Anda di halaman 1dari 3

7 Aturan Diet Jantung untuk Penderita Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah penyebab nomor satu dari tingginya tingkat kematian pada orang
dewasa di dunia. Setidaknya diketahui bahwa sekitar 17,3 juta jiwa meninggal dunia per tahun
akibat penyakit kardiovaskular. Berbagai masalah dan gangguan yang dialami oleh jantung dan
pembuluh darah paling banyak disebabkan oleh kebiasaan merokok, tidak melakukan olahraga
rutin, serta sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Penyakit kardiovaskular tidak hanya
gangguan yang timbul pada organ jantung saja, tetapi gangguan yang terjadi pada pembuluh
darah juga termasuk pada penyakit jantung.

Prinsip diet jantung

Melakukan diet yang tepat bisa membantu pasien untuk memulihkan serta menunjang
pengobatan jantung yang dilakukan. Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh pasien
penyakit jantung tentu saja harus diatur. Penyakit jantung muncul karena telah terjadi beberapa
masalah pada jantung, yang kemudian tidak dapat ditangani dengan baik dan mengakibatkan
jantung tidak lagi berfungsi dengan normal. Berbagai penyakit jantung seperti, penyakit jantung
koroner, gagal jantung, dan infark miokardium merupakan akumulasi dari masalah pada jantung
yang tidak bisa diatasi.

Diet jantung muncul untuk menunjang pengobatan pasien penderita penyakit jantung. Tujuan
diet ini adalah untuk:

 Memberikan makanan yang cukup dan sesuai kebutuhan tanpa memperberat kerja
jantung.
 Menurunkan berat badan bila pasien memiliki berat badan berlebih
 Mencegah serta menghilangkan edema atau bengkak yang disebabkan oleh penimbunan
garam atau air di dalam tubuh.

Lalu, apa saja yang harus dikonsumsi oleh pasien yang mengalami penyakit jantung?

Berikut adalah prinsip diet yang harus dijalani oleh pasien penyakit jantung:

1. Cukup energi

Semua orang membutuhkan energi untuk beraktivitas, termasuk pasien penyakit jantung. Energi
yang dibutuhkan penderita penyakit harus disesuaikan dengan kecukupan energinya. Sumber
energi didapatkan dari makanan yang mengandung karbohidrat tinggi. Kebutuhan karbohidrat
pasien disesuaikan dengan kebutuhan yaitu sekitar 55 hingga 65% dari total kalori. Semua
sumber karbohidrat boleh dikonsumsi, kecuali makanan yang mengandung gas dan alkohol
seperti ubi, singkong, tape singkong, dan tape ketan.

2. Protein sesuai kebutuhan


Tidak ada perbedaan jumlah protein yang dibutuhkan oleh penderita penyakit jantung dengan
orang yang sehat, yaitu sekitar 0,8 gram/kg berat badan. Namun sumber protein yang dianjurkan
adalah sumber protein hewani yang rendah lemak, yaitu daging sapi tanpa gajih, ayam tanpa
kulit, ikan, telur (tanpa kuning telur), susu rendah lemak, dan susu skim. Sedangkan untuk
sumber protein nabati yang disarankan untuk dikonsumsi seperti kacang kedelai dan olahannya,
serta kacang merah. Hindari jenis kacang-kacangan yang memiliki lemak tinggi yaitu kacang
tanah, kacang mede, dan kacang bogor.

3. Lemak masih boleh dikonsumsi, tapi perhatikan jenisnya

Bukan berarti penderita penyakit jantung tidak boleh mengonsumsi makanan yang berlemak
sama sekali, karena sebenarnya hampir setiap sumber makanan – kecuali sayur dan buah-
buahan- mengandung lemak di dalamnya. Sehingga tidak mungkin untuk menghindari lemak,
yang harus dilakukan adalah membatasi kadar lemak yang dimakan. Menurut Asosiasi Dietisien
Indonesia, penderita penyakit jantung sebaiknya diberikan 25-30% lemak dari total kalori yang
dibutuhkan dalam sehari, dengan 10% yang berasal dari lemak jenuh dan 10-15% lemak tidak
jenuh. Jika total kebutuhan kalori dalam sehari pasien sebesar 2000 kalori, maka lemak yang
harus diberikan yaitu berkisar 55 hingga 66 gram lemak.

Sedangkan hindari juga makanan yang tinggi kolesterol seperti kerang, udang, susu full cream,
serta berbagai jeroan. Hal ini harus dihindari, apalagi untuk pasien yang memiliki dislipidemia
yaitu kadar lemak total dalam tubuhnya tinggi. Untuk penggunaan minyak, gunakanlah minyak
jagung, minyak kedelai, mentega/margarin dan semua dipakai dalam jumlah yang terbatas, tidak
dianjurkan digunakan untuk menggoreng. Sedangkan pemakaian minyak kelapa sawit dan santan
kental harus dihindari.

4. Vitamin dan mineral

Sumber utama vitamin dan mineral adalah sayuran serta buah-buahan, yang mana penderita
penyakit jantung boleh mengonsumsi semua jenis sumber makanan tersebut. Namun yang perlu
diperhatikan adalah hindari buah-buahan yang mengandung gas dan alkohol seperti nangka
matang dan durian. Begitu pun untuk sayuran yang mengandung gas, contohnya kol, kembang
kol, lobak, sawi, dan nangka muda, harus dihindari oleh penderita penyakit jantung. Makanan-
makanan tersebut mengandung gas yang dapat membuat pasien menjadi sesak napas.

5. Batasi garam

Untuk pasien yang mengalami edema (bengkak pada bagian tubuh akibat timbunan cairan) dan
tekanan darah tinggi, maka pemakaian garam yang dianjurkan yaitu sebanyak 2-3 gram per hari.
Perhatikan juga kandungan natrium pada makanan/minuman yang dimakan, karena maksimal
natrium yang boleh dikonsumsi adalah sebanyak 1500 mg per hari.

6. Serat yang cukup

Kebutuhan serat penderita penyakit jantung dalam sehari adalah sebanyak 25 gram. Sumber serat
bisa didapatkan dari berbagai jenis sayur, buah, dan gandum. Untuk pasien yang sedang
mengalami konstipasi atau sembelit maka kebutuhan seratnya akan lebih tinggi lagi dalam satu
hari.

7. Makanan lain yang harus dihindari

Lebih baik untuk tidak mengonsumsi makanan serta minuman olahan yang sudah pasti
mengandung banyak natrium di dalamnya. Selain itu, penderita penyakit jantung juga tidak
diperbolehkan untuk minum teh/kopi kental, minuman bersoda, dan minuman yang beralkohol.
Sedangkan untuk bumbu masakan juga dianjurkan untuk menghindari bumbu-bumbu dapur yang
memiliki rasa tajam seperti rasa pedas dan asam.

Anda mungkin juga menyukai