1. Tanda perjanjian apa yang diperintahkan oleh Allah kepada Abraham untuk
diberikan pada anak dalam jaman Perjanjian Lama ?
Kepada Abraham diberikan tanda perjanjian, yaitu sunat. Setiap anak laki-laki
yang baru lahir menerima tanda itu pada umur delapan hari.
2. Apa makna perintah tersebut ?
Tanda ini membawa dia masuk ke dalam persekutuan orang-orang percaya dan
ke dalam keluarga yang takut akan Allah. Status ini diperoleh asalkan anak itu
lahir dari keturunan Yahudi. Dalam keluarga, anak itu dibesarkan, dididik dan
diajar sampai ia berumur dua belas tahun. Pada umur itu seorang anak laki-laki
disebut "anak Hukum Taurat" dan sesudah itu orangtuanya dilepaskan dari
tanggung jawab rohani terhadap dirinya. Dengan demikian dapat dikatakan, jika
dilihat dari segi kewajiban agama, dalam masa Perjanjian Lama setiap orangtua
Yahudi tahu apa saja yang harus dilakukan terhadap anak-anaknya.
3. Bagaimana ajaran Tuhan Yesus mengenai anak-anak ?
Apa yang dikehendaki Tuhan Yesus jelas difirmankan-Nya dalam :
a.Markus 10:14
Tuhan Yesus menghendaki supaya anak-anak datang kepada-Nya.
Ia berkata orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan
Allah.
b.Markus 10:15
Tuhan Yesus berkata secara tidak langsung, bahwa merekalah
penyambut Kerajaan Allah. "... Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak
kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
c.Matius 18:6
Tuhan Yesus mengatakan bahwa anak-anak kecil percaya pada-Nya.
Tersedia hukuman yang setimpal bagi yang menyesatkan seorang
anak.
d.Matius 18:14
Tuhan Yesus mengatakan, Bapa yang di sorga tidak menghendaki
supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.
Hal yang menarik perhatian ialah, bahwa Tuhan Yesus menunjuk anak-
anak sebagai teladan bagi orang dewasa dalam hal menerima kerajaan
Allah. Tuhan Yesus tidak menjadikan seorang anak menjadi matang
terlebih dahulu dan menjadi dewasa secara umur sebelum ia dapat
masuk kerajaan sorga.
Sebaliknya Ia memperingatkan orang dewasa dalam Matius 18:1-7,10 supaya
mereka:
- bertobat dan menjadi seperti anak kecil
- merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil
- menerima kerajaan Allah seperti seorang anak
- menyambut seorang anak dalam nama Yesus, dan melaluinya
menyambut Tuhan Yesus sendiri
- jangan menyesatkan seorang anak
1
- jangan menganggap rendah anak-anak, karena malaikat mereka di
sorga selalu memandang wajah Bapa di sorga.
4. Apa yang difirmankan Tuhan lewat Rasul Paulus ?
Anak-anak hampir tidak disebut dalam surat-surat. Dalam Efesus 6 dan
Kolose 3 anak-anak ditegur, supaya taat dan menghormati orangtua
sesuai dengan sepuluh hukum. Paulus juga memperingatkan orangtua,
dalam hal ini ayah, agar mereka jangan membangkitkan amarah dalam
hati anak, melainkan mendidik mereka dalam ajaran dan nasehat Tuhan.
Sebagai orang Kristen generasi pertama, tidak ada di antara mereka
yang dibesarkan dalam suasana keluarga Kristen, karena itu nasehat
Paulus ini penting sekali. Dalam gereja mula-mula orang dewasa
bertobat, kemudian membesarkan anak-anak mereka dalam konteks keluarga
Kristen.
5. Bagaimana dengan anak hasil kawin campuran, dari orang tua yang salah
satunya Kristen dan pasangannya tidak ?
Dalam 1Korintus 7:13-14 ditambah hal lainnya yang juga penting.
Anak-anak dari pernikahan campuran (Kristen dan kafir), disebut "kudus", artinya
milik Tuhan. Mereka dibesarkan dalam suasana yang dikuduskan oleh kehadiran
Tuhan dalam hidup salah satu orangtuanya yang percaya.
