Anda di halaman 1dari 3

Khotbah Ibadah Bulanan GTM

1 Timotius 4:6-16
Siapa itu Timotius???... Dia adalah anak yang lahir dari keturunan campuran yaitu ibunya seorang Yahudi
dan ayahnya seorang Yunani. Dia menjadi Kristen ketika dalam perjalanan Paulus, yang diangkat oleh
Paulus menjadi murid bahkan pada perjalanan kedua Paulus dia diangkat menjadi pembantu yang sangat
dekat dengan Paulus bahkan hubungan mereka seperti hubungan antara seorang ayah dan anak.
Dari arti namanya, Timotius artinya orang yang saleh atau orang yang menghormati hukum Tuhan. Dia
memang layak menerima gelar itu karena sejak ia kecil dia sudah mengenal ajaran-ajaran firman Tuhan.
Tentu ibunya Eunikelah yang berperan penting dalam pembentukan karaker dan kepribadiannya karena
ibunya yang adalah Yahudi asli yang sangat menjunjung tinggi nilai hukum Tuhan yang dari kecil
Timotius sudah diajarkan (1:2).
SS, Surat yang Timotius ini yang biasa di sebut dengan surat-surat pengembalaan adalah surat yang
ditujukan langsung kepada Timotius oleh Paulus. Hal ini di lakukan Paulus agar Timotius tetap tinggal di
jemaat Efesus karena adanya orang-orang yang mengajarkan injil lain selain injil yang di ajarkan oleh
Paulus. Tujuan lain dari Paulus adalah agar Timotius menjalankan tugasnya sebagai hamba Tuhan.
Jika kita membaca semua perikop bacaan ini, kita akan menemukan dua pembagian isi perikob ini yaitu
pada ayat 1-5 adalah prediksi Paulus akan kemurtatan yang akan terjadi diwaktu-waktu kemudian
dan sesuatu yang dapat dipastikan akan terjadi di tengah-tengah orang percaya khusunya dalam
perkembangan zaman dan hal itu benar-benar terjadi pada jemaat Efesus. Itulah yang menjadi
dasar dari Paulus menuliskan suratnya karena kawatiran itu. Walaupun hal itu sudah terjadi tatapi ia
tetap berjuang dengan penuh keyakinan untuk memberi percayaan kepada Timotius untuk menyingkirkan
ajaran sesat, roh jahat, pendusta-pendusta dan lain-lain yang ada di jemaat itu. Dan bagian yang kedua
dari ayat 6-16 adalah perintah Paulus untuk menanamkan perasaan-perasaan yang harus mereka
lakukan dalam melaksanakan Tugasnya sebagai pelayan, dalam bagian ini juga kita melihat
beberapa nasehat untuk Tumotius agar dia menjadi teladan bagi orang-orang yang ada di Efesus
dalam pelayannya. Ss beberapa hal penting dalam bagian ini adalah:
1) Timotius harus rajin mengajarkan kebenaran Firman Tuhan, sambil dididik oleh Firman. Rahasia
yang dipakai untuk mengajar dengan baik adakah disiplin belajar yang baik. Hal ini ditekankan
dalam ayat 11, 13, 16.
2) Ia harus melatih diri untuk beribadah (7). Beribadah berarti menyatakan takut dan kasih yang akan
Allah sebagai perwujudan kesetiaan seseorang kepadanya. Merenungkan Firman Tuhan dengan
disiplin akan melati rohani untuk bertumbuh dalam kasih kepada Allah
3) Timotius harus menjadi taladan bagi orang percaya baik dalam perkataan, perbuatan, kasih,
iman(kesetiaan) bahkan kesucian atau penguasaan diri
4) Ia harus menguji otoritas yang lebih tinggi, dalam hal ini Paulus yang mempercayakan tugas ini
kepad Timotius, yaitu harus mangajarkan ajaran yang telah diajarkan Paulus (injil)
5) Harus mempergunakan karunia yang ia terima, ini mendakan bahwa Timotius menerima Karunia
panggilan dari Allah untuk pelayanan melalui penumpangan tangan.
Ss, dari nasehat Paulus ini, menunjukkan bahwa keadaan konteks pada Jemaat Efesus saat itu benar-
benar sedang diserang oleh pengajar-pengajar sesat, roh-roh jahat, penyesat, pendusta-pendusta, orang
jahat dan lain-lain. Dalam ayat ini juga jelas mencerminkan salah satu pengajaran penting sebagai
surat-surat pastoral Paulus, yaitu gereja akan sehat jika memilih pemimpin yang sehat dalam
kerohaniannya.

