Anda di halaman 1dari 2

TATA KEBAKTIAN MINGGU RUMAH (KELUARGA) Dengan apakah ‘kan ku berikan yang ada pada diriku.

Dengan apakah ‘kan ku berikan yang ada pada diriku. Dengan apakah ‘kan ku buktikan semua pengabdianku surut langkahku
MINGGU KE-IV BULAN AGUSTUS 2021 mengikutiMu, namun Kau mau memanggilku buka mataku, buka hatiku, biar aku s’lama hidup setia pada jalanMu
JEMAAT GPM EBENHAEZER - KLASIS KOTA AMBON
Tema Mingguan : Menjadi Keluarga Yang Siap Menghadapi Tantangan C. RESPONS UMAT
1. Pengakuan Iman Rasuli : (berdiri/duduk spontan)
PERSIAPAN 2. Doa Syafaat: (diakhiri dengan Doa Bapa Kami secara bersama).
 Ruang kebaktian ditata dengan rapi sambil memastikan kebersihan dan kenyamanan selama kebaktian
 Lonceng I Pukul 7.00; Lonceng II Pukul 7.30; Lonceng III Pukul 8.00 D. PENGUTUSAN DAN JANJI PENYERTAAN
 Warna Liturgis : HIJAU Melagukan NJ GPM 255: 1, 2
 Persembahan Syukur diletakan sebelum kebaktian dimulai 1. Tuhan Penyelamat, Raja dan Junjunganku. Jadikan aku saksi setiaMu, memb’ritakan kebenaran cinta kasihMu yang t’lah
A. MENGHADAP TUHAN selamatkan jiwaku (Refr.)
Dentang Lonceng 3x dari Gedung Gereja/Lonceng Bantu jemaat berdiri dan melagukan: 2. Roh Kudus kiranya memenuhi hatiku. Jadikan aku saksi setiaMu, untuk melaksanakan amanat agungMu jadi saksi
NJ GPM No. 37: 1, 2 kebesaranMu (Refr. Ulangi Refr.))
1. Saat yang indah kami rasakan datang bersujud menyembahMu tinggalkan s’gala hasrat duniawi, kami mencari hadiratMu Refr. Tuhanku, Junjunganku kendalikan s’luruh hidupku supaya karyaku s’lalu memuliakanMu
2. Hadirlah Tuhan di tempat ini datang di hati Roh suciMu, supaya kami tiada ragu berjalan dalam t’rang firmanMu
1. Votum dan Salam 3. Pengutusan dan Janji Penyertaan
(Setelah Lagu Pujian, semua anggota keluarga berada dalam hening sesaat sambil berdoa meminta perlindungan Tuhan dalam P : Kita terpanggil untuk berdoa bagi dunia
situasi saat ini) Semua : Ya Tuhan, pulihkanlah dunia oleh kasihMu
---iringan instrumentalia--- P : Kita juga terpanggil berdoa bagi bangsa dan pemerintah
Semua : Ya Tuhan, berilah mereka hikmat dan pengertian dan utuhkanlah bangsa kami
P : Mari kita berbakti kepada Tuhan P : Kita harus berdoa bagi semua saudara dan sesama
Semua : Ya Tuhan, terimalah kami yang bersekutu dan berbakti kepadaMu, di sini, di rumah kami Semua : Ya Tuhan, hidupkan dalam kami rasa saling mengasihi dalam semangat “hidop orang basudara”
P : Pertolongan bagi kita adalah di dalam nama Allah Bapa, AnakNya Yesus Kristus dan Roh Kudus. P : Kita terpanggil melakukan usaha-usaha pelestarian lingkungan
Semua : Amin. Terpujilah Tuhan! Semua : Ya Tuhan, berkati kerja dan usaha kami sambil merawat alam ciptaanMu ini
Melagukan: NJ GPM 114: 1 (dinyanyikan 2x) P : Maka arahkan hati dan tekadmu kepada Tuhan, serta terimalah janji penyertaanNya: “ALLAH SUMBER
Nyanyikan bagi Tuhan kidung pujian madah yang indah. Mashyurkan nama Tuhan, maha mulia karyaNya ; Hosana! Allahku SEGALA KASIH KARUNIA MELIMPAHKAN KEPADA KITA BERKATNYA; KRISTUS YANG RELA
yang Akbar. Hosana! Allah yang Perkasa. Hosana! Raja s’gala raja. Hosana o’ Haleluya! MELAYANI MELINDUNGI SELURUH TUGAS PELAYANAN KITA; ROH KUDUS
(Setelah menyanyi duduk spontan) MEMBERDAYAKAN DI DALAM KITA KEPEDULIAN TERHADAP SESAMA DAN ALAM SEMESTA.”
2. Litani Keluarga Semua : (Melagukan) Amin, Amin, Amin
P : Sebab keluarga adalah persekutuan yang berdoa, maka mari kita berdoa memohon campur tangan Tuhan.
Semua : Ya Tuhan Yang Kudus, dengarlah doa kami Kebaktian Selesai. Selamat Menikmati Hari Minggu Ini Untuk Keluarga Sekalian
P : Kami berdoa bagi dunia yang sakit oleh virus corona, kami yakin Engkau ada dan tidak meninggalkan kami, maka Tuhan Yesus Memberkati
pulihkanlah dunia ini, ya Tuhan penyelamat kami
Semua : Ya Tuhan Yang Kudus, dengarlah doa kami
P : Kami berdoa dari tengah bangsa kami dan menyerahkan keamanan dan keutuhan dalam hidup seluruh masyarakat
Semua : Ya Tuhan Yang Kudus, dengarlah doa kami
P : Kami berdoa untuk sesama dalam kehidupan “Orang Basudara”, ajar kami saling membantu sebagai wujud kami
memberitakan Injil Kristus yang Utuh TIMPELDAH EBENHAEZER, 20 AGUSTUS 2021
Semua : Ya Tuhan Yang Kudus, dengarlah doa kami
P : Kami berdoa kepada Tuhan, sebab kami tidak takut dan cemas atas situasi ini
Semua : Amin KHOTBAH KEBAKTIAN MINGGU
Melagukan: NJ GPM No. 23 Minggu, 22 Agustus 2021
Mari kita menyembah Tuhan, besarkanlah namaNYa. Sebab atas anug’rah Allah hidup kita dis’lamatkanNya Pujilah, pujilah
Tuhan, sembahlah, mari sembah Tuhan. Kidungkan lagu pujian, nyatakan rasa syukur padaNya

