Anda di halaman 1dari 10

TUGAS NCP (Nutrient Care Process)

TENTANG
ASUHAN GIZI PADA IBU HAMIL
(Ditulis untuk memenui mata kuliah NCP)

DIKERJAKAN OLEH :

MAHASISWI PRODI D-IV GIZI


SEMESTER VI

AYU YUNITA SIMANJUNTAK

PO1031215006

POLTEKKES KEMENKES MEDAN


JURUSAN GIZI

T.A 2017/2018
Kasus Ibu Hamil
Ny. K berusia 32 tahun sedang hamil 7 bulan dengan Diabetes Mellitus. Pasien mengeluh
sering BAK, sering haus dan lapar dan riwayat penyakit dahulu adalah Diabettes Melitus.
Pasien pernah melahirkan bayi normal dengan berat 400 gram, riwayat infeksi preeklmapsi
dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil dan tidak ada riwayat penyalit yang sama di
keluarga. Data antropometri pasien BB 63 Kg, TB 163 cm dan LLA 30 cm. Data biokimia
pasien GDS 254 mg/dl (N: <140 mg/dl), Tes urin (++ 2), Hb 11,5 g/dl (12-14 g/dl).
Pemeriksaan fisik KU composmentis, TD 130/90 mmHg, Suhu 36,5°c, Nadi 65 x/menit,
respirasi 21 x/menit. Hasil amanmnesa diet pasien yaitu kebiasaan makan pasien ± 3 x/hari
dengan nasi 2 centong @100 gram/x makan, lauk hewani ayam, ikan, daging 1-2 x/minggu,
telur ayam 3-4 x/minggu, lauk nabati 3-4 x/minggu tempe tahu 1-2 x/minggu @ 25 gram,
sayur bayam, kangkung, sawi 1-2 x/hari @50 gram, buah pepaya, jeruk, pisang 1-2 x/minggu,
selingan roti manis 2 potong 2x/hari, teh manis 1x/hari, sirup 1x/hari, gorengan @1-3
potong/hari.

A. Identitas Pasien
Nama K
Umur 32 Tahun
Sex Perempuan
Diagnosa medis Diabetes Mellitus Gestasional

B. Proses Asuhan Gizi Terstandar


1. Anamnesa Gizi
a. Riwayat Gizi (Dietary History)
1) Sebelum dirawat
Kebiasaan makan pasien ± 3 x/hari dengan nasi 2 centong @100 gram/x makan,
lauk hewani ayam, ikan, daging 1-2 x/minggu, telur ayam 3-4 x/minggu, lauk nabati
3-4 x/minggu tempe tahu 1-2 x/minggu @ 25 gram, sayur bayam, kangkung, sawi 1-
2 x/hari @50 gram, buah pepaya, jeruk, pisang 1-2 x/minggu, selingan roti manis 2
potong 2x/hari, teh manis 1x/hari, sirup 1x/hari, gorengan @1-3 potong/hari.
2) Masuk rumah sakit
Penentuan asupan makan menggunakan metode recall 24 jam. Adapun hasil
recall24 jam pasien sebgai berikut:
Implementasi Energi Protein (g) Lemak (g) KH(g)
(Kkal)
Asupan 870,5 13,5 8 190
KGA 2484,6 77,9 76,9 368
% Asupan 35 17,3 10,4 51,6

Kesimpulan :
Dari anamnesa riwayat makan pasien diatas diketahui sebelum dirawat di RS
pasien meiliki kebiasaan makan yang kurang baik. Kebiasaan konsumsi makan
pasien cenderung berlebih karbohidrat (nasi 2 centong @100 gram/xmakan). Selain
itu,kebiasaan cemilan pasien mengandung karbohidrat tinggi dan glukosa sederhana.
Konsumsi gula sederhana yang berlebihan dan jangka panjang akan menyebabkan
kadar gula darah tinggi. Meningkatnya kadar gula dalam darah tersebut sebagai
akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang
terganggu adalah pankreas, jika Pankreas terganggu, maka kemampuan untuk
memproduksi hormon insulin juga terganggu
Asupan makan pasien saat MRS kurang dari kebutuhan pasien. Prosentase
asupan makan dibandingakan dengan KGA (koreksi BBA) untuk energi, protein,
lemak dan karbohidrat mengalami defisiensi tingkat berat (<70%) (WNPG, 2008).

b. Data Biokimia
Pemeriksaan Hasil Satuan/Nilai Keterangan
urin/da Pemeriksaan normal
rah
GDS 254 mg/dl <140 mg/dl Tinggi
Tes Urin ++2 Negatif Kuning kehijauan
dan keruh
Hb 11,5 gr/dl 12-14 gr/dl Rendah