6. Bagaimana tentang hubungan orang tua dengan anak ?
Sangat jelas apa yang dicontohkan dalam Alkitab. Tuhan Yesus di antaranya
memberikan perumpamaan yang menggambarkan kasih Allah pada manusia
dalam konsep hubungan seorang ayah dengan anaknya. Ini kita temukan pada :
- Perumpamaan Anak Yang Hilang dalam Lukas 15:11-32
- Perumpamaan Dua Anak Laki-laki dalam Matius 21:28-32
7. kjlkj
2
berita bahwa ada juga ibu-ibu yang menyerahkan anak gadisnya ke
lokalisasi demi mendapat sejumlah uang, atau menjual gadisnya
dengan harga yang mahal kepada laki-laki hidung belang. Bila
Allah memberi kepada kita kepercayaan untuk mengasuh anak kita,
ingatlah bahwa itu adalah suatu anugerah yang besar karena
kejadian anak itu dahsyat dan ajaib.
3
-------------------------------------
Keluarga Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem dari Nasaret, jarak
yang cukup jauh untuk merayakan Paskah. Kerelaan untuk menempuh
jarak yang cukup jauh itu mewakili keseriusan sikap mereka
terhadap ibadah.
Horace Mann : “As an apple is not in any proper sense an apple until it is ripe, so a
human being is not any proper sense a human being until he is educated.”
Sebagai contoh, Tulus (nama anak) sudah mengalami lahir baru, namun
dia belum dapat menghilangkan kebiasaan berkelahinya. Apabila kita
hanya mengajar mengenai lahir baru saja tanpa mengajarkan bagaimana
melepaskan diri dari kebiasaan buruk si anak, yaitu berkelahi, maka
hal ini berarti pengajaran kita kurang sesuai dengan pergumulan/
kebutuhan hidupnya.
4
Yang menjadi murid-murid di Sekolah Minggu adalah anak-anak yang
masih dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan, yang (biasanya)
kita bagi dalam kelompok umur seperti berikut ini:
1. Anak Asuhan/Batita : 2 - 3 tahun
2. Anak Balita/Indria : 4 - 5 tahun
3. Anak Pratama/Kecil : 6 - 8 tahun
4. Anak Madya/Tengah : 9 - 11 tahun
5. Anak Pra-remaja/Besar: 12 - 14 tahun
Di bawah ini ada beberapa langkah sederhana yang dapat anda lakukan
untuk dapat semakin "mengenal" murid-murid anda:
1. Mengadakan kunjungan ke rumah murid
2. Bercakap-cakap secara pribadi sebelum atau sesudah pelajaran
selesai.
3. Memperhatikan murid ketika dia sedang mengadakan kegiatan
bersama murid lain, misalnya amatilah bagaimana ia berinteraksi,
bagaimana ia bersikap, bagaimana ia berbicara, dll.
4. Meminta setiap murid untuk bercerita mengenai keluarganya, hobinya
dan kegiatan-kegiatan yang disukainya.
5. Membuat buku catatan data anak (alamat dan tgl. ulang tahun) dan
juga hasil pengamatan kita terhadap anak tsb.
5
6. Mencatat kehadiran anak setiap minggu, mengunjungi anak-anak yang
sering absen atau sakit, serta mendoakan mereka yang berhalangan
hadir.
Dalam Matius 18 juga dijelaskan keadaan dan akibat dosa, hal ini
berlaku tidak hanya bagi orang dewasa, anak-anak pun juga termasuk
di dalamnya. Dosa anak tidak boleh dianggap sebagai kenakalan biasa,
yang tidak perlu disesalkan, sehingga akhirnya kita sebagai orang
dewasa cenderung menganggapnya sebagai suatu hal yang "wajar".
6
Keadaaan di atas bisa terjadi pada anak mana pun; baik yang terdidik
dengan baik atau yang kurang diperhatikan oleh orang tua; baik anak
yang status sosial ekonominya yang baik maupun yang kurang baik.
Keselamatan seseorang tidak bisa dinilai dari "penampakan" luar
seorang anak. Seringkali, kita mencoba menilai keadaan lahiriahnya
saja, sehingga kita hanya mencari tanda atau bukti luarnya saja.
Dalam diri anak kadang kita sulit menemukannya karena mereka
nampaknya polos dan tidak berdosa. Tapi Tuhan melihat "sampai ke
dalam hati/batin", seperti yang dikatakannya dari Markus 7:21, " ...
dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan,
pencurian, pembunuhan ...". Inilah gambaran yang diberikan Tuhan
mengenai hati manusia.
