Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok : One Spirit in One Tabernacle

Anggota Kelompok : Aniel Mirino


Ester Abigail Gulö
Onesimus Lase
Sion Saputra
Mata Kuliah : Tabernakel
Dosen Pengampu : Stephanus Frans Yohanes Songan, S.Th.

WAHYU

A. Observasi
Pengantar Kitab
1. Penulis : Rasul Yohanes

2. Tanggal Penulisan : 90-96 M

3. Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa Rasul Yohanes merupakan penulis


kitab ini.
 Di dalam kitab ini nama penulis disebutkan sebanyak empat kali (Why.
1:1, 4, 9; 22:8).
 Sudah sejak pertengahan pertama abad kedua, terdapat keyakinan gereja
bahwa Yohaneslah penulis kitab ini.
 Yustinus Martir dengan terus terang mengatakan, "Dan bersama
dengan kita seorang yang bernama Yohanes, salah satu dari Rasul
Kristus, yang di dalam wahyu kepadanya … (Dialogue with
Trypho the Jew, ps. 81).
 Sejarawan besar Eusebius berkali-kali menyebutkan kitab ini
ditulis oleh Yohanes (Ecclesiastical History III, xxiv, xxxix).
 Demikian pula Tertulianus (Contra Marcion, 3:14-24).

4. Tujuan
 Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu
penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang
terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus,
Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi
dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan
berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.
 Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena
Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim
kepada jemaatjemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati,
dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk
memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi
pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun.
 Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang
percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap
perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan
menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara
khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului
kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan
membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-
Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus
kali kedua.

Garis Besar Wahyu 21 : 9 – 27


Tema: Yerusalem Baru
1. Diperlihatkan Kepada Yohanes (9-10)
1.1. Seperti pengantin perempuan (9)
1.2. Di dalam roh (10)

2. Penuh Dengan Kemuliaan Allah (11-14)


2.1. Cahayanya seperti permata (11)
2.2. Temboknya besar dan tinggi (12)
2.3. Pintu gerbangnya 12 buah (13-14)
2.3.1. Di atasnya ada 12 malaikat
2.3.2. Di atasnya tertulis 12 nama suku Israel
2.3.3. Sebelah Timur, Utara, Selata dan Barat masing-masing 3 pintu
2.3.4. Terbuat dari 12 mutiara
2.3.5. Memiliki 12 batu dasar yang tertulis 12 nama rasul

3. Ukurannya (15-21)
3.1. Diukur dengan tongkat pengukur dari emas (15)
3.2. Berbentuk empat persegi - masing-masing 12 ribu stadia (16)
3.3. Temboknya (17-21)
3.3.1. 140 hasta
3.3.2. Terbuat dari permata Yaspis
3.3.3. 12 dasarnya dihiasi dengan segala jenis permata

4. Keadaan di dalamnya (22-27)


4.1. Tuhan sendiri menjadi Baitnya (22)
4.2. Kemuliaan Tuhan sendiri yang menjadi cahayanya (23-24a)
4.3. Raja-raja membawa kekayaan mereka ke dalamnya (24b)
4.4. Pintu gerbang tidak ditutup (25a)
4.5. Tidak ada malam (25b)
4.6. Kekayaan bangsa-bangsa dibawa kepadanya (26)
4.7. Yang masuk di dalamnya hanya orang-orang yang tertulis namanya (27)

B. Interpretasi
 Kaitan dengan Teologi
Sangat jelas sekali bahwa teologi yang paling menonjol di sini ialah Eskatologi.
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat, dan itu pasti akan terjadi. Oleh sebab itu
sangat penting hal ini untuk diberitakan kepada mereka yang belum mengetahui
hal ini, bahwa ada sukacita besar yang menanti setiap orang percaya, dan itu
adalah jaminan yang pasti.

 Kaitan dengan Doktrin


Doktrin yang diselipkan di dalam nubuatan ini ialah mempelai. Dijelaskan
bahwa Yerusalem itu ialah mempelai/penganti perempuan anak Domba yang
begitu indahnya.

Selain itu hal yang terpenting ialah orang-orang yang di dalamnya adalah orang-
orang yang tercatat namanya dalam kitab kehidupan/percaya kepada Kristus (cf.
Efesus 1 : 13-14).

 Kaitan dengan Tabernakel


Pada zaman Israel, Tabernakel merupakan tempat umat Tuhan bertemu dengan
Tuhan, dan itu pun tidak semua orang, melainkan hanya para imam saja, dan itu
pun hanya imam Besar saja. Tetapi pada masa Yerusalem Baru ini tidak
memerlukan Bait Suci/Tabernakel lagi, karena Tuhanlah Bait Sucinya, selain
itu semua umat dapat melihat Allah (22).

C. Aplikasi

Umum
Sebagai orang yang telah percaya sangat penting sekali untuk memberitakan hal ini kepada
mereka yang belum percaya supaya mereka mengerti bahwa keselamatan hanya dapat
diterima dengan percaya (kebenaran yang harus diberitakan).

Khusus
1) Aniel  Saya yang telah percaya akan memberitakan kebenaran ini kepada orang-
orang yang belum percaya di sekitar kos saya.
2) Ones  Sebagai orang percaya, saya akan terus berusaha menyatakan kebenaran ini
kepada paman-paman tukang becak di depan kos saya dengan pendekatan-pendekatan
yang baik.
3) Sion  Saya mau terus menyatakan kebenaran ini kepada kaum muda GGP Efrata
selama masih weekend agar mereka mengerti dan percaya serta dapat membagikannya
kepada sesama mereka.
4) Ester  Saya mau belajar tetap melakukan penyampaian kebenaran ini kepada ibu kos
saya dan keluarganya dengan semampu saya agar mereka dapat diselamatkan.

Anda mungkin juga menyukai