Anda di halaman 1dari 34

dr Juhairina, M. Kes, Sp.

GK

1
2
• Memperbaiki HbA1C, tekanan darah dan kolesterol
• Mencapai dan mempertahankan berat badan (↓BB
5-15% pada DM tipe 2 dan 7-10% pada prediabetes)
• Memperlama dan mencegah komplikasi
• Terapi nutrisi harus berdasarkan pilihan,
kemampuan, kenyamanan, dan budaya pasien
• Menyediakan menu rencana makan praktis

Evert AB, et al. Diabetes Care 2013. 3


Evert AB, et al. Diabetes Care. 2013.
4
Low Carbohydrate Glycemic Index &
Karbohidrat
glycemic load
(26 – 45%) rendah kompleks

Gula sederhana
Whole food
dan refined
daripada Tinggi serat
carbohydrate
processed food
rendah

Evert AB, et al. Diabetes Care 2013.


Evert AB, ET AL. Diabetes Care 2019.
5
Beberapa metaanalisis:

• KH rendah (<45%) dibandingkan KH tinggi (≥45%): ↓HbA1C 0,34%.


Korelasi restriksi KH dengan penurunan glukosa (r=-0,85, p<0,01).
Setelah 1 tahun, HBA1C sama pada kedua kelompok. Efek pada
berat badan/indeks massa tubuh, LDL, kualitas hidup sama pada
kedua kelompok.1
• KH sangat rendah ( <26%) dibandingkan KH tinggi (>45%): ↓HbA1C
pada bulan 3 dan 6 namun tidak bermakna pada bulan 12 dan 24.2
• KH rendah (<40%) dibandingkan lemak rendah (<30%)
memperbaiki
HbA1C pada jangka pendek (MD -1,38) dan 1 tahun (MD -0,36),
↓TG, ↑HDL, ↓TD, ↓dosis pengobatan.3
1 Sainsbury E, et al. Diabetes Res Clin Pract 2018.
2 Van Zuuren EJ, et al. Am J Clin Nutr 2018.

3 Snorgaard O, et al. BMJ


6
7
Indeks Glikemik (GI) Beban Glikemik (GL)
Kemampuan suatu makanan respon glukosa darah setelah
yang mengandung KH mengonsumsi makanan
dalam meningkatkan gula yang mengandung KH
darah.

• Metaanalisis: mengganti makanan GI tinggi menjadi rendah


selama 2 minggu – 6 bulan pada pasien DM tipe 1 dan 2 
perbaikan kontrol glikemik, ↓hsCRP, ↓hipoglikemia pada DM
tipe 1, ↓kolesterol.

Goff LM, et al..Nutr Metab Cardiovasc Dis NMCD. 2013


Sheard NF, et al. Diabetes Care. 2004. 8
9
10
11
• Fruktosa dan glukosa ≤10% total energi
• Metaanalisis: diet tinggi fruktosa, sukrosa ≥2 minggu
 menyebabkan kenaikan trigliserida (TG) darah
• Fruktosa banyak terdapat pada buah
• Buah yang terlalu matang: tinggi fruktosa dan gula
alkohol

12
• Ganti dengan air putih
• Metaanalisis:
– konsumsi 1 sajian SSB/hari  ↑risiko DM tipe 2 pada
prediabetes sebesar 26%
– minuman soda  ↑8-13%
– mengganti SSB dengan air putih  ↓risiko DM sebanyak
7-8%
• Pengganti gula: saccharin, neotame, acesulfame-K,
aspartame, sucralose, advantame, stevia  baik
untuk kontrol glikemik, BB, dan kardiometabolik
(masih kontroversi)

Gardner C, et al. Diabetes Care 2012.


Sylvetsky AC, et al. Obesity 2018. 13
• Asupan serat tinggi (>25 g pada wanita; >38 g pada pria) 
memperbaiki kontrol glikemik.
• Umbrella review: diet tinggi serat menurunkan risiko diabetes
tipe 2 (RR=0,81) dibandingkan rendah serat. Keuntungan
terbesar dari serat sereal (RR=0,67)karena penambahan β-
glucan atau psyllium.
• Metanalisis: serat 35 g dibandingkan 19 g menurunkan hbA1C,
glukosa puasa, dosis insulin, profil lipid, BB, IMT, dan CRP.

