Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH GIZI DAN DIET

DIET PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN


FUNGSI KARDIOVASKULER DAN FUNGSI GINJAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

1. Imellia Anjelita PO7120122070


2. Tri Meilina PO7120122072
3. Nabila PO7120122069

TINGKAT I B
Dosen Pengampu : Jawiah, SPd., Skep., Mkes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


DIII KEPERAWATAN PALEMBANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Diet pada klien dengan gangguan fungsi kardiovaskuler dan fungsi
ginjal” dalam pembelajaran di kampus ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Gizi dan
Diet. Selain itu, makalah ini juga bertujuan agar dapat menambah wawasan diet
pada klien dengan gangguan fungsi kardiovaskuler dan fungsi ginjal untuk
pembelajaran di kampus bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Jawiah, SPd., Skep., Mkes
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempuraan pembuatan makalah untuk kedepannya.

Palembang, 7 Maret 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................. 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Diet ............................................................................................. 3
2.2 Diet Pada Klien Dengan Gangguan Fungsi Kardiovaskuler ........................ 3
2.3 Tujuan Diet Pada Gangguan Kardiovaskuler ............................................... 4
2.4 Prinsip Diet Pada Gangguan Kardiovaskuler ................................................ 4
2.5 Syarat-Syarat Diet Pada Gangguan Kardiovaskuler ..................................... 4
2.6 Jenis dan Cara Diet Pada Gangguan Kardiovaskuler .................................... 5
2.7 Diet Pada Klien Dengan Gangguan Fungsi Ginjal........................................ 7
2.8 Tujuan Diet Pada Gangguan Fungsi Ginjal................................................... 7
2.9 Jenis Diet Penderita Gangguan Fungsi Ginjal............................................... 7
2.10 Syarat Diet Penderita Gangguan Fungsi Ginjal .......................................... 8
2.11 Tata Cara Diet Penderita Gangguan Fungsi Ginjal ..................................... 8
BAB III ................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
SOP ....................................................................................................................... 11
SAP ....................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diet merupakan mengatur asupan makanan dan minuman yang masuk ke
dalam tubuh seseorang berguna untuk menjaga kesehatan serta berat badan yang
lebih terkontrol dan cara yang aman saat melakukan diet adalah dengan petunjuk
dari dokter ahli gizi. Dimana kondisi tubuh setiap orang berbeda – beda saat
menerima diet yang dilakukan, terdapat kondisi tubuh yang masih bisa menerima
dan juga terdapat kondisi tubuh yang tidak bisa menerima saat melakukan diet
tersebut.
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) saat ini menjadi
perhatian karena merupakan penyakit degeneratif yang paling mematikan. Hal ini
sejalan dengan penyakit jantung yang merupakan penyakit multifaktor. Penyakit
kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia (global threat) dan merupakan
penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh
dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 17
juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Menurut Almatsier (2004) karakteristik dari diet jantung yaitu energi cukup,
protein cukup, lemak sedang dan rendah garam. Karakteristik tersebut sangat
mempengaruhi cita rasa dari makanan dengan diet jantung, Karakteristik diet
jantung menjadikan makanaan dengan diet jantung mempunyai cita rasa yang
kurang baik
Ginjal merupakan sepasang organ penting yang berfungsi dalam pengaturan
keseimbangan tubuh, diantaranya dengan melakukan pembuangan zat zat
metabolisme yang tidak lagi terpakai oleh tubuh untuk kemudian dikeluarka
nmelalui urin, menyeimbangkan jumlah cairan yang dibutuhkan tubuh, mengatur
pelepasan hormone untuk mengendalikan tekanan darah dan produksi sel darah
merah, serta menghasilkan bentuk aktif vitamin D yang dibutuhkan untuk kekuatan
tulang(National Kidney Foundation, 2017).

