Anda di halaman 1dari 4

LITURGI IBADAH BULAN KELUARGA (Minggu ke II)

Bulan Oktober Tahun 2023


Jemaat Wilayah Termanu Utara

PERSIAPAN (Keluarga berkumpul dan pemimpin membagi tugas kepada yang mewakili anggota keluarga)
PANGGILAN IBADAH
Nyanyian : ♫ KJ 355: 1&2 “YESUS MEMANGGIL”
1. Yesus memanggil mari seg’ra! Ikutlah jalan s’lamat baka
Jangan sesat, dengar sabdaNya, “Hai marilah seg’ra”
Refrein : Sungguh nanti kita kan senang
bebas dosa hati pun
bersama Yesus dalam
di rumah yang kekal
2. Hai marilah kecil dan besar, biar hatimu girang benar
Pilihlah Yesus jangan gentar, hai mari datanglah
DOA PEMBUKAAN
Bapak2 : Ya Allah yang maha kuasa, terpujilah namaMu. Syukur bagiMu ya Allah,
pencipta dan pemelihara yang memperkenankan kami bersekutu sebagai
satu keluarga. Sesungguhnya, kesempatan menyambut bulan keluarga ini,
agar kami dapat menikmati penyertaanMu
2
Ibu : Karuniakanlah kemampuan untuk kami saling mengasihi dan mengampuni,
kekuatan untuk berkarya, kesehatan untuk bekerja, kecerdasan untuk
mengolah dan menganalisa keadaan dunia.
2
Anak : Semuanya Tuhan sediakan bagi kita, karena kasih dan kemurahannya.
Semua : Kasih, pengampunan dan penebusan Allah di dalam Yesus Kristus,
menyertai kita. Amin.

PUJIAN MAZMUR (Mazmur 128:1-6)


Pemimpin : Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN
Jemaat : Yang hidup menurut jalan yang ditunjukannya
Pemimpin : apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu
Jemaat : berbahagialah dengkau dan baiklah keadaanmu!
Pemimpin : Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur
Jemaat : di dalam rumahmu
Pemimpin :
Anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun
Jemaat :
sekeliling mejamu!
Pemimpin :
sesungguhnya demikianlah akan diberkati
Jemaat :
Orang laki-laki yang takut akan TUHAN
Pemimpin :
Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion
Jemaat :
supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu
Pemimpin :
dan melihat anak-anak dari anak-anakmu!
Semua :
Damai sejahtera atas Israel
Nyanyian :
♫ KJ 50a : 1&2 “SABDAMU ABADI”
1. SabdaMu abadi, suluh langkah kami
yang mengikutinya hidup sukacita
2. Di tengah ancaman sabdaMu pedoman
Dalam kekelaman jalan kami aman
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
Doa : Oleh Seorang Bapak Ibu
Pembacaan : Seorang Ibu
Kotbah : Oleh Pemimpin

PERSEMBAHAN
Jemaat : ♫ NR “BETAPA HATIKU BERTERIMA KASIH”
Betapa hatiku, berterima kasih Yesus, Kau mengasihiku, kau memilikiku
Hanya ini Tuhan persembahanku, Segenap hidupku, jiwa dan ragaku
S’bab tak kumiliki harta kekayaan,Yang cukup berarti tuk ku persembahkan
Hanya ini Tuhan permohonanku, Terimalah Tuhan persembahanku
Pakailah hidupku sebagai alatMu seumur hidupku
DOA SYAFAAT (Oleh Seorang Majelis/Pemimpin)

PENUTUP
Nyanyian : ♫ KJ 416: 1 “TERSEMBUNYI UJUNG JALAN”
1. Tersembunyi ujung jalan, hampir atau masih jauh
Ku dibimbing tangan Tuhan, ke neg’ri yang tak ‘ku tahu
Bapa ajar aku ikut, apa juga maksudMu
Tak bersangsi atau takut, beriman tetap teguh
DOA PENUTUP
Bapak2 : Kiranya kekuatan Tuhan memimpin keluarga ini. Kiranya hikmat Tuhan
memerintah dalam pikiran, ucapan dan perilaku. Tangan perkasaNya
menaungi kita untuk saling menghormati.
2
Ibu : Kiranya Jalan kebenaranNya mengarahkan tiap langkah dan pernaungan
Tuhan memberi sukacita untuk saling menjaga.
2
Anak : Kiranya Tuhan Yesus menyertai kami dan Roh Kudus memampukan kam
untuk berani bersaksi bagi tetangga, masyarakat dan dunia ini.
Semua : Sekarang dan selamanya. Amin.