Yang nyata ialah, bahwa anak itu mempunyai hati yang berdosa, dan
akan mengikuti jalan dosa, sampai Kasih karunia Allah bekerja dalam
hatinya. Itu sebabnya semua anak memerlukan Injil anugerah (Kasih
karunia) Allah. Mereka perlu diberitahukan tentang pengampunan dosa,
karena Tuhan Yesus bersedia menanggung salib ganti mereka; tentang
kuasa Tuhan yang dapat mengubah/memperbaharui hidup mereka; dan
tentang kuasa Tuhan Yesus yang memberi kemenangan atas Iblis.
Selamat melayani!
7
CARA ANAK BERPIKIR
==================
8
tentang kisah Alkitab yang baru saja ia dengarkan. Tampaknya
tidak ada salahnya kami bertanya hal-hal seputar Paskah pada
Andrew, tetapi jawaban Andrew sungguh mengejutkan, "Cerita tadi
tentang Yesus di penjara (prison)!"
Saya tahu isi Alkitab dan saya tentu saja tahu kisah Paulus dalam
penjara atau Yusuf dalam penjara, tetapi tak pernah sekalipun
saya mendengar tentang Yesus dalam penjara. Setelah beberapa
pertanyaan, akhirnya jelas sudah apa yang sebenarnya didengar
Andrew. Pada masa pra-paskah, guru-guru di sekolah Andrew selalu
memperbincangkan bahwa "Allah telah bangkit!", "God is risen!".
Mereka juga menyanyikan lagu tentang hal itu dan mengatakan agar
anak-anak bahagia karena "Allah telah bangkit (risen)". Tetapi
tak satupun dari guru-guru tersebut yang menjelaskan apa arti
"risen" sebenarnya. Karena belum pernah mendengarkan kata
tersebut sebelumnya, Andrew melakukan apa yang biasanya dilakukan
anak-anak jika mereka mendengarkan kata-kata asing. Ia
menggunakan kata tersebut untuk menggantikan kata yang mirip
bunyinya (kata "risen" dan "prison") dengan kata yang pernah ia
dengarkan dan sepanjang hari ia merasa heran mengapa semua orang
harus berbahagia jika Yesus dipenjarakan.
9
keledai-keledai, tutup kepala, atau para perampok dari pada tentang
kebaikan yang harus diberikan kepada siapapun yang membutuhkannya.
Jika dalam cerita, anak-anak tertarik kepada keledainya, maka cerita
tersebut adalah tentang keledai menurut sudut pandang si anak.
**********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)
10
Panca indera merupakan gerbang dari otak anak. Melalui melihat,
mendengar, mencium, merasa, dan meraba, anak dapat mengenal dunia
di sekelilingnya. Ia belajar melalui pengalaman langsung.
2. Suka meniru
-----------
Mereka suka meniru. Melalui meniru ia mencari pengalaman untuk
memahami dan memasuki dunia orang dewasa yang makin lama makin
menarik. Melalui meniru pula mereka mendidik dirinya sendiri.
Sebab itu perlu sekali mereka melihat teladan yang baik. Karena
mereka akan meniru segala sesuatu yang menarik perhatiannya, baik
atau buruk.
11
------------------------------------
Seorang anak kecil sekarang sudah dapat menghitung sampai angka
30. Kemudian mereka dapat mencocokkan angka dengan benda yang
sesuai. Mereka senang mempelajari nyanyian yang menyebutkan
angka dan permainan jari yang memakai jari-jari dalam hal
menghitung. Mereka mulai menulis angka.
12
5. Cara berpikir "hitam putih"
---------------------------
Pengertian anak tengah masih sederhana dan polos. Cara berpikir
mereka adalah "hitam putih". Yang baik sungguh baik dan yang
jelek sungguh jelek. Mereka belum mengerti besarnya komplikasi
kepribadian seseorang. Bahwa seseorang pada satu saat bisa
melakukan hal yang baik dan kemudian hari melakukan hal yang
tidak perlu dicontohi, masih terlalu sulit untuk pengertian
mereka.
13
pengenalan akan Allah, masa depan akan sampai dalam takut akan
Tuhan.
