Anda di halaman 1dari 50

PEMBAHASAN KASUS NCP

KASUS
An. E 7 tahun 3 bulan dengan BB : 5,8 kg, PB : 92 cm, diagnosa medis : anemia +
gizi buruk + CP + Intake Inadequate + DS + prolong fever. Riwayat penyakit dahulu
: kejang demam 2 tahun yang lalu. Keluhan sebelum MRS tidak bisa BAB 5 hari,
asupan menurun 1 minggu sebelum MRS. Belum bisa duduk, tengkurap, dan bicara,
tidak mampu mengunyah, dan menghisap. Asupan selama ini dengan sendok. Hasil
pemeriksaan klinis : KU lemah, RR : 22, suhu 360C. Asupan sebelum MRS tim saring
300 cc/hr ( campuran bubur sun + susu dancow + wortel), + air jeruk 50 cc 325
kkal, 1 minggu sebelum MRS asupan menurun menjadi 150 cc , 50% dari biasanya
138 kkal. Selama MRS pasien dipasang NGT, cairan infus/perenteral KN3B
100cc/24 jam. Diberikan sonde 8x100 cc, 3xTS + 5x susu. Pasien anak ke 6 dari 6
bersaudara. Anak pertama usia 32 tahun, anak kedua usia 27 tahun, anak ketiga
usia 25 tahun, anak keempat usia 20 tahun, dan anak kelima usia 15 tahun. Hasil lab
: Albumin : 3,84, Hb : 9, Leukosit : 14.300.
ASESMEN GIZI
Riwayat Personal
Riwayat penyakit: anemia, gizi buruk, CP
Riwayat Terkait Gizi dan Makanan
SMRS mula-mula asupan = 325 kal, 1 minggu SMRS menjadi 138 kkal (21,4%)
dengan bentuk saring yang diberikan dengan sendok makan
Saat ini dipasang sonde, asupan berasal dari makanan cair 8x 100cc = 3x TS + 5x
susu serta infus KN3B 100cc/ 24 jam sebesar
CS Kebutuhan E: 9,4 x 68,5 = 643,8 kkal, P: 1,8 x 9,25 = 16,92
ASESMEN GIZI
Antropometri
BB: 5,8 kg | BBI: 13 kg
TB: PB 92 cm | usia TB < 3 th
BB yang diharapkan: 7,2 kg
Status Gizi Anak: IMT/U: 6,35 malnutrisi berat
ASESMEN GIZI
Biokimia
Hb: 9 (rendah)
Albumin: 3,84 (normal)
Lekosit: 14.300 (tinggi)
ASESMEN GIZI
Klinis/Fisik
Tumbuh kembang terganggu
Kesulitan mengunyah dan menghisap
KU lemah
T0: 360C
DIAGNOSA GIZI
Malnutrisi terkait dengan asupan rendah karena kesulitan mengunyah dan menghisap
ditandai dengan IMT/U 6,85, asupan E 20-30% dari kebutuhan, hipoalbumin,
anemia, gangguan tumbuh kembang.
INTERVENSI
Tujuan :
Memperbaiki status gizi dengan memperbaiki asupan makan melalui dukungan nutrisi
enteral jangka panjang
NP: F-75, bentuk cair melalui rute gastrostomy atau per sonde
1 hari pertama: 12x pemberian, jika dapat ditoleransi
1 hari kedua: 8x pemberian, jika dapat ditoleransi
1 hari ketiga: 6x pemberian, jika dapat ditoleransi
Diberikan F-100
Materi Edukasi/Konseling :
Manfaat pemberian makan melalu sonde/rute enteral
Motivasi untuk mematuhi syarat pemberian
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
Pasien mampu menerima F-75 sesuai pemberian dan tidak mengalami intoleransi
Diteruskan ke tahap berikutnya.
KASUS
Tn. N usia 40 tahun, memiliki BB 55 kg, TB 160 cm, diagnosa medis DM + CKD +
Anemia. Mempunyai riwayat DM sejak 3 tahun yang lalu. 1 tahun terakhir ini, hasil
pemeriksaan menunjukkan penurunan fungsi ginjal dan didiagnosa CKD. Pasien
sebelum MRS mempunyai kebiasaan makan yang kurang baik, suka mengonsumsi
minuman bersuplemen. Pasien sudah pernah MRS dan mendapatkan edukasi gizi.
Namun, pasien hanya bisa menghindari makan makanan manis. Sedangkan
kebiasaan merokok 5-7 batang perhari serta suka makan soto jerohan dan gulai
kambing, belum dapat dihilangkan. Hasil pemeriksaan lab : Hb : 7,8 gr/dl, Leukosit :
13.200/mm3, GDA : 229 mg/dl, Kreatinin : 11,78 mg/dl. TD : 180/100 mmHg, Suhu
36,50C, Nadi : 110x/menit, RR : 22, kompos mentis, lemah, tampak pucat. Intake
pasien di RS baik, pasien makan bubur 1 porsi. Asupan makan di RS energi 1680
kkal, Karbohidrat 300,8 gram, Lemak : 37, 3 gram, dan Protein 35,2 gram.