Kesimpulan:
Dari hasil pemeriksaan biokimia diketahui nilai GDS pasien diatas angka normal
dan nilai hemoglobin dibawah angka normal(rendah). Adanya peningkatan kadar GDS
berkaitan dengan riwayat DM (gangguan toleransi glukosa) pada pasien. Adanya
penurunan kadar Hb menunjukkan pasien mengalami anemia ringan. Menurut WHO
dalam Kemnkes RI (2014), dikatakan anemia ringan apabila kadar Hb 10-11 gr/dl. Ter
urin yang dilakakukan adalah pemeriksaan reduksi. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urin pasien dan mengetahui apakah pasien
mengalami positif penaikan gula darah atau negatif. Hasil pemeriksaan yaitu ++2
menunjukkan terdapat 1-1,5% glukosa. Reduksi urin (+) menunjukkan adanya
hiperglikemia (tingginya kadar gula dalam darah) di atas 170mg%, karena nilai ambang
batas ginjal untuk absorpsi glukosa adalah 170 mg%. Jika hasii pemeriksaan reduksi
(+) disertai hiperglikemia maka menandakan adanya penyakit Diabetes Mellitus.

c. Data Antropometri
BB TB LLA
63 Kg 163 cm 30 cm

Kesimpulan:
Status gizi berdasarkan LLA adalah (30/28,5) x 100% = 105,26%. Berdasarkan
hasil pengukuran status gizi menggunakan LLA diketahui pasien memiliki status gizi
normal. Menurut Depkes (1995), apabila nilai % LLA 90-110 maka dikategorikan
normal.

d. Data Fisiki Klinis


Keadaan Umum:
Composmentis
Vital Sign:
TD 130/90 mmHg (Tinggi), RR 21x/menit (Normal), N 65x/menit (Normal), t 36,5°c
(Normal)

Kesimpulan:
Dari keadaan umum pasien yaitu compos mentis (sadar). Tanda vital
menunjukkan bahwa tekanan darah pasien tinggi (Pre hiperrtensi). Tekanan darah
pasien mendekati kriteria seorang ibu hamil pre eklampsia (> 140/90 mmHg). Riwayat
pre eklampsia pada pasien selama masa kehamilan perlu mendapat perhatian khusus
agar mencegah terjadi pre eklampsia kembali.

e. Riwayat Personal
Keluhan utama Pasien mengaluh sering BAK, sering hasu dan lapar
Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus Gestasional
Sekarang
Riwayat Penyakit dahulu 1. Diabetes Mellitus
2. Pre eklampsia
3. Infeksi salulan kemih
4. Pasien pernah melahirkan normal bayi dengan berat 4000
gram
Riwayat Penyakit -
Keluarga

Kesimpulan:
Pasien berumur 32 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama Pasien
mengaluh sering BAK, sering hasu dan lapar. Keluahan utama tersebut menunjukkan
manifestasi klinis pada penderita Diabetes Mellitus. Menurut Smeltzer, et al., (2008),
kondisi poliuria (meningkatnya pengeluran urin) dan polidipsi (meningkatnya rasa
haus) keduanya dapat menyebabkan hilangnya cairan karena diuretik osmotik. Pasien
yang merasa selalu merasa lapar (poliphagi) disebabkan karena proses katabolik yang
menyebabkan berkurangnya insulin dan penurunan protein dan lemak.
Menurut Perkeni (2011), faktor risiko Diabetes Mellitus Gestasional antara lain
riwayat pernah diabetes mellitus, melahirkan bayi >4000 gram dan adanya riwayat pre
eklamsia. Pendapat tersebut diperkuat oleh data riwayat penyakit terdahulu pasien
yaituh pernah mengalami pre eklamsia dan melahirkan bayi dengan berat badan 4000
gram.

