeraman RohMu aku akan dapat berkata-kata, aku akan dapat melihat dan
aku akan dapat bernafas. Seperti inilah jadinya aku karena aku percaya kepadaMu. Terpujilah
TUHAN dari Sion, Dia yang diam di Yerusalem! Haleluya!

Posted by: Kasih / 12:56 AM 0 comments   

Luar Biasa Ini Orang

Mazmur 18: 20-21

TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku, Ia membalas kepadaku sesuai


dengan kesucian tanganku, sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak berlaku fasik
terhadap Allahku.

Ini sungguh berani dan menakjubkan! Tidak akan terbersit dalam pikiranku untuk berani
mengatakan kepada Tuhan untuk membalas atau bertindak kepadaku menurut kesucian
hidupku. Luar biasa berani kata-kata Daud ini! Aku tidak dapat membayangkan betapa dewasa
hidup kerohanian Daud sampai dia begitu yakin akan hidup yang dia alami.

Aku yakin ini bukan karena Daud sombong atau congkak akan kedudukannya, karena dia
bermazmur:

..., tetapi orang yang memandang dengan congkak Kaurendahkan (Mazmur 18: 27b).
17
Aku yakin ini bisa jadi karena dia begitu mengenal akan ketetapan-ketetapan Tuhan. Karena
dia bersekutu siang dan malam dengan Tuhan dan merenungkan FirmanNya, dia begitu yakin
akan jalanNya. Karena dia menyembah Penciptanya di setiap saat, dia begitu dekat dengan
Bapa. Dan karena Roh Kudus menguasai dan mencengkram tindak-tanduknya, dia begitu
beriman akan kemurahanNya.

Oh Tuhan, kapan aku bisa jadi begini? Luar biasa ini orang!

Posted by: Kasih / 12:03 AM 0 comments   

Apakah yang diluaskan melalui hidupku?

Yer. 23: 15

Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya,
Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem
telah meluas kefasikan ke seluruh negeri."

Di dunia selalu ada lalang dan selalu ada gandum. Selalu ada yang orang benar dan selalu ada
orang yang pura-pura benar. Ada nabi yang palsu dan ada nabi Tuhan. Ya, masih ada nabi-nabi
Tuhan di zaman sekarang.

Tetapi yang mengkhawatirkan, adalah bahwa dari para nabi yang palsu, mereka pasti akan
meluaskan atau menyebarkan kefasikan. Berarti ada suatu prinsip, bahwa kalau seseorang
melayani Tuhan tanpa kekudusan dan ketaatan, hal-hal yang tidak benar akan disebarkan
kepada yang dilayani. Kalau orang tua tidak dalam jalan kebenaran, maka anak-anak akan
menerima getahnya.

Oh Tuhan, jaga diriku! Jaga jalanku supaya aku, keluargaku dan semua rekan atau kerabatku,
agar kami tidak menyebarkan hal-hal yang tidak benar! Peganglah tangan kami supaya kami
boleh meluaskan kebajikan, kekudusan dan kebenaranMu! Dan ajar kami untuk mengenali
nabi-nabiMu yang benar supaya kami boleh mendengar dan taat!

Posted by: Kasih / 4:18 AM 0 comments   

Kelebihan Kekasihku

Kidung Agung 5: 9

--Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah
kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini?

Hidupku sebagai kekasihNya, sudahkah ini mengakibatkan orang lain demikian kagum dan
sangat ingin tahu akan Dia? Sudahkah kasihNya mengalir demikian laju melalui hidupku
sehingga orang-orang di sekitarku terheran-heran akan kasihNya? Tertulis di ayat 9 bahwa
kekasihku, yaitu Tuhan Yesus sendiri, yang punya segala kelebihan. Bukan kelebihan bakatku,
bukan kelebihan kasihku, dan bukan kelebihan diriku.

Oh Tuhanku, kekasihku jiwaku, aku mohon bahwa dunia hanya melihat Engkau dan Engkau
saja! Maka Kupersilahkan Engkau untuk makin bertambah dan aku makin berkurang! Dan aku,
boleh menyaksikan dan menjawab dengan tegas segala kelebihan-kelebihanMu, ya Tuhan.

Posted by: Kasih / 12:39 AM 0 comments   

Untuk Segala Sesuatu Ada Waktunya

Pengkhotbah 8: 5-6
18
Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati
orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan, karena untuk segala sesuatu ada waktu
pengadilan, dan kejahatan manusia menekan dirinya.

Betapa seringnya aku ingin mempercepat terjadinya sesuatu hal dalam hidupku. Kalau bisa
sekarang juga aku penuh kuat kuasa, penuh hikmat atau penuh berkat. Ini membuatku gelisah,
kuatir, tergesa-gesa dan tak faham akan waktu Tuhan. Bahkan, terkadang terbersit
pertimbangan untuk menggunakan "jalur-jalur khusus", yang penuh dengan tanda tanya, demi
penyelesaian masalah. Inilah kurasa apa yang dimaksud dengan arti "kejahatan manusia yang
menekan dirinya".

Dinyatakan di Pengkhotbah 9: 11

Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat,
dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat,
kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena
waktu dan nasib dialami mereka semua.

Tetapi bukankah waktu dan nasib kita di tangan Tuhan? Apakah nasib yang sudah
ditentukanNya untukku?

Yeremia 29: 11

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Halleluya!! Nasibku penuh damai sejahtera!!

Posted by: Kasih / 12:46 AM 0 comments   

Ikutlah Aku!

Matius 4: 19

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala
manusia."

Beberapa waktu yang lalu aku mendapat firman yang memerintahkanku untuk "menebar jala di
tempat yang dalam", ke tempat yang belum kujelalahi. Dalam hati aku bertanya-tanya arah dan
tujuan dari pesan ini. Dia membisikkan beberapa hal yang dapat kulakukan sebagai langkah
pertama; ini adalah langkah pertama dari pihakku yang menyatakan "Ini aku Tuhan dengan
segala keterbatasanku, tetapi aku mau belajar untuk taat melangkah."

Kemarin aku mendapat sebuah surat dari seorang hamba Tuhan yang menyampaikan isi
hatinya mengenai perintah "Ikutlah Aku." Aku tertegun karena kalimat inilah yang dikatakan
Tuhan Yesus kepada Simon setelah Simon selesai menjala ke tempat yang dalam di Luk. 5: 1-
11. "Ini pasti petunjuk berikutnya", kata hatiku setelah membaca ini. Apa yang hamba Tuhan
ini kataka tentang perintah "Ikutlah Aku" ini? Dia berkata bahwa terkadang, mentaati ini
mengisyaratkan tentang sesuatu perubahan yang menuju ke arahan-arahan baru dalam
hidup. Tetapi, ini juga bisa berarti bahwa dibutuhkan iman dan ketekunan untuk terus setia
berpegang akan jalan yang sudah ditetapkan oleh Bapa untuk kita lewati.

Terima kasih untuk petunjuk ini. Tuhan, aku belajar untuk taat. Peganglah tanganku, Roh
Kudus! Bawaku ke air yang tenang. Dan ku mau setia berjalan di jalan kebenaranMu.

Posted by: Kasih / 1:09 AM 0 comments   


19
Jangan Main-Main dengan Kuasa Kegelapan!

Yesaya 7: 9b

.. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."

Oh betapa seringnya kita meragukan Firman Tuhan. Sering kita bergumam apakah ini memang
benar? Sering kita lebih percaya akan apa yang manusia katakan. Lebih celaka lagi kita
percaya akan hal-hal dari kuasa kegelapan. Baru saja aku melihat sebuah situs SMUK di
Surabaya yang berdasarkan asas kristiani. Salah satu alumni mengusulkan agar supaya situs ini
selalu tampak lebih baru dan keren, bagaimana kalau ditambah dengan kolom
astrologi/horoskop yang diperbaharui setiap hari. Ini orang pernah pergi ke sekolah
kristiani??!!!

Dan apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh
peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut
meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-
orang mati bagi orang-orang hidup?" (Yes. 8:19)

Sangat jelas firman ini. Jangan coba-coba keluar dari batas-batas kebebasan yang telah
diberikanNya. Jangan baca horoskop. Jangan minta nasihat "orang pintar". Jangan senang
melihat, menonton dan main-main dengan kuasa kegelapan! Jangan! Jangan! Jangan! Jangan
berkata "Ah cuma sekedar hiburan!". Aku tidak peduli kalau ada yang tersinggung membaca
ini. Jangan melecehkan kuasa penebusan darah Yesus di dalam hidup kita sekalian.

Jangan sampai kita tidak percaya kepada Firman. Dikatakan bisa-bisa, oh salah, bukan bisa-
bisa, tetapi pasti kita tidak teguh jaya! Kita telah diberikan Firman Allah yang Hidup, yang
memberi kita kemenangan, kesejahteraan dan kebebasan. Baca dong itu Firman!

Posted by: Kasih / 1:35 AM 0 comments   

Hamba yang Baik?

Hari ini aku mengunjungi kebaktian untuk penguburan seorang ibu. Puji NamaNya karena ibu
ini adalah seorang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Seperti biasa,
handai taulan dan rekan-rekan dari keluarga datang berkumpul bersama untuk acara ini.
Ditengah isak-tangis dan rasa gundah yang tentunya terasa, aku dengar seseorang menyatakan
bahwa ini adalah saat terakhir di mana para hadirin dapat memberikan hormat atas hidup yang
telah dilewati oleh ibu ini.

Aku tertegun untuk sejenak ketika mendengar ini dan tiba-tiba di benakku ada suatu pikiran
yang menguatkan. Tercetus bahwa ini bukan saat yang terakhir. Ini sangat bukan saat itu.
Bukankah suatu hari di kekekalan, kita semua orang-orang kudus, akan memberi ibu ini tepuk-
tangan yang sangat meriah dan tak berkesudahan ketika Bapa di surga menyatakan " Baik
sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik!." Oh betapa indah dan hebatnya saat itu. Dan
bukankah ini menjadi sesuatu yang aku nanti-nantikan juga untuk kekasih-kekasihku yang
telah mendahului aku?

Sudahkah aku siap untuk bertatap muka dengan BapaKu? Apakah aku sudah bersiap-sedia
untuk dipanggil sebagai hamba yang baik? Roh Kudus, teruslah bekerja dalam hidupku!

Posted by: Kasih / 1:15 AM 0 comments   

Laskar Kristus

2 Timotius 2: 3-4

20
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang
sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan
demikian ia berkenan kepada komandannya.

Seorang prajurit yang baik akan:

a) Berjuang. Melatih dirinya untuk peperangan rohani. Mendisiplin dirinya untuk mentaati
segala peraturan, yaitu peraturan kasih. Memperlengkapi dirinya dengan dan percaya akan
keampuhan atas persenjataan yang sudah diberikan (Ef. 6:11-18).
b) Tidak memusingkan (tidak kuatir) akan penghidupannya; Tuhan sudah dan akan mencukupi
dalam segala hal (Mat. 6: 25-34).
c) Berusaha dengan segala upaya untuk menyenangkan Panglima Perangnya (Mrk. 12: 29-30).
d) Percaya karena Panglima Perangnya adalah YHWH Nissi (Kel. 17:15) maka kemenangan
sudah dijamin.

Posted by: Kasih / 12:33 AM 0 comments   

Janganlah Kamu Kuatir!

Yohanes 18: 1b-2, 26b-27

(vs. 1b-2) Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-
murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering
berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. (vs 26b-27) Kata seorang hamba Imam Besar,
seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: "Bukankah engkau kulihat di
taman itu bersama-sama dengan Dia?" Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu
berkokoklah ayam.

Petrus menyangkal Yesus ketiga-kalinya di suatu taman, taman di mana ia sering berkumpul
dengan Yesus dan murid-murid yang lain. Aku rasa ini tempat yang sangat mereka kenal. Ini
adalah tempat di mana mereka bercengkerama, bersekutu, dan berdoa. Tetapi, di tempat inilah
Petrus menyangkal Yesus.

Bukankah kita sering menghadapi atau berada di dalam sesuatu tempat, yang bukan secara
fisik, tetapi suatu kondisi/tantangan di mana kita sangat mengenal seluk-beluknya? Tantangan
di pekerjaan, keluarga, pelayanan dan kehidupan sehari-hari yang selalu kita bawa dalam doa
dan selalu kita diskusikan dengan Tuhan? Kita sudah mengenalNya, mengenal kuasaNya dan
kasihNya di hal-hal yang sangat kita kenal ini. Tetapi, justru bukankah kita seringkali
meragukan dan kuatir akan permasalahan yang kita hadapi, dan dengan ini menyangkal
kenyataan bahwa Dia berkuasa?

Mat. 6: 34

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya
sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Posted by: Kasih / 2:10 AM 0 comments   

Perlindungan Ilahi

Pengkhotbah 7:12

Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang
mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.

Pada waktu aku mempelajari ayat ini, dinyatakan bahwa menurut arti asalnya, kata
'perlindungan' juga berarti naungan atau bayangan ('shadow'). Ini sungguh menarik. Sebab kata
21
yang sama dipakai di Yesaya 4: 5-6 untuk menggambarkan perlindungan Kemuliaan Tuhan
atas umat Israel; ini juga bisa diartikan bahwa Pribadi Tuhan sendiri hadir di tengah tiang awan
atau api itu. Juga di Kidung Agung 2:3, kata ini dipakai untuk menggambarkan naungan
Kekasih Jiwa pada pengantinNya.

