Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH INDIVIDU MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN

( KONSEP MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN PTM/MENULAR GINJAL)

Nama: AYUNI PRADILA


Nim: PO71611210007
Dosen pengampu: IKSARUDDIN, SKM, M. Kes

PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN POLTEKKES


KEMENKES JAMBI TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berisi tentang
“ Konsep manajemen promosi kesehatan penyakit tidak menular/ menular yaitu Ginjal”
ini tepat waktu. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari
Bapak IKSARUDDIN, SKM, M. Kes selaku dosen mata kuliah manajemen promosi
kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
konsep manajemen promosi kesehatan penyakit tidak menular/ menular bagi pembaca
dan penulis.

Kami ucapkan terima kasih kepada bapak IKSARUDDIN, SKM,M. Kes selaku dosen
mata kuliah manajemen promosi kesehatan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca demikian kata pengantar ini kami sampaikan. Terimakasih atas semua pihak
yang membantu penyusunan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

TUJUAN UMUM / KHUSUS

RUMUSAN MASALAH

BAB II LITERATUR

a. Strategi yang ingin dicapai


b. Sasaran
c. Implementasi atau pelaksanaan
d. Metode yang digunakan
e. Hasil yang diharap
BAB III PEMBAHASAN

a. Bagaimana kerusakan dampak ginjal pada tubuh


b. Bagaimana gejala ginjal pada tubuh
c. Bagaimana cara pencegahan penyakit ginjal
d. Apa saja jenis penyakit ginjal

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ginjal mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara
menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital dalam tubuh. Ginjal berfungsi
untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam
dalam darah, keseimbangan asam basa dalam darah, dan ekskresi bahan buangan
seperti urea dan sampah nitrogen lain dalam darah. Bila ginjal tidak bisa bekerja
sebagaimana mestinya maka akan timbul masalah kesehatan yang berkaitan dengan
penyakit gagal ginjal kronik (Cahyaningsih, 2009). Pada gagal ginjal kronik telah
terjadi kerusakan ginjal secara permanen dimana fungsi ginjal tidak kembali normal,
cenderung berlanjut menjadi gagal ginjal terminal (National Cancer Institute, 2009).
Beban kesehatan akibat gagal ginjal terlihat pada besarnya angka kejadian Gagal
Ginjal Kronik (GGK). Di Amerika Serikat, insidensi dan prevalensi GGK mengalami
kenaikan setiap tahun dengan prognosis buruk dan beban biaya kesehatan yang
tinggi. Gagal ginjal terminal sebagai akibat akhir GGK, mengalami kenaikan
insidensi dua kali lipat dalam dekade terakhir dengan kecenderungan terus
mengalami kenaikan dalam tahun mendatang (K/DOQI, 2002). Pada survei yang
dilakukan oleh Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2008 di empat kota
di Indonesia, dengan memeriksa kadar kreatinin serum 1200 orang, didapatkan
prevalensi penyakit ginjal kronik cukup besar yaitu 12,5% (Prodjosudjaji, 2009).
Penelitian mengungkapkan pada tahun 2008 sebanyak 6,2% dari populasi penduduk
Indonesia menderita gagal ginjal. Dari angka 6,2% itu, banyak penderita yang
mengalami gagal ginjal kronik tahap lima, diprediksi mencapai 0,8% dari total
populasi penderita gagal ginjal di Indonesia yaitu sekitar 104 ribu orang (Suhardjono,
2008). Berdasarkan data rekam medik di Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta, pada
tahun 2008 tercatat sebanyak 849 pasien gagal ginjal kronik menjalani pengobatan
rawat jalan dan sejumlah 248 pasien menjalani rawat inap. Pasien Gagal Ginjal
Kronik yang berada pada stadium akhir memerlukan terapi pengganti fungsi ginjal
(renal replacement therapy) untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya seperti
transplantasi ginjal, hemodialisis dan terapi Continous Ambulatory Peritoneal
Dyalisis (CAPD (Pernefri, 2003). Hemodialisis merupakan suatu proses yang
digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan memerlukan dialisis jangka
pendek (beberapa hari hingga beberapa minggu) atau pada pasien gagal ginjal
stadium terminal yang memerlukan terapi hemodialisis dalam jangka panjang atau
permanen. Hemodialisis akan mencegah kematian pada gagal ginjal kronik, namun
tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal dan tidak mampu
mengimbangi hilangnya aktifitas metabolik atau endokrin yang dilaksanakan oleh
ginjal. Pasien harus menjalani hemodialisis sepanjang hidupnya atau sampai
mendapat ginjal baru melalui operasi pencangkokan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah yang tercantum di latar belakang, maka rumusan


permasalahan peneliti adalah “Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi sikap
kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam melaksanakan program hemodialisis di
Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta?’

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi


sikap kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam melaksanakan program
hemodialisis di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta

b . Tujuan Khusus

1. Menggambarkan tingkat pendidikan pasien gagal ginjal kronik yang melaksanakan


program hemodialisis di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Dr.Moewardi Surakarta.
2. Menggambarkan lama hemodialisis pasien gagal ginjal kronik dalam
melaksanakan program hemodialisis di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit
Dr.Moewardi Surakarta.
3. Menggambarkan tingkat kualitas interaksi perawat dengan pasien gagal ginjal
kronik yang melaksanakan program hemodialisis di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit
Dr.Moewardi Surakarta
BAB II

LITERATUR

A. STRATEGI
Strategi yang digunakan dalam makalah ginjal yaitu dengan Kementerian Kesehatan
sesungguhnya telah memiliki upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit Ginjal
dengan perilaku “CERDIK”, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok,
Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres dan “PATUH” yaitu
Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dengan
pengobatan yang tetap dan teratur, Tetap diet sehat dengan gizi seimbang, Upayakan
beraktivitas fisik dengan aman dan Hindari Rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya.

