Anda di halaman 1dari 3

RAHASIA HIDUP DALAM SUKACITA

Bapa mama saudara/I yang Tuhan Yesus kasihi….


Fakta hidup bahwa Kerasnya kehidupan acapkali membuat syaraf-syaraf
menjadi tegang. Belum lagi masalah yang mungkin datang silih berganti seakan
tiada henti menerpa kehidupan kita, hal ini tentu saja sering membuat orang
menjadi stress. Dari masalah kesehatan yang buruk, sakit penyakit yang
datang, masalah keuangan, rumah tangga, jodoh dan lain sebagainya, sering
menyebabkan banyak orang kehilangan semangat hidup. Mereka jadi tertekan
dan kehilangan sukacita.
Raut wajah yang tegang, keras, pandangan mata yang sayu dan lemah ini
bukan merupakan ciri2 org yg kena sianida, tpi merupakan salah satu ciri yang
menandai hilangnya semangat dan sukacita dalam kehidupan seseorang. Wajah
kita ini merupakan cermin kehidupan. Segala apa yang dirasakan maupun
dipikirkan biasanya terpancar dari sinar mata dan raut wajah seseorang. Pernah
lihat org yg bru mengalami putus cinta…. dia akan murung dgn mata berbinar2,
dan malas utk berkata2, tpi jika ditanya dia hanya akan bilang…. SAKITNYA TUH
DISINI…, ini bukan pengalaman pribadi tapi paling tidak pernah mendengar yg
mengalami…
Bapa mama saudara/I yang Tuhan Yesus kasihi….
seringkali, tekanan kehidupan yang menghilangkan sukacita membuat beberapa
orang menjadi kelihatan lebih tua dari usianya.
Rick Warren, penulis buku terkenal sendiri mengakui bahwa disaat hidupnya
penuh kegembiraan karena bukunya laris di seluruh dunia, menjadi berkat bagi
banyak orang, dan memberinya penghasilan yang sangat banyak, disaat yang
sama juga ia mengaku sedih dan berduka karena istrinya menderita sakit yang
cukup parah.
Sampai-sampai ia mengatakan menurutnya kesedihan dan kebahagiaan itu
seperti dua sisi rel kereta api. Kedua sisi itu akan selalu ada dalam kehidupan
setiap orang.
Persepsi salah
Sering terdengar pendapat yang mengatakan bahwa kebahagiaan dan sukacita
akan otomatis hadir apabila hidup tanpa masalah. Akan tetapi benarkah
keadaannya selalu demikian? Bukankah ada banyak juga orang yang hidup
dalam kecukupan dan seakan tanpa masalah, namun tetap dipenuhi kekuatiran
dan ketakutan dalam hatinya?
Kuatir akan kehilangan hartanya, kuatir akan menderita sakit berat, kuatir akan
masa depan usahanya, kuatir anak-anaknya akan hidup susah di masa depan
dsb. Hal-hal itu pada akhirnya membuat mereka kehilangan sukacita.
Kalau demikian, bagaimana agar dapat hidup dalam sukacita, kebahagiaan dan
semangat meski kehidupan ini tidak selalu ramah terhadap kita? Bagaimana
mempertahankan sukacita di hati meskipun sedang menderita penyakit berat,
utang yang menumpuk, pekerjaan yang hilang, usaha yang sedang tidak lancar,
rumah tangga yang sedang bermasalah, dsb?
Nasihat Firman Tuhan
Jika kita Menyerahkan perasaan kepada situasi akan membuat kita semakin jauh
dari sukacita. Kita akan mudah berkata bahwa kita tidak akan bisa tetap
gembira ketika hidup penuh dengan masalah, tetapi masalahnya jarang sekali
hidup berjalan tanpa problem/masalah. Kalo pegadaian menyelesaikan masalah
tanpa masalah.. namun apakah hidup bisa berjalan seperti moto pegadain?
Terkadang yg lebih parah Kita akan berhadapan dengan setumpuk
permasalahan, yang bahkan datang pada waktu bersamaan sekaligus. Dan
memang seperti itulah hidup. Jika demikian, bagaimana kita bisa tetap
merasakan sukacita meski di tengah kesulitan-kesulitan yang ada dalam hidup
kita?
Firman Tuhan memberikan tips: (Filipi 4:4). “Bersukacitalah senantiasa dalam
Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”
Mungkin kita akan mengatakan bagaimana bisa tetap bersukacita kalau sedang
dalam masalah dan beban berat?
Saya percaya, sukacita yang sejati yang memberikan rasa damai dan
kebahagiaan di dalam hati bukan tergantung pada solusi atau jalan keluar dari
masalah/beban hidup yang sedang melanda. Karena hal itu berarti tergantung
pada hasil.
Saya yakin sukacita atau kebahagiaan sejati akan memenuhi hidup kita
meskipun sedang dalam masalah, apabila kita menyadari bahwa Tuhan tidak
membiarkan kita berjalan sendirian. Dia adalah “Immanuel”. Kepercayaan
bahwa Tuhan Yesus menyertai kita, akan membangkitkan semangat hidup untuk
selalu bersukacita.
Sebab kita harus yakin, bahwa Tuhan tidak pernah memberikan pencobaan
melebihi kekuatan umat-Nya. Dia setia dan pasti akan memberikan jalan keluar
pada waktu-Nya (1 Korintus 10:13). Yang perlu kita lakukan adalah merubah
paradigma atau mindset tentang masalah/beban/pencobaan dsb.
Ketika kita hidup bergantung pd Allah dan sungguh-sungguh hanya
mengandalkan Dia saja, maka apapun masalah yang datang dan sedang
melanda, kekuatan Tuhan pasti akan menyanggupkan kita melewatinya
(Yeremia 17:7). Terkadang, masalah diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita,
untuk menguji kualitas kemurnian iman umat-Nya.

