0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
204 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut memberikan tips untuk tetap hidup dalam sukacita meskipun menghadapi berbagai masalah dan kesulitan dalam kehidupan. Beberapa tips utamanya adalah dengan menyerahkan perasaan kepada Tuhan, yakin bahwa Tuhan akan membantu melewati masalah, dan menjaga hati agar tetap penuh dengan sukacita dan kepercayaan kepada Tuhan.
Dokumen tersebut memberikan tips untuk tetap hidup dalam sukacita meskipun menghadapi berbagai masalah dan kesulitan dalam kehidupan. Beberapa tips utamanya adalah dengan menyerahkan perasaan kepada Tuhan, yakin bahwa Tuhan akan membantu melewati masalah, dan menjaga hati agar tetap penuh dengan sukacita dan kepercayaan kepada Tuhan.
Dokumen tersebut memberikan tips untuk tetap hidup dalam sukacita meskipun menghadapi berbagai masalah dan kesulitan dalam kehidupan. Beberapa tips utamanya adalah dengan menyerahkan perasaan kepada Tuhan, yakin bahwa Tuhan akan membantu melewati masalah, dan menjaga hati agar tetap penuh dengan sukacita dan kepercayaan kepada Tuhan.
Fakta hidup bahwa Kerasnya kehidupan acapkali membuat syaraf-syaraf menjadi tegang. Belum lagi masalah yang mungkin datang silih berganti seakan tiada henti menerpa kehidupan kita, hal ini tentu saja sering membuat orang menjadi stress. Dari masalah kesehatan yang buruk, sakit penyakit yang datang, masalah keuangan, rumah tangga, jodoh dan lain sebagainya, sering menyebabkan banyak orang kehilangan semangat hidup. Mereka jadi tertekan dan kehilangan sukacita. Raut wajah yang tegang, keras, pandangan mata yang sayu dan lemah ini bukan merupakan ciri2 org yg kena sianida, tpi merupakan salah satu ciri yang menandai hilangnya semangat dan sukacita dalam kehidupan seseorang. Wajah kita ini merupakan cermin kehidupan. Segala apa yang dirasakan maupun dipikirkan biasanya terpancar dari sinar mata dan raut wajah seseorang. Pernah lihat org yg bru mengalami putus cinta…. dia akan murung dgn mata berbinar2, dan malas utk berkata2, tpi jika ditanya dia hanya akan bilang…. SAKITNYA TUH DISINI…, ini bukan pengalaman pribadi tapi paling tidak pernah mendengar yg mengalami… Bapa mama saudara/I yang Tuhan Yesus kasihi…. seringkali, tekanan kehidupan yang menghilangkan sukacita membuat beberapa orang menjadi kelihatan lebih tua dari usianya. Rick Warren, penulis buku terkenal sendiri mengakui bahwa disaat hidupnya penuh kegembiraan karena bukunya laris di seluruh dunia, menjadi berkat bagi banyak orang, dan memberinya penghasilan yang sangat banyak, disaat yang sama juga ia mengaku sedih dan berduka karena istrinya menderita sakit yang cukup parah. Sampai-sampai ia mengatakan menurutnya kesedihan dan kebahagiaan itu seperti dua sisi rel kereta api. Kedua sisi itu akan selalu ada dalam kehidupan setiap orang. Persepsi salah Sering terdengar pendapat yang mengatakan bahwa kebahagiaan dan sukacita akan otomatis hadir apabila hidup tanpa masalah. Akan tetapi benarkah keadaannya selalu demikian? Bukankah ada banyak juga orang yang hidup dalam kecukupan dan seakan tanpa masalah, namun tetap dipenuhi kekuatiran dan ketakutan dalam hatinya? Kuatir akan kehilangan hartanya, kuatir akan menderita sakit berat, kuatir akan masa depan usahanya, kuatir anak-anaknya akan hidup susah di masa depan dsb. Hal-hal itu pada akhirnya membuat mereka kehilangan sukacita. Kalau demikian, bagaimana agar dapat hidup dalam sukacita, kebahagiaan dan semangat meski kehidupan ini tidak selalu ramah terhadap kita? Bagaimana mempertahankan sukacita di hati meskipun sedang menderita penyakit berat, utang yang menumpuk, pekerjaan yang hilang, usaha yang sedang tidak