3. Suka membaca
------------
Keinginan untuk menemukan banyak hal yang baru mendorong anak
besar untuk membaca. Mereka tidak lagi tertarik pada cerita
khayal, tetapi kepada hal yang sungguh-sungguh terjadi. Alangkah
baiknya jika Sekolah Minggu membuka perpustakaan dan menyediakan
buku-buku yang mengisi kebutuhan anak besar itu.
Pertama, kita akan melihat terlebih dahulu beberapa ciri khas anak
14
Usia Batita, kemudian diikuti dengan beberapa penerapan praktis yang
dapat dilakukan oleh Guru SM.
15
tepat sebelum Guru mempersiapkan sebuah cerita. Misal: kata
"sedih" lebih mudah dimengerti daripada "berdukacita". Jangan
memakai kata-kata abstrak yang sarat dengan konsep, misalnya:
tanggungjawab, keselamatan, kebenaran, keadilan dll. Untuk itu
lebih baik diganti dengan contoh-contoh kehidupan sehari-hari.
Selain itu, karena pikirannya seringkali berjalan lebih cepat
dibanding kemampuan berbicaranya, anak usia batita sering bicara
tergagap-gagap. Guru harus peka terhadap situasi ini dengan
menunjukkan perhatian dan kesabaran dalam menunggu (atau
membantunya) mengungkapkan pikirannya dalam perkataan.
3. Suka mengatakan "tidak" dan memang dalam usia ini anak sedang
berada dalam masa/tahap "menentang". Selain itu anak juga
seringkali "menguji" lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.
Anak-anak perlu mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh
dilakukannya. Kadang tingkah laku mereka yang paling mengganggu
pada hakekatnya merupakan suatu usaha untuk mengetahui apa yang
boleh atau tidak boleh dilakukannya - mereka senang melakukan
eksperimen. Oleh karena itu orang dewasa harus tegas, jika perlu
berikan penghukuman ringan untuk kesalahan yang dilakukan supaya
16
mereka tahu bahwa yang dilakukannya adalah salah.
Sumber: (Rangkuman)
1. Judul Buku: Pembaruan Mengajar
Penulis : Dr. Mary Go Setiawani
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
Halaman : 21-22
***********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR
Oleh karena itu, Guru Sekolah Minggu harus mendesain kelas, bahan
pengajaran, aktivitas, serta suasana kelas sedemikian rupa supaya
tujuan dapat tercapai tanpa mengesampingkan kebutuhan dan
keterbatasan anak pada usia tsb.
17
dalam mengelola Kelas Batita antara lain:
18
cerita lisan tanpa dibantu alat peraga. Usahakan menyampaikan
Firman Tuhan dengan merangsang penggunaan sebanyak mungkin panca
indera anak, bahkan bila memungkinkan dengan melibatkan anak
dalam cerita. Misalnya: saat menyampaikan kisah "Perjamuan di
Kana" ajaklah anak mencicipi air putih dan air anggur
(menggunakan sirup anggur), saat menyampaikan kisah "Tembok
Yerikho" dengan melibatkan anak sebagai orang Israel yang
berjalan mengelilingi tembok dan ada yang meniup terompet, saat
menyampaikan kisah "Daud dan Goliat" dengan bermain peran/drama.
Berikut ini adalah ciri khas anak-anak Balita secara jasmani, mental,
emosi, sosial dan rohani beserta penerapan praktisnya.
19
keterbatasan kemampuan yang dimilikinya. Mereka senang
menggunakan ketrampilan yang telah dimilikinya untuk melaksanakan
sebuah gagasan, namun apabila gagasan itu tidak terlaksana,
mereka harus dibimbing untuk mencoba lagi dengan gagasan lain.
20
kepastian emosional, minta perhatian, atau masih bingung.
21
ia perlu sudah memiliki beberapa benda bagi dirinya sendiri.
***********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR
22
Bagaimanakah anak menilai anda sebagai seorang guru Sekolah Minggu?
Anda dilihat sebagai seorang guru yang galak, selalu menyuruh anak-
anak duduk diam dan mendengarkan? Atau sebagai seorang yang selalu
melarang mereka melakukan hal-hal yang mereka senangi? Atau
sebaliknya, anak-anak menilai anda sebagai seorang guru yang gembira,
bersahabat dan pandai bercanda?