Jadi ada beberapa nuansa pengertian dari kata perlindungan/naungan/lingkupan ini:

a) Perlindungan Tuhan (Yesaya 4: 5-6, Mazmur 17:8, 91:1).


b) Perlindungan hikmatNya (Pengkotbah 7:12)
c) Perlindungan uang (Pengkotbah 7:12)

Apakah bedanya? Betapa sering kita hanya meminta berkat materi sebagai perlindungan uang
kita. Tentunya, meminta berkat materi tidak salah, tetapi bukan keseluruhannya. Perlindungan
uang mempunyai batas; ini membantu untuk memberi perlindungan tubuh kita. Hanyalah
tubuh dan inipun tidak menyeluruh.

Pengkotbah 7:12 menyatakan bahwa perlindungan hikmat memelihara hidup pemiliknya.


Memelihara berarti menjaga sesuatu. Apa yang dijaga? Hidup, agar selalu dalam keadaan yang
baik bahkan kalau bisa menjadi sempurna. Hidup apa? Hidup tubuh, jiwa dan roh. O betapa
pentingnya hikmat ini.

Tetapi, hikmat hanyalah memelihara. Perlindungan Tuhan, yang juga bisa diartikan hadirat dari
Pribadi Tuhan sendiri, bukan saja memelihara, tetapi inilah yang menciptakan, memberi dan
mengendalikan hidup. Hidup kita mulai sekarang sampai selama-lamanya. Halleluyah!!!

Oh Tuhan, aku mohon berkat materi untuk kebutuhan hidup tubuhku sehari-hari. Lebih
daripada itu, aku mohon hikmatMu supaya tubuh, jiwa dan rohku baik dan terpelihara adanya.
Tetapi yang terutama, aku mohon Engkau dan PribadiHu sendiri yang melingkupiku agar
supaya ada hidup baru yang tercipta, terkendali, teratur dan taat.

Posted by: Kasih / 12:48 AM 0 comments   

Terbitlah Terang!

Yes. 58: 9-10

Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan
berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan
kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan
memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan
kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.

Tuhan, aku berdoa supaya terangMu terbit akan aku, keluargaku, gerejaku, pelayananku,
wilayah kediamanku dan bangsaku. Ajar aku untuk melepaskan kuk-kuk sesamaku,
membagikan kepada yang lapar roti jasmani dan Roti Hidup dan juga, merendahkan diriku
supaya aku tak menyalahkan orang lain! Kuserahkan kendali kepadaMu, Roh Kudus, agar
terangNya boleh bersinar di atas, di dalam, melalui dan melingkupi hidupku.
Posted by: Kasih / 1:27 AM 0 comments   

Ketaatan Yusuf

Matius 2: 13

Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam
mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan
tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu
untuk membunuh Dia."
22
Luar biasa Yusuf, ayah dari Tuhan Yesus, ini. Tiga kali di Lukas 1 dan 2 ia mendapat perintah
dari malaikat Tuhan dalam mimpi. Ini bukan sembarang perintah. Ini menyangkut dengan
siapa dia harus menikah dan di mana keluarganya harus menetap. Dan pasti, bahkan sampai
masa ini, keputusan-keputusan seperti ini masih sangat penting dalam hidup setiap orang.

Tiga kali Yusuf diperintah, tiga kali dengan segera Yusuf bersedia untuk mentaatinya. Dan
karenanya, sejarah, bukan saja sejarah dunia, tetapi sejarah kekal, dicetak.

Ku rasa di masa kecilnya, Yusuf pasti sering mendapat mimpi dari Tuhan dan belajar untuk
mentaatinya sebelum dia mendapat ketiga mimpi ini. Tidak heran Tuhan mempercayai dia
untuk membesarkan Yesus di dunia ini. Orangnya taat Firman Tuhan sih!

O Tuhan, ajar aku untuk mentaatimu. Ku tak peduli bagaimana Engkau menyampaikannya
kepadaku. Yang penting sampaikan dengan jelas dan nyata, Tuhan! Dan, beriku kekuatan
untuk melakukannya.
Posted by: Kasih / 2:03 AM 0 comments   

Menebar Jala di Tempat Yang Dalam

Lukas 5: 4,5

Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan
tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam
kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya,
aku akan menebarkan jala juga."

Seseorang baru saja mengajarku untuk melempar jalaku ke tempat yang dalam. Ke manakah
itu? Ke tempat yang belum kujelajahi. Ditengah rutinitas hidup, sebuah rutinitas yang di mata
dunia sepertinya adalah penuh keringat, keletih-lesuan, kegagalan dan ketidak-berhasilan, ada
sebuah perintah dari Tuhan Yesus.

Tebar jalamu ke tempat yang dalam, ke tempat yang belum kau arungi! Percayalah! Taatlah!
Lakukanlah! Sekarang! Jadilah seperti Simon. Meskipun dia belum melihat apa-apa dengan
mata duniawi, tetapi mata rohaninya melihat bahwa Yesus, Orang yang menyembuhkan ibu
mertuanya, adalah penuh dengan kebenaran dan kuasa.

Ya Yesus, aku mau melakukan perintahMu!


Posted by: Kasih / 5:23 AM 0 comments   

Hukum Kerajaan Allah

Yakobus 2:8,9

Akan tetapi jikalau kamu menurut hukum kerajaan, sebagaimana nas Alkitab: Hendaklah
engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, maka baik juga perbuatanmu itu;
tetapi jikalau kamu menilik atas rupa orang, kamu berbuat dosa, dan kamu dihukumkan oleh
hukum itu menjadi orang melanggar hukum. (TL)

Sungguh menarik ayat yang kubaca dari Terjemahan Lama ini. Bilamana aku membedakan
perlakuanku terhadap orang miskin, aku melanggar titahNya. Hmm, jadi kalau aku
memperlakukan seorang miskin dengan tidak benar, itu melanggar hukumNya. Padahal aku
kan seorang anak Raja, bahkan anak Raja segala raja? Tidak bisa aku melanggar hukum
kerajaan Allah. Apalagi, kalau aku benar-benar seorang bangsawan, aku harus berperilaku
seperti seorang bangsawan! Jadi, bukankah ini berarti aku harus belajar memperlakukan setiap
orang seperti seorang anak raja?
Posted by: Kasih / 12:01 AM 0 comments   

23
Menantikan

Mazmur 27:13,14

Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

Menantikan adalah sesuatu yang sering kali sungguh-sungguh menjemukan. Menantikan


keluarga untuk lebih mengasihiNya, menantikan janjiNya terwujud dalam hidupku, bahkan
menantikan antri pembayaran kasir adalah hal-hal yang sangat menantang pribadiku.

Tuhan, Engkau berfirman untuk menantikanMu. Oh Tuhan, seringkali aku hanya mau "melihat
kebaikanMu" menurut jadwal pribadiku. Maka pada hari ini aku mau menurut firmanMu, yaitu
menguatkan dan meneguhkan hatiku. Ya Tuhan, sekarang juga tubuh, jiwa dan rohku tunduk
kepada RohMu. Oleh karenanya aku akan kuat dan teguh. Dan ya, aku akan berhasil untuk
menantikan Engkau, Penciptaku!
Posted by: Kasih / 1:19 AM 0 comments   

Mahkota Emas Tua

Mazmur 21:3

Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas
tua di atas kepalanya.

Mahkota dari emas tua? Tuhan, apakah artinya emas tua? Apakah perbedaannya dengan jenis
emas lain? Kata "tua" menyarankan bahwa ada proses waktu yang dialami. Sedangkan "emas"
adalah logam mulia. Hmm, apakah ini berarti bahwa mahkotaku (pahala, berkat, dan janji-
janjiMu) adalah sesuatu yang mulia dan sangat berharga, tetapi dibutuhkan waktu untuk
pemrosesannya? Apakah ini berarti bahwa ada penempaan, peleburan dan pembentukan
supaya mahkotaku bukanlah menjadi sembarang benda?

Oh Tuhan, aku bersyukur dan menyambut berkatMu yang melimpah. Aku bersyukur bahwa
ada penempaan, peleburan dan pembentukan di dalam hidupku. Aku sekarang mengerti bahwa
ini harus terjadi supaya aku beroleh mahkota dari emas tua. Terima kasih, Rajaku, bahwa
Engkau mempersiapkanku untuk menjadi seorang raja!
Posted by: Kasih / 4:00 AM 0 comments   

Tinggal di Kerajaan Allah


Yer. 23: 7,8

Sebab itu, demikianlah firman TUHAN, sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa orang
tidak lagi mengatakan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari
tanah Mesir!, melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang
keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah
menceraiberaikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."

Akan tiba saatnya di mana Tuhan bukan saja dikenal sebagai penuntun kita untuk keluar dari
tanah Mesir; ini berarti bahwa Dia hanya dikenal sebagai Juruselamat oleh kita. Melainkan,
Dia akan menuntun kita ke tanah perjanjian, tanah kita sendiri yang sudah ditentukanNya
untuk kita. Suatu "tempat" penuh susu dan madu, di mana Dia adalah Raja segala Raja dan kita
sebagai umatNya tunduk, takluk dan taat kepada titah-titahNya. Ini tak mempersoalkan
bagaimana keadaan sosial, politik atau ekonomi yang kita alami atau hadapi di bumi ini. Tetapi
melalui Roh Kudus, kedaulatan Bapa akan disampaikan ke setiap hati umat percaya; jadi,
umatNya percaya, melakukan dan takut akan kuasa otoritasNya saat ini juga. Datanglah
KerajaanMu, Tuhan!
Posted by: Kasih / 5:08 AM 0 comments   

24
Kota Kediamanku
Yeremia 29:7

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu
kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.

Bukankah aku hanya seorang "perantau" di bumi ini? Kemana dan dimanapun aku berdiam,
ternyata aku harus berdoa untuk tempat kediamanku. Tuhan, aku mau belajar berhenti
mengkritik dan tidak menggerutu tentang kota kediamanku. Berkati kotaku, Tuhan, supaya ada
kesejahteraan yang berlimpah.
Posted by: Kasih / 1:24 AM 0 comments   

Pintu Gerbang TUHAN


Mazmur 118: 20-21

Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak
mengucap syukur kepada TUHAN. Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan
masuk ke dalamnya.

Ada sebuah "pintu", pintu gerbang Tuhan. Dikatakan orang-orang benar akan masuk (akan =
sesuatu yang mendatang); jadi bukankah ini berarti bahwa meskipun aku sekarang adalah
seorang yang benar, ada sebuah pintu yang masih harus kumasuki. Pintu apakah ini? Dikatakan
Daud hendak mengucap syukur di dalamnya. O, ada tempat rahasia di mana aku harus cari dan
masuk untuk pengucapan syukurku. Di manakah ini, Tuhan? Yang sungguh aneh ialah Daud
menemukan "tempat" ini setelah ayat 19, setelah dia dihajar keras oleh Tuhan.

Tuhan, buka mataku! Buka jalanMu! Di tengah hajaranMu, buka pintu gerbang kebenaran ini!
Supaya aku, seperti Daud, juga boleh mengucap syukur.
Posted by: Kasih / 1:58 AM 0 comments   

JanjiMu Ya dan Amin

"Jadilah kehendakmu, di bumi seperti yang di surga." Itu doaku dan janji yang telah Kau
berikan padaku. Di bumi ini. Tetapi, seringkali di sekeliling hidupku, masih belum ada
pernyataan sepenuh dari "surga" di bumiku. Ya, aku sungguh amat bahagia, tetapi aku juga
tahu bahwa surga jauh lebih dari apa yang bisa aku alami dan bayangkan pada saat-saat ini.
Dan yang aku jalani sekarang, itu hanya sepercik dari apa yang telah Kausediakan.

Oh Tuhan, seperti bangsa Israel, aku mulai melihat tanah perjanjianMu di Kanaan. Bahkan aku
mulai merasa manisnya madu dan segarnya susu tanah perjanjianMu meskipun setetespun
belum kukecap. JanjiMu, Bapa, JanjiMu ya dan amin. Tak akan kulepaskan. Tak akan
kusangkal dengan pikiranku. Tak akan kuingkari dengan mulutku. Aku mau percaya, aku
percaya dan aku selalu percaya bahwa aku akan melihat kebaikanMu di negeri orang yang
hidup.
Posted by: Kasih / 12:20 AM 0 comments   

Engkau Baik dan Setia.

Hari ini aku merasa demikian sulit untuk mendengar suaraNya dan membaca FirmanNya. Apa
yang kubaca serasa seperti sekedar huruf-huruf saja; apa yang kurasa seperti seseorang yang
tidak yakin apakah ia berada di jalan yang benar. Di mana Engkau, Tuhan? Apakah aku
berbuat dosa sehingga Engkau menjauh? Apakah aku acuh terhadapMu di dalam doa-doaKu?
Tubuhku lemah. Jiwaku haus. Rohku rindu, Roh Kudus.

Mazmur 121: 1a-2

Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?


Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
25
Ya, Tuhan. Aku tetap berharap kepada Engkau. Pegang tanganku; Janganlah menjauh! Sebab
aku tahu Engkau baik dan setia adanya.
Posted by: Kasih / 1:36 AM 0 comments   

Lepaskanlah Aku dari Yang Jahat


Markus 14:10-11
Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam
kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira
waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia
mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Aku tak pernah sadar bahwa Yudas berkomplot dan "merenungkan" rencananya untuk
menyerahkan Yesus. Ada waktu atau tempo cukup banyak yang terlewat sebelum dia
melakukan tindakan kejinya. Tetapi bukankah terkadang itu terjadi dalam hidupku? Aku
pernah merencanakan tindakan dosa-dosaku. Oh, Tuhan, ampunilah aku. Kau sering beri aku
waktu untuk bertobat dan aku masih lalaikan kesempatan itu. Jangan sampai aku sebodoh itu
lagi. Oh Tuhan, jangan bawa aku ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah dari yang jahat!
Posted by: Kasih / 1:01 AM 0 comments   

Ukuran Salib
Salib terdiri dari bagian vertical (melambangkan hubunganku denganNya) dan horizontal
(hubunganku dengan sesama). Proporsi kedua hal ini jelas; setiap salib mempunyai bagian
vertical yang lebih panjang dari yang horizontal. Jadi, takaran dan kemampuanku untuk
mengasihi sesama tergantung dengan ukuran dan takaran dari hubungan kasihku denganNya.
Tambah besar vertical, baru bisa lebih besar yang horizontal. Tidak bisa mengasihi sesama
kalau hubunganKu dengannya tidak ada. Itu namanya bukan salib kalau vertical-nya pendek
dan horizontal-nya panjang. Itu namanya balok sandungan.

Dari Kotbah Minggu yang Baru Lewat

Posted by: Kasih / 2:32 AM 0 comments   

Yesus Mana Yang Kupilih?


Matius 27:18, 20, 23

(ay.18) Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang
kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?" (ay.
20) Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta
supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.(ay.23) Katanya: "Tetapi kejahatan
apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus
disalibkan!"

Tiap hari aku dihadapkan ke suatu pilihan: Menyalibkan Yesus Barabas atau Yesus Kristus.
Nama permulaannya sama, sehingga terkadang aku dihadapkan ke pilihan yang mirip. Tetapi,
tidak sama! Yang satu aku bisa menyalibkan Yesus Kristus sekali lagi. Oh sungguh tragis.
Atau aku bisa menyalibkan "Barabas yang terkenal akan kejahatannya (ayat 16)"; Ya, Tuhan,
dagingkulah yang harus disalibkan!!!!

Lindungi aku, Tuhan, dari hasutan-hasutan si jahat! Biarlah aku waspada bilamana jiwaku
mulai berteriak dengan keras untuk "menyalibkan" seseorang!
Posted by: Kasih / 3:28 AM 0 comments   

Masih Ragukah Aku?!


Matius 28: 16-20
Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada
mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan
26
di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman."

Bukankah Engkau dengan jelas menyampaikan pesanNya kepadaku? Dan aku mulai
menyembahHu, Raja segala Raja! Ku bersyukur sebab Engkau hidup.

Sbab Dia hidup, ada hari esok. LaLaLa!

O, tetapi seringkali, ditengah sembah pujiku, timbul keragu-raguan. Ini lebih celaka dari
Tomas. Sudah melihat, masih ragu-ragu. Ampuni aku, Tuhan!!

Tetapi waktu aku masih ragu-ragu, Engkau mendekati. Sungguh pengasih dan penyayang
Engkau, Tuhan! HALLELUYAH!!!! Nggak gitu aja, Engkau janji penyertaanMu sampai akhir
zaman. Ini Tuhan sungguh heran ya!
Posted by: Kasih / 5:11 AM 0 comments   

Mau ikut partisipasi ah!!!!


Lukas 8:1-3
Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa
memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan
juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai
penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-
perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Tuhan Yesus kan sebetulnya tidak "butuh" kekayaan mereka untuk pelayananNya. Dia bisa
bayar pajak dengan memerintahkan Petrus untuk memancing dan mendapatkan uang dari
mulut ikan yang dipancing.

Hmmm, mungkinkah Dia memberi kesempatan kepada perempuan-perempuan ini untuk


"berpartisipasi", supaya Bapak di Surga memberkati mereka dengan berkelimpahan??!!!

OK, Tuhan, aku mau berpartisipasi ah!!!!


Posted by: Kasih / 6:38 AM 0 comments   

Melihat Perbedaan
Maleakhi 3:18
Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang
yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Sungguh menarik. Saya membaca ayat 18 dan ini menjanjikanku untuk dapat melihat
perbedaan. Tetapi, ayat ini dimulai dengan 'maka'. Jadi mestinya kan ada kondisi-kondisi
yang mesti dipenuhi sebelum ayat 18 dipenuhi? Apa sih isi Maleakhi 3?

Saya baca

a) Pentahiran umatNya (ayat 3)


b) Penghakiman akan tukang sihir, penyumpah dusta, orang yang berzinah dan penindas (ayat
5).

Tetapi itu kan bagian Tuhan yang lakukan? Bagianku apa?

a) Persembahan Persepuluhan supaya tingkap langit dibuka dan berkat dicurahkan (ayat 10)
b) Bicaraku jangan kurang ajar. Jangan mengeluh kalau mesti ibadah (ayat 13,14). Dan lagi, ini
ayat berikut menarik lho. Ternyata bicara-bicara tentangNya dengan teman-teman yang takut
akan Tuhan, dapat upah lho. Ditulis kitab peringatan. Waduh, dapat "prasasti" untukku di surga
27
(ayat 16)!

Jadi, semua ini untuk dapat melihat perbedaan. Kalau bisa lihat perbedaan di jasmani , kan
mestinya lama-lama bisa lihat di kalam roh?

1Kor. 12: 10b


....dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam
roh.

Hmmm, lagi-lagi, barangsiapa yang setiap akan hal yang kecil,...

Posted by: Kasih / 2:50 AM 0 comments   

Sembuh
Yesaya 53:5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Kalau kita tidak berdoa dan percaya untuk kesembuhan akan penyakit-penyakit yang "kecil",
bagaimana kita dapat percaya untuk kesembuhan penyakit yang "parah"? Iman sebiji sesawi
dapat memindahkan gunung, bukan? Paling tidak, punyalah iman sebiji sesawi, diriku!!

Dan barangsiapa yang setia akan hal yang kecil,....


Posted by: Kasih / 11:32 PM 0 comments   

Pergolakan melawan diri dan kedagingan kita sendiri adalah sungguh sangat sulit. Ribuan
renungan dan kontemplasi tidak akan membuat situasi menjadi lebih baik jika hanya diri,
khawatir dan ketakutan kita saja yang selalu kita pikirkan. Sungguh cerdik siasat si jahat untuk
merusak hati dan pikiran kita, dan menyorot selalu saja ke diri sendiri tanpa hirau akan denyut
nafas-Nya. Diseretnyalah kita kembali ke realitas dunia fana ini, ke kalam tanpa iman dan
lambat-laun, ke tempat di mana kita kehilangan percaya kita akan janji Tuhan.

Tetapi, janganlah kehidupan kita bergantung pada kenyataan dunia; marilah kita masuk ke
dalam keyakinan akan janji-janji yang telah Dia berikan. Tuhan Yesus Kristus sudah mati di
kayu salib dan memeteraikan kuasa-Nya di atas segala kuasa. Marilah kita bertobat akan dosa-
dosa kita dan belajar untuk berserah dalam segala kelemahan kita dan tidak mengatasi daging
kita dengan upaya kita sendiri. Hanya Dialah yang dapat membalut luka dan memulihkan jiwa
kita sepenuhnya
Doa: Ya Tuhan, terima kasih karena Kuasa-Mu telah, sedang dan akan memulihkanku.
Posted by: Kasih / 10:27 AM 0 comments   
Mengapa kita selalu memberi kritik kepada sesama orang Kristen? Apakah kita saling
membangun dan mengasah satu sama lain? Ataukah kita iri hati?
Posted by: Kasih / 12:08 PM   
Bahan pikiran:

Apakah pikiran pertama yang terlintas di hati kita sekalian tentang seorang Kristen yang
memutuskan untuk tidak melihat atau tidak akan melihat lagi film "The Passion" (tanpa
mengetahui alasannya)? Sejujurnya? Apakah kita menghakimi orang tersebut?
Posted by: Kasih / 1:06 PM   

Jalan Tuhan yang Tak Terselami

Mazmur 77: 11-12

Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-
28
keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan
merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.

Umat percaya berjalan maju menghadapi sesuatu tantangan dengan iman. Iman adalah bukti
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Karena faktor iman ini, maka aku tidak tahu
bagaimana wujud jalan keselamatan dan bimbingan yang sudah Dia siapkan kali ini. Tetapi,
apa yang bisa aku perbuat, Tuhan? Aku bisa melihat kembali ke pengalaman-pengalaman di
mana Engkau ajaib. Aku memanggil Tuhan dan menyebut-nyebut segala pekerjaanMu dan
merenungkan segala perbuatanMu.

Di dunia pengalaman adalah guru yang terbaik. Di dalam Tuhan, pengalaman memberi
kekuatan dan mengingatkan akan penyertaanNya. Tetapi, bukan pengalaman yang memberi
bimbingan. Aku tidak berjalan maju dengan pengalaman, tetapi harus dengan iman. Di dalam
Tuhan, pengalaman tidak memberi tahu bagaimana wujud nyata dari pertolonganNya. Aku
harus ingat bahwa jalanNya selalu tak terselami. Hanya iman percaya bahwa Firman Allah dan
Roh Kudus yang memberi tuntunan.

Posted by: Kasih / 4:14 AM 0 comments   

Menghadapi Raksasa Masa Depan

Mazmur 62: 1

Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud. Hanya dekat Allah saja aku
tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

Seringkali aku menghadapi tantangan baru yang sangat mirip atau sama dengan yang pernah
kualami sebelumnya. Setiap kali Dia selalu setia dan memberikan kemenangan atas yang
terdahulu. Tetapi, setiap kali tantangan baru ini dihadapi, tak terasa lebih mudah rasanya untuk
menghadapinya. Ada rasa gentar, ada kegelisahan dan sebagainya.

Aku belajar bahwa hidup bersamaNya adalah lain dari dunia yang ajarkan. Di dunia diajarkan
bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Ikut Tuhan lain. Bukan dengan pengalaman,
tetapi dengan iman aku menghadapi masa depan. Pengalaman hanya membuktikan,
mengingatkan dan menyatakan bahwa Dia setia; ini agar aku jangan sampai lupa akan
kebaikannya. Tetapi dengan iman aku maju menghadapi raksasa-raksasa masa depan. Hanya
dekat Allah saja aku tenang, karena dari pada-Nyalah keselamatanku.

Posted by: Kasih / 6:46 AM 0 comments   

Hasil dari Tunduk kepada Allah

Yakobus 4: 7

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

Tuhan mengajarku untuk tunduk kepada Allah dan melawan iblis. Kedua hal ini bersama-
sama. Tidak saja melawan iblis tanpa ada ketaatan kepada Tuhan. Bukankah aku sering
melawan si jahat itu, tetapi untuk tunduk kepada Allah masih sering ragu-ragu? Bisa runyam
kalau ini terjadi. Tetapi di lain pihak aku tunduk kepada Tuhan, tetapi waktu mau melawan si
iblis, masih sering maju mundur.

Tuhan, karena aku tunduk takluk kepadaMu, biarlah kuasaMu saja melaluiku yang melawan
segala kuasa kejahatan.

Posted by: Kasih / 3:00 AM 0 comments   

29
Olok-olok Pikiran Sendiri

Mazmur 123: 4

jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan
penghinaan orang-orang yang sombong.

Tidak saja kata-kata dari orang lain, tetapi bukankah seringkali pikiranku sendiri yang
menuduh dan menyerang percaya imanku terhadapNya? Sering timbul skenario-skenario
dalam pikiran ini yang membayangkan situasi kondisi lain yang berbeda dari yang sedang
kualami. Kalau saja keadaanku, keluargaku, pekerjaanku, latar-belakangku begini dan begitu.
Kalau saja. Kalau saja. Ini adalah olok-olok pikiran sendiri yang merasa lebih aman dan
sombong; ini melecehkan kehendakNya yang sedang kualami.

Tetapi, puji syukur kepadaNya. Aku tahu dan mau belajar terus bahwa rancanganNya adalah
yang terbaik. Jangan ada andaikata, jangan ada kalau saja, jangan ijinkan tuduhan. Hanya
kulayangkan mataku kepadaMu,ya Engkau yang bersemayam di sorga.

Posted by: Kasih / 1:59 AM 0 comments   

Keputusan Pribadi

Kisah Rasul Rasul 2: 40

Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh
dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari
angkatan yang jahat ini."

Inilah pernyataan Petrus pada waktu ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi di
Yerusalem. Ini dikatakannya di hari Pentakosta dan setelah murid-murid Tuhan Yesus
dipenuhkan oleh Roh Kudus.