1
Intervensi diet diperlukan pada gangguan fungsi renal yang mencakup
pengaturanyang cermat terhadap masukan protein agar tidak memperberat kerja
ginjal dalam menyaring urine, pemasukan cairan agar tidak menyebabkan
penumpukan cairan atau edema, masukan natrium(garam) yang tepat untuk
mencegah peningkatan tekanan darah dan pembatasan kalium agar pergerakan otot
dan juga menjaga irama jantung sehingga tidak menyebabkan hiperkalemia dan
serangan jantung (Kurniawati, 2018).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah itu pengertian diet?
2. Bagaimanakah diet pada klien dengan gangguan fungsi kardiovaskuler ?
3. Apakah tujuan diet pada gangguan kardiovaskuler ?
4. Bagaimanakah prinsip diet pada gangguan kardiovaskuler ?
5. Apakah syarat-syarat diet pada gangguan kardiovaskuler ?
6. Bagaimanakah cara dan jenis diet pada gangguan kardiovaskuler ?
7. Bagaimanakah diet pada klien gangguan ginjal ?
8. Apakah tujuan dari diet pada klien gangguan ginjal ?
9. Apakah jenis dari diet pada klien gangguan fungsi ginjal ?
10. Bagaimanakah syarat diet pada klien gangguan fungsi ginjal ?
11. Bagaimanakah tata cara diet pada klien gangguan ginjal ?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian diet
2. Untuk mengetahui diet pada klien dengan gangguan fungsi kardiovaskuler
3. Untuk mengetahui tujuan diet pada gangguan kardiovaskuler
4. Untuk mengetahui prinsip diet pada gangguan kardiovaskuler
5. Untuk mengetahui syarat-syarat diet pada gangguan kardiovaskuler
6. Untuk mengetahui cara dan jenis diet pada gangguan kardiovaskuler
7. Untuk mengetahui diet pada klien gangguan ginjal
8. Untuk mengetahui tujuan dari diet pada klien gangguan ginjal
9. Untuk mengetahui jenis dari diet pada klien gangguan fungsi ginjal
10. Untuk mengetahui syarat diet pada klien gangguan fungsi ginjal
11. Untuk mengetahui tata cara diet pada klien gangguan ginjal

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diet


Diet menurut kamus KBBI (kamus besar Bahasa Indonesia) adalah
aturan makanan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya atas
petunjuk dokter). Diet adalah cara mengatur jumlah makan dan minum yang
masuk ke dalam tubuh untuk mencapai berat badan yang ideal. Diet pada
dasarnya adalah pola makan, yang cara dan jenis makanannya diatur.
Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain
itu, diet juga bertujuan untuk mencapai atau menjaga berat badan yang
terkontrol.

2.2 Diet Pada Klien Dengan Gangguan Fungsi Kardiovaskuler


Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung
umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau
pemblokiran pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung, nyeri
dada (angina) atau stroke. Kondisi jantung lainnya yang mempengaruhi otot
jantung, katup atau ritme, juga dianggap bentuk penyakit jantung. Menurut
American Heart Association tahun (2017) dalam Oliver (2013) Penyakit
kardiovaskuler menjadi penyebab kematian sebanyak 17,3 juta penduduk
dunia, sekitar 3 juta dari kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun.
Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan
pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun
jenis makanan.

Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu :


1. Diet jantung I, makanan yang diberikan dalam bentuk cairan.
2. Diet jantung II, makanan yang diberikan dalam bentuk saring atau lunak.
3. Diet jantung III, makanan yang diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
4. Diet jantung IV, makanan yang diberikan dalam bentuk biasa.

3
2.3 Tujuan Diet Pada Gangguan Kardiovaskuler
Tujuan diet penyakit jantung adalah
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.

2.4 Prinsip Diet Pada Gangguan Kardiovaskuler


1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau
overweight.
2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan preparat
diuretic untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler. Volume cairan
ekstraseluler ditentukan oleh kandungan netriumnya. Preparat diuretik
bekerja mencegah penyerapan kembali natrium oleh tubulus ginjal. Kadang-
kadang sebagai tindakan pelengkap, dibutuhkan pula pembantasan
konsumsi natrium.
3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang dihasilkan
oleh lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid serum meningkat. Jika
kadar fraksi lipid yang mengandung kolesterol itu naik, konsumsi kolesterol
dari makanan harus di batasi.

2.5 Syarat-Syarat Diet Pada Gangguan Kardiovaskuler


1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
2. Protein cukup, yaitu 0,8 g/kg BB.
3. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energy total, 10% berasal dari
lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.
5. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan supplement kalium,
kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan.
6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9. Cairan cukup, +2 liter/ hari sesuai kebutuhan.

4
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, di berikan dalam
porsi kecil.
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan
tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau supplement gizi.