Mungkin anak Balita tidak peduli berapa rajin anda ke gereja. Mereka
juga tidak mampu menilai kesetiaan serta komitmen anda sebagaimana
orang dewasa menilai. Tetapi, bukan berarti mereka tidak pernah
menilai anda? Apakah anda ingin tahu bagaimana anak menilai anda?
***********************************************************************
o/ SERBA-SERBI
23
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN ANAK UMUR 4-5 TAHUN
============================================
24
untuk menjaga dan melindungi kita.
***********************************************************************
o/ DOA
Anak Pratama (umur 6-8 tahun) memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
anak Balita. Perkembangan yang cukup besar mereka dialami, baik
secara fisik maupun mental. Untuk itu marilah kita melihat lebih
detail beberapa perkembangan yang bisa kita pelajari untuk mengenal
mereka lebih baik.
25
musik bila mendapat kesempatan yang cukup dengan pendampingan
orang dewasa.
4. Memiliki daya ingat yang sangat baik, untuk itu doronglah mereka
menghafal ayat-ayat Alkitab. Tapi perlu diingat ajarkan mereka
untuk menghafal ayat-ayat yang dipahami dalam konteksnya.
5. Selalu bertanya "mengapa", oleh karena itu guru harus bisa memberi
jawaban yang bisa dimengerti mereka dan yang masuk akal. Jangan
memberikan jawaban-jawaban yang justru mematikan kreatifitas
mereka untuk bertanya dan berpikir.
26
mungkin mereka juga "membual" kepada orang lain dan menceritakan
lamunannya seakan-akan hal itu memang benar-benar terjadi. Ketika
anak membual seperti itu, guru harus hati-hati dalam menegur
terutama jangan menuduh mereka berbohong. Lebih baik mengejar
mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan menyadarkan mereka
bahwa apa yang mereka bualkan itu tidak benar-benar terjadi.
2. Suka mengambil hati orang dewasa. Pada masa ini seorang anak
akan berusaha untuk melakukan suatu aktivitas dengan sebaik-
baiknya apabila ada seseorang yang memperhatikannya, apalagi
bila semua orang memperhatikannya. Pada masa ini ada kecenderungan
anak lebih "menghargai" perkataan Gurunya dibanding orangtuanya
sendiri. Pada anak yang lebih muda (6 tahun) mereka menganggap
perkataan Guru sebagai suatu hukum yang tidak dapat dibantah.
Karena itu Guru harus berhati-hati dalam berkata-kata. Apabila ia
mengajarkan yang salah anak akan mempercayainya tanpa kecurigaan
dan sulit mengubah jika hal itu sudah terlanjur dipercayai.
3. Suka bekerja sama dan kurang suka berkompetisi. Untuk itu buatlah/
rancanglah berbagai aktivitas dan permainan yang membutuhkan
kerjasama atau yang dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa
terlalu menekankan unsur kompetisi.
27
kelamin. Anak perempuan dan anak laki menunjukkan adanya
perbedaan minat dalam permainan, misalnya: anak laki menganggap
gulat dan tinju sebagai permainan yang mengasyikkan sementara
anak perempuan lebih menyukai lompat tali atau main bekel.
***********************************************************************
28
o/ TIPS MENGAJAR
Anak-anak pada umur 6-8 tahun (masa Pratama) sangat senang belajar
melalui pengalaman-pengalaman mereka secara nyata daripada melalui
kata-kata. Untuk itu sangat penting bagi kita untuk mengajar mereka
dengan menggunakan alat peraga seperti gambar-gambar, drama, slide
dan sebagainya. Seorang anak akan belajar lebih banyak melalui alat
peraga daripada hanya melalui kata-kata saja.
Anak-anak pada umur 6-8 tahun sangat senang sekali akan cerita,
sehingga ini merupakan kesempatan yang baik untuk menceritakan kisah-
kisah Alkitab kepada mereka, di mana Alkitab memiliki banyak kisah
menarik untuk disampaikan pada mereka. Hanya saja anda harus jelas
memberi pemahaman kepada mereka bahwa kisah yang ada dalam Alkitab
benar-benar terjadi. Oleh karena itu jangan mencampur-adukkan
dengan cerita khayalan supaya anak-anak tidak bingung. Apabila ada
cerita yang tidak seperti biasanya, seorang anak dengan cerdik
akan bertanya, "Benarkah ini dari Alkitab?" Demikian pula saat
menceritakan kisah Alkitab jangan dulu menggunakan kata-kata
simbolis, seperti "Terang Dunia", "Batu Penjuru" dsb. karena pada
umur ini mereka belum bisa memahaminya.
