Anda di halaman 1dari 10

tentang PATAH HATI

kalau didefinisikan secara luas, kita semua pasti pernah mengalami patah hati, dalam
pengertian kekecewaan atau kegalauan karena keinginan kita tidak terpenuhi.

arah dari bahasan ini, adalah bagaimana kita bisa membawa sakit hati kita secara vertikal, kita
bawa ke langit, kita bawa sakit hati kepada Allah azza wa Jalla. Bagaimana agar rasa sakit hati /
patah hati ini menjadi kendaraan kita menjadi lebih dekat dengan Rabb Yang Maha Cinta.

" Nursing one broken heart is equal to the worship of many years. " - Hazrat
Sultan Bahu

Hazrat Sultan Bahu, salah seorang Mursyid Thariqat, nasabnya masih keturunan dari Sayyidina
Ali,

aslinya kitab2 beliau ini dalam Bahasa Urdu dan bahasa Persi, ini yang saya ambil yang dalam
Bahasa inggris.

Merawat/ngopeni/menemani/membersamai orang yang patah hati/orang yang kecewa


hatinya, orang yang gelisah/galau, itu setara dengan ibadah bertahun-tahun.

jadi mengapa ini penting? dan ini layak menjadi salah satu misi hidup kita, karena tingkat
kematian karena urusan emosi, depresi, sedih yang mendalam, dll, itu cukup tinggi bahkan
mengalahkan angka kematian yang disebabkan penyakit kanker.

maka mari kita temani sebanyak mungkin orang, jangan diketawakan, kita ini kadang2
menganggap enteng apa yang dirasakan orang karena kita melihat dari luar, seandainya kita
mau berempati dan melihat dari sisi dalam, kita akan tahu betapa berat yang mereka rasakan…
kadang2 di medsos itu orang malah mentertawai, malah dimarahi…

bahkan kadang-kadang juga tak bisa kita serta merta berikan motivasi secara langsung, nanti
jadi toxic positivity. butuh ditemani dan dibersamai, dan ini ibadah yang besar…

Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan justru allah itu bersamai orang2 yang lemah, orang2
yang terpinggirkan, orang2 yang sakit, tentu termasuk orang2 yang patah hati, siapa tahu apa
yang kita lakukan menemani mereka ini jadi jalan Allah ridho…jadi jalan curahan berkah…

lalu bagaimana kalau yang patah hati ini saya sendiri? maka kita temani jiwa kita sendiri, dan
menemani orang pun akan menjadi obat…
BUAT ANDA YANG HANCUR HATINYA

Suatu hari Nabi Musa A.S. kangen sama Allah hingga tak tertahankan. Beliau berdo'a, "Yaa Allah
bagaimanakah caranya aku bisa bertemu dengan-Mu? Sudah tak tahan aku menahan rindu".

Padahal untuk bertemu Allah kita harus mati dulu. Maka Allah pun berfirman, "Musa, jika
engkau ingin menemuiku di masa kamu masih hidup, maka temuilah aku diantara orang-orang
yang hancur hatinya".

"Hiburlah mereka yang sedang patah hati itu. Yang sakit, obatilah; yang lapar, berilah makan;
yang kesepian, temani; yang menderita, bahagiakan. Di antara merekalah Kau akan menemui-
Ku".

Maka kawan, bagi anda yang sedang kesepian, terbelit hutang atau masalah keuangan,
ditinggal orang yang anda cintai, sakit yang tak kunjung sembuh, atau mengalami berbagai
cobaan hidup, bebahagialah.. karena Allah sedang menemani anda.

Dan bagi anda para pejalan cinta menuju Sang Maha Cinta, mari kita bersama Nabi Musa
menebar kebahagiaan dan solusi buat mereka yang sedang menderita dan patah hati.

Semoga di sana kita kan menemui Sang Maha Kekasih, menyambut kita dengan pelukan Cinta-
Nya.

Latihan Ke-47: Renungkanlah kisah nyata ini, tidakkah kita bisa mengambil pelajaran darinya?