2. Diagnosa Gizi
Domain Intake
NI.2.1 intake makanan tidak adekuat (kurang) yang berkaitan dengan kondisi fisiologis
kehamilan ditandai asupan zat gizi (recall 24 jam) yang kurang (defisit berat) dari
kebutuhan yaitu energi 35% ,protein 17,3%,lemak 10,4% dan karbohidrat 51,6%.
NI.5.8.4 Ketidaksesuaian asupan karbohidrat berkaitan dengan gangguan toleransi glukosa
(diabetes mellitus) ditandai oleh kadar GDS tinggi yaitu 254 mg/dl.
NI-5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi (Natrium) berkaitan dengan tekanan darah tinggi
(Pre Hipertensi) ditandai oleh tensi 130/90 mmHg.
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi (Protein) berkaitan dengan kondisi anemia ringan
ditandai oleh nilai Hb rendah yaitu 11,5 gr/dl
Domain Clinic
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan gangguan fungsi endokrin dan
metabolisme protein ditandai oleh kadar GDS tinggi, Tes urin ++2 dan Hb rendah (GDS
285 mg/dl; Hb 11,5 gr/dl).
Domain Behaviour
NB.1.7 Pemilihan makanan yang kurang tepat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
tentang makanan seimbang ditandai dengan riwayat makan tinggi karbohidrat dan gula
sederhana yaitu , selingan roti manis 2 potong 2x/hari, teh manis 1x/hari, sirup 1x/hari,
gorengan @1-3 potong/hari

3. Intervensi Gizi
a. Terapi Diet :
1) Jenis diet : DM 2100 RG III
2) Prinsip Diet : 3 J (Jenis, Jadwal dan Jumlah)
3) Bentuk makanan : Biasa
4) Cara pemberian : Oral
5) Frekuensi : 3 x makan utama dan 3 x snack

b. Tujuan Diet :
1) Memberikan cukup energi untuk mempertahankan berat badan agar tetap normal.
2) Menurunkan kadar glukosa darah agar berada pada nilai normal dengan cara
menyeimbangkan asupan makanan.
3) Mengupayakan penurunkan tekanan darah hingga normal melalui pemberian
makanan sesuai gizi seimbang.
4) Mengupayakan peningkatan kadar Hb hingga normal.
5) Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan kepada pasien
dan keluarganya.

c. Syarat / prinsip Diet :


1) Kebutuhan kalori 25/kgBB
2) Protein sebesar 20% dari kebutuhan energi total.
3) Lemak cukup, 25% dari kebutuhan energi total. Asupan kolesterol dibatasi yaitu <
200 mg/dl.
4) Karbohidrat cukup, sisa dari kebutuhan energi total. Karbohidrat yang dikonsumsi
merupakan karbohidrat kompleks.
5) Asupan serat dianjurkan 25gr/ hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat di dalam sayur dan buah.
6) Penggunaan garam dibatasi yaitu 1000-1200 mg Na atau ± 4 sdt makan.
7) Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup, penambahan
vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.
8) Bentuk makanan biasa
9) Menekankan pada prinsip 3 J

d. Perhitungan Kebutuhan energi dan zat gizi


Kebutuhan kalori :
BB aktual : 63 kg  25 kkal x 63 = 1575 kkal
Aktifitas fisik (ringan)  20% x 1575 kkal= 315 kkal +
1890 kkal
Penambahan (TM III)  300 kkal +
Energi Total  2190 kkal

Protein = 20% x 2190 kkal


= 438 kkal/4 gram
= 109,5 gram + 20 gram (TM III)
= 129,5 gram
Lemak = 25% x 2190 kkal
= 547,5 kkal/9 gram
= 60,8 gram + 10 gram (TM III)
= 70,8 gram
Karbohodrat = Total energi – (energi lemak + energi protein)
= 2190 kkal – (547,5 + 438)
= 2190 kkal – 985,5 kkal
= 1204,5 kkal /4 gram
= 301,1 gram + 40 gram (TM III)
= 341,1 gram
Serat = 25g/1000kal/hari
= (25 gx1700 kal)/1000kalori
= 42,5 gram + 4 gram (TM III)
= 46,5 gram

Pembahasan Preskripsi Diet :


Perhitungan energi berdasarkan konsensus PERKENI 2011.. Aktifitas fisik
menggunakan 20% karena termasuk kedalam kategori ringan. Jumlah energi yang
dibutuhkan adalah 2190 Kkal, protein 129,5 gram, lemak 70,8 gram, dan karbohidrat
341,1 gram. Diet yang mendekati dengan perhitungan kebutuhan tersebut adalah diet
DM 2100 RG III. Pengambilan keputusan terapi diet Rendah Garam III didasarkan oleh
kondisi Pre hipertensi yang dialami pasien.