2.6 Jenis dan Cara Diet Pada Gangguan Kardiovaskuler


1. Diet Rendah Garam
Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat seperti
digambarkan secara garis besar oleh contoh diet rendah garam dibawah ini
sudah cukup memadai. Diet ini dapat dipakai untuk mengatasi hipertensi
primer, khususnya hipertensi ringan. Pada sebagian orang, penyakit hipertensi
timbul bersamaan dengan konsumsi garam yang tinggi.
Tata cara berikut ini dilakukan pada diet yang normal :
a. Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari ½ sendok teh atau
2 gram garam dapur sehari) pada waktu memasak.
b. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun bahan
penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus
tomat dan lain-lain.
c. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml/hari. Kalau
mungkin, susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang
kandungan natriumnya sangat sedikit.
d. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan
penggunaan bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka,
bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan lain-lain. Di
toko-toko swalayan juga tersedia garam khusus diet (slim and fit) yang
terutama mengandung kalium klorida.

Makanan berikut ini harus dihindari :


1) Makanan asin: ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju, dendeng,
abon, kornet, sardencis, dan sebagainya.
2) Sayuran dan buah yang diasinkan: sayur asin, sawi asin, asinan sayuran dan
buah, acar dan sebagainya.

5
3) Sebagai bahan penyedap dan aditif: garam dapur, bumbu asin, vetsin, soda
kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi, dan lain-lain.
4) Makanan camilan: roti, kue, biskuit, dan lain-lain yang diolah dengan soda
kue atau garam dapur.
5) Makanan nabati yang diasinkan: pindakas (nebtega kacang), kacang asin,
margarin biasa, dan lain-lain.

2. Diet Rendah Kolestrol Lemak Terbatas


Pada aterosklerosis yang membandingkan berbagai populasi pada berbagai
bagian dunia, telah memperlihatkan bahwa kadar kolestrol darah yang tinggi
merupakan salah satu diantara sejumlah faktor yang berkaitan dengan
peningkatan insidensi penyakit jantung koroner. Keadaan ini juga berhubungan
dengan konsumsi lemak jenuh dalam proporsi yang tinggi, seperti lemak jenuh
dalam pelbagai produk susu, telur dan daging, sementara konsumsi lemak tak
jenuh yang terdapat didalam minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak
kedelai, relative lebih sedikit.

Tata cara konsumsi :


a. Membatasi makan telur hanya sampai 2 butir selama seminggu
b. Mengganti kebiasaan minum susu full krim dengan susu skim atau susu
kedelai.
c. Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng, dengan lemak
nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai. Pemakaian sebaiknya
direbus atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan yang kental
juga harus dihindari.
d. Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolestrol.

Makanan yang harus dihindari :


1) Otak dan jerohan seperti hati, ginjal, babat,dan usus.
2) Lapis legit, tarcis, kue-kue kering, gorengan, lumpia goreng, ayam goring,
kripik kentang, dan lain-lain. Yang mengandung telur dan atau lemak jenuh.
Demikian pula makanan manis seperti selai, sirup, permen, coklat, dan es
krim.

6
3) Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.

2.7 Diet Pada Klien Dengan Gangguan Fungsi Ginjal


Ginjal merupakan organ penting dari tubuh manusia karena ginjal
mempunyai fungsi regulasi dan ekskresi, serta mengekskresikan kelebihannya
(sisa metabolisme) sebagai kemih. Ginjal juga mengeluarkan sisa metabolisme
(seperti urea, kreatinin, dan asam urat) dan zat kimia asing.Kerusakan ginjal
menyebabkan produk limbah dan cairan menumpuk dalam tubuh. Kondisi
tersebut menyebabkan beberapa masalah, seperti pembengkakan di
pergelangan kaki, muntah, lemah, susah tidur, dan sesak napas.
Diet khusus ini diperlukan untuk mengendalikan gula darah lewat
pemilihan makanan dan minuman. Dengan demikian, diet ini dapat membantu
melindungi ginjal dari kerusakan yang lebih parah.

2.8 Tujuan Diet Pada Gangguan Fungsi Ginjal

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan


memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Mencegah dan mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomelurus.