- Penghormatan tertinggi bagi Bunda Maryam adalah karena beliau menjadi ibu bagi Nabi Isa
A.S (Menjadi single mother bukanlah aib)

- Istri Nabi Luth A.S tidak mau mematuhi suaminya (Bahkan saat anda sangat sholeh sekalipun,
bisa jadi pasangan anda menghianati anda)

- Siti Asiyah dibunuh oleh suaminya, Fir'aun (Bisa jadi KDRT Pasangan anda, bukanlah salah
anda)

- Nabi Ayyub A.S mengalami cobaan bertubi-tubi: bangkrut, sakit, diceraikan istri, ditinggal mati
anak, dan diasingkan komunitasnya. (Hidup yang serba susah, sakit parah, dll bukanlah hal yang
anda perlu malu karenanya)

- Nabi Nuh A.S tidak dipatuhi oleh anaknya sendiri (Cara parenting yang paling bagus sekalipun
tidak menggaransi anak anda jadi baik, jadi jangan merasa bersalah atau menderita)

- Nabi Musa A.S. harus keluar dari negaranya demi alasan keamanan (Menjadi imigran atau
bahkan pengungsi bisa jadi adalah solusi untuk memulai hidup baru)

- Nabi Ibrahim A.S. diancam untuk dibunuh oleh ayahnya sendiri (Anda bisa tetap sukses
walaupun mengalami masa kecil yang disia-siakan orang tua)

- Nabi Zakaria A.S. puluhan tahun tidak punya anak (Tidak punya anak bukanlah tanda bahwa
Tuhan membenci anda)

- Nabi Yusuf A.S. dipenjara padahal tidak bersalah (Bisa jadi anda didholimi bertahun-tahun,
tapi itu justru membuat anda makin sukses)

- Nabi Muhammad SAW adalah yatim piatu, duda, dan ditinggal anaknya meninggal dunia
(Bahkan orang terbaik di muka bumi pun tetap mendapatkan ujian dari Allah SWT. Apalagi
model kayak kita-kita yang "rembes" ini)

Maka saat terkena musibah jangan lagi bertanya pada Tuhan, "Why me, God, why me?"

Jangan-jangan nanti dijawab sama Allah, "Why not?, sedangkan orang yang paling Aku cintai
sekalipun justru aku uji habis-habisan, lha kok model kayak kamu pakai tanya 'why me, God,
why me'. Tak tempeleng nanti kamu".

Bahkan dalam hadist qudsi, Allah berfirman, " Siapa yang tidak mau bersyukur saat
mendapatkan nikmat-Ku, dan tidak mau bersabar (ikhlas, ridho) saat mendapat musibah dari-
Ku, silahkan pergi dari kolong langit-Ku, silahkan cari Tuhan selain Aku".

Jadi, apapun yang terjadi di jalan cinta menuju pada-Nya, berbahagialah kawan..

Semoga kita bisa reeuni akbar kelak di surga, dalam pelukan cinta-Nya.

-----------

In your broken heartedness, remember that you are not alone


"Even if you have no one, you are in the care of ALLAH"

PerspeKtif pertama.
kita mulai dengan perkataan Imam Syafii, siapa tahu ini akarnya patah hati;

"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan atasmu pedihnya
sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang
berharap kepada selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu
kembali berharap kepada-Nya."
jadi orang itu kan seringkali patah hati, karena dia kecewa terhadap orang lain, kekecewaan ini
muncul karena sebelumnya ada harapan. jika kita tidak terlalu berharap maka tidak terlalu
kecewa, semakin besar harapan semakin besar pula potensi kekecewaan.

besarnya harapan menunjukkan kemelekatan.


kenapa hati kita bisa patah? karena terlalu melekat

Kemelekatan adalah akar penderitaan


Kemelekatan itu adalah ketika diri/batin kita menempel kepada sesuatu atau sesuatu yang kita
tempelkan kepada diri kita, bukan menempel fisik tapi menempel secara mental/secara
emosional.

Menempel ini bisa karena sesuatu itu yang lengket atau karena kita yang menggenggam nya
terlalu erat.

Contoh selotip dan tissue air… mana yang lebih mudah terlepas, dan tidak ada rasa sakit,, yang
lebih melekat ini lebih menimbulkan rasa sakit.
Banya diantara kita yang Menempelkan harta, menempel orang-orang yang kita cintai,
menempelkan keinginan

Kenapa ada orang yang menginginkan sesuatu kemudian Ketika tidak terwujud rasa sakit,
karena dia menempelkan keinginan nya terlalu erat

Kenapa ada orang yang ditinggal nikah sakit hati luar biasa, karena dia telah menempelkan
calonnya itu terlalu erat.