Pada umur sekian mereka belum dapat memahami Tuhan Allah dalam
bentuk Roh. Namun mereka dapat merasakan keberadaan Tuhan melalui
kasih, kebaikan, kehangatan, perhatian, dan perlindungan Guru
Sekolah Minggu pada mereka. Namun demikian mereka sudah siap
menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Mereka juga
mulai memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab pribadi
terhadap Tuhan. Mereka dapat merasa aman dalam Kasih dan
pengampunan Tuhan.
29
bekerjasama dengan orang lain.
***********************************************************************
o/ AKTIVITAS
1. MEMBACA ALKITAB
Saat bercerita berikan kesempatan pada anak-anak untuk membuka
Alkitab dan membaca ayat-ayat yang sesuai dengan cerita hari itu.
Bantulah mereka mencari nama kitab, pasal, dan ayatnya.
2. MENGHAFAL AYAT
Pada akhir cerita, Guru Sekolah Minggu dapat membagikan secarik
kertas yang berisi ayat-ayat Alkitab yang sesuai dengan cerita
pada hari itu dan mintalah anak-anak untuk menghafalkannya, lalu
pada pertemuan selanjutnya mintalah mereka untuk mengulang ayat
hafalan tersebut.
3. PERMAINAN
Banyak permainan dapat digunakan untuk anak-anak Pratama ini,
antara lain mencari ayat, teka-teki dan banyak permainan lainnya.
4. DRAMA
Anak umur 6-8 Tahun sudah dapat dilibatkan dalam permaianan drama
30
pendek dan mereka sudah dapat memerankan sesuatu, misalnya
menjadi Zakheus, Lazarus, Martha, dsb.
5. AKTIVITAS SENI
Aktivitas seni ini antara lain menggambar, menempel, mewarnai,
prakarya dan sebagainya. Pakailah tokoh-tokoh dalam Alkitab
sebagai obyek supaya mereka semakin dekat dengan Alkitab.
6. TULIS MENULIS
Mintalah mereka menuliskan pengalaman mereka sehari-hari atau
pengenalan dan hubungan mereka dengan Tuhan, sesama atau alam.
2. Pada umumnya mereka cukup aktif dan penuh semangat, serta senang
melakukan kegiatan yang sulit dan bersifat menantang. Tapi, ada
beberapa perbedaan perilaku antara anak laki-laki dan perempuan.
Pada saat bermain, anak laki-laki lebih kasar daripada anak
perempuan. Mereka suka melompat atau berlari sambil berteriak-
teriak, sedangkan anak perempuan suka berbisik-bisik dan tertawa
cekikikan bersama.
31
B. CIRI KHAS SECARA MENTAL
--------------------------
1. Suka mengoleksi benda-benda seperti perangko, gambar, stiker, dan
benda-benda kecil lainnya. Arahkanlah mereka untuk memiliki hobi
yang baik, misalnya menghargai karya seni, membaca buku, dll.
3. Mulai bisa berfikir secara logis. Kini mereka tidak terlalu suka
berkhayal (berimaginasi) melainkan bersikap lebih konkret. Untuk
itu dalam mengajar gunakan metode yang dapat merangsang pikiran
mereka.
4. Memiliki daya ingat yang tajam dan baik. Mereka dapat menghafal
nama-nama tokoh maupun tempat yang terdapat dalam Alkitab. Mereka
juga dapat menghafal ayat-ayat Alkitab dengan baik. Sayangnya,
mereka cepat bosan bila mendengarkan cerita yang sama atau diulang-
ulang. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam menyampaikan
Firman Tuhan, ajak mereka berpartisipasi supaya tidak bosan.
5. Dapat membaca dengan baik dan pada umumnya anak-anak usia 9-11
tahun haus serta gemar akan berbagai bacaan. Inilah saat yang
paling tepat untuk memberikan berbagai jenis buku umum maupun
rohani yang baik kepada mereka, misalnya Alkitab yang bergambar
atau yang dirancang khusus untuk anak-anak, cerita tokoh Alkitab,
32
dianggap sebagai anak yang sulit/nakal. Padahal, tidak sedikit
anak yang pendiam ternyata menyimpan masalah yang lebih serius
dibanding anak yang agresif tsb. Oleh karena itu, berikanlah
perhatian yang cukup pada masing-masing anak dan ajaklah mereka
untuk terbuka terhadap Tuhan.