2.9 Jenis Diet Penderita Gangguan Fungsi Ginjal

1. Diet protein rendah I : 30 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat


badan 50 kg
2. Diet protein rendah II : 35 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan 60 kg
3. Diet protein rendah III : 40 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan 65 kg

7
2.10 Syarat Diet Penderita Gangguan Fungsi Ginjal

1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kgBBI/hari


2. Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kgBBI/hari. Sebagian harus bernilai
biologik tinggi
3. Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan
lemak tidak jenuh ganda.
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yag
berasal dari protein dan lemak
5. Natrium dibatasi (1-3 mg/kgBBI/hari) apabila ada hipertensi, edema,
asites, oliguria (urin)
6. Kalium dibatasi (40-70 mEq/hari) apabila ada hiperkalemia, oliguria atau
anuria.
7. Cairan dibatasi. Cairan yang diberikan adalah total cairan yang keluar dari
tubuh baik urin maupun keringat ditambah 500 ml
8. Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat,
vitamin C dan vitamin D.

2.11 Tata Cara Diet Penderita Gangguan Fungsi Ginjal

1. Pilih makanan rendah natrium dan garam


Pengurangan kadar natrium dan garam dalam makanan bisa membantu
mengontrol tekanan darah tinggi. Diet rendah garam dan natrium juga
membuat para pasien gagal ginjal tidak cepat haus dan mencegah tubuh
menahan cairan berlebih. Selain itu juga harus membatasi asupan makanan
yang mengandung kurang dari 2.300 mg sodium per harinya
1) Membeli makanan segar karena natrium sering ditemukan di makanan
siap saji.
2) Memasak makanan dari awal ketimbang menyiapkan makanan beku.
3) Mengganti garam dengan rempah-rempah dan bumbu bebas natrium.
4) Memeriksa kandungan natrium pada label fakta gizi di setiap
makanan.
5) Mencuci bersih sayuran, daging, dan ikan dengan air sebelum
dimasak

8
2. Konsumsi makanan rendah lemak
1. Ganti teknik menggoreng dengan panggang, bakar, atau tumis
makanan.
2. Potong lemak dari daging dan membuang kulit ayam sebelum makan.
3. Ganti minyak goreng dan mentega dengan minyak zaitun atau minyak
wijen.
4. Batasi asupan lemak jenuh dan lemak trans dengan membaca label
makanan.

3. Batasi makanan tinggi fosfor


Tubuh yang mengandung terlalu banyak fosfor justru akan membuat
tulang lemah dan merusak pembuluh darah.
Beberapa makanan rendah fosfor yang dapat menjadi cara mencegah
komplikasi gagal ginjal, antara lain:
1. buah dan sayuran segar,
2. sereal jagung atau nasi gandum, serta
3. popcorn tanpa garam atau mentega tambahan.

4. Makan makanan rendah kalium


1. buah segar, seperti apel dan persik,
2. sayuran, seperti wortel dan kacang hijau,
3. jus apel dan anggur,
4. nasi putih, dan
5. pasta serta roti putih.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung
umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau
pemblokiran pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung, nyeri
dada (angina) atau stroke.
Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan
pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun
jenis makanan. Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu : diet jantung I, diet
jantung II, diet jantung III, diet jantung IV.
Ginjal merupakan organ penting dari tubuh manusia karena ginjal
mempunyai fungsi regulasi dan ekskresi. Diet khusus ini diperlukan untuk
mengendalikan gula darah lewat pemilihan makanan dan minuman. Dengan
demikian, diet ini dapat membantu melindungi ginjal dari kerusakan yang lebih
parah.

10
SOP

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Penatalaksanaan Diet Penyakit Jantung


Pengertian Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung
secara berangsur kehilangan kemampaunnya untuk melakukan fungsi
secara normal. Pada awal penyakit jantung mampu mengkompensasi
ketidakefisien fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal
melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi ( Compensated Hearth
Disease). Penatalaksanaan Diet Jantung adalah suatu pengaturan makan
yang bertujuan untuk memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan fungsi jantung, mencegah atau menghilangkan penimbunan
garam atau air dan menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan penatalaksanaan diet penyakit jantung

Prosedur 1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan berikut ini:


a. Kartu Status Pasien
b. Timbangan
c. Microtoise
d. Kalkulator
e. Alat tulis
f. Leafleat Diet Penyakit Jantung
g. Leafleat Daftar Bahan Makanan Penukar

2. Petugas melakukan assetment awal dengan menanyakan :


a. Nama
b. Jenis kelamin
c. Umur
d. Perubahan BB 2-6 bulan terakhir
e. Perubahan nafsu makan
f. Ada tidaknya disfagia ( kesulitan menelan )

11
g. Ada tidaknya rasa mual, dan muntah
h. Ada tidaknya diare atau konstipasi
i. Ada tidaknya alergi makanan atau makanan pantangan
j. Riwayat penyakit pasien dan riwayat penyakit keluarga
k. Hasi pemeriksaan laboratorium
l. Pemeriksaan tekanan darah
m. Pemeriksaan lipid
n. Frekuensi makan dan Recall 24 jam

