PEMICU 1
MODUL RESPIRASI
NIM : I1011151007
Kelompok :3
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
Anatomi Sistem Respirasi
Bagian-bagian sistem pernafasan yaitu Cavum nasi, faring, laring, trakea,
karina,bronchusprincipalis,bronchuslobaris, bronchussegmentalis, bronchiolusterm inalis,
bronchiolusrespiratoryus, saccusalveolus, ductusalveolus dan alveoli.
Hidung: tersusun oleh tulang, tulang rawan hyalin, jaringan ikat fibrosa. Terdapat epitel
respiratorius, konka nasalis ( suerior, medial, inferior), pleksus pembuluh darah (untuk
menghangatkan)
Cavum nasi: Ruang hidung
Alat penghidung : Epitelnya disusun atas 3 jenis sel: sel penyokong, sel basal dan sel
olfaktoris
Sinus Paranasalis: Sinus maksilaris, Sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sinus spheinoidalis
Faring : ada 3 rongga nasofaring (mukosa sama dengan respirasi), orofaring, laringofaring
(mukosa sama dengan pencernaan).
Laring: Terletak antara faring dan trakea. Dinding dibentuk oleh tulang rawan tiroid dan
krikoid.
Trakea: Terdiri dari 16-20 tulang rawan dengan sela2 nya jaringan ikat fibroelastik.
Broncus:Cabang utama trakea disebut bronki primer atau bronki utama. Struktur bronkus
primer mirip dengan trakea hanya cincin berupa lempeng tulang rawan tidak teratur. Makin
ke distal makin berkurang tulang rawannya.
Bronkiolus : Tidak mengandung lempeng tulang rawan, tidak mengandung kelenjar
submukosa.
Bronchiolus respiratoryus: peralihan bagian konduksi ke bagian respirasi paru. Lapisan :
epitel kuboid, kuboid rendah, tanpa silia. Terdapat kantong tipis (alveoli) ductus alveolus :
Lanjutan dari bronkiolus. Banyak mengandung alveoli. Tempat alveoli bermuara.
Alveoli : Sel epitel terdiri sel alveolar gepeng ( sel alveolar tipe I untuk mempermudah
terjadinya pertukaran gas), sel alveolar besar ( sel alveolar tipe II untuk menghasilkan
surfaktan mengurangi tegangan permukaan air
Pleura : Membran serosa pembungkus paru. Pleura viseral melekat di paru, pleura parietal
melekat pada dinding toraks. diantara 2 lapisan tersebut terdapat rongga pleura (cavum
pleura). Punya banyak kapiler dan pembuluh limfe.Sarafnya adalah cabang n. frenikus dan n.
interkostal
Terdapat Lobus, dextra ada 3 lobus yaitu lobus superior, lobus media dan lobus inferior. Sinistra
ada 2 lobus yaitu lobus superior dan lobus inferior. Pulmodextra terdapat fissura horizontal yang
membagi lobus superior dan lobus media, sedangkan fissura oblique membagi lobus media dengan
lobus inferior. Pulmosinistra terdapat fissuraoblique yang membagi lobus superior dan lobus inferior.
Ciri khas mengandung banyak kapiler dan pembuluh limfe. Saraf adalah cabang n. frenikus dan n.
interkostal.
Sumber :
Snell, Richard S. Anatomi Klinik untuk mahasiswa kedokteran ed. 6. Jakarta: EGC.2006.
Mekanisme Pernafasan
Sistem respirasi terdiri dari saluran napas dan struktur-struktur thorax. alveolus satu-sarunya
tempat pertukaran gas antara udara dan darah. Terjadi mekanisme refleks yang menutup trakea agar
makanan masuk ke esofagus dan bukan ke saluran napas. Trakea dan bronkus besar itu tabung yang
kaku, tak berotot, bertulang rawan yang mencegah saluran ini menyempit. Bronkiolus tidak memiliki
tulang rawan untuk menjaganya terap terbuka namun memiliki otot polos yang disarafi oleh sistem
saraf otonom dan peka terhadap hormon dan bahan kimia lokal tertentu.Pertukaran udara terjadi
secara difusi di alveolus. Berdasarkan hukum Fick, semakin semakin pendek jarak yang harus
ditempuh oleh difusi dan semakin besar luas permukaan tempat difusi berlangsung , semakin besar
laju difusi, terlebih dinding alveolus yang sangat tipis yang terdiri dari Sel alveolar tipe I, dan juga
terdapat sel alveolar tipe II yang mengandung surfaktan untuk mencegah terjadinya kolaps alveolus.
Terdapat tiga tekanan yang berperan penting dalam ventilasi:
1. Tekanan atmosfer/barometrik tekanan yang ditimbulkan oleh berat udara di atmosfer pada benda
di permukaan bumi. Tekanan=760 mmHg. Tekanan atmosfer berkurang seiring dengan penambahan
ketinggian di atas permukaan laut
NB:
- tekanan intra-alveolus harus lebih besar daripada tekanan armosfer agar udara mengalir keluar
paru sewaktu ekspirasi
- tekanan intra-alveolus harus lebih rendah daripada tekanan atmosfer agar udara masuk ke
dalam paru sewaktu inspirasi
- Tekanan intrapleura harus selalu lebih rendah ketimbang tekanan atmosfer.
- Hukum Boyle pada suhu konstan, tekanan berbanding terbalik dengan volue gas , yaitu,
sewaktu volume gas meningkat, tekanan yang ditimbulkan oleh gas berkurang secara
proporsional begitu juga sebaliknya.
- Kontraksi otot inspirasi biasa otot utama yaitu diafragma dan M.intercostalis exsternus.