Tuhan Yesus telah mati dan dibangkitkan. Ini sangat benar. Petrus memberitakan kabar baik
ini di hari Pentakosta tersebut. Kemudian, Petrus mengatakan sesuatu hal yang sangat penting.
"Berilah dirimu diselamatkan".

Bagaimana jawaban dari diriku? Ya, aku memang adalah seorang percaya. Tetapi apa ada
keputusan pribadi yang lebih lanjut dan yang sangat tegas? Apa ada jawaban terhadap kasih
karunia yang telah dianugrahkan? Maukah aku keluar dari angkatan yang jahat ini?

Roh Kudus, cengkram aku supaya aku keluar dan diselamatkan dari angkatan yang jahat ini!

Posted by: Kasih / 3:33 AM 0 comments   

Bermegah dalam NamaNya

Mazmur 20: 7

Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam
nama TUHAN, Allah kita.

Siapa yang harus kumegahkan dan yang kupercaya? Aku harus bermegah dalam nama Tuhan
Allah kita. Siapakah namaNya? Adonai, Tuan kita. YHWH Shalom, Tuhan adalah Damai.
YHWH Rophe, Tuhan Yang Menyembuhkan. YHWH Nissi, Tuhan adalah Panji-Panji.
YHWH Jireh, Tuhan Yang Menyediakan. YHWH Tsidkenu, Tuhan adalah Kebenaran kita.
Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat.

Aku percaya dan bermegah dalam NamaNya. Maka karena itu jadilah damai, jadilah kesehatan
30
ilahi, jadilah kemenangan, jadilah kelimpahan, jadilah kebenaran dan jadilah keselamatan di
dalam hidupku!

Posted by: Kasih / 12:41 AM 0 comments   

Mana Tahan Tuhan!

Mazmur 27: 6

Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku
mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi
TUHAN.

Mempersembahkan korban? Pasti ada rasa sakit atau rasa tidak enaknya. Kalau tidak sakit, itu
namanya bukan berkorban. Tetapi, Daud mempersembahkan korban dengan sorak-sorai. Di
tengah ketidak-nyamanan yang dirasakannya, ia mengambil sikap untuk mendobrak dan ia
bersorak-sorai; dia bernyanyi dan bermazmur. Oleh karena itu ia berkata di ayat berikutnya:

Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! (Mazmur
27: 7)

Mana tahan Tuhan untuk tidak mendengar seruan ini? Daud, seorang manusia yang penuh
keterbatasan, berkorban. Pasti doa Daud dijawab!

Aku mau berkorban atau tidak ya? Tentunya.....

Posted by: Kasih / 12:19 AM 0 comments   

Laskar Kristus

Mazmur 78: 9, 10

Bani Efraim, pemanah-pemanah yang bersenjata lengkap, berbalik pada hari pertempuran;
mereka tidak berpegang pada perjanjian Allah dan enggan hidup menurut Taurat-Nya.

Di saat yang paling genting, di mana Tuhan memintaku untuk berdiri tegak, siapkah aku untuk
tidak berbalik? Dia sudah mempersenjataiku; akankah aku berpegang pada perjanjianNya? Dia
sudah memberi FirmanNya; bersediakah aku untuk turut Taurat-Nya?

Maju Laskar Kristus!

Posted by: Kasih / 1:47 AM 0 comments   

Sedikit Demi Sedikit

Keluaran 23: 30

Sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu, sampai engkau beranak cucu
sedemikian, hingga engkau dapat memiliki negeri itu.

Seringkali aku terganggu pada waktu janji Tuhan yang demikian besar lepas dari
genggamanku; seakan-akan janji itu sudah datang dan tiba-tiba, sesuatu menghalanginya.
Sungguh frustrasi bilamana ini terjadi. Kemarin aku belajar bahwa Tuhan yang menyelesaikan
segala hal. Hari ini kubaca di Keluaran 23 bahwa Dia menghalau musuh-musuhku sedikit demi
sedikit. Tidak selalu langsung dalam jumlah yang besar dan waktu yang cepat.

31
Mengapa? Supaya aku dapat memiliki. Memiliki! Oh puji Tuhan. Ditengah rasa kesalku, Dia
mengajar bahwa bukan saja Dia yang memberi segala berkat dan menyelesaikan segala
perkara, tetapi Dia mendidik supaya aku akan punya kuasa, kendali dan hak pemilikan atas
segala yang akan diberikan. Terpujilah NamaNya yang Kudus!

Posted by: Kasih / 12:28 AM 1 comments   

Dia Yang Menyelesaikan

Mazmur 138: 8

TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya;


janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!

Seringkali aku ingin "menolong" Tuhan. Dia sudah memulai sesuatu yang indah dan tiba-tiba,
daging ini ingin mengambil alih kendali di tengah-tengah proses tersebut.

Tidak, Tuhan, Engkau yang pegang segala kendali dari mula sampai akhir. Engkau yang
menyelesaikannnya! Jangan Kautinggalkan pekerjaan tangan-Mu!

Posted by: Kasih / 3:41 AM 0 comments   

Hormat

Keluaran 20: 12

Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu.

Aku akan mendapatkan sesuatu yang kudambakan bilamana aku menghormati asal-usul
sesuatu itu. Lanjut umur akan kudapatkan bilamana sumber hidup jasmaniku, yaitu orang
tuaku, kuhormati. Aku akan mendapatkan karunia dan buah Roh Kudus bilamana aku
menghormati Pribadi Roh Kudus. Aku akan mendapatkan karunia dan buah Roh Kudus
bilamana aku menghormati orang-orang yang dipilih oleh Roh Kudus untuk menyatakan
Kepribadian Roh Kudus. Dengan tidak menghormati orang-orang yang dipakai oleh Roh
Kudus, aku tidak menghormati kebijaksanaan Roh Kudus. Aku akan mendapatkan hikmat
surgawi, bilamana aku mengutamakan Hikmat di atas segala hikmat. Aku akan mendapatkan
berkat dan urapan berlimpah, bilamana aku menghormati dan menyadari bahwa asal, pemberi
dan pemilik segala berkat dan urapan itu adalah Tuhan Allah sendiri.

Hormatilah urapan di seseorang hamba Tuhan. Bilamana tidak, jangan harap untuk
mendapatkan urapan itu!

Sumber: Merenungkan pembacaan buku " The Law of Recognition" oleh Mike Murdock.

Posted by: Kasih / 6:24 AM 0 comments   

Urapan

Imamat 21: 12

Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus
Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan,
ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Apakah urapan itu?

Definisi bebas: Bilamana seseorang yang di bawah bimbingan Tuhan melakukan sesuatu hal
32
dengan sangat mudah meskipun sesuatu hal ini, dari sudut pandang orang ini sendiri atau orang
lain, adalah sesuatu yang sangat sulit atau tidak mungkin untuk dilakukan.

Kalau tidak mengampuni penuh orang yang bersalah kepadamu, maka tidak ada urapan.

Sumber: Disimpulkan dari Pembicaraan antara Joyce Meyer dan Dr. RT Kendall

Posted by: Kasih / 11:38 AM 0 comments   

Menuai Keadilan

Ibrani 13: 4

Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang
hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu
sendiri juga masih hidup di dunia ini.

Hidup di negara berkembang seperti Indonesia memberi suatu tantangan tersendiri. Terkadang
mau taat hukum, tetapi seringkali hukum dapat dibengkokkan oleh oknum-oknum tertentu.
Bukankah seringkali orang-orang di sekelilingku, salah atau tidak, mengalami perlakuan
sewenang-wenang? Dimana keadilan itu? Sudahlah, tidak perlu panjang lebar, pasti banyak
cerita mengupas hal ini.

Dikatakan di Ibrani, ingatlah orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang ini.


Bagaimana aku dapat mengingat mereka? Tentunya salah satu jalan yang paling baik adalah
mencegah supaya hal itu tidak terjadi lagi kepada siapapun. Tetapi, bagaimana?

Aku percaya bahwa kalau aku mau menuai keadilan dan kebenaran, maka keadilan dan
kebenaran harus ditabur. Mungkin aku tidak akan dengan segera menawarkan uang pelicin itu.
Siapa tahu Tuhan buka jalan lain? Mungkin aku tidak akan dengan sengaja melanggar hukum
yang tidak masuk akal itu. Siapa tahu ada kebijaksaan yang dalam di balik itu? Terkadang
rasanya penyelewengan-penyelewengan ini datang kepada kita dan tidak dapat dihindari, tetapi
apa salahnya kalau aku berusaha menjadi lebih sempurna, seperti Bapaku di Surga sempurna
adanya.

Posted by: Kasih / 10:51 AM 0 comments   

Seperti Pingsan

Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika
ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.

Mungkin ada yang berpikir bahwa ini dikutip dari sebuah buku roman. Tentunya bukan. In
adalah Kidung Agung 5: 6. Ini adalah pernyataan mempelai perempuan yang memuji-muji
Kekasihnya, si Mempelai Pria. Begitu mendebarkan ya?!.

Aku mengerti bahwa ini adalah gambaran Kristus dengan gerejanya. Juga bisa diartikan
sebagai gambaran kasih antara Tuhan dengan setiap umat percaya. Tetapi, sungguh menderu-
deru bukan pernyataan ini? Waktu kurenungkan ayat ini, kulihat betapa terbatasnya aku dalam
mencari Dia, Kekasih Ilahi itu. Dikatakan oleh mempelai perempuan 'seperti pingsan' rasanya
waktu si Mempelai Pria menghilang, meskipun gadis ini telah membukakan pintu. Pintu
apakah? Pintu hatinya. Luar biasa! Bandingkan ini dengan aku yang untuk bangun tidur,
berdoa dan berbincang-bincang denganNya saja, sungguh amat sulit ini rasanya!

Roh Kudus, tolong aku supaya aku terus membuka pintu hatiku, untuk terus mencari Yesus
meskipun terasa lenyap hadiratNya dan terus dengan hati yang menderu-deru, merindukan
Kekasih Ilahi yang agung dan setia itu.

33
Posted by: Kasih / 3:27 AM 0 comments   

Menghibur

Filemon 1: 7

Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang
kudus telah kauhiburkan, saudaraku.

Paulus menulis sebuah surat ke Filemon. Di dalamnya Paulus menyatakan bahwa Filemon
menghibur orang-orang kudus dan bahwa oleh karena kasih Filemon ini Paulus bergembira
dan memperoleh kekuatan.

Aku kira seorang seperti Filemon langka di gereja. Senangnya menghibur. Menghibur siapa?
Tidak tanggung-tanggung. Menghibur orang-orang kudus. Bukankah kalau kata orang-orang
kudus dipakai, sepertinya sudah menggambarkan umat Tuhan yang sudah tahan bantingan?
Berarti apa yang orang-orang kudus alami ini pasti sangat sulit dan meskipun begitu, Filemon
dapat menghibur mereka. Sungguh hebat karunia Tuhan yang dinyatakan lewat pribadi ini.
Demikian hebat hiburannya, sampai Paulus yang tinggal di luar daerah, dengar tentang ini.
Yang sering kita dengar dari daerah lain adalah mujizat-mujizat yang terjadi dan hamba-hamba
Tuhan yang dipakai olehNya. Sangat baik. Tetapi, bayangkan berikut ini. Yang Paulus dengar
adalah seorang yang terkenal karena karunia penghiburannya.

Aku perlu belajar untuk menghibur. Roh Kudus, ajar aku supaya dengan KasihMu aku
menghibur orang-orang kudusMu.

Posted by: Kasih / 12:41 AM 0 comments   

Doa! Percaya! Melangkah!

Kemarin malam situs Kasih Kekal menghadapi sesuatu hal yang amat sulit. Kebetulan,
sesungguhnya bukan kebetulan, aku perhatikan sesuatu hal kecil di mana disadari bahwa situs
Kasih Kekal sedang di bawah "serangan" atau gangguan pada waktu itu. Sebagai seorang yang
sangat terbatas pengetahuannya di bidang komputer, ini tentunya adalah sesuatu yang sangat
mengkhawatirkan bagiku. Apa yang harus dilakukan? Ada sesuatu, entah itu virus, entah itu
tangan usil, yang berusaha mengganggu. Yang aku tahu ini bukan dari pihak Tuhan.

Reaksi pertama adalah untuk langsung menganalisa akar problemanya dan mencabut sumber
masalah ini. Yang repot adalah aku tidak tahu akarnya. Cuma aku ketahui "buah" dari si jahat
ini. Apa dayaku? Untung, ...oh tidak, untung bukan sesuatu kata yang benar. Terpujilah nama
Tuhan kalau Dia di fihakku! Aku mulai berdoa. Aku mulai ada hikmat. Aku mulai lakukan
satu hal. Lihat hasilnya. Masih sama. Lakukan hal kedua. Masih tidak benar. Ketiga. Keempat.
Sudah hampir subuh. Aku tahu Dia menuntunku. Tetapi, masalah masih berjalan terus ya?
Waktu berlalu terus. Langkah kelima.......tiba-tiba.... berhenti problemanya! Halleluya!!!!!
YHWH Nissi! Tuhan Panji-Panjiku!

Kalau secara logika, langkah kelima adalah yang menyembuhkan masalah ini, bukan? Tetapi
aku tidak terlalu yakin akan hal itu. Ya memang itu sangat penting. Tetapi aku merasa bahwa
langkah pertama sampai ke empat harus kulakukan, baru aku mendapat kemenangan ini.

