Anda di halaman 1dari 3

Kata Pembuka

Yesus datang ke dunia sebagai tanda kasih Allah bagi anak-anakNya yang terhilang dalam dosa.
Lukas 5:31-32 berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku
datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka
bertobat..” Hari ini kita akan menggumulkan tema Pertobatan Diri Membawa Sukacita Di
Sorga. Kiranya setiap kita terus mendengar suara Tuhan Yesus yang setia memanggil kita untuk
bertobat. Sambutlah panggilanNya dengan sukacita!

Doa Pengakuan Dosa


Mohon ampun karena sering mengabaikan suara Tuhan yang memanggil untuk kembali pulang
ke dalam damai sejahtera diri. Mohon ampun karena mungkin masih sering mencibir orang-
orang yang bertobat. Mohon ampun karena belum bersyukur atas keselamatan yang Tuhan
karuniakan.

Berita Anugerah
Berita anugerah disampaikan pada kita yang telah ditebus oleh Kristus, seturut dengan Matius
11:28-30 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang
itu enak dan beban-Ku pun ringan.” Demikianlah berita anugerah dari Tuhan.

Doa Syafaat

Berkat
Tuhan memberkati saudara dan melindungi saudara, Tuhan menyinari saudara dengan wajah-
Nya dan memberi saudara kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepada saudara
dan memberi saudara damai sejahtera. Haleluya, Amin.

Khotbah
YANG HILANG DAN DIMINTA PULANG (Lukas 15:1-10)
Yang Hilang
Pernahkah saudara kehilangan sesuatu hal? Untuk bapak-bapak yang perokok, mungkin sering
sekali kehilangan korek api. Entah karena terambil kawan, atau tertinggal entah di mana.
Untuk ibu-ibu dan para perempuan, mungkin sering sekali kehilangan ikat rambut. Entah lupa
taruh di meja mana, atau terselip di kantong celana dan tas. Untuk dua hal tadi, karena
merupakan barang-barang kecil, kita pasti akan dengan santai mengabaikannya dan membeli
kembali. Sesuatu akan begitu terasa HILANGNYA saat hal tersebut berharga. Misal: piano atau
organ gereja, wah satu gereja bisa ramai ya; kehilangan STNK dan BPKB kendaraan, waduh
repot banget tuh ngurusnya; kehilangan seseorang yang kita cintai (entah karena meninggal,
ataupun berpisah karena masalah/ patah hati, perceraian, permusuhan). Untuk hal-hal
berharga, momen kehilangan begitu menyulitkan! Berat! Bahkan sangat mungkin
menimbulkan trauma bagi kita.

Pernah ‘kan merasa sedih, galau, dan sesak saat kehilangan? Ingat rasanya?
Begitulah perasaan Allah saat kita pun menjadi yang terhilang! Saat kita memilih berdosa, saat
kita memilih hidup jauh dari kasih Allah, saat kita memilih untuk tenggelam dalam perbuatan
salah dan menolak suaraNya yang lembut memanggil kita. Kitalah domba dan dirham yang
hilang. Kitalah sosok yang dicari-cari Tuhan, karena bagiNya, kita sungguh berharga! Kita yang
berdosa dan banyak cela. Apa buktinya kita begitu berharga? Buktinya adalah salib
pengorbanan Kristus! Kedatangan Kristus ke dunia layaknya Sang Gembala yang meninggalkan
ternaknya untuk mencari satu domba; layaknya Sang Perempuan yang menyalakan pelita
untuk mencari satu dirham!

Saya, bapak ibu saudara, satu-per-satu, dengan catatan dosa dan celanya masing-masing,
adalah sosok berharga yang dicari Allah untuk diselamatkan! Pernahkah saudara
menyadarinya? Pernahkah saudara merasakan betapa berharganya saudara? Tuhan tidak
mencari saudara saat saudara sudah sempurna, Tuhan cari saudara saat masih berkubang
dalam dosa. Tuhan cari saudara yang hilang dan meminta saudara untuk pulang! Maukah
saudara meresponsnya?

Yang Meminta Pulang


Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah orang berdosa dan pemungut cukai dengan sebagaimana
mestinya. Lukas 5:31-32 berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang
sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka
bertobat..” Kedatangan Yesus adalah bentuk nyata cinta kasih Allah! Saat kita merasa hidup
kita terlalu banyak kesulitan, kita merasa Tuhan tak ada bersama kita. Cobalah periksa diri kita.
Apa yang sedang kita lakukan?

Tuhan tidak pernah pergi dan hilang dari hidup kita. Kitalah yang sering pergi dan hilang dari
Tuhan. Kitalah yang lebih memilih meninggalkan Tuhan. Meninggalkan damai sejahtera yang
Tuhan anugerahkan.
Tuhan selalu mencari dan meminta kita pulang. Pulang ke dalam kasihNya. Ke dalam damai
sejahteraNya. Tentulah hal itu hanya bisa kita peroleh dengan BERTOBAT. Dengan merespons
panggilanNya. Dengan berbalik arah kepadaNya. Dengan melepaskah segala harapan yang
nyatanya tak sesuai kebutuhan kita.

Yang Diam Di Antaranya


Keinginan untuk bertobat seringkali muncul naik turun. Sebagai manusia yang kompleks, kita
butuh usaha ekstra untuk bergantung pada Allah agar bisa bertobat. Sayangnya, kita seringkali
lebih bergantung pada perkataan dan pemikiran orang lain. Saat ada orang mempertanyakan
pilihan hidup kita untuk bertobat, kita merasa tak layak melanjutkan upaya kita. Kita merasa
memang hilang adalah kondisi yang lebih tepat untuk kita. Walaupun kita sudah begitu rindu
untuk berjumpa dengan Allah dalam hikmatNya.

Hari ini kita pun diingatkan lewat bagaimana Yesus merespons orang-orang Farisi dan ahli-ahli
Taurat: Yesus tak menghiraukan mereka! Penilaian manusia itu tidak penting! Manusia
seringkali punya standar-standar tidak masuk akal tentang hidup baik dan benar. Manusia
yang merasa benar sendiri, merasa dirinya tak terhilang, tak bisa menghargai orang lain. Maka
perkataanNya tak perlu didengar. Yang perlu kita dengar cukuplah bagaimana Yesus
merespons dan datang pada kumpulan para pendosa. Dengarlah suara hati Yesus yang lantang
itu. Jadikan suaraNya sebagai pandu langkah menuju sukacita pertobatan!

Dan bagi kita murid-murid Tuhan yang sama-sama punya dosa, lepaskan segala keinginan
untuk menghakimi orang lain yang sedang berjuang untuk bertobat! Lepaskan perasaan benar
sendiri! Lepaskan kekikiran hati! Jadilah seperti sang gembala dan sang perempuan, yang
bersukacita atas kedatangan yang terhilang! Bersukacitalah atas kedatangan mereka yang
bertobat! Tak perlu katakan: kok tumben ke gereja, dengaren mau ikut pelayanan, wis ora
mutung ya?? TAK PERLU! Sambutlah mereka yang bertobat layaknya Tuhan menyambut
mereka! Nyatakan sukacitamu!

Biarlah sukacita sorgawi atas pertobatan setiap insan pun menjadi sukacita persekutuan kita di
dunia.

Selamat bertobat, selamat mencari dan mengikuti suara Sang Gembala yang mencarimu,
selamat menyambut jiwa hilang yang memilih pulang. Tuhan memampukan kita!

Anda mungkin juga menyukai