DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
TINGKAT I B
Dosen Pengampu : Jawiah, SPd., Skep., Mkes
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Diet pada klien dengan gangguan fungsi kardiovaskuler dan fungsi
ginjal” dalam pembelajaran di kampus ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Gizi dan
Diet. Selain itu, makalah ini juga bertujuan agar dapat menambah wawasan diet
pada klien dengan gangguan fungsi kardiovaskuler dan fungsi ginjal untuk
pembelajaran di kampus bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Jawiah, SPd., Skep., Mkes
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempuraan pembuatan makalah untuk kedepannya.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Intervensi diet diperlukan pada gangguan fungsi renal yang mencakup
pengaturanyang cermat terhadap masukan protein agar tidak memperberat kerja
ginjal dalam menyaring urine, pemasukan cairan agar tidak menyebabkan
penumpukan cairan atau edema, masukan natrium(garam) yang tepat untuk
mencegah peningkatan tekanan darah dan pembatasan kalium agar pergerakan otot
dan juga menjaga irama jantung sehingga tidak menyebabkan hiperkalemia dan
serangan jantung (Kurniawati, 2018).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Tujuan Diet Pada Gangguan Kardiovaskuler
Tujuan diet penyakit jantung adalah
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
4
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, di berikan dalam
porsi kecil.
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan
tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau supplement gizi.
5
3) Sebagai bahan penyedap dan aditif: garam dapur, bumbu asin, vetsin, soda
kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi, dan lain-lain.
4) Makanan camilan: roti, kue, biskuit, dan lain-lain yang diolah dengan soda
kue atau garam dapur.
5) Makanan nabati yang diasinkan: pindakas (nebtega kacang), kacang asin,
margarin biasa, dan lain-lain.
6
3) Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.
7
2.10 Syarat Diet Penderita Gangguan Fungsi Ginjal
8
2. Konsumsi makanan rendah lemak
1. Ganti teknik menggoreng dengan panggang, bakar, atau tumis
makanan.
2. Potong lemak dari daging dan membuang kulit ayam sebelum makan.
3. Ganti minyak goreng dan mentega dengan minyak zaitun atau minyak
wijen.
4. Batasi asupan lemak jenuh dan lemak trans dengan membaca label
makanan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung
umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau
pemblokiran pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung, nyeri
dada (angina) atau stroke.
Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan
pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun
jenis makanan. Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu : diet jantung I, diet
jantung II, diet jantung III, diet jantung IV.
Ginjal merupakan organ penting dari tubuh manusia karena ginjal
mempunyai fungsi regulasi dan ekskresi. Diet khusus ini diperlukan untuk
mengendalikan gula darah lewat pemilihan makanan dan minuman. Dengan
demikian, diet ini dapat membantu melindungi ginjal dari kerusakan yang lebih
parah.
10
SOP
11
g. Ada tidaknya rasa mual, dan muntah
h. Ada tidaknya diare atau konstipasi
i. Ada tidaknya alergi makanan atau makanan pantangan
j. Riwayat penyakit pasien dan riwayat penyakit keluarga
k. Hasi pemeriksaan laboratorium
l. Pemeriksaan tekanan darah
m. Pemeriksaan lipid
n. Frekuensi makan dan Recall 24 jam
12
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kebijakan 1. Pelayanan makan pasien mengacu pada standar makanan dan standar
gizi sesuai macam diet di RSUD Solok.
(Peraturan Direktur Nomor :189/27/Ply-2014 tentang kebijakan
Pelayan Gizi RSUD Solok )
Prosedur 1. Diet yang telah ditentukan oleh dokter dan ahli gizi ruangan yaitu Diet
Gagal Ginjal Akut
2. Kemudian perawat melakukan permintaan makanan dengan Diet Diet
Gagal Ginjal Akut melalui Daftar Permintaan Makan Pasien
3. Jenis diet yang diberikan sesuai dengan keadaan pasien dan berat
ringannya katabolisme protein, pada katabolisme ringan (keracunan
Obat) dapat diberikan makanan per oral dala bentuk lunak. Pada
katabolisme sedang (infeksi peritonitis) serta katabolic berat (luka
bakar, sepsis) diberikan makanan formula enteral dan parenteral.
13
4. Syarat diet yang diberikan bagi pasien adalah
- Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35
kkal/kgBB
- Protein disesuaikan dengan katabolisme, yaitu 0,6-1,5 g/kgBB
- Katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1 g/kgBB, katabolik
sedang 0,8-1,2 g/kgBB, katabolik berat 1-1,5 g/kgBB
- Lemak sedang, 20-30 5 kebutuhan energi total atau diantara 0,5-
1,5 g/kg
- Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan kalori
- Bila ada anuri, Natrium dan kalium dibatasi
- Cairan sebagai pengganti cairan keluar melalui muntah, diare dan
urin + 500 ml.
- Bila kemampuan untuk makan rendah, diberikan makanan dalam
formula enteral atau parenteral. Bila diperlukan ditambahkan
suplemen asam folat, vit B6, vit C dan Vit K.
14
SAP
15
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
1) Mempersiapkan materi, media dan tempat
2) Kontrak waktu
3. Kegiatan Inti
1) Penyuluh menyampaikan materi
2) Sasaran menyimak materi
3) Sasaran mengajukan pertanyaan
4) Penyuluh menjawab pertanyaan
4. Penutup
1) Melakukan post test ( memberi pertanyaan lisan )
2) Menyimpulkan materi
3) Memberi salam
VI. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir – butir pertanyaan :
16
1) Sebutkan tujuan diit pada penderita penyakit jantung
2) Sebutkan syarat – syarat diit pada penyakit jantung
3) Sebutkan makanan yang tidak boleh diberikan pada penderita penyakit
jantung.
17
f. Menyebutkan makan yang tidak dianjurkan atau dibatasi
18
1. Memberikan pertanyaan 2. Mendengarkan
akhir sebagai evaluasi 3. Menjawab
2. Menyimpulkan bersama- salam
sama hasil kegiatan
penyuluhan
3. Menutup penyuluhan dan
mengucapkan salam
19
DAFTAR PUSTAKA
Diet, A., & Jantung, P. (2015). Penatalaksanaan penatalaks anaan diet penyakit
jantung.
20