Bukankah ini gambaran dari pergumulan hidup kita ini? Kita hadapi masalah. Kita doa. Kita
taat. Kita melangkah. Lalu kita menggerutu "Belum berakhir ya masalah ini?" Jangan berhenti!
Terus doa! Terus taat! Terus gempur itu antek-antek si jahat! Terus tumpas itu ketidak-
percayaan! Terus bersandar sama Kekasih Ilahi! Doa! Melangkah! Percaya! Doa! Melangkah!
Percaya! Doa.....

Dan satu saat, tidak lama lagi, dobrakan kemenangan di pihak orang benar! Asal percaya
saja....
34
1 Samuel 17: 45-47

Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan
tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam,
Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan
engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari
tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin
kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi
tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN
menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah
pertempuran dan Iapun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."
Posted by: Kasih / 1:59 AM 0 comments   

Saleh

II Petrus 2: 9

-- maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan
tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,..

Maukah aku diselamatkan dari pencobaan? Jadilah saleh! Apa saleh itu? Suatu kata yang sudah
jarang aku dengar. Apalagi di antara kaum muda. Apa harus menjadi tua dahulu, baru menjadi
saleh? Daud mengajarku untuk menjadi saleh di Mazmur 63
1. Rindu selalu akanNya. Bukan rindu akan berkatNya saja, tetapi rindu akan pribadiNya.
Demikian haus dan tersengal-sengal rasanya dalam usaha mencari siapa Dia (ayat 1).
2. Memandang Tuhan sebagai segala sumber kekuatan dan kemuliaan (ayat 2).
3. Mengalami dan sudah tidak meragukan lagi kasih setiaNya (ayat 3a).
4. Memuji dan memegahkan namaNya dengan tubuh ini (ayat 3b-4).
5. Jiwa orang saleh, yang termasuk pemikiran, kemauan dan emosinya, dipuaskan oleh sembah
pujian yang benar (ayat 5)
6. Rohnya merenungkan Firman dan kebenaranNya siang dan malam (ayat 6).

Dan oleh karena semua ini, seorang saleh begitu mengharapkan perlindunganNya, bersandar
penuh, bahkan dikatakan sampai jiwanya melekat kepadaNya. Luar biasa!

Roh Kudus, tolong aku supaya menjadi saleh!

Posted by: Kasih / 4:18 AM 0 comments   

Jalan Kemenangan

Keluaran 13: 17

Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke
negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-
jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka
kembali ke Mesir." Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun
menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah
Mesir.

Keluar dari Mesir menggambarkan keluarnya hidupku dari segala belenggu dosa dan kutuk
yang mengikatku di masa dahulu. Dengan pengorbanan Yesus, aku beroleh kebebasan dan
dituntun ke tanah perjanjian. Seperti bangsa Israel, Dia tidak menggandeng aku melalui jalan
yang paling dekat. Dia memastikan bahwa aku tumbuh menjadi pahlawan yang gagah berani
sebelum aku diperhadapkan dengan raksasa-raksasa Filistin. Bangsa Israel pun baru
menaklukkan bangsa Filistin di zaman Daud.

35
Tetapi, bukankah ini juga berarti bahwa Tuhan memastikan bahwa setiap yang aku hadapi
sekarang, adalah sesuatu yang dapat aku jalani atau kalahkan? Tidak ada sesuatu yang akan
terlalu berat. Untuk apa kuatir bahwa aku akan kalah? Kalau, ya kalau, aku di jalan
kebenaranNya, semua yang di depan sudah dijamin olehNya!

Tuhan, buka mataku akan jalan kemenanganMu!

Posted by: Kasih / 2:26 AM 0 comments   

Penindasan Tuhan

Mazmur 119: 75b-76

..dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan. Biarlah kiranya kasih setiaMu
menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hambaMu.

Sungguh menarik. Tuhan menindas aku? Bahkan Dia dalam kesetiaan menindas. Yang
mengherankan justru dalam kasih kesetiaanNya, yaitu dalam penindasan itulah Daud mendapat
penghiburan.

Berarti ada waktu dan hal-hal yang Dia lakukan di dalam hidupku, yang akan memberikan
tindasan dan beban dalam hidupku. Tetapi karena itulah aku akan mendapat penghiburan.
Karena itulah aku tahu Dia ya dan amin. Karena itulah aku tahu bahwa Dia pelihara hidupku.
Dan karena itulah aku menjadi seorang yang terdidik, bukan dengan hikmat dunia, tetapi
denganlah ketetapan-ketetapan surgawi.

Roh Kudus, pegang hidupku, supaya aku tidak menghindari kasih setiaMu.

Posted by: Kasih / 3:13 AM 0 comments   

Harga yang Harus Dibayar

Kejadian 23: 4

"Aku ini orang asing dan pendatang di antara kamu; berikanlah kiranya kuburan milik
kepadaku di tanah kamu ini, supaya kiranya aku dapat mengantarkan dan menguburkan
isteriku yang mati itu."

Abraham hendak menguburkan Sara. Aku, seperti Abraham, adalah seorang asing yang sedang
melewati dunia yang sementara ini. Ada suatu waktu di mana Tuhan meminta kembali hal-hal
yang sangat berharga yang sudah Dia anugrahkan sampai saat ini. Seperti Abraham, tentunya
kuratapi dan kutangisi kehilanganku ini. Sakit rasanya.

Tetapi ada saat di mana hal-hal ini harus dikuburkan. Ini harus. Dan ada harga yang sangat
mahal yang harus dibayar untuk ini, bahkan harga "penuh" yang harus dibayar (ayat 9).
Begitulah dengan ikut Tuhan. Ada yang diminta olehNya. Dan ada "harga" yang sangat mahal
yang harus dibayar olehku.

Jangan kuatir! Untuk Abraham, ada kebangkitan bagi Sarah di kalam kekal. Demikianlah juga
dengan umat percaya yang memberikan kembali milikNya. Siapa yang menabur dengan
cucuran air mata, akan menuai dengan penuh sukacita. Halleluya!!

Posted by: Kasih / 12:01 AM 0 comments   

Kasih Kekal - April 2005


Kasih Kekal www.kasihkekal.org
April 2005

36
Yth. Sdr./Sdri.,

Berikut pemberitahuan singkat tentang pembaharuan Kasih Kekal di bulan April 2005. Telah
ditambahkan
1. Hening Kasih Kekal - Ini adalah sarana audio/podcasting untuk membantu pertumbuhan rohani
umat Kristen Indonesia. Rekaman audio perdana adalah dalam bentuk .mp3/11 menit, di mana
disampaikan melalui sarana ini apa yang di hati pelayanan ini.
2. Artikel baru - 'Kalam Waktu Tuhan' yang merupakan kumpulan dari beberapa kolom di Jurnal
Kasih Kekal dan yang berisi pemikiran-pemikiran dan problema kita sekalian dengan waktu.

Jangan lupa untuk mengunjungi Jurnal Kasih Kekal jurnal.kasihkekal.org untuk masukan-
masukan terbaru.

Terima kasih untuk saudara-saudari yang telah menyebarkan Lahir Baru


lahirbaru.kasihkekal.org di bulan Maret yang baru lewat.

Tuhan memberkati.

Bagi Dia Yang Kekal,

Kasih Kekal www.kasihkekal.org

Posted by: Kasih / 4:08 AM 0 comments   

Raihlah JanjiNya yang Kekal


Kejadian 17: 17

Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi
seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah
berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?" Dan Abraham berkata kepada
Allah:" Ah, kiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapanMu!"

Seringkah kita "menertawakan" hal-hal yang sangat mustahil yang tercetus di dalam benak?
Mungkinkah itu Dia dengan sangat lemah lembut membisikkan janjiNya kepada kita? Sangat
besar belas kasihanNya kepada umatNya sehingga kita tidak dihajar habis olehNya setiap kali
kita menertawai dan mengecilkan bisikanNya. Bahkan seperti Abraham, kita bersilat lidah dan
menawarkan alternatif. "Bagaimana kalau yang ini saja yang diberkati? Jasaku?
Kemampuanku? Kedaginganku? Keteledoranku? Ketergesa-gesaanku? Nafsuku? Ketidak-
percayaanku? Bagaimana Tuhan, setuju tidak?"

Untunglah Tuhan adalah kekal. Dia tahu apa yang terbaik untuk biji mataNya. Dia
mengadakan perjanjian yang kekal untuk setiap orang yang percaya dan seluruh keturunannya.
Raihlah janji-janjiNya! Halleluyah!

Posted by: Kasih / 5:40 AM 0 comments   

Menempuh Jalan yang Rata

Amsal 4: 26

Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.

Seringkali aku ingin "meratakan" jalanku sendiri. Seringkali aku ingin mendahului Dia.
Bukankah seringkali aku mempertimbangkan hal-hal yang memudahkan perjalanan iman ini?
Sering terbersit di pikiran kalau saja kondisiku, posisiku, hikmatku, pengetahuanku, strategiku
seperti begini atau begitu, pasti semua hal akan lebih ringan. Padahal di Mazmur 18: 37
difirmankan:
37
Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah.

Tuhan yang menetapkan dan memberikan tapak jalan itu. Itu bagian Tuhan. Tugasku adalah
untuk hanya memilih jalanNya dan untuk menempuh jalan itu saja! Satu langkah lagi, satu
detik lagi, satu masa lagi. Mulai melangkahlah, diriku! Jangan bingung buat jalan yang rata!
Dia yang membuat dan membuka jalan.
Posted by: Kasih / 5:22 AM 0 comments   

Kejadianku Dahsyat dan Ajaib

Mazmur 139: 14

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat,
dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

Awal mula hidupku dimulai dengan sesuatu yang ajaib. Dikatakan di ayat ini bahwa
'kejadianku' sungguh dahsyat. Banyak jiwa yang kurang menyadari betapa indah hidup yang
telah diberikan. Bahkan banyak yang kurang menghargai tubuh jasmani yang telah
dianugrahkan. Memang yang jasmani akan berlalu dan tidak perlu didewakan. Tetapi,
bukankah yang jasmani ini tetap sesuatu yang diciptakanNya dan yang sudah dianugrahkan
untuk kita?

Hari Paskah baru lewat. Sungguh ajaib. Yesus dibangkitkan. Kuasa kebangkitanNya
memberiku hidup. Tuhan, aku mau belajar menghargai seluruh hidup, seluruh hidup di tubuh,
jiwa dan rohku, yang telah Kauberikan kepadaku.

Posted by: Kasih / 7:51 AM 0 comments   

Hari Ini Tidaklah Sebagaimana Biasanya

Luk. 22: 39-40

Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-
murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka:
"Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

Dikatakan, sebagaimana biasa Yesus pergi ke suatu tempat dan murid-muridNya mengikuti.
Mereka tidak mengerti bahwa hari itu tidaklah seperti biasa. Apakah ini sikapku hari-hari ini
terhadapNya? Semua sepertinya sebagaimana biasa, rutin, tidak ada perubahan. Memang, aku
harus belajar tekun dalam segala hal. Tetapi, Yesus mengingatkanku supaya berdoa agar aku
jangan jatuh dalam percobaan. Mungkin hari ini adalah hari yang di luar perkiraaan. Mungkin
hari ini Dia menyatakan PribadiNya, FirmanNya, kuasaNya, mujizatNya dan kasihNya.

Aku tidak mau seperti Herodes.

Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya,
karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus
mengadakan suatu tanda (Lukas 23: 8).

Aku tidak mau seperti Herodes. Sering dengar tentang Tuhan. Mengharapkan Yesus
mengadakan banyak tanda dan mujizat. TETAPI, tidak pernah datang mencari sendiri, tidak
pernah bertemu dengan Pencipta Agung itu sendiri, tidak pernah tersungkur di hadapanNya
dan tidak pernah merasakan kuasa kebesaran Tuhan di dalam hidupnya. Tidak, aku tidak mau
seperti itu.

Tuhan, hari-hari ini tidak sebagaimana biasa. Roh Kudus, tolong aku supaya berjaga-jaga. Aku

38
berdoa supaya aku bertemu dengan Engkau sendiri; dan, menerima FirmanMu, kebenaranMu,
penyertaanMu, kasihMu dan berkatMu.

Posted by: Kasih / 1:50 AM 0 comments   

Kesaksian yang Sesuai


Markus 14: 56

Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-
kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain.

Aku dengar banyak orang bersaksi tentang Dia. Yang nyaring adalah sering suara-suara
sumbang dan penuh dusta; ini tragis. Yang sering kita alami sendiri adalah bahwa JanjiNya
tidak selalu ternyata dalam hidup kita sehari-hari; ini menyedihkan. Mana buktinya? Itu sering
menjadi jerit beberapa orang. Bahkan, ada yang seperti hamba perempuan Imam Besar.

Markus 14: 66b-67

Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar, dan ketika perempuan itu melihat
Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata: "Engkau juga selalu bersama-sama
dengan Yesus, orang Nazaret itu."