B. PELAYANAN FIRMAN TUHAN Nas Bacaan : EFESUS 6 : 10 - 20


 Doa Epiklese : Oleh Papa
“Tuhan, kami percaya kepadaMu dan berpegang pada firman kebenaran, sebab itu bimbinglah kami saat membaca dan
Tema Bulanan : Keluarga Sebagai Basis Pembinaan Umat
mendengar pemberitaan firmanMu saat ini. Amin” Tema Mingguan: Menjadi Keluarga yang siap menghadapi Tantangan
 Pembacaan Alkitab : EFESUS 6 : 10 - 20
 Nyanyian Aklamasi : Haleluya (3x)
 Refleksi : Oleh Pelayan Ibadah Sejak dulu rencana iblis tidak pernah berubah, yaitu menghancurkan Kerajaan Allah. Orang-orang yang memihak
 Nyanyian : NJ GPM No. 44: 2
kepada Allah, tentu secara otomatis mereka ini menjadi orang-orang yang dibenci iblis. Secara otomatis pula
menjadi mereka musuh iblis. Iblis sangat tidak suka kepada orang-orang yang hidup sungguh-sungguh bagi Allah.
Apalagi kalau mereka adalah orang-orang yang hidupnya begitu efektif dan produktif melayani Allah. Orang-orang
seperti ini adalah target utama yang harus iblis taklukan. Bagi Iblis mereka harus dibungkam dan ditaklukan. Yah,
setidaknya dibungkam agar mereka berhenti merebut jiwa-jiwa yang terhilang. Ditaklukkan agar mereka suatu saat
tersandung dan kemudian meninggalkan Tuhan.
Dalam perikop ini Paulus meneriakkan sebuah kata: “bertahanlah”. Dalam perikop ini, kata yunani “stenai” yang
artinya berdiri/bertahan diucapkan Paulus sebanyak empat kali. Ini sudah cukup menjadi bukti bahwa pesan utama
dari perikop ini adalah agar orang-orang percaya terus bertahan menghadapi serangan iblis. Tentu setiap orang ingin
bertahan, siapa yang mau kalah. Tetapi permasalahannya semua orang juga tahu, iblis bukanlah tandingan yang
seimbang orang percaya. Karena itu, setiap kita yang ingin bertahan sampai akhir di dalam peperangan harus
menggunakan dua prinsip yang Paulus bentangkan dalam bagian ini.
1. Bersandar kepada Tuhan Di ayat 10 Paulus mengatakan, “hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya”. Dalam frasa ini kita menemukan pernyataan eksplisit bahwa Allah sendirilah yang akan
memberikan kekuatan bagi orang-orang percaya untuk bertahan. Dan bagaimana orang percaya bisa memperoleh
kekuatan itu? Ketika mereka hidup di dalam kesatuan dengan Allah. Ketika Roh Kudus menguasai hidup mereka.
Orang-orang percaya sangat terbatas dan memiliki banyak kelemahan yang rentan untuk diserang oleh Iblis, tetapi
ketika orang percaya menempatkan dirinya di dalam tangan Allah yang Maha tidak terbatas, orang-orang percaya
dimampukan untuk bertahan. Kunci pertama agar orang percaya dapat bertahan adalah dengan bersandar penuh
kepada Tuhan.

2. Mengenakan Perlengkapan Senjata Allah Seorang prajurit memahami pentingnya menggunakan perlengkapan
perang sebelum melangkah maju ke medan perang. Ini bukan hanya demi keselamatan diri sendiri, tetapi untuk
kemenangan peperangan. Paulus yang hidup pada zaman kekuasaan Romawi, mengenal perlengkapan seorang
prajurit Romawi. Seperti seorang prajurit Romawi dengan senjatanya yang lengkap, demikian pula Allah
menyediakan kelengkapan persenjataan-Nya untuk jemaat, baik senjata untuk bertahan maupun untuk menyerang.
Dengan kiasan, Paulus menasihati jemaat agar mempergunakan seluruh perlengkapan senjata rohani dalam
menghadapi musuh yang tidak kelihatan.

Kuat di dalam Tuhan artinya bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, mengandalkan Dia dan mengenakan senjata
yang diberikan-Nya, yaitu senjata untuk bertahan, ialah iman yang berfungsi sebagai perisai kokoh untuk melindungi
diri dari panah api si Iblis, dan senjata untuk menyerang musuh yaitu firman Tuhan. Di segala keadaan kita harus
dalam keadaan siap berperang, karena Iblis selalu mencari kelengahan kita. Tuhan memberkati seisi keluarga kita
sebagai orang-orang yang kokoh iman dan kuat bertahan melakukan tanggung jawab iman bersama Kristus Sang
Pemilik Hidup ditengah pergumulan dunia yang penuh dengan cobaan, kini dan selamanya. Amin !

Anda mungkin juga menyukai