Anda di halaman 1dari 1

“Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.


Mazmur 147:3

Saudaraku yang diberkati Tuhan, kalau kita mengalami peristiwa yang menyakitkan,
tentu hal itu tidak mudah untuk dilupakan. Karena otak manusia sudah dibuat sedemikian
rupa untuk akan terus mengingat kejadian itu kecuali dia amnesia. Melupakan peristiwa duka
serta menghadapi kenyataan tentu tidak mudah.
Bagian firman Tuhan ini mengajari kita bahwa Tuhan mengetahui persis bagaimana
rasa sakit hati yang ditimbulkan dari patah hati dan Tuhan berjanji untuk menyembuhkan
bahkan membalut luka-luka itu dengan tanganNya. Saudara yang dikasihi Tuhan, kita kalau
punya Asuransi pasti kita tidak perlu takut, was-was bahkan khawatir kalau terjadi apa-apa,
karena ada jaminan. Pun seperti Yesus, ketika kita terluka dan patah hati ia juga akan menjadi
jaminan kita dalam situasi apapun. Ia bak asuransi terbaik dalam kehidupan kita asalkan kita
mengandalkanNya.
Pun ketika mengalami sebuah peristiwa duka, sehari, dua hari, tiga hari, seminggu,
sebulan, lima bulan bahkan setahun, peristiwa dukacita akan terus teringat dan menyakiti hati
kita. Tetapi Yesus memberi janjiNya bahwa Ia akan menyembuhkan bahkan membalut luka
yang ada.
Dalam hidup ini rasa sakit akan selalu ada, tetapi rasa sakit jika terus dibiarkan dan
tidak disikapi dengan baik maka akan terus menggerogoti kehidupan kita. Seperti luka, kalau
kita kena luka mis: tergores. Luka itu tidak akan sembuh kalau tidak diobati, luka itu akan
infeksi kalau kita membiarkannya kena angin, kena debu dll. Sama seperti rasa sakit/patah
hati,kalau terus kita biarkan atau terus menjadi bagian hidup yang tidak bisa dilepaskan,
maka kehidupan kita tidak akan mengalami perubahan.
Percayalah bahwa rasa sakit hati ditinggalkan orang yang kita kasihi itu memang
sakit, tetapi Tuhan adalah penolong yang luarbiasa. Seperti Yesaya 41:10 (Baca) dan Ulangan
31:8 (Baca) memberi janji kepada semua orang percaya bahwa Yesuslah penolong kita, Ia
takkan membiarkan kita.
Sehingga pun dalam penghayatan minggu sengsara ini kita mempercayai bahwa
Yesuslah penolong yang sejati, Ia menebus dosa kita , Ia rela disalibkan. KJ 408 mengatakan
“Apakah yang kurang lagi jika Dia panduku?”
Untuk itu dalam perenungan ini bagi keluarga yang ditinggalkan. Setahun sudah
kehilangan sosok ...................., pun setahun sudah Tuhan menyertai luarbiasa perjalanan
kehidupan keluarga, meskipun tidak mudah, meskipun hati masih sakit, setahun tentu waktu
yang panjang untuk mulai terbiasa dengan segala hal. Tetapi datanglah kepadaNya, minta
pertolonganNya, percaya ada saatnya Dia bekerja dalam hidup keluarga dan rasakan
kuasaNya yang luarbiasa menolong Keluarga.
Seperti lagu mengatakan : “Bila Kau ijinkan sesuatu terjadi, kupercaya semua untuk
kebaikanku.”
Tuhan menolong Keluarga dalam menapaki hari-hari hidup bersama, dan memberkati
kita semua. Amin

Anda mungkin juga menyukai