ASESMEN GIZI
Riwayat Personal
DM 3 tahun yang lalu | CKD 1 tahun yang lalu | Merokok 5-7 minggu/hari
Riwayat Terkait Gizi dan Makanan
Kebiasaan konsumsi makanan yang tidak aman (minuman suplemen, jerohan,
berlemak tinggi)
Konsumsi makanan tinggi protein
Sudah pernah mendapatkan edukasi gizi saat MRS sebelumnya
Asupan pasien E: 1680 gram (83,3%), P: 35,2 gram (106,7%) L: 37,3 gram (52,6%),
KH:300,8 (104%) dibandingkan dengan kebutuhan E: 1525 kal, P: 0,6 gr/kg BB=
33 gram, KH 60%: 288,5 gram, L sisa 70,39 gram) sedangkan komposisi makanan
yang dikonsumsi adalah P: 8,3%, L: 19,98%, KH: 71,8%.
ASESMEN GIZI
Antropometri
BB: 55 kg
TB: 160 cm
IMT: 21,48 kg/m2
Status Gizi Dewasa: IMT: Normal
ASESMEN GIZI
Biokimia
Hb: 7,8 (turun)
Lekosit: 13.200 (tinggi)
GDA: 229 (tinggi)
Cr: 11,78 (tinggi)
ASESMEN GIZI
Klinis/Fisik
TD: 180/100 (tinggi)
T0: 36,5 (normal)
N: 110x (tinggi)
RR: 22 (tinggi)
CM lemah
DIAGNOSA GIZI
NI. Kelebihan asupan KH dikatikan dengan komposisi makanan yang disajikan
belum sesuai prestripsi diet ditandai dengan komposisi asupan KH 71,6% dari
maksimal 60% yang dianjurkan untuk diet DM (PERKENI), hiperglikemia
INTERVENSI
Tujuan :
Menurunkan asupan KH menjadi maksimal 60% yang dianjurkan selama 3 hari
ND. Diet DM nefropati bentuk lunak per oral (E: 1925 kkal, P: 33 gram, L: 70,89
gram, KH: 288,75 gram)
3x makan utama (pk 07.00, 13.00, 19.00)
2x selingan makan rendah protein dan tanpa gula (10.00, 16.00)
Materi Edukasi/Konseling :
Kompoisisi diet yang dianjurkan dan cara pemilihan bahan makanan
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
Implementasi diet yang diberikan sesuai rencana intervensi
Asupan energi sesuai kebutuhan
Asupan KH maksimal 60% dari kalori yang dikonsumsi
KASUS
Ny. M 60 tahun, BB : 60 kg, TB : 155 cm, diagnosa medis : Asma Bronkial + DM
Hiperglikemi. Memiliki DM sejak 5 tahun yang lalu. Pasien sudah pernah MRS dan
mendapatkan edukasi gizi setahun yang lalu. Tetapi hingga sekarang masih
menyukai minum es sirup dan mengonsumsi makanan manis. Selama di RS, nafsu
makan pasien menurun dan intake makan porsi. Asupan makan di RS, energi 950
kkal, protein : 35,6, lemak : 21,12 gram, dan karbohidrat : 154,3 gram. Hasil
pemeriksaan lab : GDA : 441 mg/dl. TD : 110/90, Suhu 260C, RR 22.