Ss, bercermin dari bacaan tersebut dan melihat pergumulkan Paulus dan Timotius menganai keadaan
jemaat Efesus, apa kira-kira yang dapat kita jadikan sebagai bahan refleksi kita dalam kehidupan kita
sehari-hari?
1. Mari kita sama-sama melihat konteks pergumulan yang di maksud Paulus diatas. Apa yang dapat
kita maknai dari roh penyesat, ajaran palsu, penyesat-penyesat itu.? Secara harfia mungkin kita
akan berpikir mengenai berbagai ajaran diluar sana yang secara dogmatis berbeda dengan yang kita
yakini, namun sesungguhnya tidak sesempit itu. Tapi yang diksud adalah segalah sesuatu yang ada
diluar sana yang dapat mengaburkan kehidupan beriman kita sebagai orang-orang yang percaya
kepada Tuhan. Segala sesuatu yang terlihat baik namun ternyata dapat menurunkan kualitas hidup
beriman kita kepada Tuhan. Segalah sesuatu yang hanya menawarkaan kenikmatan yang semu,
tidak mencerminkan kehidupan yang diinginkan Tuhan dan juga menipu kita dengan berbagai
tawaran dunia yang menggiurkan. Ambillah contoh pandangan bahwa kita akan bahagia jika
kita memiliki harta yang banyak dan uang yang banyak dan hal itu yang membuat kata
menjadikannya prioritas. Hal-hal itulah yang disebut dengan penipu, atau ajaran sesat
dizaman kita ini.
Atau misalnya kemajuan teknologi yang begitu pesat, dengan aplikasi-aplikasi yang
mencengangkan. Disisi lain memang membawa dampak yang positif namun disisi lainnya ada
orang yang sudah meragukan kuasa Tuhan karena teknologi misalnya. Pandangan-pandangan
seperti inilah yang disebut sesat.
Jadi sebenarnya kesesatan itu ada sama kita sendiri, berarti dalam diri kita terdapat 2 roh (baik dan
jahat). Karena itu yang bisa mengendalikan keduanya adlah diri kita sendiri.
2. Ss, hal yang dari pergumulan ini adalah nasehat paulus keepada Timotius, yang berlaku buat kita
saat ini. Terdapat 3 esensi yang dapat kita aplikasikan.
a. Pendalaman dan pengalaman akan firman Tuhan
Nasehat Paulus agaar Timotius bertekun dalam ibadah, menjaga tingkalaku dan kesetiaan
merupakan suatu cara dan sikap yang menolong kita untuk tetap ada dalam jalur yang
dikehendaki Tuhan, tudak berbelok mengikuti pandangan-pamndangan masa kini yang mungkin
akan menyesatkan iman kita. Karena hanya dengan mengakrabkan diri kitya kepada Tuhan lah
kita memilili pedoman yang kuat untuk mengahadapai dunia yang penuh dengan kejahatan dan
bahakan rohjahat yang ada dalam diri kita sendiri.
b. Menjaga hidup persekutuan
Paulus juga menghendaki Timotius untuk hidup saling mengingatkan dengan jemaat. Hidup
persekutuan merupakan suatu aspek penting bagi pertumbuhan iman kita. Dengan saling
mengingatkan antara kita sebagai saudara-saudara sepersekutuan kita, maka kita akan dapat
mencegah diri kita sendiri dan saudara-saudara terjerumus dalam cobaan-cobaan dunia. Kita
juga hidup didunia ini bukan untuk diri sendiri tetapi juga ada saudara-saudara kita yang Tuhan
hadirkan dalam kehidupan kita, agar kita dapat saling membina dan membangun iman
kepadaNya. Oleh karena itu sudah menjadi tanggung jawab kita agar menjaga persekutuan kita,
agar tetap barada dan berjalan pada jalur yang dikehendaki Allah seturut dangan Firmannya.
c. Keteladanan
Setiap kita telah dianugerahkan berbagai talenta dan karunia. Semua keahlian dan kapasitas kita,
merupkan titipan dari Tuhan yang harus kita gunakan demi kemuliaan namaNya. Termasuk
keteladanan kita adalah sebuah talenta dan karunia yang semua orang miliki. SS, nasehat
Paaulus kepada Timotius untuk menjadi teladan sebenarnya adalah sebuah nasehat yang tidak
biasa bagi kita sebagai anak muda. Biasanya anak mudah identik dengan ketidak adanya
pengetahuan, atau kurang berpengalaman dibandingkan dengan ornag dewasa. Lalu
pertanyaannya mengapa yang mudah yang menjadi teladan???? Ternyata dalam bacaan kita,
Paulus menasehatkan menjadi teladan kepada Timotius sebagai persiapan untuk menjadi
seorang pelayan.. oleh karena itu SS, melalui nasehat ini kita juga dinasehatkan agar kita
menjadi teladan dimasa muda kita sekarang ini dan sebagai persiapan kita untuk menjadi
pelayan umat Tuhan dalam tindakan, perkataan, kesetiaan, kasih dan kesucian.
Ss, marilah kita memulai dari sekarang kita belajar menunjukakan sikat keteladanan kita
melalui sikap kita. Kita menjadi teladan berarti kita memancarkan wajah Yesus di dalam diri
kita sendiri. Dan juga mari kita bersama-sama mempersiapkan iman kita untuk melawan para
penyesat-penyesat atau roh-roh jahat yang ada dalam diri kita.

Anda mungkin juga menyukai