Anda di halaman 1dari 3

TIME STUDY

Konsep Pengukuran Waktu Kerja


Menurut Wignjosoebroto (2003), Niebel dan Freivalds (1999), dan Barnes (1997), pengukuran
waktu kerja dapat diklasifikasikan sesuai dengan bagan di bawah ini:

Gambar 1. Metode Pengukuran Kerja


(Sumber : Barnes, 1980)

Menurut Wignjosoebroto (2003), pengukuran kerja (time study) adalah suatu aktivitas
untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki
keterampilan rata-rata dan terlatih baik) dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja serta
dalam kondisi dan tempo kerja yang normal.
Untuk mengetahui apakah suatu sistem kerja yang diterapkan sudah baik, maka diperlukan
prinsip-prinsip pengukuran kerja yang meliputi teknik-teknik pengukuran mengenai waktu yang
dibutuhkan, tenaga yang dikeluarkan, pengaruh psikologis dan fisiologis. Salah satu pengukuran kerja
yang dapat digunakan untuk menganalisis hal tersebut adalah dengan pengukuran waktu kerja (time
study).
Pengukuran waktu kerja bertujuan untuk mendapatkan waktu standar/waktu baku
penyelesaian pekerjaan secara wajar, tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat, oleh pekerja
normal untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam suatu sistem kerja yang telah berjalan dengan baik
(Barnes, 1980). Manfaat dari menghitung waktu baku ini adalah (Wignjosoebroto, 2003):
1. Untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja
2. Untuk menentukan standar biaya dalam mempersiapkan anggaran
3. Untuk menentukan pemanfaatan dan jumlah mesin yang dapat dioperasikan seorang operator,
serta membantu dalam menyeimbangkan lintasan produksi.
4. Perencanaan sistem pemberian bonus dan intensif bagi karyawan.
5. Indikasi keluaran (output) yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.

Metode Pengukuran Waktu Kerja Stopwatch


Metode Stopwatch (Jam Henti) merupakan pengukuran waktu kerja secara langsung yang
biasa diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-
ulang/repetitive (Wignjosoebroto, 2003). Pengukuran metode stopwatch ini diperkenalkan pertama
kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad ke-19. Hasil pengukuran dengan metode ini adalah waktu
baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, dimana waktu ini akan dipergunakan sebagai
standard penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama.
Dalam melakukan pengukuran waktu kerja dengan menggunakan stopwatch, terdapat 3
metode pembacaan stopwatch yang sering digunakan (Barnes, 1980) :

Gambar 2. Metode Pembacaan (Sumber: Barnes, 1980)

a) Continuous Timing
Pada metode ini, stopwatch dijalankan terus menerus selama pengamatan. Stopwatch baru akan
dihentikan pada saat pengamatan selesai dilakukan dan pada akhir pengamatan, waktu yang
telah didapat kemudian dicatat. Selain itu untuk mendapatkan masing-masing waktu individu,
maka perlu dilakukan proses pengurangan. Pada pengukuran ini stopwatch tidak dihentikan
(Stop) hingga semua kegiatan selesai dilakukan.
Tabel 1. Contoh hasil pengambilan data metode Continuous Timing
NO Elemen Kerja Detik Ke- Waktu
1 Memasang badan atas 15 15 detik
2 Memasang kunci body 18 3 detik
3 Mamasang sayap 23 5 Detik
4 Packing 31 8 Detik

b) Repetitive Timing
Untuk metode Repetitive Timing, stopwatch dibaca secara simultan dan angka pada stopwatch
dikembalikan ke angka nol setelah setiap proses selesai. Metode ini dapat dilakukan dengan
pencatatan langsung tanpa perlu mengurangi waktu. Pada pengukuran ini stopwatch dihentikan
(Stop) setelah elemen kerja 1 selesai dikerjakan, lalu dijalankan (Start) kembali dalam posisi
jarum Stopwatch diangka 0 (Nol) ketika elemen kerja ke-2 mulai dilakukan.
Tabel 2. Contoh Hasil pengambilan data metode Repetitive timing
NO Elemen Kerja Waktu
1 Memasang badan atas 15 detik
2 Memasang kunci body 3 detik
3 Mamasang sayap 5 Detik
4 Packing 8 Detik

c) Accumulative Timing
Pada metode Accumulative Timing, penggunaannya melibatkan dua atau lebih stopwatch.
Penggunaan metode ini adalah ketika stopwatch pertama berhenti, stopwatch kedua mulai
dijalankan, dan ketika stopwatch kedua berhenti maka stopwatch yang ketiga dijalankan. Dengan
kata lain, stopwatch beroperasi secara bergantian per tiap elemen kerja.
Tabel 3. Contoh hasil pengambilan data metode Accumulative Timing
NO Elemen Kerja Waktu Keterangan
1 Memasang badan atas 15 detik Stopwatch 1
2 Memasang kunci body 3 detik Stopwatch 2
3 Mamasang sayap 5 Detik Stopwatch 1
4 Packing 8 Detik Stopwatch 2

Tahapan Stopwatch Time Study


Menurut Sutalaksana (2006), beberapa tahapan dalam melaksanakan metode stopwatch
adalah seperti pada Gambar 3 :

DENGAN STOPWATCH (JAM HENTI)


TAHAPAN PENGUKURAN WAKTU
A. TAHAP SEBELUM MELAKUKAN
PENGUKURAN (TAHAP PENDAHULUAN)

B. TAHAP PENGUKURAN

C. TAHAP PERHITUNGAN WAKTU


STANDARD/BAKU

Gambar 3 Tahapan Stopwatch Study (Sutalaksana, 2006)

Anda mungkin juga menyukai