Anda di halaman 1dari 6

Bulan Keluarga 2016 129

Bahan Persekutuan Doa 5


Menumbuhkan
Spritualitas Keluarga
di Semua Era

Persekutuan Doa pada Bulan Keluarga ini sebaiknya


dilaksanakan di keluarga masing-masing. Jika ada warga
gereja yang keluarganya bukan Kristen atau yang sudah
hidup sendirian, maka majelis wilayah setempat bisa
menggabungkan warga tersebut ke keluarga Kristen terdekat.
Pembagian tugas harap disesuaikan dengan situasi dan
kondisi tiap keluarga.

1. Saat Teduh
2. Nyanyian Pembukaan [dipimpin oleh orangtua]
KJ 457:1-3 “YA TUHAN, TIAP JAM”

Ya Tuhan, tiap jam ‘ku memerlukan-Mu,


Engkaulah yang memb’ri sejahtera penuh.

Refrein:
Setiap jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan;
‘ku datang, Jurus’lamat; berkatilah!

Ya Tuhan, tiap jam dampingi hamba-Mu;


jikalau Kau dekat, enyah penggodaku. Refrein

Ya Tuhan, tiap jam, di suka-dukaku,


jikalau Tuhan jauh, percuma hidupku. Refrein

3. Doa Pembukaan [dipimpin oleh salah satu ibu]

Lembaga Pembinaan & Pengaderan Sinode GKJ & GKI SW Jateng


130 Bulan Keluarga 2016
4. Nyanyian Pujian KJ 468:1-3 [dipimpin oleh anak]
“B’RILAH BAPA HARI INI”
B'rilah, Bapa, hari ini kami makan secukupnya.
Dan ampuni salah kami; kami saling mengampuni:
Datang Kerajaan-Mu! Amin.

Bukan untuk hari esok berlebihan kami cari; hanya


untuk hari ini kami mohon secukupnya: damai
Kerajaan-Mu! Amin.

B'rilah, Bapa, hari ini pengampunan secukupnya;


agar kami membagikan ampun dan makanan pula
dalam Kerajaan-Mu! Amin.

5. Membaca Alkitab: Lukas 11:1-13 [di baca oleh semua ]

6. Renungan Singkat [oleh salah satu ibu]


MENUMBUHKAN SPIRITUALITAS KELUARGA
DI SEMUA ERA
Seorang ibu rumah tangga bernama ibu Adelina Bintang
Siregar menggumulkan spiritual keluarga di era digital. Apa
yang bisa dilakukan keluarga di tengah perubahan yang serba
cepat ini? Melalui puisi karangannya, kita bisa berefleksi
bersama dan menumbuhkan spiritualitas keluarga di semua
era, termasuk saat ini, di era digital.

Era Digital
Di tengah hiruk pikuk ERA DIGITAL
Kita sungguh beruntung memiliki Allah yang hidup
Tanpa pulsa, tanpa biaya dan tanpa error

Kita punya Allah yang meng-konek kita dengan Allah di Surga


Ia selalu menyediakan telinga untuk mendengarkan
Ia sangat pemurah, tidak pernah meminta tagihan
Ia menyediakan waktu 24 jam, tanpa syarat

Lembaga Pembinaan & Pengaderan Sinode GKJ & GKI SW Jateng


Bulan Keluarga 2016 131

Pernahkah Tuhan terusik waktu engkau menelphon-Nya


di tengah malam?
Adakah Ia menolak saat kita minta didengarkan atau
memalingkan wajah-Nya melihat engkau lesu penuh air mata?
Ia selalu menatap kita dengan penuh belas kasihan

Ia memiliki internet kehidupan paling lengkap


Mengalahkan semua kamus dan ensiklopedia yang terhebat
sekalipun
Semua pertanyaanmu dapat dijawab-Nya
Suara-Nya merdu mengalun lembut dari Sorga

Ketika engkau menghadapi problema teramat pelik


Solusi penyelesaiannta ia berikan secara cuma-cuma
Tanpa satelit, tanpa listrik, tanpa HP mutahir
Ia selalu hadir siang dan malam, dulu dan sekarang

Ia tidak butuh sarana perbaikan dan segala macam servis


Tidak ada loading, Ia menjawab kapan Ia suka
Listrik padam? No way, Ia punya stekker amat canggih
Kita terhubung kapan Ia mau, suka-suka hati-Nya

Ia menyediaman ponsel abadi-Nya untuk terima SMS


Android, made in Lord, dipenuhi foto orang-orang yang
dikasihi-Nya
Semua menjadi satu keluarga
Ungkapan-ungkapan kasih kita tidak pernah didelete

Allah kita, Allah yang sungguh ajaib


Tidak ada listrik padam, tidak ada hambatan jarak
Tidak ada gangguan sinyal yang menghalangi
persekutuan kita dengan-Nya

Jalinlah komunikasi penuh hormat dan kasih dengan Allah!

Puisi ini mengajak setiap pribadi dan keluarga agar


berkomunikasi dengan Allah seacara akrab. Keluarga akrab

Lembaga Pembinaan & Pengaderan Sinode GKJ & GKI SW Jateng


132 Bulan Keluarga 2016
dengan Allah terjadi manakala keluarga membiasakan berdoa.
Keakraban dalam berdoa diajarkan Tuhan Yesus kepada
murid-murid-Nya dengan mengajak memanggil nama Tuhan
dengan sebutan Bapa. Ia adalah Bapa yang baik, bukan bapa
yang jahat. Ia adalah Bapa yang mau mengerti, bukan Bapa
yang abai terhadap anak-anaknya. Kepada Bapa yang baik
itulah kita menyampaikan permohonan sebagaimana yang
kita yakini. Dari Injil Lukas 11:1-13, tampak ada lima
permohonan kita pada Allah. Lima permohonan itu adalah:
1. Bapa dikuduskanlah nama-Mu [Luk. 11:2a]. Kita
memohon kepada Bapa dengan akrab dan hormat, bukan
akrab lalu sembrono. Bapa dikuduskanlah nama-Mu juga
doa bahwa nama Bapa yang Kudus itu kiranya dialami
oleh umat-Nya. Kekudusan Bapa diejawantahkan umat
stiap hari dengan hidup kudus.
2. Datanglah kerajaan-Mu [Luk 11:2b]. Kita memohon agar
kerajaan Allah diwujudkan sebagaimana telah hadir
dalam diri Kristus Yesus yaitu damai sejahtera Allah.
3. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang
secukupnya [Luk 11:3a]. Memohon agar Tuhan memberi
yang dibutuhkan tidak lebih, tidak kurang atau cukup
untuk hari ini.
4. Dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun
mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami
[Luk. 11:4]. Permohonan ini diajarkan Tuhan Yesus
supaya kita belajar mengampuni setiap orang yang
bersalah kepada kita.
5. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan [Luk.
11:4b]. Injil Lukas menunjukkan bahwa pencobaan ialah
wilayah kekuatan jahat, gelap yang akan membawa
manusia pada hal-hal yang mencelakai hidup manusia.
Agus A. Giyanto menafsirkan “janganlah membawa kami”
dapat diterjemahkan: ajarlah kami berani memasuki
ujian dengan tabah, kuat, berani menghadapi pencobaan
dalam penyertaan Tuhan.

Perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus pada ayat 5-8


tentang orang membangunkan sahabatnya untuk minta

Lembaga Pembinaan & Pengaderan Sinode GKJ & GKI SW Jateng


Bulan Keluarga 2016 133
bantuan di saat situasi mendesak mengajak kita mau
memohon pada Tuhan tanpa sungkan. Sikap yang tidak malu
itu semakin tegaskan pada ayat 9-11. Pada bagian ini terlihat
bahwa Bapa adalah Bapa yang peduli maka mintalah: maka
akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena seriap orang yang memita menerima dan setiap orang
yang mencari mendapat dan setiap orang yang mengetok,
baginya pintu akan dibukakan. Bapa yang peduli tidak akan
memberi ular kepada anak-Nya yang minta ikan. Ia tidak akan
memberi kalajengking kepada yang minta telur. Kepada Bapa
kita bisa meminta, mencari dan mengetok pintu-Nya.
Mintalah, bukan paksalah. Carilah, bukan curilah. Ketoklah,
bukan gedorlah apalagi dobraklah. Kepada Bapa yang baik,
kita memohon dengan cara yang baik.

Di segala era, kita dapat berkomunikasi dengan Allah. Marilah


kita membiasakan diri berdoa. Bersama keluarga, kita
membiasakan berdoa bersama dan saling mendoakan. Dengan
begitu spritualitas keluarga akan ditumbuhkan di semua era.
Amin.

7. Nyanyian Tanggapan [dipimpin anak – 2-3 kali]


“JALAN SERTA YESUS”
Jalan serta Yesus… jalan serta-Nya setiap hari
Jalan serta Yesus…serta Yesus s’lamanya..
Jalan dalam suka, jalan dalam duka,
Jalan serta-Nya…setiap hari
Jalan serta Yesus, serta Yesus s’lamanya

8. Doa Syafaat dan Penutup [dipimpin oleh orang tua]

[wsn]

Lembaga Pembinaan & Pengaderan Sinode GKJ & GKI SW Jateng


134 Bulan Keluarga 2016

Lembaga Pembinaan & Pengaderan Sinode GKJ & GKI SW Jateng

Anda mungkin juga menyukai