SYALOM
SALING MEMBERI PUJIAN
Kidung Agung 5:4-8
Anggota keluarga Tuhan yang terkasih. Saling memberi pujian seorang kepada yang lain
adalah sesuatu yang wajar dan menyenangkan. Pujian yang tulus mendatangkan rasa sukacita
yang bermakna dan memberi semangat. Tetapi pujian yang tidak tulus atau munafik mendatangkan
rasa hambar atau tawar, bahkan mematahkan semangat. Demikian halnya dengan saling
memberikan pujian diantara anggota keluarga (suami istri, orang tua dan anak-anak) adalah
sesuatu yang indah untuk dinikmati dalam perasaan. Hal ini diungkapkan secara jelas dalam kitab
Kidung Agung.
Kitab Kidung Agung adalah kitab yang kaya dengan bahasa sastra yang indah dan sangat
puitis. Salomo sebagai seorang yang bijak dan beriman, sadari bahwa dengan serangkaian kalimat
puitis yang indah dan dapat mewakili seluruh perasaan dan pengalaman imannya sebagai umat
Allah kepada penciptaNya. Disini kasih Allah dihiaskan sebagaimana seorang mempelai laki-laki
mengasihi, mencintai dan menganggumi mempelai perempuan yang tidak ada banding cantik dan
manisnya. Kita ingat bahwa setelah Allah menciptkan dunia dan isinya termasuk manusia, Allah
melihat dan menilai semua pekerjaanNya dengan berkata: “baik adanya”. Tetapi karena kehendak
hati manusia sebagai hal yang lebih utama dari kehendak Allah, maka manusia jatuh dalam dosa.
Hubungan menjadi rusak antara manusia dengan Allah. Walaupun demikian, Allah sebagai Maha
Pengasih masih tetap mau memanggil kembali manusia dan menguduskannya supaya manusia
tetap menjadi partner/pasangannya. Yang dituntut dari umat pilihannya adalah harus mencerminkan
kekudusan Allah dalam hidup mereka. Salomo melukiskan bagaimana Allah begitu mengagumkan
umat pilihannya yang telah dikuduskannya sebagai mempelai perempuan yang sangat dikasihinya
diantara banyak perempuan-perempuan lain yang diungkapkan dengan kalimat: dialah satu-
satunya merpatiku, idam-idamanku dan yang muncul seperti fajar merekah, indah bagaikan surya,
dahsyat seperti tentara dan panji-panjinya.
Rangkaian kalimat ini mau menegaskan kepada kita tentang ketulusan cinta kasih Tuhan
bagi umatNya termasuk kita saat ini. Karena Allah begitu mengasihi, mencintai dengan tulus, maka
apakah jawaban kita terhadap kasihNya dalam merayakan bulan keluarga ini dan seterusnya
selama kita hidup? Apakah selama ini kita sebagai suami dan istri, sebagai orang tua dan anak-
anak telah saling memberikan kasih dan pujian yang tulus walaupun untuk sesuatu hal yang kecil
dan sederhana? Ataukah kita bersikap sinis,kasar bahkan tidak perduli. Salah satu kekurangan kita
di dalam rumah tangga ialah dalam hal memberi apresiasi kepada pasangan hidup, memberi pujian
yang tulus, memberi ucapan terimakasih atas kasih sayang suami-isteri, orang tua dan anak-anak.
Cobalah kita belajar untuk saling member pujian sebagai wujud kasih sayang kita terhadap istri atau
suami yang serumah seumur hidup dengan kita. Member pujian kepada anak-anak atas usaha-
usaha kecil mereka. Dengan begitu kasih mesra antar anggota keluarga tetap terpelihara dalam
kehidupan. Amin.

Anda mungkin juga menyukai