Ciri bahwa kita melekat dengan sesuatu adalah Ketika sesuatu itu rusak, hilang, lenyap,
meninggalkan kita, menimbulkan rasa menderita yang teramat sangat.

Makanya satu2nya kemelekatan yang harusnya kita punya dan akan membahagiakan,
menenangkan, mendamaikan, lekat nya hati dengan Allah, hanya dengan mengingat Allah hati
jadi tenang, karena Allah gak akan ninggalin kita, Allah gak kemana2, Allah gak akan ninggalin
kita, Allah selalu ada, seringkali malah kita yang gak mau datang,
Kemelakatan yang paling menyiksa adalah kemelekatan terhadap hidup, kepingin hidup
selamanya, tidak menginginkan kehidupan akhirat Ketika sudah waktunya pulang, sakaratul
maut itu sakit luar biasa,

Ihram; Latihan meninggalkan dunia sebelum meninggal dunia.


Datang gak bawa apa2, pulang juga gak bawa apa2, jadi kita tidak menempel tidak terlalu erat
dengan dunia ini

Ada orang yang menggenggam dunia itu di hatinya bukan di tangannya. Makanya kata Abu
Bakar; Ya Allah jadikanlah dunia berada ditangan ku saja, bukan di hatiku.
peringatan pertama; jangan terlalu melekat,
peringatan kedua; sadarlah betapa Allah mencintaimu
peringatan ketiga; maka segeralah kembali kepada Allah

kita masih punya Allah yang justru menunggu kita.

perspektif Hazrat Inayat Khan, seorang tokoh sufi yang dakwahnya sampai ke amerika..

“Cinta adalah berkah, tetapi berubah menjadi kutukan dalam kemelekatan (keterikatan).
seseorang tidak perlu jatuh dalam cinta, seseorang harus bangkit melalui cinta
dan dari cangkang patah hati muncul jiwa baru yang lahir’

cinta 3 arah

setiap pengalaman baik atau buruk merupakan langkah maju dalam perkembangan jiwa manusia, kegagalan dalam
hidup tidak masalah, kemalangan terbesar adalah masih diam

SYUKUR DI SAAT RESAH

Kata SYAMS TABRIZI

Apapun yg terjadi dalam hidupmu, jangan pernah tinggal di kampung "Putus Harapan".
Bahkan ketika hidup terasa berat, pamdangan serba gelap, semua pintu tertutup, segala cara
mentok, tetaplah penuh harapan dan bersyukur. Karena Tuhan telah menyiapkan "jalan baru",
membuka jendela di ruangan lain dan punya rencana indah buatmu. Selalulah beryukur dan
tetap optimis.

Mudah sekali bersukur ketika sekua serba mudah dan indah. Tapi para pecinta-Nya selalu
bersyukur pada Kekasihnya, bukan hanya ketika doanya dikabulkan, tapi juga ketika doanya
ditolak. Penolakan-Nya adalah pertanda Dia menyiapkan yang lebih baik.

Latihan Hari Ke-7:

Berdoalah sementok-mentoknya hari ini. Lalu tetaplah bersyukur apapun yang kita dapat hari
ini. Karena itu pastilah bingkisan terbaik dari-Nya. Tidak selalu yang terenak, tapi selalu yang
terbaik menurut-Nya
TENTANG KESABARAN

Sabar bukan berarti pasif, sebagaimana pasrah bukan berarti menyerah. Sabar bermakna rela
melewatkan kenikmatan sesaat demi memperjuangkan impian jangka panjang.

Apa itu optimisme? Itu artinya memandang duri tapi melihat mawar disana, menatap
kegelapan tapi membayangkan subuh akan segera datang.

Ndak sabaran artinya hanya mencari kenikmatan sesaat, dan rabun jauh, tidak memiliki visi
jangka panjang.