lancar, rumah tangga yang sedang bermasalah, dsb? Nasihat Firman Tuhan Jika kita Menyerahkan perasaan kepada situasi akan membuat kita semakin jauh dari sukacita. Kita akan mudah berkata bahwa kita tidak akan bisa tetap gembira ketika hidup penuh dengan masalah, tetapi masalahnya jarang sekali hidup berjalan tanpa problem/masalah. Kalo pegadaian menyelesaikan masalah tanpa masalah.. namun apakah hidup bisa berjalan seperti moto pegadain? Terkadang yg lebih parah Kita akan berhadapan dengan setumpuk permasalahan, yang bahkan datang pada waktu bersamaan sekaligus. Dan memang seperti itulah hidup. Jika demikian, bagaimana kita bisa tetap merasakan sukacita meski di tengah kesulitan-kesulitan yang ada dalam hidup kita? Firman Tuhan memberikan tips: (Filipi 4:4). “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Mungkin kita akan mengatakan bagaimana bisa tetap bersukacita kalau sedang dalam masalah dan beban berat? Saya percaya, sukacita yang sejati yang memberikan rasa damai dan kebahagiaan di dalam hati bukan tergantung pada solusi atau jalan keluar dari masalah/beban hidup yang sedang melanda. Karena hal itu berarti tergantung pada hasil. Saya yakin sukacita atau kebahagiaan sejati akan memenuhi hidup kita meskipun sedang dalam masalah, apabila kita menyadari bahwa Tuhan tidak membiarkan kita berjalan sendirian. Dia adalah “Immanuel”. Kepercayaan bahwa Tuhan Yesus menyertai kita, akan membangkitkan semangat hidup untuk selalu bersukacita. Sebab kita harus yakin, bahwa Tuhan tidak pernah memberikan pencobaan melebihi kekuatan umat-Nya. Dia setia dan pasti akan memberikan jalan keluar pada waktu-Nya (1 Korintus 10:13). Yang perlu kita lakukan adalah merubah paradigma atau mindset tentang masalah/beban/pencobaan dsb. Ketika kita hidup bergantung pd Allah dan sungguh-sungguh hanya mengandalkan Dia saja, maka apapun masalah yang datang dan sedang melanda, kekuatan Tuhan pasti akan menyanggupkan kita melewatinya (Yeremia 17:7). Terkadang, masalah diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita, untuk menguji kualitas kemurnian iman umat-Nya.
Oleh karenanya, harapkanlah Tuhan Yesus untuk mencurahkan SUKACITA-NYA
ke dalam seluruh hati dan hidup kita, sehingga bejana hati kita akan dipenuhi dengan air sungai sukacita-Nya. Ketika sungai sukacita-Nya melimpah ruah dalam hidup kita, maka hati dan pikiran pasti akan tenang dan penuh dengan sukacita dan kebahagiaan ilahi. Saat badai masalah dan pencobaan datang, kita pasti akan mampu tetap tersenyum menghadapinya, tanpa kehilangan sukacita sedikpun. Disinilah pentingnya setiap orang percaya untuk menjaga “hati” masing-masing, sepert dinyatakan dalam Amsal 4:23, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Kesimpulan Bapa mama saudara/I yang Tuhan Yesus kasihi…. Marilah meneladani sikap Ayub yang meskipun diterjang badai topan permasalahan, tetap mampu berkata, “TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, TERPUJILAH nama TUHAN!” (Ayub 1:21). Ayub mampu menjaga hatinya sehingga tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif berkaitan dengan segala musibah yang menimpa hidupnya. Ia tidak membiarkan sukacitanya hilang oleh karena masalah. Ia tahu, bahwa Tuhan itu baik dan tidak mungkin meninggalkan umat-Nya. Dan kita semua tahu akhir kisah hidupnya, dia diberkati dua kali lipat dari keadaannya yang semula. Sebab TUHAN melihat bahwa hatinya sungguh-sungguh murni dan tulus dalam mengasihi TUHAN. Tataplah kehidupan dengan semangat dan spirit sukacita. Kita harus percaya kalau Tuhan memerintahkan, maka DIA pasti akan memberikan kekuatan atau kemampuan untuk melakukan perintah-Nya. Bersukacitalah senantiasa!! Dan…tetap semangat!!Amin