Apa yang terjadi : diafragma kontraksi ( sebelumnya berbentuk kubah, sekarang datar)
volume toraks bertambah (ukuranvertikal), M. intercostalis externus kontraksi
mengngkat iga dan sternum volume toraks bertambah ( lateral dan anteroposterior),
Sewaktu paru membesar, tekanan intra-alveolus turun karena jumlah molekul udara yang
sama kini menempati volume paru yang lebih besar. Tekanan intra-alveolus rendah daripada
tekanan atmosfer maka udara mengalir ke dalam paru mengikuti penurunan gradien tekanan
dari tekanan tinggi ke rendah.
- Peran otot inspirasi tambahan Inspirasi dalam (lebih banyak udara dihirup) dilakukan
dengan mengontraksikan diafragma dan otot interkostal eksternal secara lebih kuat dan
dengan mengaktifkan otot inspirasi tambahan seperti sternocleidomastoideus dan scaleneus.
- Relaksasi otot inspirasi otot inspirasi relaksasi. Diafragma mengambil posisi aslinya yang
seperti kubah ketika melemas. Otot interkostal eksternal relakasi, sangkar iga yang
sebelumnya terangkat turun karena gravitasi. Dinding dada dan paru mengalami recoil ke
ukuran prainspirasinya karena sifat-sifat elastiknya paru kembali mengecil, tekanan intra-
alveoLus meningkatekspirasi pasif
- Ekspirasi paksa (kontraksi otot ekspirasi) Contoh saat olahraga. Tekanan intra-alveolus
harus lebih ditingkatkan di atas tekanan atmosfer mengosongkan paru secara lebih tuntas
dan lebih cepat (tidak kolaps). Kontraksi otot abdomen dan M. intercostalis internus.
- Periode dominansi Simpatis bronkodilatasi, Periode dominansi parasimpatis
bronkodilator
Sumber :
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta : EGC. 2015
Sumber :
- Guyton AC dan Hall JE. 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi, ke 9. Terjemahan dari Textbook of Medical Physiology.
Diterjemahkan oleh Irawati Setiwan et al. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Batuk/Tussis
- refleks yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan sering berulang-ulang yang bertujuan untuk
membantu membersihkan saluran pernapasan dari lendir besar, iritasi, partikel asing dan
mikroba.
- Batuk : 1. batuk berdahak, 2. batuk tidak berdahak (batuk kering). Batuk berdahak lebih
sering terjadi karena adanya paparan debu, lembab berlebihan sebagainya. Batuk tidak
berdahak (batuk kering) yaitu batuk yang terjadi karena tidak adanya sekresi saluran nafas,
iritasi pada tenggorokan, sehingga timbul rasa sakit . (Djunarko & Hendrawati, 2011)
- Patofisiologi: (inspirasi, kompresi,ekspirasi)
Inspirasi (manfaat utama dihisapnya udara dalam volume besar). Pertama, volume yang besar
akan memperkuat fase ekspirasi nantinya dan dapat menghasilkan ekspirasi yang lebih cepat
dan lebih kuat. Manfaat kedua, volume yang besar akan memperkecil rongga udara yang
tertutup sehingga pengeluaran sekret akan lebih mudah.)
Kompresi (kompresi dimana glotis akan tertutup selama 0,2 detik. Tekanan yang didapatkan
bila glotis tertutup adalah 10 sampai 100% lebih besar daripada cara ekspirasi paksa yang
lain. Pada masa ini, tekanan di paru dan abdomen akan meningkat sampai 50 - 100 mmHg.
Ekspirasi (secara aktif glotis akan terbuka dan berlangsunglah fase ekspirasi. Udara akan
keluar dan menggetarkan jaringan saluran napas serta udara yang ada sehingga menimbulkan
suara batuk
- Tatalaksana
Nonfarmakologi : Minum air putih yang banyak, hindari paparn yang merangsang batuk
Farmakologi :Batuk berdahak ekspektoran, Batuk tidak berdahak antitusif
Sumber :
Chung KF, Pavord ID (April 2008). Prevalence, pathogenesis, and causes of chronic cough. Lancet 371 (9621): 1364–74.
Mengi/ Wheezing
- Bunyi seperti siulan yang dihasilkan aliran udara turbulen melalui konstriksi (penyempitan)
pembukaan dan biasanya lebih nyata pada ekspirasi dan bisa juga dapat terjadi selama
inspirasi.
- Etiologi : PPOK, asma, infeksi saluran pernafasan, pengobatan yang memicu bronkospasme
- Berdasarkan letak obstruksi : (1)wheezing pada obstruksi saluran napas intrathorakal, dan
(2)wheezing pada penyempitan ekstratorakal
Sumber:
Sugito, HMM Tarigan dkk, Benda Asing di Saluran Nafas Bagian IlmuPenyakit Paru, Fakultas Kedokteran Sumatera
Utara UPF Paru Rumah SakitDr Pirngadi, Medan Edisi Khusus No. 80, 1992
Spirometri
Spirometri merupakan suatu pemeriksaan yang menilai fungsi terintegrasi mekanik paru, dinding dada
dan otot-otot pernapasan dengan mengukur jumlah volume udara yang dihembuskan dari kapasitas
paru total (TLC) ke volume residu.
Restrictive Ventilatory Defects (RVD)
Gangguan restriktif yang menjadi masalah adalah hambatan dalam pengembangan paru dan akan
mempengaruhi kerja pernapasan dalam mengatasi resistensi elastik. Manifestasi spirometrik yaitu
penurunan pada volume statik. RVD menunjukkan reduksi patologik pada TLC (<80%).
Sumber
Uyainah, Anna ZN. Spirometri. Ina J Chest Crit and Emerg Med. Vol. 1, No.. March - May 2014