ASESMEN GIZI
Riwayat Personal
Asma Bronkial
DM hiperglikemia 5 tahun yang lalu, pernah dirawat dengan DM 1 tahun yang lalu
dan mendapatkan edukasi gizi
Riwayat Terkait Gizi dan Makanan
Kesulitan mengontrol diri (masih minum es sirup, makan makanan manis)
Nafsu makan di RS turun, asupan makanan RS porsi (E: 950 kkal (56,6%), dg
komposisi P:35,6 gram (14,9%), L: 21,12 gram (20%), KH: 154,3 gram (64,9%)
Kebutuhan zat gizi (PERKENI) E: 1677 kkal, P: 50,31 gram (12%), L: 52,17 gram, KH:
217,15 gram (60%)
ASESMEN GIZI
Antropometri
BB: 60 kg
TB: 155 cm
IMT: 24,97 kg/m2
Status Gizi Dewasa: IMT: Normal
ASESMEN GIZI
Biokimia
GDA: 441 (tinggi)
ASESMEN GIZI
Klinis/Fisik
TD: 110/90 (tinggi)
T0: 360C
RR: 22 (tinggi)
DIAGNOSA GIZI
NI. Asupan oral tidak adekuat dikaitkan dari penurunan nafsu makan ditandai
dengan asupan E: 56,6% dari kebutuhan
NB. Kemampuan mengontrol diri kurang dikaitkan dengan faktor fisiologis (lansia)
ditandai dengan tidak mampu menghindari makanan dan minuman bergula
INTERVENSI
Tujuan :
Meningkatkan asupan energi minimal 80% dari kebutuhan selama 3 hari

Diet DM bentuk lunak per oral (E: 1350 kkal)


3x makan utama (pk 07.00, 12.00, 18.00)
2x selingan (pk 10.00, 16.00)
Materi Edukasi/Konseling :
Menyarankan kepada keluarga untuk mengontrol dan menyediakan makanan yang
aman bagi pasien dengan mengganti sumber gula sederhana dengan gula alternatif
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
Asupan E minimal 80% kebutuhan
Kepatuhan keluarga dalam membantu pasien mematuhi dan menjalankan dietnya
pada kunjungan rawat jalan
KASUS
Tn. D 63 tahun, BB : 60 kg, TB : 160 cm, dengan diagnosa medis : CV Infark +
Hipertensi. Memiliki hasil lab GDA : 124 mg/dl, Kolesterol total : 215, HDL Kolesterol
: 44, LDL Kolesterol : 150, Leukosit : 4.500/mm3, GDA : 124 mg/dl, Kreatinin serum :
0,83mg/dl, Urea : 21,3 mg/dl. TD : 170/110, Nadi : 84, suhu : 360C, RR : 20. Nafsu
makan pasien di RS baik, Energi 1800 kkal, Karbohidrat 292,5 gram, Lemak 40
gram, dan Protein 67,5 gram. Sebelum MRS, pasien sudah mendapatkan edukasi
gizi. Namun, kesulitan menghindari makanan kesukaannya, yaitu digoreng dan
bersantan.
ASESMEN GIZI
Riwayat Personal
Pasien MRS dengan keluhan hipertensi (ada riwayat hipertensi, sebelumnya pernah
mendapat edukasi gizi)
Riwayat Terkait Gizi dan Makanan
Nafsu makan di RS baik dengan asupan E: 1800 kal (98,9%), P: 67,5 gram (113%),
L: 40 gram (76,6%) dan KH: 292,5 gram (136,6%)
(Kebutuhan zat gizi berdasarkan mufflin s.gear dengan FA sangat ringan dan FS
ringan E: 1566 kal, P: 60 gram (1gr/kg BB), L:30% 52,8 gram, KH: 214 gram)
Komposisi makanan yang dihihdangkan E: 1800 kkal, P:15%, L:20%, KH: 65%
ASESMEN GIZI
Antropometri
BB: 60 kg
TB: 160 cm
IMT: 23,44 kg/m2
Status Gizi dewasa = IMT : normal
ASESMEN GIZI
Biokimia
GDA 174 (normal)
Chol total 315 (tinggi)
HDL 44
LDL 150
Lekosit 4500
Cr 0,83
Urea 21,3
ASESMEN GIZI
Klinis/Fisik
TD: 170/110 (tinggi)
N: 84 (normal)
T0: 360C (normal)
RR: 20 (normal)
Aktifitas di RS sangat ringan
DIAGNOSA GIZI
NI. Kelebihan asupan energi dikatkan dengan komposisi diet dari RS melebihi
kebutuhan ditandai dengan kebutuhan berdasarkan mufflin 1560 kkal, makanan RS
mengandung 1800 kkal
INTERVENSI
Tujuan :
Memberikan asupan sesuai dengan kebutuhan dalam 3 hari
NB. Menyesuaikan besar porsi sesuai kebutuhan 1600 kal
Implementasi :
Diet NRG 1600 kal per oral
3x makan utama (08.00, 13.00, 18.00), 1 snack selingan (10.00)
Materi Edukasi/Konseling :
Penjelasan tentang besar porsi yang harus dikonsumsi
Makanan rendah garam yang disajikan
Motivasi mematuhi saran diet yang diberikan
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
Pada kunjungan hari ke 3, pasien :
Mengonsumsi energi sesuai kebutuhan (100% 10%)
Mengonsumsi makanan dari RS dan tidak makan makanan dari luar RS
KASUS
Tn. A berusia 82 tahun, MRS karena ditabrak sepeda motor. Tidak ada riwayat
penyakit sebelumnya. Diagnosa medis COB, dengan hasil lab : Hb : 12,7 gr/dl,
Leukosit 14.500/mm3, GDS 134 mg/dl, SGOT 18 u/l, SGPT 34 u/l, Urea 116,9
mg/dl, N : 141, K : 2,14, Kalium : 4,74. TD : 140/90, Nadi 84, GCS : 422, Suhu :
36,40C. Makan parenteral infus 1500 cc/24 jam, makan enteral dipuasakan. Namun
setelah saat puasa selesai, pasien mendapatkan diet cair susu 6x100 cc via NGT.