Serat larut (oat, barley,psyllium)

McRae MP. J Chiropr Med. 2018 Mar;17(1):44–53.


Reynolds AN, et al. PLOS Med. 2020. 14
• Sebuah penelitian pada 1516 pasien DM di
Jepang: dibagi menjadi KH <50.9%, 51–56,4%,
dan ≥56,5%.
• Pada kelompok asupan KH tinggi (≥56,5%) :
– Kalori lebih rendah, total protein dan lemak rendah,
mikronutrien rendah pada proporsi KH tinggi
– Asupan grain, buah, dan makanan/cemilan manis
meningkat
– Asupan kacang kedelai, sayuran hijau-kuning, daging,
ikan telur, produk susu, minyak dan cemilan alkohol
juga rendah

15
Horikawa C, et al. Nutrients 2017.
• DM tanpa kelainan ginjal selama 12 minggu:
pemberian protein 30% vs 15%  perbaikan berat
badan, glukosa puasa dan dosis insulin pada
kelompok tinggi protein.
• Metaanalisis (durasi 4-24 minggu):
– Tinggi protein (25-32%) dibandingkan protein standar (15-
20%)  penurunan BB 2 kg dan perbaikan HbA1C 0,5%.

Evert AB, et al. Diabetes Care. 2019 16


• Metaanalisis:
Diet tinggi MUFA dibandingkan tinggi karbohidrat 
perbaikan respon glikemik, trigliserida, berat badan,
tekanan darah dan HDL. Diet tinggi MUFA dibandingkan
tinggi PUFA pada pasien DM tipe-2  perbaikan respon
glikemik
• Waktu penelitian: 3 – 19 minggu

Qian F, et al. Diabetes Care 2016. 17


Lemak:
Komposisi Makronutrien
MUFA 20%
PUFA 10%
SAFA 5% 35%
45%
Karbohidrat
Protein
Lemak
20%

10% 10% 10%

20% 25% 18
• Karbohidrat: kompleks
• Protein: daging, unggas, ikan, telur, kacang
dan biji-bijian.
• Lemak: tinggi MUFA
• Sayuran rendah karbohidrat: brokoli,
kembang kol, timun, kubis.

Konseling
Nutrisi

19
20
Husk (sekam)

Bran (bekatul)

Nasi putih

Germ (embrio)

Beras coklat: protein ↑ , KH ↓ , serat (3x), Beras hitam: serat (5x), besi (6x), flavonoid dan fenolic
vitamin B (2-5x), vitamin E (8x), seng (5x), zat (6x), dan antocyanin (100x) daripada beras coklat 21
besi (3x) daripada beras putih.
Roti biji utuh: protein dan serat lebih tinggi,
karbohidrat dan indeks glikemik lebih rendah

Whole-wheat pasta: Kalori dan KH


lebih rendah, serat (3x) lebih tinggi.

22
23
Kandungan Serat

24
25
Setelah penyimpanan 4⁰ selama 7
Konsumsi daging merah unprocessed hari. Kandungan SAFA pada ayam ↓
dan/atau processed <10 g/hari atau <2 sedangkan pada bebek ↑ ,
sajian penukar/minggu kandungan MUFA pada ayam ↑
sedangkan pada bebek ↓ .

Larson, S., dkk. American Journal of Epidemiology 2014.


Ali, S. dkk.. J. Anim. Sci. 2007.
2
2
2
Sumber MUFA
3
1
Take Home Messages
• 26–45% • 3x makan
total kalori besar, 3x
cemilan

Jumlah Jadwal

Konseling nutrisi

Jenis Disiplin
• KH
komplekS, • Sayur ½ piring,
rendah GI & sumber KH ¼
piring
GL
32
33
34

Anda mungkin juga menyukai