33
dan Juruselamat, sebelum mereka memasuki masa remaja yang
bergejolak. Untuk itu ajaklah mereka berbicara tentang keselamatan
dengan serius.
3. Masa ini merupakan masa untuk membentuk kebiasaan yang baik pada
mereka, seperti membaca dan menggali Alkitab, berdoa, melakukan
saat teduh, serta bersaksi.
6. Keadilan dan kasih sayang merupakan dua hal yang sangat ampuh
untuk memenangkan hati anak-anak usia 9-11 tahun ini. Mereka
sangat kagum dengan orang-orang yang memiliki prinsip hidup yang
tegas yang dapat membimbing mereka ke dalam kebenaran.
Demikian ciri khas anak Madya secara jasmani, mental, emosi, sosial
dan rohani serta beberapa penerapan praktisnya. Kiranya hal ini
dapat menolong anda untuk mengenal dan mengajar anak Madya.
***********************************************************************
o/ AKTIVITAS
Mengingat usia anak madya (9-11 tahun) adalah kelompok usia terakhir
di kelas Sekolah Minggu, maka ini adalah kesempatan terakhir pula
bagi Guru Sekolah Minggu untuk menanam dan menguatkan iman mereka
sebelum mereka memasuki usia pra-remaja. Berikut ini beberapa
aktivitas menarik yang dapat membantu mereka mengenal alat-alat
34
yang berguna untuk mempelajari Alkitab sendiri.
Selamat mencoba!
Tim redaksi
35
***********************************************************************
o/ DOA
Jawab:
Allah secara pasti menginginkan kita berdoa untuk teman-teman kita.
Yohanes 17 menceritakan tentang Yesus yang berdoa bagi murid-
murid-Nya. Yesus berdoa agar murid-muridnya dipenuhi dengan
kegembiraan, menjadi suci, bersatu dan terlindungi dari segala hal
yang jahat. Yesus berpikir mengenai pentingnya berdoa bagi sahabat-
sahabatnya melalui cara ini.
Pertanyaan Terkait:
- Bolehkah kita berdoa untuk kebaikan dan kasih?
- Bolehkah kita berdoa agar teman-teman kita tidak berada dalam
kesulitan?
- Bolehkah kita berdoa untuk anak-anak yang tidak ikut bermain
dengan kita?
36
Pertumbuhan anak Tunas Remaja sering mengejutkan, karena tiba-tiba
tubuh mereka berubah cepat dan kita tidak lagi bisa mengenali
mereka sebagai anak-anak. Namun demikian di balik tubuh yang
bertumbuh tsb. keadaan kejiwaan mereka masih kekanak-kanakan. Hal
ini sering membingungkan anak Tunas Remaja, karena meskipun mereka
tidak lagi dianggap anak-anak tapi mereka belum bisa diterima
di lingkungan orang dewasa. Marilah kita mengenal mereka lebih
dekat:
2. Berat dan tinggi badan anak perempuan bertambah lebih cepat dari
anak laki-laki. Rata-rata anak perempuan memang memiliki
kedewasaan fisiologis dua tahun lebih cepat dibanding anak laki-
laki. Baik laki-laki maupun perempuan pada usia ini amat peka
akan keadaan fisik mereka. Karena itu, dalam membina hubungan
yang sehat, jangan biarkan mereka (termasuk gurunya) membuat
gurauan/ledekan mengenai keberadaan fisik anak-anak ini.
37
B. CIRI KHAS SECARA MENTAL
--------------------------
1. Inilah usia dimana seorang anak memiliki kepekaan intelektual
yang tinggi, suka mengadakan eksplorasi, diliputi perasaan
ingin tahu, dan amat berminat terhadap segala sesuatu yang
terjadi di sekelilingnya. Penting bagi guru untuk merancang
berbagai program/aktivitas menarik yang mampu merangsang daya
pikir serta kreativitas mereka.
38
1. Emosinya tidak stabil, sebentar naik, sebentar turun. Suatu saat
mereka merasa sangat senang, tapi tidak lama kemudian mereka
dapat menjadi marah atau sedih. Seringkali mereka tidak dapat
mengendalikan perasaan-perasaannya tersebut. Guru sebaiknya
bertindak sabar dan penuh pengertian dalam membimbing mereka.