Obat-obatan yang diberikan RS untuk pasien Inf. Tutofusin ops 1500 cc/24 jam, Inf.
Manitol 5x100 cc, Inj. Cephaflox 3x1 gr, Inj. Tanoliv 3x1 gr, Inj. Getidin 3x1 gr, Inj.
Kutoin 3x100, Inj. Gatropil 4x3 gr.
ASESMEN GIZI
Riwayat Personal
Asupan dari enteral cair susu 6x100 + infus tutofusin 1500 ml = E: 928,5 kkal
Riwayat Terkait Gizi dan Makanan
ASESMEN GIZI
Antropometri
ASESMEN GIZI
Biokimia
Hb: 12,7
Leukosit: 14.500 (tinggi)
GDS: 134
Urea: 116,9
Na: 141 (tinggi)
K: 4,74
ASESMEN GIZI
Klinis/Fisik
TD: 140/90 (tinggi)
N: 84
GCS: 4-2-2
DIAGNOSA GIZI
NC. Asupan zat Prediksi zat gizi inadekuat dikaitkan dengan peningkatan
kebutuhan (trauma) dan gangguan saluran cerna pasca trauma
INTERVENSI
Tujuan :
Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kemampuan dan kondisi secara enteral dan
parenteral
Komposisi zat gizi P:15%, L : KH = minimal 50 : 50
Enteral : cair 6x 100 ml (pk 08.00, 12.00, 16.00, 20.00, 24.00, 04.00)
Parenteral : sesuai perintah DPJP, usul pada hari ke 3 diberikan sumber protein jika
belum tercukupi
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
Fungsi saluran cerna membaik
Asupan dan komposisi zat gizi sesuai intervensi
Toleransi saluran cerna dan klinis terhadap makan baik
Monitor perkembangan setiap hari
KASUS
Ny. M, 39 tahun, BB : 101,5 kg, TB : 154 kg, diagnosa medis : P1212 post se + MOW
H8 (a/i PEB + HT Kronis + Edema paru + impending eklampsia) + edema paru. Hasil
pemeriksaan lab Leukosit 21.290/mm3, dicebitus di pantat. TD : 160/110, Nadi :
86, suhu 370C, RR 20. Selama hamil sebelum MRS pasien makan lauk pindang setiap
hari dan jika masak selalu diberi penyedap rasa. Saat di RS, pasien hanya mau
makan makanan yang diinginkan saja, makanan dari RS tidak dimakan meskipun
telah mendapatkan edukasi gizi.
ASESMEN GIZI
Riwayat Personal
Dx post SC+MOW H3 (a/I PEB + HT Kronis + Edema Paru + Impending Eklampsia
Riwayat Terkait Gizi dan Makanan
Perilaku makan kurang baik: hanya mau makan makanan yang diiginkan saja dan tidak
bersedia makan makanan dari RS meskipun sudah memperoleh kondisi gizi
SC: AKG menyusui TB: 159 cm : E: 2100 kkal, P: 58 gram, L: 60 gram, KH: 300 gram
AKG menyusui TB: 154 cm : E: 2033,9 kkal, P: 56,2 gram, L: 58,1 gram, KH: 290,6 gram
Cairan + TM I : E: 330 kkal, P: 17 gram, L: 11 gram, KH: 45 gram
E: 2363,9 kkal, P: 73,2 gram, L: 69,1 gram, KH: 335,6 gram
ASESMEN GIZI
Antropometri
BB: 101,5 kg
TB: 154 cm
BBI: 45 + (2,3x 0,7) = 46,61 kg
ASESMEN GIZI
Biokimia
Leukosit: 21.290 /mm3
ASESMEN GIZI
Klinis/Fisik
TD: 160/100
Decubitus di pantat
t0: 370C
DIAGNOSA GIZI
NB. 1.6 Kurang patuh untuk mengikuti anjuran gizi dikaitkan dengan kurang
pengetahuan makanan dan zat gizi terutama bagaimana membuat perubahan
terkait gizi dan makanan ditandai dengan makan sesuai keinginan dan tidak mau
makan makanan RS
INTERVENSI
Tujuan :
Meningkatkan pengetahuan untuk merubah perilaku

Diet NRG per oral


3x makan utama, 1-2x selingan buah
Materi Edukasi/Konseling :
Pemilihan bahan makanan natrium rendah
Konsumsi makanan dari RS
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
Pada kunjungan 3 hari:
Asupan makanan dari RS dan atau RG dari luar RS
Tekanan darah
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai