Anda di halaman 1dari 3

Cognitive Mapping merupakan salah satu tools yang dapat menjelaskan problem situation, di

adaptasi berdasarkan teori konstruk personal G.A. Kelly (1995), Cognitive mapping hanya mengungkap
subjektifitas serta persepsi personal dari individu dalam melihat suatu masalah. Cognitive Mapping
berbentuk jaringan pernyataan, konsep yang diekspresikan - ide, tujuan, preferensi, aksi dan
kebalikannya. Konsep konsep tersebut terhubung oleh panah, dimana panah tersebut
mengindikasikan arah hubungan.
Pada dasarnya cognitive mapping memiliki kemiripan dengan mind maps, yaitu dalam hal
menangkap means-end atau hubungan kausal. Dalam cognitive mapping dikenal istilah Constructs,
yang tersusun dari dua kutub, yaitu :
1. Preferred Pole, konsep yang diinginkan ( ide, tujuan, aksi)
2. Undesireble Pole, yaitu kontras dari kutub pertama. Kutub ini tidak harus berlawanan secara
logis, tapi bisa kontra secara persepsi subjektif.

Analisis Cognitive Mapping
Ketika problem owner puas bahwa cognitive yang dibuat sudah cukup merepresentasikan proses
pemikiran serta pandangannya terhadap problem situation, maka map tersebut perlu dianalisis
sejumlah baris dari map tersebut.
Tujuan dilakukan analisis terhadap Cognitive Map yang dibuat, yaitu untuk memastikan bahwa
bermacam macam arah informasi dari aksi menuju tujuan adalah lengkap dan tepat.
Analisis dapat dilakukan baik secara top to bottom maupun bottom to top. Dalam melakukan analisis
melalui dua pendekatan tersebut, penting untuk mempertanyakan apakah ada tindakan lain yang
mungkin dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini mengarah untuk menemukan opsi
baru serta tindakan atau program yang mungkin dapat dilakukan.

Walau terlihat sederhana, cognitive mapping membutuhkan kemampuan yang cukup serta pengalaman
untuk dapat menghasilkan map yang dapat menangkap semua pandangan dari problem owner terhadap
problem situation dengan tingkat akurasi dan realibilitas yang cukup. Selain itu, analis pun harus
waspada agar tidak tertukar antara persepsi problem owner dengan persepsinya sendiri.



System models
Merupakan representasi sederhana dari suatu kondisi nyata. Namun untuk dapat membuat representasi
yang sederhana dari dunia nyata yang kompleks tidaklah mudah. Dalam merepresentasikan dapat dalam
beberapa bentuk, yaitu :
1. Model Iconic, reproduksi dari obyek fisik, biasanya dengan skala berbeda dan detail lebih
sederhana, contoh model mobil.
2. Model Analaog, representasi yang menggantikan properti atau fitur dari apa yang dimodelkan
dengan sebuah alternatif sehingga model tersebut dapat meniru aspek nyata yang ingin diamati,
contoh visi 3D yang dihasilkan software computer.
3. Model Symbolic, representasi hubungan antara beragam entitas atau konsep dengan
menggunakan simbol.

Model Symbolic
Model Symbolic yang paling umum adalah gambaran mental yang dibentuk dalam pikiran atau deskripsi
kata yang dibuat secara verbal atau tulisan tentang suatu hal, seperti sebuah objek, entitas, proses,
konsep abstrak.
Model Symbolic lain yang sering digunakan dalam hard OR adalah model matematis. Model matematis
merupakan hubungan antara entitas yang ditunjukan dalam bentuk eksprsi matematis seperti fungsi,
persamaan, pertidaksamaan.

Dalam model mengandung banyak aproksimasi serta asumsi yang menyederhanakan, karena pada
dasarnya model hanya merepresentasikan sebagian dari kondisi nyata. tiga alasan utama mengapa
analis harus merekam dengan baik aproksimasi dan asumsi yang digunakan:
1. Memastikan semua stakeholder sadar akan keterbatasan model.
2. Perlunya studi jika ada perubahan perilaku sistem dengan mengubah aproksimasi dan asumsi.
3. Meyakinkan bahwa jika di masa depan akan dilakukan modifikasi pada model, analis sadar akan
adanya aproksimasi dan asumsi.

Pendekatan dalam menggambarkan sistem relevan
Dalam menjelaskan sistem atau model, perlu ditentukan :
1. Proses transformasi atau aktivitas yang ada pada sistem.
2. Batasan sistem, memperjelas bagian dalam sistem (narrow system of interest) dan lingkungan
sistem (wider system of interest).
3. Komponen dan subsistem yang terlibat dalam proses transformasi, hubungan dinamik,
hubungan stabil atau struktur.
4. Input tak terkendali dari lingkungan, input kontrol atau keputusan dan aturan keputusan.
5. Output sistem, diinginkan atau tidak, terencana atau tidak, dan yang mana yang bertindak
sebagai ukuran performansi sistem.

Untuk mendeskripsikan sistem relevan, terdapat dau pendekatan yang dapat digunakan, yaitu :
1. Pendekatan Struktural
Pendekatan ini menggunakan stuktur dasar yang diketahui sehingga dapat memungkinkan fast
progress dalam mendeskripsikan sistem secara lengkap. Pendekatan Struktural baik digunakan jika
situasi dimengerti dengan baik dan world view yang ada cocok dengan yang teridentifikasi dalam
problem situation.
2. Pendekatan Proses
Pendekatan ini tidak menggunakan asumsi tentang struktur sistem yang mungkin. Selain itu,
dalam pendekatan ini proses yang diobservasi berserta hubungannya digunakana untuk mendapatkan
struktur yang baik. Pendekatan ini lebih menantang juga lebih sulit.
Langkah awal yang baik yang perlu dilakukan dalam melakukan pendekatan proses, yaitu
dengan menentukan siapa yang memandang sistem dan mendefinisikan proses transformasi utama.
Dalam proses tranformasi utama terdapat bebrapa hal yang perlu ditentukan, diantaranya input yang
digunakan, output yang dihasilkan serta komponen sistem apa saja ada. Terdapat emapt rule dalam
mengidentifikasi komponen, input, serta output, yaitu :
a. Setiap aspek, baik terkendali maupun tak terkendali yang mempengaruhi sistem, tapi tidak
terpengaruh oleh sistem, disebut input sistem.
b. Setiap aspek yang secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi atau dikendalikan oleh
sistem tetapi tidak mempengaruhi sistem adalah output dari sistem.
c. Setiap aspek yang merupakan bagian struktur sistem atau terpengaruh oleh input (terkendali
dan tak terkendali) atau oleh aspek lain dalam sistem dan sebaliknya juga dapat mempengaruhi
aspek lain dalam sistem, termasuk output, disebut komponen atau hubungan (relationship).
d. Setiap aspek yang tidak terpengaruh oleh sistem dan tidak mempengaruhi sistem, dan tidak
menjadi bagian dari struktur sistem, dapat dianggap irelevan dan dapat diabaikan.

Anda mungkin juga menyukai