Hamba Imam Besar adalah seorang yang sebetulnya hidup dalam lingkungan kerohanian. Dia
datang kepada Petrus, menekan Petrus, dan menuduh "Ah, ini dia orangnya. Muridnya Yesus.
Lihat, Yesusmu mau mati. Mana bukti kuasaNya?" Tetapi dia, hamba perempuan, hanya
mengenal Yesus sebagai orang Nazaret. Tragis. Hidup dalam kalangan rohani, tetapi terhilang.

Apa yang menjadi kesaksian di hidup kita? Suara sumbang? Ketidak-nyataan KuasaNya?
Bahkan, hanya mengenal Yesus sebagai orang, orang dari Nazaret. Kesaksian-kesaksian ini
tidaklah sesuai. Tidaklah sesuai dengan kenyataan bahwa Yesus, TUHAN dan bukan
sembarang orang, mati di kayu salib, tetapi Dia telah mengalahkan maut, bangkit dan duduk di
kanan takhta Allah Bapa. Halleluya!

Bapa, biarlah pewahyuan dan kuasa dari kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus menjadi
suatu kesaksian sepenuh di dalam hidupku.

Posted by: Kasih / 1:52 AM 0 comments   

Menghitung Hari-hari

Matius 26: 3-5

Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam
Besar yang bernama Kayafas, dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap
Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia. Tetapi mereka berkata: "Jangan pada
waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."

Orang-orang ini merencanakan dan memikirkan hal-hal ini di sekitar waktu Hari raya Roti
Tidak Beragi/Paskah. Sungguh tidak benar! Tetapi, apakah yang kupikirkan di waktu-waktu
menjelang Paskah? Kelicikan? Tipu muslihat? Atau, mungkin sesuatu yang lebih halus?
Memikirkan pekerjaan, masalah, kekuatiran? Mungkin hari-hari ini ada yang mengutuk dan
bersumpah diri sendiri seperti Petrus sehabis menyangkal Tuhan Yesus. (Matius 26: 74). Kita
mengingat kesalahan-kesalahan kita dan merasa sangat sedih.

Oh Tuhan Yesus, Engkau telah mati di kayu salib dan bangkit. DarahMu yang tercurah adalah
demikian berharga. Hari-hari ini aku mau belajar mengerti arti dan kuasa pengorbananMu
dengan sepenuhnya. Ku datang kepadaMu dan biarlah pengorbananMu memulihkan dan
menyucikan hidupku!
39
Posted by: Kasih / 2:00 AM 0 comments   

Menghamparkan Jubahku

Markus 11: 7-8

Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka,
kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada
pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.

Beberapa hari sebelum kematian Tuhan Yesus, umat Israel menyambut masukNya di atas
seekor keledai ke kota Yerusalem dengan menghamparkan pakaiannnya di jalan.

Pertanyaan yang sangat penting adalah jubah apakah yang akan kuhamparkan untuk
memperingati masuknya Tuhan dalam hidupku? Kemunafikan, di mana aku hanya
menunjukkan hal-hal yang menutup-tutupi dosa-dosaku padahal semua itu belum terbereskan?
Atau, ketidak-setiaan, di mana aku untuk sesaat memuji dan memuliakan Tuhan, tetapi dalam
waktu yang singkat, kutinggalkan dan kulupakanNya? Atau, mungkinkah kuhamparkan jubah
kebenaran dan kekudusan, yang Dia kenakan kepadaku karena kematianNya di kayu salib?

Tuhan, kebenaranMu dan bukan kebenaranku, yang Engkau anugrahkan, hanyalah itu yang
layak untuk menyambutMu, Rajaku.

Yesaya 61: 10

Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia


mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran,
seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin
perempuan yang memakai perhiasannya.

Posted by: Kasih / 8:57 AM 0 comments   

Menuang Sebuah Buli Minyak

2 Raja-raja 4: 2b-4

Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali
sebuah buli-buli berisi minyak." Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana
dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah
minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"

Apa yang kupunya hanyalah sedikit. Ada perintah untuk meminta bejana-bejana dan supaya
aku mulai menuang. Adalah tanggung-jawabku untuk menuang apa saja yang ada. Berkatku,
bakatku, keringatku, tangisku, tenagaku. Oh Tuhan pegang kuat tanganku supaya aku mulai
mau terus menuang. Kucari bejana-bejana tetapi kuatkanku supaya aku tidak ragu-ragu untuk
menuang sedikit minyak yang masih ada. Kupercaya akan janjiMu bahwa semua bejana akan
diisi!

Posted by: Kasih / 12:36 AM 0 comments   

Dari Generasi ke Generasi

Mazmur 115: 14

Kiranya TUHAN memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu.

Tuhanku adalah Tuhan yang peduli dari generasi ke generasi bahkan sampai ke kekekalan.
40
Betapa seringnya aku mengkhawatirkan hal-hal untuk masa depanku. Dari mana datangnya
makananku? Apa yang akan terjadi dengan keluargaku? Bagaimana caranya hal ini akan
terjadi? Banyak pertanyaan. Tetapi Firman mengatakan pertambahan bukan kekurangan,
kepadaku, kepada keluargaku dan kepada keturunanku.

Mazmur 115: 16

Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak
manusia.

Posted by: Kasih / 1:49 AM 0 comments   

Sabar Menunggu

Kejadian. 16: 16 - Kejadian 17: 1-2:

Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya. Ketika
Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada
Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku
dengan tidak bercela. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan
membuat engkau sangat banyak."

Abram mendapatkan Ishak pada waktu dia berumur 100 tahun setelah Tuhan menampakkan
DiriNya pada waktu dia berumur 99 tahun. Ini 14 tahun setelah lahirnya Ismael. Aku bisa
bayangkan betapa lama Abram menunggu janji Tuhan sampai-sampai dia berusaha mendahului
rencana Tuhan dengan melalui Hagar dan Ismael. Bahkan antara Kejadian 16-Kejadian 17 (13
tahun lamanya), tidak tertulis apapun mengenai suaraNya kepada Abram.

Oh Tuhan, ajar aku untuk menunggu dengan sabar akan janjiMu. Ajar aku untuk tetap percaya
meskipun seakan-akan Engkau berhenti berbicara kepadaku. Kuatkan dan pegang tanganku
supaya aku tidak melakukan apapun yang melancangi langkah-langkahMu!

Posted by: Kasih / 1:37 AM 0 comments   

Seperti Inilah Jadinya

Mazmur 135: 15-18

Berhala bangsa-bangsa adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut,
tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai
telinga, tetapi tidak dapat mendengar, juga nafas tidak ada dalam mulut mereka. Seperti
itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, semua orang yang percaya kepadanya.

Apakah berhalaku? Selembar ijazah? Budi-pekerti? Hikmat? Harta? Bakat? Oh Tuhan, kutaruh
semua milik dan pemberianku di tanganMu. Di tanganku ini semua menghasilkan ketidak-
mampuan. Di cengkeraman RohMu aku akan dapat berkata-kata, aku akan dapat melihat dan
aku akan dapat bernafas. Seperti inilah jadinya aku karena aku percaya kepadaMu. Terpujilah
TUHAN dari Sion, Dia yang diam di Yerusalem! Haleluya!

Posted by: Kasih / 12:56 AM 0 comments   

Luar Biasa Ini Orang

Mazmur 18: 20-21

TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku, Ia membalas kepadaku sesuai


dengan kesucian tanganku, sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak berlaku fasik
terhadap Allahku.
41
Ini sungguh berani dan menakjubkan! Tidak akan terbersit dalam pikiranku untuk berani
mengatakan kepada Tuhan untuk membalas atau bertindak kepadaku menurut kesucian
hidupku. Luar biasa berani kata-kata Daud ini! Aku tidak dapat membayangkan betapa dewasa
hidup kerohanian Daud sampai dia begitu yakin akan hidup yang dia alami.

Aku yakin ini bukan karena Daud sombong atau congkak akan kedudukannya, karena dia
bermazmur:

..., tetapi orang yang memandang dengan congkak Kaurendahkan (Mazmur 18: 27b).

Aku yakin ini bisa jadi karena dia begitu mengenal akan ketetapan-ketetapan Tuhan. Karena
dia bersekutu siang dan malam dengan Tuhan dan merenungkan FirmanNya, dia begitu yakin
akan jalanNya. Karena dia menyembah Penciptanya di setiap saat, dia begitu dekat dengan
Bapa. Dan karena Roh Kudus menguasai dan mencengkram tindak-tanduknya, dia begitu
beriman akan kemurahanNya.

Oh Tuhan, kapan aku bisa jadi begini? Luar biasa ini orang!

Posted by: Kasih / 12:03 AM 0 comments   

Apakah yang diluaskan melalui hidupku?

Yer. 23: 15

Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya,
Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem
telah meluas kefasikan ke seluruh negeri."

Di dunia selalu ada lalang dan selalu ada gandum. Selalu ada yang orang benar dan selalu ada
orang yang pura-pura benar. Ada nabi yang palsu dan ada nabi Tuhan. Ya, masih ada nabi-nabi
Tuhan di zaman sekarang.

Tetapi yang mengkhawatirkan, adalah bahwa dari para nabi yang palsu, mereka pasti akan
meluaskan atau menyebarkan kefasikan. Berarti ada suatu prinsip, bahwa kalau seseorang
melayani Tuhan tanpa kekudusan dan ketaatan, hal-hal yang tidak benar akan disebarkan
kepada yang dilayani. Kalau orang tua tidak dalam jalan kebenaran, maka anak-anak akan
menerima getahnya.

Oh Tuhan, jaga diriku! Jaga jalanku supaya aku, keluargaku dan semua rekan atau kerabatku,
agar kami tidak menyebarkan hal-hal yang tidak benar! Peganglah tangan kami supaya kami
boleh meluaskan kebajikan, kekudusan dan kebenaranMu! Dan ajar kami untuk mengenali
nabi-nabiMu yang benar supaya kami boleh mendengar dan taat!

Posted by: Kasih / 4:18 AM 0 comments   

Kelebihan Kekasihku

Kidung Agung 5: 9

--Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah
kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini?

Hidupku sebagai kekasihNya, sudahkah ini mengakibatkan orang lain demikian kagum dan
sangat ingin tahu akan Dia? Sudahkah kasihNya mengalir demikian laju melalui hidupku
sehingga orang-orang di sekitarku terheran-heran akan kasihNya? Tertulis di ayat 9 bahwa
kekasihku, yaitu Tuhan Yesus sendiri, yang punya segala kelebihan. Bukan kelebihan bakatku,
bukan kelebihan kasihku, dan bukan kelebihan diriku.
42
Oh Tuhanku, kekasihku jiwaku, aku mohon bahwa dunia hanya melihat Engkau dan Engkau
saja! Maka Kupersilahkan Engkau untuk makin bertambah dan aku makin berkurang! Dan aku,
boleh menyaksikan dan menjawab dengan tegas segala kelebihan-kelebihanMu, ya Tuhan.

Posted by: Kasih / 12:39 AM 0 comments   

Untuk Segala Sesuatu Ada Waktunya

Pengkhotbah 8: 5-6

Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati
orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan, karena untuk segala sesuatu ada waktu
pengadilan, dan kejahatan manusia menekan dirinya.

Betapa seringnya aku ingin mempercepat terjadinya sesuatu hal dalam hidupku. Kalau bisa
sekarang juga aku penuh kuat kuasa, penuh hikmat atau penuh berkat. Ini membuatku gelisah,
kuatir, tergesa-gesa dan tak faham akan waktu Tuhan. Bahkan, terkadang terbersit
pertimbangan untuk menggunakan "jalur-jalur khusus", yang penuh dengan tanda tanya, demi
penyelesaian masalah. Inilah kurasa apa yang dimaksud dengan arti "kejahatan manusia yang
menekan dirinya".

Dinyatakan di Pengkhotbah 9: 11

Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat,
dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat,
kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena
waktu dan nasib dialami mereka semua.

Tetapi bukankah waktu dan nasib kita di tangan Tuhan? Apakah nasib yang sudah
ditentukanNya untukku?

Yeremia 29: 11

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Halleluya!! Nasibku penuh damai sejahtera!!

Posted by: Kasih / 12:46 AM 0 comments   

Ikutlah Aku!

Matius 4: 19

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala
manusia."

Beberapa waktu yang lalu aku mendapat firman yang memerintahkanku untuk "menebar jala di
tempat yang dalam", ke tempat yang belum kujelalahi. Dalam hati aku bertanya-tanya arah dan
tujuan dari pesan ini. Dia membisikkan beberapa hal yang dapat kulakukan sebagai langkah
pertama; ini adalah langkah pertama dari pihakku yang menyatakan "Ini aku Tuhan dengan
segala keterbatasanku, tetapi aku mau belajar untuk taat melangkah."

Kemarin aku mendapat sebuah surat dari seorang hamba Tuhan yang menyampaikan isi
hatinya mengenai perintah "Ikutlah Aku." Aku tertegun karena kalimat inilah yang dikatakan
Tuhan Yesus kepada Simon setelah Simon selesai menjala ke tempat yang dalam di Luk. 5: 1-
43
11. "Ini pasti petunjuk berikutnya", kata hatiku setelah membaca ini. Apa yang hamba Tuhan
ini kataka tentang perintah "Ikutlah Aku" ini? Dia berkata bahwa terkadang, mentaati ini
mengisyaratkan tentang sesuatu perubahan yang menuju ke arahan-arahan baru dalam
hidup. Tetapi, ini juga bisa berarti bahwa dibutuhkan iman dan ketekunan untuk terus setia
berpegang akan jalan yang sudah ditetapkan oleh Bapa untuk kita lewati.

Terima kasih untuk petunjuk ini. Tuhan, aku belajar untuk taat. Peganglah tanganku, Roh
Kudus! Bawaku ke air yang tenang. Dan ku mau setia berjalan di jalan kebenaranMu.

Posted by: Kasih / 1:09 AM 0 comments   

Jangan Main-Main dengan Kuasa Kegelapan!

Yesaya 7: 9b

.. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."

Oh betapa seringnya kita meragukan Firman Tuhan. Sering kita bergumam apakah ini memang
benar? Sering kita lebih percaya akan apa yang manusia katakan. Lebih celaka lagi kita
percaya akan hal-hal dari kuasa kegelapan. Baru saja aku melihat sebuah situs SMUK di
Surabaya yang berdasarkan asas kristiani. Salah satu alumni mengusulkan agar supaya situs ini
selalu tampak lebih baru dan keren, bagaimana kalau ditambah dengan kolom
astrologi/horoskop yang diperbaharui setiap hari. Ini orang pernah pergi ke sekolah
kristiani??!!!

Dan apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh
peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut
meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-
orang mati bagi orang-orang hidup?" (Yes. 8:19)

Sangat jelas firman ini. Jangan coba-coba keluar dari batas-batas kebebasan yang telah
diberikanNya. Jangan baca horoskop. Jangan minta nasihat "orang pintar". Jangan senang
melihat, menonton dan main-main dengan kuasa kegelapan! Jangan! Jangan! Jangan! Jangan
berkata "Ah cuma sekedar hiburan!". Aku tidak peduli kalau ada yang tersinggung membaca
ini. Jangan melecehkan kuasa penebusan darah Yesus di dalam hidup kita sekalian.

Jangan sampai kita tidak percaya kepada Firman. Dikatakan bisa-bisa, oh salah, bukan bisa-
bisa, tetapi pasti kita tidak teguh jaya! Kita telah diberikan Firman Allah yang Hidup, yang
memberi kita kemenangan, kesejahteraan dan kebebasan. Baca dong itu Firman!

Posted by: Kasih / 1:35 AM 0 comments   

Hamba yang Baik?

Hari ini aku mengunjungi kebaktian untuk penguburan seorang ibu. Puji NamaNya karena ibu
ini adalah seorang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Seperti biasa,
handai taulan dan rekan-rekan dari keluarga datang berkumpul bersama untuk acara ini.
Ditengah isak-tangis dan rasa gundah yang tentunya terasa, aku dengar seseorang menyatakan
bahwa ini adalah saat terakhir di mana para hadirin dapat memberikan hormat atas hidup yang
telah dilewati oleh ibu ini.

Aku tertegun untuk sejenak ketika mendengar ini dan tiba-tiba di benakku ada suatu pikiran
yang menguatkan. Tercetus bahwa ini bukan saat yang terakhir. Ini sangat bukan saat itu.
Bukankah suatu hari di kekekalan, kita semua orang-orang kudus, akan memberi ibu ini tepuk-
tangan yang sangat meriah dan tak berkesudahan ketika Bapa di surga menyatakan " Baik
sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik!." Oh betapa indah dan hebatnya saat itu. Dan
bukankah ini menjadi sesuatu yang aku nanti-nantikan juga untuk kekasih-kekasihku yang
telah mendahului aku?
44
Sudahkah aku siap untuk bertatap muka dengan BapaKu? Apakah aku sudah bersiap-sedia
untuk dipanggil sebagai hamba yang baik? Roh Kudus, teruslah bekerja dalam hidupku!

Posted by: Kasih / 1:15 AM 0 comments   

Laskar Kristus

2 Timotius 2: 3-4

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang
sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan
demikian ia berkenan kepada komandannya.

Seorang prajurit yang baik akan:

a) Berjuang. Melatih dirinya untuk peperangan rohani. Mendisiplin dirinya untuk mentaati
segala peraturan, yaitu peraturan kasih. Memperlengkapi dirinya dengan dan percaya akan
keampuhan atas persenjataan yang sudah diberikan (Ef. 6:11-18).
b) Tidak memusingkan (tidak kuatir) akan penghidupannya; Tuhan sudah dan akan mencukupi
dalam segala hal (Mat. 6: 25-34).
c) Berusaha dengan segala upaya untuk menyenangkan Panglima Perangnya (Mrk. 12: 29-30).
d) Percaya karena Panglima Perangnya adalah YHWH Nissi (Kel. 17:15) maka kemenangan
sudah dijamin.

Posted by: Kasih / 12:33 AM 0 comments   

Janganlah Kamu Kuatir!

Yohanes 18: 1b-2, 26b-27

(vs. 1b-2) Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-
murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering
berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. (vs 26b-27) Kata seorang hamba Imam Besar,
seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: "Bukankah engkau kulihat di
taman itu bersama-sama dengan Dia?" Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu
berkokoklah ayam.

Petrus menyangkal Yesus ketiga-kalinya di suatu taman, taman di mana ia sering berkumpul
dengan Yesus dan murid-murid yang lain. Aku rasa ini tempat yang sangat mereka kenal. Ini
adalah tempat di mana mereka bercengkerama, bersekutu, dan berdoa. Tetapi, di tempat inilah
Petrus menyangkal Yesus.

Bukankah kita sering menghadapi atau berada di dalam sesuatu tempat, yang bukan secara
fisik, tetapi suatu kondisi/tantangan di mana kita sangat mengenal seluk-beluknya? Tantangan
di pekerjaan, keluarga, pelayanan dan kehidupan sehari-hari yang selalu kita bawa dalam doa
dan selalu kita diskusikan dengan Tuhan? Kita sudah mengenalNya, mengenal kuasaNya dan
kasihNya di hal-hal yang sangat kita kenal ini. Tetapi, justru bukankah kita seringkali
meragukan dan kuatir akan permasalahan yang kita hadapi, dan dengan ini menyangkal
kenyataan bahwa Dia berkuasa?

Mat. 6: 34

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya
sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

45
Posted by: Kasih / 2:10 AM 0 comments   

Perlindungan Ilahi

Pengkhotbah 7:12

Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang
mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.

Pada waktu aku mempelajari ayat ini, dinyatakan bahwa menurut arti asalnya, kata
'perlindungan' juga berarti naungan atau bayangan ('shadow'). Ini sungguh menarik. Sebab kata
yang sama dipakai di Yesaya 4: 5-6 untuk menggambarkan perlindungan Kemuliaan Tuhan
atas umat Israel; ini juga bisa diartikan bahwa Pribadi Tuhan sendiri hadir di tengah tiang awan
atau api itu. Juga di Kidung Agung 2:3, kata ini dipakai untuk menggambarkan naungan
Kekasih Jiwa pada pengantinNya.

Jadi ada beberapa nuansa pengertian dari kata perlindungan/naungan/lingkupan ini:

a) Perlindungan Tuhan (Yesaya 4: 5-6, Mazmur 17:8, 91:1).


b) Perlindungan hikmatNya (Pengkotbah 7:12)
c) Perlindungan uang (Pengkotbah 7:12)

Apakah bedanya? Betapa sering kita hanya meminta berkat materi sebagai perlindungan uang
kita. Tentunya, meminta berkat materi tidak salah, tetapi bukan keseluruhannya. Perlindungan
uang mempunyai batas; ini membantu untuk memberi perlindungan tubuh kita. Hanyalah
tubuh dan inipun tidak menyeluruh.

Pengkotbah 7:12 menyatakan bahwa perlindungan hikmat memelihara hidup pemiliknya.


Memelihara berarti menjaga sesuatu. Apa yang dijaga? Hidup, agar selalu dalam keadaan yang
baik bahkan kalau bisa menjadi sempurna. Hidup apa? Hidup tubuh, jiwa dan roh. O betapa
pentingnya hikmat ini.

Tetapi, hikmat hanyalah memelihara. Perlindungan Tuhan, yang juga bisa diartikan hadirat dari
Pribadi Tuhan sendiri, bukan saja memelihara, tetapi inilah yang menciptakan, memberi dan
mengendalikan hidup. Hidup kita mulai sekarang sampai selama-lamanya. Halleluyah!!!

Oh Tuhan, aku mohon berkat materi untuk kebutuhan hidup tubuhku sehari-hari. Lebih
daripada itu, aku mohon hikmatMu supaya tubuh, jiwa dan rohku baik dan terpelihara adanya.
Tetapi yang terutama, aku mohon Engkau dan PribadiHu sendiri yang melingkupiku agar
supaya ada hidup baru yang tercipta, terkendali, teratur dan taat.

Posted by: Kasih / 12:48 AM 0 comments   

Terbitlah Terang!

Yes. 58: 9-10

Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan
berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan
kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan
memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan
kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.

Tuhan, aku berdoa supaya terangMu terbit akan aku, keluargaku, gerejaku, pelayananku,
wilayah kediamanku dan bangsaku. Ajar aku untuk melepaskan kuk-kuk sesamaku,
membagikan kepada yang lapar roti jasmani dan Roti Hidup dan juga, merendahkan diriku

46
supaya aku tak menyalahkan orang lain! Kuserahkan kendali kepadaMu, Roh Kudus, agar
terangNya boleh bersinar di atas, di dalam, melalui dan melingkupi hidupku.
Posted by: Kasih / 1:27 AM 0 comments   

Ketaatan Yusuf

Matius 2: 13

Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam
mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan
tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu
untuk membunuh Dia."

Luar biasa Yusuf, ayah dari Tuhan Yesus, ini. Tiga kali di Lukas 1 dan 2 ia mendapat perintah
dari malaikat Tuhan dalam mimpi. Ini bukan sembarang perintah. Ini menyangkut dengan
siapa dia harus menikah dan di mana keluarganya harus menetap. Dan pasti, bahkan sampai
masa ini, keputusan-keputusan seperti ini masih sangat penting dalam hidup setiap orang.

Tiga kali Yusuf diperintah, tiga kali dengan segera Yusuf bersedia untuk mentaatinya. Dan
karenanya, sejarah, bukan saja sejarah dunia, tetapi sejarah kekal, dicetak.

Ku rasa di masa kecilnya, Yusuf pasti sering mendapat mimpi dari Tuhan dan belajar untuk
mentaatinya sebelum dia mendapat ketiga mimpi ini. Tidak heran Tuhan mempercayai dia
untuk membesarkan Yesus di dunia ini. Orangnya taat Firman Tuhan sih!

O Tuhan, ajar aku untuk mentaatimu. Ku tak peduli bagaimana Engkau menyampaikannya
kepadaku. Yang penting sampaikan dengan jelas dan nyata, Tuhan! Dan, beriku kekuatan
untuk melakukannya.
Posted by: Kasih / 2:03 AM 0 comments   

Menebar Jala di Tempat Yang Dalam

Lukas 5: 4,5

Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan
tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam
kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya,
aku akan menebarkan jala juga."

Seseorang baru saja mengajarku untuk melempar jalaku ke tempat yang dalam. Ke manakah
itu? Ke tempat yang belum kujelajahi. Ditengah rutinitas hidup, sebuah rutinitas yang di mata
dunia sepertinya adalah penuh keringat, keletih-lesuan, kegagalan dan ketidak-berhasilan, ada
sebuah perintah dari Tuhan Yesus.

Tebar jalamu ke tempat yang dalam, ke tempat yang belum kau arungi! Percayalah! Taatlah!
Lakukanlah! Sekarang! Jadilah seperti Simon. Meskipun dia belum melihat apa-apa dengan
mata duniawi, tetapi mata rohaninya melihat bahwa Yesus, Orang yang menyembuhkan ibu
mertuanya, adalah penuh dengan kebenaran dan kuasa.

Ya Yesus, aku mau melakukan perintahMu!


Posted by: Kasih / 5:23 AM 0 comments   

Hukum Kerajaan Allah

Yakobus 2:8,9

Akan tetapi jikalau kamu menurut hukum kerajaan, sebagaimana nas Alkitab: Hendaklah
engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, maka baik juga perbuatanmu itu;
47
tetapi jikalau kamu menilik atas rupa orang, kamu berbuat dosa, dan kamu dihukumkan oleh
hukum itu menjadi orang melanggar hukum. (TL)

Sungguh menarik ayat yang kubaca dari Terjemahan Lama ini. Bilamana aku membedakan
perlakuanku terhadap orang miskin, aku melanggar titahNya. Hmm, jadi kalau aku
memperlakukan seorang miskin dengan tidak benar, itu melanggar hukumNya. Padahal aku
kan seorang anak Raja, bahkan anak Raja segala raja? Tidak bisa aku melanggar hukum
kerajaan Allah. Apalagi, kalau aku benar-benar seorang bangsawan, aku harus berperilaku
seperti seorang bangsawan! Jadi, bukankah ini berarti aku harus belajar memperlakukan setiap
orang seperti seorang anak raja?
Posted by: Kasih / 12:01 AM 0 comments   

Menantikan

Mazmur 27:13,14

Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

Menantikan adalah sesuatu yang sering kali sungguh-sungguh menjemukan. Menantikan


keluarga untuk lebih mengasihiNya, menantikan janjiNya terwujud dalam hidupku, bahkan
menantikan antri pembayaran kasir adalah hal-hal yang sangat menantang pribadiku.