Oleh karenanya, harapkanlah Tuhan Yesus untuk mencurahkan SUKACITA-NYA


ke dalam seluruh hati dan hidup kita, sehingga bejana hati kita akan dipenuhi
dengan air sungai sukacita-Nya.
Ketika sungai sukacita-Nya melimpah ruah dalam hidup kita, maka hati dan
pikiran pasti akan tenang dan penuh dengan sukacita dan kebahagiaan ilahi.
Saat badai masalah dan pencobaan datang, kita pasti akan mampu tetap
tersenyum menghadapinya, tanpa kehilangan sukacita sedikpun.
Disinilah pentingnya setiap orang percaya untuk menjaga “hati” masing-masing,
sepert dinyatakan dalam Amsal 4:23, “Jagalah hatimu dengan segala
kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Kesimpulan
Bapa mama saudara/I yang Tuhan Yesus kasihi….
Marilah meneladani sikap Ayub yang meskipun diterjang badai topan
permasalahan, tetap mampu berkata, “TUHAN yang memberi, TUHAN yang
mengambil, TERPUJILAH nama TUHAN!” (Ayub 1:21). Ayub mampu menjaga
hatinya sehingga tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif berkaitan dengan segala
musibah yang menimpa hidupnya.
Ia tidak membiarkan sukacitanya hilang oleh karena masalah. Ia tahu, bahwa
Tuhan itu baik dan tidak mungkin meninggalkan umat-Nya. Dan kita semua tahu
akhir kisah hidupnya, dia diberkati dua kali lipat dari keadaannya yang semula.
Sebab TUHAN melihat bahwa hatinya sungguh-sungguh murni dan tulus dalam
mengasihi TUHAN.
Tataplah kehidupan dengan semangat dan spirit sukacita. Kita harus percaya
kalau Tuhan memerintahkan, maka DIA pasti akan memberikan kekuatan atau
kemampuan untuk melakukan perintah-Nya. Bersukacitalah senantiasa!!
Dan…tetap semangat!!Amin

Anda mungkin juga menyukai