Para pecinta Tuhan tidak pernah kehabisan kesabaran. Ini karena mereka paham, dibutuhkan
waktu dan kesabaran bagi mawar untuk merekah. Sebagaimana juga diperlukan waktu untuk
bulan sabit menjadi purnama. Kita tidak usah memaksa, tidak juga perlu terburu-buru. Yg kita
perlukan hanyalah waktu dan kesabaran

Latihan Hari Ke-8:

Apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiran anda? Renungkanlah, apakah itu masalah yang
perlu direspon segera? atau hanya diperlukan kesabaran dan waktu untuk menyembuhkannya?

Perspektif Rumi

Rumi — 'You have to keep breaking your heart until it opens.'

biarkan hatimu pecah, agar ia terbuka


Allah itu mencintai orang yang patah hati.

analogi rumi;
engkau menginginkan sedikit air dalam kendi tanah liat, tetapi ketika engkau memecahkannya,
air itu akan bergabung kembali dengan danau dari mana ia berasal. ego kita mencoba untuk
mencegah pertemuan itu, dan selalu menolak saran apapun tentang perlunya pertemuan.
ego kita ini seringkali, yang menjadi perhatian kita adalah keinginan kita, hasrat kita, nafsu kita,
ambisi kita, yang kadang2 tidak terpenuhi dan akhirnya membuat hati kita pecah/patah, ketika
hati kita pecah maka mengalirlah air menuju ke yang sejati, ke sungai,

jadi sebenarnya ketika hati kita patah itu jiwa kita terbuka jalan untuk kembali ke yang hakiki,
kembali ke Allah.. ego kita seringkali menahan itu.

diantara tujuan utama dari riyadhah itu; berlatih untuk mengatasi keberatan yang diajukan oleh
EGO.

EGO is The Enemy

melanjutkan yg tadi..

rumi
Rumi — 'The wound is the place where the Light enters you.'

Luka adalah tempat dimana cahaya memasukimu.


luka adalah jalan cahaya memasuki jiwa

kalau hati kita tidak luka dan tidak patah mungkin kita tidak sadar,
kenapa tidak sadar? karena cahaya tidak bisa masuk…

itulah mengapa Allah itu dekat dengan orang2 yang hatinya patah menghadapi penderitaan
hidup, karena disitu ada patahan yang membuat cahaya masuk.

makanya para sufi itu punya rumus dalam penderitaan itu kita bersyukur…
alhamdulillah masih diingatkan oleh allah, bahwa yang hakiki adalah perjalanan menuju dia

terima lah situasimu tanpa menghakimi…


lalu hadirkan DIA untuk menemani…
biarkan cahaya allah masuk untuk menerangi jiwa..

saat engkau membutuhkan, pertolongan Allah pasti datang.


jika engkau tertutup tidak ada ruang untuk cahaya.
perlu ada celah dalam hati agar cahaya bisa masuk..

katakana dengan tulus; aku tidak mengatasinya, tapi engkau bisa ya Allah.. ku serahkan
kepadamu semua rasa sakit dan luka ini.
bersama allah engkau akan utuh kembali, cinta – kedamaian – keindahan hidup kembali dalam
dirimu, bersyukurlah.

“These pains you feel are messengers. Listen to them.” ― Rumi


"Luka yang kamu rasakan adalah sebuah pesan. Dengarkanlah mereka."

Jangan takut untuk rapuh dan berantakan, Bukankah "harta karun" sering ditemukan di tengah
reruntuhan?

Jalalu'l-din Rumi — 'I know you're tired but come, this is the way.'


Kutahu kau lelah, tapi datanglah, Hanya ini jalannya!

Perspektif #
dari RABIAH AL ADAWIYAH

Rabiah Al-Adawiyah adalah seorang sufi wanita yang dikenal karena kesucian dan kecintaannya
terhadap Allah. Ia dikenal sebagai seorang sufi wanita yang zuhud, yaitu tidak tertarik kepada
kehidupan duniawi, sehingga ia mengabdikan hidupnya hanya untuk beribadah 

Ia dilahirkan dari keluarga yang sangat miskin dan merupakan anak keempat dari empat
bersaudara, sehingga ia dinamakan Rabiah yang berarti anak keempat.

berkali-kali merasakan patah hati

SEJAK KECIL YATIM PIATU


Sejak kecil Rabi'ah sudah dikenal sebagai anak yang cerdas dan taat beragama. Beberapa tahun
kemudian, ayahnya, Ismail, meninggal dunia kemudian disusul oleh ibunya, sehingga Rabi'ah dan
ketiga saudara perempuannya menjadi anak yatim piatu. Ayah dan Ibunya hanya meninggalkan
harta berupa sebuah perahu yang kemudian digunakan Rabi'ah untuk mencari nafkah. Rabi'ah
bekerja sebagai penarik perahu yang menyebrangkan orang dari tepi Sungai Dajlah ke tepi sungai
yang lain Sementara ketiga saudara perempuannya bekerja dirumah menenun kain atau memintal
benang.