Tuhan, Engkau berfirman untuk menantikanMu. Oh Tuhan, seringkali aku hanya mau "melihat
kebaikanMu" menurut jadwal pribadiku. Maka pada hari ini aku mau menurut firmanMu, yaitu
menguatkan dan meneguhkan hatiku. Ya Tuhan, sekarang juga tubuh, jiwa dan rohku tunduk
kepada RohMu. Oleh karenanya aku akan kuat dan teguh. Dan ya, aku akan berhasil untuk
menantikan Engkau, Penciptaku!
Posted by: Kasih / 1:19 AM 0 comments   

Mahkota Emas Tua

Mazmur 21:3

Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas
tua di atas kepalanya.

Mahkota dari emas tua? Tuhan, apakah artinya emas tua? Apakah perbedaannya dengan jenis
emas lain? Kata "tua" menyarankan bahwa ada proses waktu yang dialami. Sedangkan "emas"
adalah logam mulia. Hmm, apakah ini berarti bahwa mahkotaku (pahala, berkat, dan janji-
janjiMu) adalah sesuatu yang mulia dan sangat berharga, tetapi dibutuhkan waktu untuk
pemrosesannya? Apakah ini berarti bahwa ada penempaan, peleburan dan pembentukan
supaya mahkotaku bukanlah menjadi sembarang benda?

Oh Tuhan, aku bersyukur dan menyambut berkatMu yang melimpah. Aku bersyukur bahwa
ada penempaan, peleburan dan pembentukan di dalam hidupku. Aku sekarang mengerti bahwa
ini harus terjadi supaya aku beroleh mahkota dari emas tua. Terima kasih, Rajaku, bahwa
Engkau mempersiapkanku untuk menjadi seorang raja!
Posted by: Kasih / 4:00 AM 0 comments   

Tinggal di Kerajaan Allah


Yer. 23: 7,8

Sebab itu, demikianlah firman TUHAN, sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa orang
tidak lagi mengatakan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari
tanah Mesir!, melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang
keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah
menceraiberaikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."
48
Akan tiba saatnya di mana Tuhan bukan saja dikenal sebagai penuntun kita untuk keluar dari
tanah Mesir; ini berarti bahwa Dia hanya dikenal sebagai Juruselamat oleh kita. Melainkan,
Dia akan menuntun kita ke tanah perjanjian, tanah kita sendiri yang sudah ditentukanNya
untuk kita. Suatu "tempat" penuh susu dan madu, di mana Dia adalah Raja segala Raja dan kita
sebagai umatNya tunduk, takluk dan taat kepada titah-titahNya. Ini tak mempersoalkan
bagaimana keadaan sosial, politik atau ekonomi yang kita alami atau hadapi di bumi ini. Tetapi
melalui Roh Kudus, kedaulatan Bapa akan disampaikan ke setiap hati umat percaya; jadi,
umatNya percaya, melakukan dan takut akan kuasa otoritasNya saat ini juga. Datanglah
KerajaanMu, Tuhan!
Posted by: Kasih / 5:08 AM 0 comments   

Kota Kediamanku
Yeremia 29:7

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu
kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.

Bukankah aku hanya seorang "perantau" di bumi ini? Kemana dan dimanapun aku berdiam,
ternyata aku harus berdoa untuk tempat kediamanku. Tuhan, aku mau belajar berhenti
mengkritik dan tidak menggerutu tentang kota kediamanku. Berkati kotaku, Tuhan, supaya ada
kesejahteraan yang berlimpah.
Posted by: Kasih / 1:24 AM 0 comments   

Pintu Gerbang TUHAN


Mazmur 118: 20-21

Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak
mengucap syukur kepada TUHAN. Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan
masuk ke dalamnya.

Ada sebuah "pintu", pintu gerbang Tuhan. Dikatakan orang-orang benar akan masuk (akan =
sesuatu yang mendatang); jadi bukankah ini berarti bahwa meskipun aku sekarang adalah
seorang yang benar, ada sebuah pintu yang masih harus kumasuki. Pintu apakah ini? Dikatakan
Daud hendak mengucap syukur di dalamnya. O, ada tempat rahasia di mana aku harus cari dan
masuk untuk pengucapan syukurku. Di manakah ini, Tuhan? Yang sungguh aneh ialah Daud
menemukan "tempat" ini setelah ayat 19, setelah dia dihajar keras oleh Tuhan.

Tuhan, buka mataku! Buka jalanMu! Di tengah hajaranMu, buka pintu gerbang kebenaran ini!
Supaya aku, seperti Daud, juga boleh mengucap syukur.
Posted by: Kasih / 1:58 AM 0 comments   

JanjiMu Ya dan Amin

"Jadilah kehendakmu, di bumi seperti yang di surga." Itu doaku dan janji yang telah Kau
berikan padaku. Di bumi ini. Tetapi, seringkali di sekeliling hidupku, masih belum ada
pernyataan sepenuh dari "surga" di bumiku. Ya, aku sungguh amat bahagia, tetapi aku juga
tahu bahwa surga jauh lebih dari apa yang bisa aku alami dan bayangkan pada saat-saat ini.
Dan yang aku jalani sekarang, itu hanya sepercik dari apa yang telah Kausediakan.

Oh Tuhan, seperti bangsa Israel, aku mulai melihat tanah perjanjianMu di Kanaan. Bahkan aku
mulai merasa manisnya madu dan segarnya susu tanah perjanjianMu meskipun setetespun
belum kukecap. JanjiMu, Bapa, JanjiMu ya dan amin. Tak akan kulepaskan. Tak akan
kusangkal dengan pikiranku. Tak akan kuingkari dengan mulutku. Aku mau percaya, aku
percaya dan aku selalu percaya bahwa aku akan melihat kebaikanMu di negeri orang yang
hidup.
Posted by: Kasih / 12:20 AM 0 comments   

49
Engkau Baik dan Setia.

Hari ini aku merasa demikian sulit untuk mendengar suaraNya dan membaca FirmanNya. Apa
yang kubaca serasa seperti sekedar huruf-huruf saja; apa yang kurasa seperti seseorang yang
tidak yakin apakah ia berada di jalan yang benar. Di mana Engkau, Tuhan? Apakah aku
berbuat dosa sehingga Engkau menjauh? Apakah aku acuh terhadapMu di dalam doa-doaKu?
Tubuhku lemah. Jiwaku haus. Rohku rindu, Roh Kudus.

Mazmur 121: 1a-2

Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?


Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Ya, Tuhan. Aku tetap berharap kepada Engkau. Pegang tanganku; Janganlah menjauh! Sebab
aku tahu Engkau baik dan setia adanya.
Posted by: Kasih / 1:36 AM 0 comments   

Lepaskanlah Aku dari Yang Jahat


Markus 14:10-11
Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam
kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira
waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia
mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Aku tak pernah sadar bahwa Yudas berkomplot dan "merenungkan" rencananya untuk
menyerahkan Yesus. Ada waktu atau tempo cukup banyak yang terlewat sebelum dia
melakukan tindakan kejinya. Tetapi bukankah terkadang itu terjadi dalam hidupku? Aku
pernah merencanakan tindakan dosa-dosaku. Oh, Tuhan, ampunilah aku. Kau sering beri aku
waktu untuk bertobat dan aku masih lalaikan kesempatan itu. Jangan sampai aku sebodoh itu
lagi. Oh Tuhan, jangan bawa aku ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah dari yang jahat!
Posted by: Kasih / 1:01 AM 0 comments   

Ukuran Salib
Salib terdiri dari bagian vertical (melambangkan hubunganku denganNya) dan horizontal
(hubunganku dengan sesama). Proporsi kedua hal ini jelas; setiap salib mempunyai bagian
vertical yang lebih panjang dari yang horizontal. Jadi, takaran dan kemampuanku untuk
mengasihi sesama tergantung dengan ukuran dan takaran dari hubungan kasihku denganNya.
Tambah besar vertical, baru bisa lebih besar yang horizontal. Tidak bisa mengasihi sesama
kalau hubunganKu dengannya tidak ada. Itu namanya bukan salib kalau vertical-nya pendek
dan horizontal-nya panjang. Itu namanya balok sandungan.
Dari Kotbah Minggu yang Baru Lewat

Posted by: Kasih / 2:32 AM 0 comments   

Yesus Mana Yang Kupilih?


Matius 27:18, 20, 23

(ay.18) Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang
kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?" (ay.
20) Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta
supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.(ay.23) Katanya: "Tetapi kejahatan
apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus
disalibkan!"

Tiap hari aku dihadapkan ke suatu pilihan: Menyalibkan Yesus Barabas atau Yesus Kristus.
Nama permulaannya sama, sehingga terkadang aku dihadapkan ke pilihan yang mirip. Tetapi,
tidak sama! Yang satu aku bisa menyalibkan Yesus Kristus sekali lagi. Oh sungguh tragis.
Atau aku bisa menyalibkan "Barabas yang terkenal akan kejahatannya (ayat 16)"; Ya, Tuhan,
50
dagingkulah yang harus disalibkan!!!!

Lindungi aku, Tuhan, dari hasutan-hasutan si jahat! Biarlah aku waspada bilamana jiwaku
mulai berteriak dengan keras untuk "menyalibkan" seseorang!
Posted by: Kasih / 3:28 AM 0 comments   

Masih Ragukah Aku?!


Matius 28: 16-20
Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada
mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan
di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman."

Bukankah Engkau dengan jelas menyampaikan pesanNya kepadaku? Dan aku mulai
menyembahHu, Raja segala Raja! Ku bersyukur sebab Engkau hidup.

Sbab Dia hidup, ada hari esok. LaLaLa!


O, tetapi seringkali, ditengah sembah pujiku, timbul keragu-raguan. Ini lebih celaka dari
Tomas. Sudah melihat, masih ragu-ragu. Ampuni aku, Tuhan!!
Tetapi waktu aku masih ragu-ragu, Engkau mendekati. Sungguh pengasih dan penyayang
Engkau, Tuhan! HALLELUYAH!!!! Nggak gitu aja, Engkau janji penyertaanMu sampai akhir
zaman. Ini Tuhan sungguh heran ya!
Posted by: Kasih / 5:11 AM 0 comments   

Mau ikut partisipasi ah!!!!


Lukas 8:1-3
Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa
memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan
juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai
penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-
perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Tuhan Yesus kan sebetulnya tidak "butuh" kekayaan mereka untuk pelayananNya. Dia bisa
bayar pajak dengan memerintahkan Petrus untuk memancing dan mendapatkan uang dari
mulut ikan yang dipancing.

Hmmm, mungkinkah Dia memberi kesempatan kepada perempuan-perempuan ini untuk


"berpartisipasi", supaya Bapak di Surga memberkati mereka dengan berkelimpahan??!!!
OK, Tuhan, aku mau berpartisipasi ah!!!!
Posted by: Kasih / 6:38 AM 0 comments   

Melihat Perbedaan
Maleakhi 3:18
Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang
yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Sungguh menarik. Saya membaca ayat 18 dan ini menjanjikanku untuk dapat melihat
perbedaan. Tetapi, ayat ini dimulai dengan 'maka'. Jadi mestinya kan ada kondisi-kondisi
yang mesti dipenuhi sebelum ayat 18 dipenuhi? Apa sih isi Maleakhi 3?

Saya baca

a) Pentahiran umatNya (ayat 3)


b) Penghakiman akan tukang sihir, penyumpah dusta, orang yang berzinah dan penindas (ayat
51
5).

Tetapi itu kan bagian Tuhan yang lakukan? Bagianku apa?

a) Persembahan Persepuluhan supaya tingkap langit dibuka dan berkat dicurahkan (ayat 10)
b) Bicaraku jangan kurang ajar. Jangan mengeluh kalau mesti ibadah (ayat 13,14). Dan lagi, ini
ayat berikut menarik lho. Ternyata bicara-bicara tentangNya dengan teman-teman yang takut
akan Tuhan, dapat upah lho. Ditulis kitab peringatan. Waduh, dapat "prasasti" untukku di surga
(ayat 16)!

Jadi, semua ini untuk dapat melihat perbedaan. Kalau bisa lihat perbedaan di jasmani , kan
mestinya lama-lama bisa lihat di kalam roh?

1Kor. 12: 10b


....dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam
roh.

Hmmm, lagi-lagi, barangsiapa yang setiap akan hal yang kecil,...

Posted by: Kasih / 2:50 AM 0 comments   

Sembuh
Yesaya 53:5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Kalau kita tidak berdoa dan percaya untuk kesembuhan akan penyakit-penyakit yang "kecil",
bagaimana kita dapat percaya untuk kesembuhan penyakit yang "parah"? Iman sebiji sesawi
dapat memindahkan gunung, bukan? Paling tidak, punyalah iman sebiji sesawi, diriku!!

Dan barangsiapa yang setia akan hal yang kecil,....


Posted by: Kasih / 11:32 PM 0 comments   

52

Anda mungkin juga menyukai