e. Rekomendasi
Domain Pemberian Makanan atau Zat Gizi (ND)
ND.1.2.4 Modifikasi komposisi zat gizi makanan yaitu karbohidrat dengan
mengupayakan pemberian makanan karbohidrat kompleks
ND.1.2.3 Modifikasi Komposisi zat gizi makanan yaitu protein
ND.1.2.10 Modifikasi Komposisi zat gizi makanan yaitu natrium
Domain Edukasi (E)
E.1 Pemberian edukasi kepada pasien atau keluarga pasien terkait dengan diet yang
akan dijalani oleh pasien
E.1.1 Menyampaikan tujuan edukasi gizi kepada pasien
E.1.4 Menyampaikan kaitan gizi dengan kesehatan/penyakit yang dialami oleh pasien
Domain Konseling (C)
C.2.1 Pemberian motivasi dan peningkatan kesadaran pasien terhadap anjuran diet.
Domain Koordinasi Asuhan Gizi (RC)
(RC-1) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain terkait terapi medikamentosa yang
dijalani oleh pasien sehingga tidak berlawanan dengan diet yang dianjurkan bagi
pasien.

4. Monitoring dan Evaluasi


Anamnesis Yang diukur Waktu Evaluasi/ target
Pengukuran
Antropometri (AD-1.1.2) Pemantauan BB Setiap hari BB normal dan status
gizi normal
Biokimia (BD-1.5.2) Pemantauan kadar Sesuai Membandingkan hasil
GDS keputusan lab dengan standar
Pemantauan kadar Hb dokter sehingga diharapkan
Normal
Asupan Gizi (FH-1.1.1.1) Asupan energi Setiap hari Membandingkan asupan
(FH-1.5.1) Asupan lemak zat gizi dengan
(FH-1.5.2) Asupan protein kebutuhan zat gizi.
(FH-1.5.3) Asupan Target terjadi
karbohidrat peningkatan asupan

5. Rencana Konseling Gizi


a. Sasaran : Pasien dan anggota keluarga
b. Topik : Diabetes Mellitus (3 J), Anemia dan Hipertensi
c. Waktu : Saat di bangsal (30 menit)
d. Tempat : Bangsal
e. Media : Leaflet diet DM dan Anemia dan flip chart
f. Metode : Konsultai gizi (Konseling), tanya jawab
g. Masalah gizi : Pembatasan asupan karbohidrat berlebih, pemilihan makanan yang
kurang tepat, asupan protein yang kurang berkaitan dengan anemia, dan hipertensi.
h. Tujuan :
1) Agar pasien dan keluarga pasien mengetahui dampak dari diabetes mellitus dan
anemia pada saat kehamilan.
2) Agar pasien dan keluarga pasien mengerti makanan yang dianjurkan dan makanan
yang tidak dianjurkan sehingga dapat menunjang keberhasilan diet yang diberikan.
3) Agar pasien dapat memperbaiki pola makan pasien kearah yang baik agar bisa
mencapai tujuan diet
4) Agar pasien mematuhi diet yang diberikan sesuai prinsip 3 J
5) Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga pasien untuk mendukung dan
mengupayakan kesuksesan diet yang akan dijalankan oleh pasien
i. Konseling gizi :
1) Menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan makanan yang tidak dianjurkan
berkaitan dengan diabetes mellitus, anemia dan hipertensi.
2) Menjelaskan tentang diet DM yang berkaitan dengan pola konsumsi pasien
3) Menjelaskan prinsip dan penerapan dari 3 J (Jumlah, jenis dan jadwal)

C. Kesimpulan
1. Berdasarkan LLA, status gizi pasien termasuk normal yaitu 105,26%.
2. Dari hasil pemeriksaan biokimia diketahui bahwa pasien mengalami peningkatan kadar
Glukosa darah sewaktu dan tes reduksi urin selain itu penururnan kadar Hemoglobin.
Peningkatan GDS menunjukkan adanya gangguan metabolisme karbohidrat.
3. Dari data fisik/klinis menunjukkan pasien sadar. Tanda vital yaitu tekanan darah tinggi
13/90 mmHg (Pre Hipertensi).
4. Asupan gizi pasien berdasarkan recall 24 jam tergolong BURUK (DEFISIT BERAT)
karena kurang dari AKG pasien.
5. Preskripsi diet untuk pasien yaitu DM 2100 RG III
D. Saran
1. Memotivasi pasien dan keluarga pasien untuk menjaga asupan makan selama di rumah
sakit dan di rumah.
2. Memotivasi pasien dan keluarga pasien untuk mempertahankan status gizi.
3. Memotivasi pasien dan keluarga pasien untuk membatasi makanan yang dapat
meningkatkan kadar gula darah.

DAFTAR PUSTAKA

Diet Pasca Operasi, deichie.blogspot.com DIAKSES TANGGAL 19 Maret 2012

Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Penuntun Diet, Jakarta 2007

Anda mungkin juga menyukai