3.Petugas mengukur berat menentukan status gizi pasien


4.Petugas melakukan perhitungan kebutuhan gizi pasien dengan
menggunakan rumus" Harris Benedict"
5. Petugas menjelaskan tentang diet yang akan dijalani pasien sesuai leflet
6. Petugas merencanakan menu makanan dalam satu hari
7. Petugas mengevaluasi kejelasan pasien tentang diet yang akan dijalani
8. Petugas mencatat dalam buku rekam medik, kartu status Pasirn, dan
register konsultasi gizi.
Referensi Buku Penuntun Diit, Almatsier Sunita 2010

12
Standar Operasional Prosedur (SOP)

Penatalaksanaan Diet Ginjal


Pengertian Diet yang diberikan pada penderita yang memerlukan diet Gagal Ginjal
Akut

Tujuan Memberikan makanan secukupnya tampa memberatkan fungsi ginjal,


untuk menurunkan kadar ureum darah, menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit serta memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan
mempercepat penyembuhan

Kebijakan 1. Pelayanan makan pasien mengacu pada standar makanan dan standar
gizi sesuai macam diet di RSUD Solok.
(Peraturan Direktur Nomor :189/27/Ply-2014 tentang kebijakan
Pelayan Gizi RSUD Solok )

2. Kebijakan Direktur RSUD Solok nomor 706/001/ TU-RS/ tahun 2014


tentang Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Daerah
Solok tahun 2014

Prosedur 1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu Diet
Gagal Ginjal Akut
2. Kemudian perawat melakukan permintaan makanan dengan Diet Diet
Gagal Ginjal Akut melalui Daftar Permintaan Makan Pasien
3. Jenis diet yang diberikan sesuai dengan keadaan pasien dan berat
ringannya katabolisme protein, pada katabolisme ringan (keracunan
Obat) dapat diberikan makanan per oral dala bentuk lunak. Pada
katabolisme sedang (infeksi peritonitis) serta katabolic berat (luka
bakar, sepsis) diberikan makanan formula enteral dan parenteral.

13
4. Syarat diet yang diberikan bagi pasien adalah
- Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35
kkal/kgBB
- Protein disesuaikan dengan katabolisme, yaitu 0,6-1,5 g/kgBB
- Katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1 g/kgBB, katabolik
sedang 0,8-1,2 g/kgBB, katabolik berat 1-1,5 g/kgBB
- Lemak sedang, 20-30 5 kebutuhan energi total atau diantara 0,5-
1,5 g/kg
- Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan kalori
- Bila ada anuri, Natrium dan kalium dibatasi
- Cairan sebagai pengganti cairan keluar melalui muntah, diare dan
urin + 500 ml.
- Bila kemampuan untuk makan rendah, diberikan makanan dalam
formula enteral atau parenteral. Bila diperlukan ditambahkan
suplemen asam folat, vit B6, vit C dan Vit K.

14
SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIET PADA PENYAKIT JANTUNG

Masalah : ketidaktahuan keluarga tentang tujuan diet


dan macam diit pada penderita jantung.
Pokok Bahasan : Diet
Sub Pokok Bahasan : Diet pada Penyakit Jantung
Waktu : 15 menit
Tempat : Rumah

I. Tujuan Intruksional Umum ( T I U )


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien mampu memahami tentang
pentingnya diet pada penyakit Jantung.

II. Tujuan Intruksional Khusus ( T I K )


Setelah diberi penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien dapat :
1. Menyebutkan tujuan diit pada penyakit jantung.
2. Menyebutkan syarat-syarat diit jantung.
3. Menyebutkan makanan yang tidak boleh dimakan pada penderita jantung.

III. Materi Penyuluhan


1. Tujuan diit pada penderita jantung.
2. Syarat – syarat diit pada penderita jantung.
3. Macam – macam diit dan indikasi pemberian.
4. Makanan yang tidak boleh diberikan.
5. Pembagian makanan sehari – hari.