Penjelasan dari sudut pandang ilmu psikologi mungkin diperlukan
untuk memberikan "alasan logis" pada mereka mengenai apa yang
tengah terjadi di dalam diri mereka pada usia pra-remaja ini,
tapi pastikan bahwa materi yang disampaikan tidak bertentangan
dengan Firman Tuhan.
39
remaja, bila tidak, mereka akan segera tertarik pada kelompok
lain di luar gereja yang mungkin dapat menjuruskan mereka ke
hal-hal yang bertentangan dengan iman percayanya.
40
menerima apa yang dikatakannya. Tetapi kalau Ibu saya sendiri yang
mengatakannya, sampai 50 kali baru saya mau dengarkan."
***********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR
Jika ada anak-anak Tunas Remaja yang membandel dan mencoba untuk
merongrong wibawa ANDA SEBAGAI guru Sekolah Minggu, apa yang harus
anda lakukan? Ikutilah contoh kasus di bawah ini:
* Seorang anak laki-laki pada Kelas Tunas Remaja sedang duduk sambil
menaikkan kakinya di atas kursi di depannya. Guru meminta dia
untuk menurunkan kakinya. Mungkin anak tersebut tidak mendengarnya
karena dia tidak melakukan perintah gurunya. Tetapi murid-murid
lain mendengar perintah itu dan melihat kepada anak laki-laki
tersebut. Guru berkata lagi, "Turunkan kakimu ke lantai!" Tetapi
kaki anak laki-laki ini tetap di atas kursi. Guru melanjutkan
pelajarannya, dan anak laki-laki ini merasa menang. Guru ini
melanjutkan mengajar kelas ini sampai bulan berikutnya, lalu dia
meletakkan jabatannya dan merasa bahwa ia tidak berhasil mengajar.
41
Bagaimana keinginan untuk bebas pada anak-anak Tunas Remaja ini
dapat dibimbing ke arah yang baik? Tunjukkan pada mereka bahwa ada
semacam kebebasan yang benar dan baik, yang hanya dapat dijalankan
oleh orang dewasa. Kebebasan yang sungguh dan tidak bergantung pada
orang lain, yaitu kebebasan yang berhubungan dengan prinsip dan
pendirian. Berusahalah supaya mereka menyadari bahwa taat pada
segala peraturan yang sah merupakan sifat baik yang dapat
dibanggakan. Ajarlah mereka menggunakan akalnya, karena mereka bisa
mengerti alasan-alasan yang masuk akal. Ia senang apabila alasan-
alasan demikian diberikan kepadanya.
**********************************************************************
o/ AKTIVITAS
1. PENYELIDIKAN ALKITAB
Penyelidikan Alkitab ini dilakukan untuk merangsang anak-anak Pra-
Remaja untuk mengetahui fakta dan kebenaran yang terdapat dalam
ALkitab. Kegiatan ini dapat dilakukan secara kelompok atau
mandiri. Metode yang cocok digunakan adalah Studi Alkitab Induktif
supaya anak menggali sendiri kebenaran Firman Tuhan.
2. PENYELIDIKAN PETA
Dalam menceritakan kisah Alkitab ajaklah mereka untuk membuka peta
Alkitab agar mengetahui dimana kisah itu terjadi. Ajaklah juga
melihat informasi-informasi tambahan lainnya, misalnya melihat
latar belakang kota/daerah/kerajaan/bangsa/nama yang sedang
dipelajari dengan memakai Kamus Alkitab atau Buku Ensiklopedia.
3. DISKUSI
Diskusi ini dilakukan untuk mendorong mereka melihat kebenaran
Alkitab dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya
42
bagaimana menghadapi masalah-masalah remaja. Berikan judul-judul
yang menarik supaya mereka tertarik untukb erdiskusi, misalnya
Orang Farisi Jaman Milenium, Katakan "NO" pada Narkoba, dll...
4. SHARING
Sharing ini dilakukan untuk saling berbagi pengalaman hidup
masing-masing, supaya dapat saling menguatkan dan menolong serta
mendoakan. Usahakan untuk memisahkan kelompok laki-laki dan
wanita, supaya mereka lebih merasa aman.
43