Anda di halaman 1dari 4

SUSUNAN LAGU IBADAT OEKUMENE

UPTD PUSKESMAS BAKUNASE

LAGU PEMBUKAAN

1.MARILAH KITA
Reff : Marilah kita bersama menghadap Tuhan,Tuhan yang mengundang dan memanggil kita,
marilah kita mengikuti undangannya masuk dalam perjamuanNya.
Satukan hati dan cintamu pada Tuhan, sujud menyembah memuji nama Tuhan, mari bersorak
di keliling altar Tuhan Puji Tuhan hingga selamanya.
Solo : Allah Bapa Maha Penyayang, yang mencipta kami dan memberi hidup, kini kami datang
padaMu, bersujud dan menyembah hingga selamanya……
Reff : Marilah kita bersama menghadap Tuhan,Tuhan yang mengundang dan memanggil kita,
marilah kita mengikuti undangannya masuk dalam perjamuanNya….
LAGU ANTAR BACAAN
2. SABDA TUHAN
Sabda Tuhan sabda hidup suluh jalan menuju surga terangi jalan gulita bagi insan kembara
Sinari hati dan budi yang dingin dan beku dengan cahaya sabdaMu cahaya Ilahi….
Reff : Sabda -SabdaMu Tuhan suluh hidupku indah berseri menerangi jalan jalanku,harum
semerbak mempesona jiwa dan raguku,membahana sepanjang masa selamanya,membahana
sepanjang masa selamanya….

LAGU PERSEMBAHAN
3. DI PULAU SEMADI
Di ufuk langit nan merah kembara semadi,di hadapan yang semayam di alam suci hari ini
Semoga DIA berkenan menghadirkan diri,menyambut setiap hati yang tunduk semadi.
Di tingkah segala bunyi,suara alami yang terindah yang termurni di persembahkan hari ini……
LAGU PENUTUP
4. NAFAS IMAN
Bangunlah dada kelana hirup nafas iman yang baru, pergilah ke sudut-sudut hati nyanyikanlah
lagu imanmu,pulanglah dengan damai sejati,nikmatilah rahmat TuhanMu….. ulangi 2x
Bagi orang Kristen nama cerita tentang Maria dan Marta cukup populer karena kedua orang ini
menggambarkan tipe wanita kebanyakan orang di dunia ini. Tidak heran kedua wanita ini
namanya sering kita jumpai pada nama wanita Kristen dewasa ini. Mengapa? Nama kedua
seperti ini untuk mengingatkan manusia di dunia ini tentang perangai yang perlu ditiru. Cerita
Maria dan Marta ini cukup menarik, pada satu sisi apa yang dikerjakan Marta adalah gambaran
sebagai wanita rumahan, suka sibuk dengan urusan makanan, minuman, kebutuhan fisik,
urusan rumah tangga. Sedangkan sedangkan pada sisi lain gambaran tipe seperti si Maria
adalah menggambarkan seorang wanita karir yang gemar mendengar petuah, ceramah, ilmu
pengetahuan, dan memiliki visi masa depan.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus! Jangan salah!Kedua tipe yang


tergambar dalam kitab Injil Lukas 10:38-42 ini masing-masing mempunyai
plus - minus, tipe yang diungkapkan dalam cerita ini pada Maria dan
Marta merupakan dua kebutuhan yang juga perlu dimiliki manusia selama
hidup di dunia ini.Apa yang salah, apa yang baik dan berguna tentang
Maria dan Marta? Marilah kita mengulasnya.
Marta sibuk sekali melayani" (ay 40). Sebaliknya Maria duduk dekat kaki
Yesus dan terus mendengarkan perkataanNya (ay 39). Apa yang dilakukan
oleh Marta tentu suatu hal yang penting sebagai tuan rumah yang baik.
Tetapi tentu saja hal itu bukan sesuatu yang mendesak. Apalagi jika
dilakukan dengan sungut-sungut, protes, kuatir dan menyalahkan orang
lain dan juga Tuhan. (ay 40). Itu sebabnya Tuhan Yesus menegur Marta :
"Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak
perkara." (ay 41).

Dengan semua kesibukan kita selama ini, baik dalam urusan keluarga
pekerjaan maupun pelayanan, mungkin kita merasa sudah
menyenangkan hati Tuhan. Tetapi tunggu dulu! Jangan-jangan dalam
pandangan Tuhan kita hanyalah seperti Marta yang "kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara." Bukan berarti Tuhan
mengecilkan apa yang dilakukan oleh Marta, itu baik dan penting. Tetapi
"hanya satu yang perlu" dan mendesak dari semua kesibukan yang baik
itu, yaitu duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan Firman-Nya.
Perkara yang lain boleh saja kita lakukan tetapi hanya satu yang Tuhan
rindukan untuk didahulukan, yaitu kita meluangkan waktu untuk
menyapa dan mendengarkan Dia dalam kehadiranNya. Sebab semua
prestasi kita dan
kesibukan kita sesungguhnya tanpa Tuhan hanya kekosongan dan
kehampaan yang akan kita tuai, seperti Marta yang hanya merasa cemas.
Yesus menginginkan kita untuk duduk tenang seperti Maria,
menyingkirkan semua kepentingan lain, memperlambat waktu kita,
menemukan Dia dalam keseharian hidup kita. Dari sanalah kita akan
menemukan kekuatan dan arah hidup yang benar dalam menghadapi
hiruk-pikuk dan pergulatan dunia ini, sehingga nama Tuhan
dipermuliakan melalui segenap kehidupan kita. Jika tidak demikian,
yakinlah bahkan doa-doa kita pun seringkali diwarnai dengan kegelisahan,
ketergesaan dan instan.
Maria menjadi contoh yang baik bagi kita untuk mengutamakan Tuhan
lebih dari yang lain. Firman Tuhan berkata: "Jika engkau makan atau jika
engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah
semua itu untuk kemuliaan Allah." (1 Kor 10:31). Dalam kehidupan sehari-
hari dan tampak sepele pun kita harus menjadikan Tuhan sebagi pusat
dan prioritas. Mengapa? Karena Dialah yang menciptakan kita dan yang
telah menebus kita, sehingga kita hidup bukan untuk diri sendiri tetapi
untuk Dia yang telah mati dan bangkit bagi kita.(2 Korintus 5:15).

Terkadang kita terlalu menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak begitu
penting dalam perjumpaan kita dengan Tuhan. Tentang apa yang akan
kita pakai ke gereja atapun persiapan yang lain yang kita butuhkan
ataupun kita justru bisa menjadi marah seperti Marta karena sikap orang
lain yang menjadi penghalang bagi tujuan utama kita berjumpa dengan
Tuhan. Pernahkah kita mendengar atau mengetahui ada orang Kristen
yang akhirnya memutuskan tidak datang ke gereja karena ada
permasalahan dalam persekutuan di gereja.
Jika kita kembali fokus dengan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus
dalam nas ini bahwa "Maria telah memilih bagian yang terbaik".
Keramahan dan sukacita Maria meyambut Tamu-nya berfokus pada
tujuan utama perjumpaan itu bukan hal-hal pendukung perjumpaan itu.
Sehingga kita diajar melalui nas ini untuk merenungkan kembali
bagaimana ketulusan, keiklasan dan niat kita yang murni untuk berjumpa
dengan Tuhan. Sebagaimana Firman Tuhan mengatakan "Kasihilah Tuhan
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu".Mendengar dan mengutamakan
kebutuhan rohani itulah pilihan yang lebih baik, yang terbaik, sebab
kebutuhan rohani merupakan kebutuhan di atas segala kebutuhan kita.

Anda mungkin juga menyukai