MENJADI BUDAK (HAMBA SAHAYA)


Ketika kota Basrah dilanda berbagai bencana alam dan kekeringan akibat kemarau panjang,
Rabi'ah dan ketiga saudara perempuannya memutuskan untuk berkelana ke berbagai daerah untuk
bertahan hidup. Dalam pengembaraanya, Rabi'ah terpisah dengan ketiga saudara perempuannya
sehingga ia hidup seorang diri. Pada saat itulah Rabi'ah diculik oleh sekelompok penyamun
kemudian dijual sebagai hamba sahaya seharga enam dirham kepada seorang pedagang.
Pedagang yang membeli Rabi'ah sebagai hamba sahaya memperlakukannya dengan kejam,
sehingga Rabi'ah harus selalu bekerja keras sepanjang hari. Dalam suatu malam, Rabi'ah
bermunajat kepada Allah jika ia dapat bebas dari perbudakan maka ia tak akan berhenti sedikit pun
beribadah. Ketika Rabi'ah sedang berdoa dan melakukan salat malam, pedagang yang menjadi
majikannya itu dikejutkan oleh sebuah lentera yang bergantung di atas kepala Rabi'ah tanpa ada
sehelai tali pun Cahaya bagaikan lentera yang menyinari seluruh rumah itu merupakan cahaya
sakinah (diambil dari bahasa Ibrani yaitu "Shekina" yang berarti cahaya rahmat Tuhan) dari seorang
muslimah suci.
Melihat peristiwa tidak biasa yang terjadi pada Rabi'ah, pedagang itu menjadi ketakutan dan
keesokan harinya membebaskan Rabi'ah. Sebelum Rabi'ah pergi, Pedagang itu menawarkan
Rabi'ah untuk tinggal di Basrah dan ia akan menanggung segala keperluan dan kebutuhan Rabi'ah,
namun karena kezuhudannya, Rabi'ah menolak dan sesuai janjinya jika ia bebas, maka Rabi'ah
akan mengabdikan hidupnya hanya untuk beribadah.

dalam sebuah munajat beliau;

“Ya Allah aku adalah seorang musafir tanpa ayah dan ibu, seorang yatim piatu dan seorang
budak, aku telah terjatuh dan terluka, meskipun demikian aku tidak bersedih hati oleh kejadian
ini, hanya aku ingin sekali ridhoMu..”

ungkapan ini mengajarkan pada kita apapun yang aku alami, se-nggak enak apapun, walau
susah, berat, aku gak apa2 ya Allah, aku gak sedih, aku gak galau, asal engkau ridho padaku, itu
sudah segalanya bagiku.

ada sebuah kisah lain tentang rabiah al adawiyah, satu ketika beliau terjatuh dan berdarah, saat
dia melihat tangannya berdarah, terluka, dia tersenyum dan mengucapkan alhamdulillah…

murid dan sahabat nya heran, jatuh kok bilangnya alhamdulillah… harusnya kan innalillahi..

tidak kata beliau ini alhamdulillah, karena ini dari kekasihku, apapun yang diberikan oleh
kekasihku bagiku ini indah.

kalimat ini mirip dengan kalimatnya NABI saat di thaif,

maka dalam perspektif ini, ada jalan agar patah hati kita tidak terasa berat, ketika dijadikan
sebab untuk berharap diridhoi Allah, ini cara berpikirnya para sufi.

apapun masalah hidup sejatinya itu bukan masalah, yang jadi masalah sejati adalah apakah
allah ridho atau tidak.
3 belenggu surrender

al insyirah
wa asa an takrohu

Anda mungkin juga menyukai