Anda di halaman 1dari 2

Nama : 1.

Gabrilia Leticya Amisi

2. Gabriel Marcel

3. Ditha N. Palebangan

Ekumenika Kajian Tema

Menuju Kemandirian Teologi, Daya dan Dana

Salah satu dokumen yang menjelaskan tentang kemandirian, telah mengaitkan dengan
kata kedewasaan dalam Alkitab, contohnya kedewasaan dalam Efesus 4:13. Yang dimaksud
dengan kemandirian gereja adalah suatu upaya bersama untuk terus-menerus
memperkembangkan semua kemampuan (potensi) dan pemberian Tuhan secara bebas dan
bertanggungjawab bagi persekutuan, pelayanan, dan kesaksian. Kemandirian Gereja ini
mencakup tiga unsur yaitu, Teologi, Daya dan Dana yang dimana semuanya merupakan satu
mata rantai yang saling berkaitan erat.

Kemandirian di bidang teologi pada hakikatnya adalah kemampuan gereja yaitu warga
dan para pejabatnya untuk menetapkan pandangan dan sikap serta keterlibatan secara positif,
kreatif, kritis, dan realistis, dalam menjawab persoalan-persoalan dan tantangan-tantangan
kehidupan pribadi, keluarga, masyrakat, gereja dan negara, yang berpedoman pada petunjuk dan
motivasi yang diperoleh dari pemahaman akan Firman Tuhan.

Kemandirian dibidang daya, diartikan sebagai usaha untuk melengkapi, meningkatkan


mutu dan memanfaatkan setiap warga gereja, lembaga-lembaga dan badan-badan Kristen lainnya
untuk menjalankan tugas kesaksian dan pelayanannya dengan terarah, tepat dan kontekstual.
Faktor pokok dalam kemandirian gereja dibidang daya terletak pada kedewasaan iman, mental,
pengetahuan dan keterampilan. Selain itu perubahan-perubahan tersebut juga menuntut gereja
untuk membarui dan mengembangkan struktur pelayanannya.

Kemandirian dibidang dana harus dipahami sebagai kemapuan gereja untuk mengali
sumber-sumber kekayaan dan untuk melipat gandakan, mengamankan dan menggunakan secara
tepat harta benda yang diberikan Tuhan untuk pelaksanaan misi gereja. Dengan demikian
program kemandirian di bidang dana harus ditunjukan pada peningkatan kemampuan gereja dan
warganya untuk mengelola dengan sebaik-baiknya.
Sedangkan di dalam Gereja Toraja sendiri, masih melaksanakan tiga kemandirian gereja
yang telah disebutkan di atas.

- Pertama, dalam kemandirian teologi, Gereja Toraja telah melakukan beberapa upaya
seperti pemberdayaan terhadap Pendeta-pendeta yang masih aktif maupun yang sudah emiritus.
contohnya pendeta yang sudah emiritus tetap diberikan pelayanan dan tidak jarang pendeta yang
emiritus pun masih aktif dalam ruang lingkup sinode, diadakan pembinaan dan pelatihan kepada
Pendeta dan angota majelis agara bisa lebih membangun iman jemaat, sering mengadakan
kegiatan diskusi-diskusi dengan jemaat seperti PA ataupun seminar agar jemaat dapat memahami
lebih dalam tentang teologia dari diskusi-diskusi yang dilakukan.

- Kedua, kemandirian daya, untuk mempertahankan kemandirian di bidang daya, Gereja


Toraja meningkatkan mutu dan kualitas SDM jemaat yang dimana Gereja Toraja melakukan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki anggota jemaat. Potensi yang
ingin di kembangkan dari jemaat ialah mental jemaat, iman, pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki anggota jemaat.

- Ketiga, yaitu Bidang dana, Pendeta yang telah di berikan pelatihan diharapkan dapat
melatih anggota jemaat untuk dapat meningkatkan potensi diri yang mereka miliki sehingga
mereka dapat menghasilkan kekayaan yang dapat menunjang kehidupan pribadi anggota jemaat
dan gereja melalui persembahan. Gereja Toraja pun tidak menutup diri untuk memfasilitasi
jemaat yang ingin mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anggota jemaat, sehingga Gereja
Toraja sering melakukan kegiatan-kegiatan pengembangan minat bagi siapa pun anggota jemaat
yang ingin bergabung dan mengembangkan potensi mereka.

Anda mungkin juga menyukai