IV. Kegiatan Pembelajaran


a. Metode : Ceramah dan diskusi
b. Langkah – langkah kegiatan :

15
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
1) Mempersiapkan materi, media dan tempat
2) Kontrak waktu

2. Kegiatan membuka Pelajaran


1) Memberi salam
2) Perkenalan
3) Menyampaikan pokok bahasan
4) Menjelaskan tujuan
5) Apersepsi

3. Kegiatan Inti
1) Penyuluh menyampaikan materi
2) Sasaran menyimak materi
3) Sasaran mengajukan pertanyaan
4) Penyuluh menjawab pertanyaan

4. Penutup
1) Melakukan post test ( memberi pertanyaan lisan )
2) Menyimpulkan materi
3) Memberi salam

V. Media dan Sumber


Media : Leaflet
Sumber : Pedoman Terapy Diet dan Nutrisi Edisi 2, Mary Courtney Moore; 1997

VI. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir – butir pertanyaan :

16
1) Sebutkan tujuan diit pada penderita penyakit jantung
2) Sebutkan syarat – syarat diit pada penyakit jantung
3) Sebutkan makanan yang tidak boleh diberikan pada penderita penyakit
jantung.

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIET PADA GANGGUAN GINJAL

Pokok bahasan : Diet untuk pasien gagal ginjal kronik


Sub Pokok Bahasan : Tujuan diet untuk pasien gagal ginjal akut/ kronik, bahan
Makanan yang dianjurkan bahan makanan tidak dianjurkan/ dibatasi.
Sasaran : Klien dan keluarga klien di ruang perawatan umum lantai
3 RSPAD Gatot Subroto
Waktu : 10 menit
Tanggal : Februari 2018
Tempat : Di ruang perawatan umum lantai 3 RSPAD Gatot Subroto

I.Tujuan Pembelajaran Umum ( T I U )


Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 X 10 menit, diharapkan klien mampu
memahami tentang diet untuk pasien hemodialisa.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus ( T I K )


Setelah diberi penyuluhan selama 1 X 10 menit, diharapkan klien dapat :
a. Menjelakasn penegrtian gagal ginjal kronik
b. Menyebeutkan penyebab gagal ginjal kronik
c. Menyebutkan gejala gagal ginjal kronik
d. Menyebutkan tujuan diet untuk pasien gagal ginjal akut / kronik
e. Menyebutkan bahan makanan yang dianjurkan

17
f. Menyebutkan makan yang tidak dianjurkan atau dibatasi

III.Metode dan Media


Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab/diskusi • Media yang
digunakan leaflet

IV. Materi : Terlampir


V. Proses Belajar :

Komunikator Komunikan Waktu


Pre Interaksi 1. Menjawab 5 Menit
1. Memberi salam dan salam
memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan tema
penyuluhan
Isi 1. Mendengarkan 10 Menit
1. Menjelakasn pengertian 2. Menjawab
gagal ginjal kronik
2. Menyebutkan penyebab
gagal ginjal kronik
3. Menyebutkan gejala gagal
ginjal kronik
4. Menyebutkan tujuan diet
untuk pasien gagal ginjal
akut / kronik
5. Menyebutkan bahan
makanan yang dianjurkan
6. Menyebutkan makan yang
tidak dianjurkan atau
dibatasi
Penutup 1. Menjawab 5 Menit

18
1. Memberikan pertanyaan 2. Mendengarkan
akhir sebagai evaluasi 3. Menjawab
2. Menyimpulkan bersama- salam
sama hasil kegiatan
penyuluhan
3. Menutup penyuluhan dan
mengucapkan salam

VI. Evaluasi Prosedur : Post test


Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir – butir pertanyaan :
a. Sebutkan definisi diet
b. sebutkan bahan makanan yang dianjurkan
c. sebutkan makan yang tidak dianjurkan atau dibatasi

19
DAFTAR PUSTAKA

Alhogbi, B. G. (2017). Diet & Masyarakat. Journal of Chemical Information and


Modeling, 53(9), 21–25.

Oliver, J. (2019). Hubungan body dissatisfaction terhadap perilaku diet wanita


dewasa muda di sanggar senam Marion Kediri. Jurnal Gizi Dan Diet, 1(1), 1–
476.

Diet, A., & Jantung, P. (2015). Penatalaksanaan penatalaks anaan diet penyakit
jantung.

Prima Raya Hospital. (2020). Diet ginjal kronik.

Kandarini, Y. (2018). Penatalaksanaan Nutrisi pada Penyakit Ginjal Kronik Fokus


Pada Diet Rendah Protein. Jurnal Kesehatan, 2(4), 1–7.

20

Anda mungkin juga menyukai