B. SASARAN

Kadar gula dalam darah. Penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya gagal
ginjal. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah pada
ginjal dan berujung pada kerusakan ginjal secara umum. Setidaknya 1 dari 3
penginap diabetes akan mengalami penyakit ginjal. Faktor risiko kedua adalah
penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab
penyakit ginjal tersering kedua. Seperti diabetes, kondisi hipertensi juga dapat
merusak pembuluh darah dalam ginjal. Sekitar 1 dari 5 pengidap hipertensi akan
mengalami penyakit ginjal. Terakhir adalah riwayat keluarga dengan penyakit
ginjal. Jika ayah, ibu, atau saudara kandung juga menderita penyakit ginjal maka
kemungkinan menderita penyakit yang sama akan lebih tinggi. Penyakit ginjal
memiliki kecenderungan untuk diturunkan pada anggota keluarga.

C. IMPLEMENTASI

Implementasi nya bisa berupa pemeriksaan rutin, mengontrol tekanan darah, mengelola
gula darah, makan-makanan sehat dan minum air putih yang cukup.

D. METODE

Metode informasi yang bisa digunakan melalui penyuluhan kepada pasien yang
terkena penyakit ginjal dengan metode ceramah disertai diskusi tanya jawab
menggunakan media leaflet, diskusi tanya jawab berupa pertanyaan pertanyaan
seputar ginjal.

E. HASIL

Diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk tenaga terutama promotor kesehatan
dengan memberikan edukasi melalui penyuluhan untuk semua masyarakat terutama
kepada pasien yang terkena penyakit ginjal. mengenai pentingnya pengetahuan tentang
ginjal untuk mencegah resiko tinggi dan komplikasi ginjal pada tubuh.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Dampak kerusakan ginjal pada tubuh

Ginjal yang mengalami kerusakan tentu akan berimbas pada kesehatan tubuh
seluruhnya. Selain hati atau liver, ginjal inilah yang merupakan organ dengan
banyak peran di mana segala racun dalam tubuh akan dibantu untuk dibuang oleh
ginjal sehingga tak meracuni tubuh. Fungsi ginjal yang menurun bisa saja tidak
begitu dirasakan oleh penderitanya, sehingga penting untuk merawat ginjal selama
masih terbilang sehat dengan mengetahui apa penyebab ginjal rusak dan berusaha
untuk menghindari penyebab tersebut.

1. Mengonsumsi Garam Berlebihan

Untuk menjalankan fungsinya, tubuh memang membutuhkan nutrisi dan zat-zat penting,
tak terkecuali garam dan natrium. Hanya saja, banyak orang pasti setuju bahwa mereka
banyak mengonsumsi garam secara berlebihan sehingga akhirnya tekanan darah tinggi
pun tak terelakkan sehingga berimbas pula terhadap kinerja ginjal. Ginjal bisa terbebani
dengan adanya hal ini dan penting untuk Anda tahu bahwa tekanan darah lebih tinggi di
ginjal daripada tekanan darah yang ada di dalam tubuh secara menyeluruh. Jadi, batasi
konsumsi garam setiap harinya hanya tidak lebih dari 5 gram secara praktisnya supaya
tetap sehat.

2. Mengonsumsi Alkohol Berlebihan

Sesekali mengicipi atau merasakan alkohol tidaklah masalah besar, tapi jika minum
minuman keras atau beralkohol terlalu banyak dan menjadi kebiasaan, salah satu kondisi
serius yang akan Anda hadapi dan derita adalah kerusakan pada ginjal. Apalagi saat ini di
tanah air terlalu banyak minuman keras oplosan yang merenggut nyawa banyak orang
yang disebabkan oleh pembuatan dengan tidak memakai bahan yang benar. Ini patut
diwaspadai oleh para penggemar minuman keras. Liver dan ginjal bisa mendapat tekanan
besar yang seharusnya Anda perlu perhatikan dan hindari.

3. Menggunakan Obat Pereda Nyeri Berlebihan

Ketika merasakan nyeri pada bagian tubuh tertentu dan rasa nyeri itu tak terlalu
mengganggu, maka orang akan cenderung memilih untuk mengonsumsi obat pereda nyeri
seperti sedikit-sedikit yang sebenarnya justru tidak diperbolehkan. Tanpa adanya saran
dan pengawasan dokter, penggunaan berlebihan adalah hal yang kerap dilakukan banyak
orang di mana kerusakan parah pada organ ginjal dan liver akan dipicu oleh cara
konsumsi obat penghilang rasa sakit tersebut. Karena kedua organ ini begitu vital, Anda
perlu menjaganya dengan baik dengan tidak mengonsumsi obat pereda nyeri
sembarangan.

4. Mengonsumsi Protein Hewani Terlalu Banyak

Protein hewani yang dimaksud di sini tentu adalah daging merah di mana daging merah
ini adalah pemicu dari banyak penyakit serius, termasuk kolestrol tinggi dan juga
penyakit jantung. Bahkan penyakit yang berhubungan dengan sendi seperti rematik
danabisa disebabkan juga oleh konsumsi berlebihan protein hewani. Mengonsumsi
daging merah akan membuat beban metabolisme naik di bagian ginjal.

Ginjal harus bekerja keras lebih dari biasanya ketika asupan protein yang Anda dapatkan
lebih banyak sehingga apabila Anda mengonsumsi terlalu banyak protein hewani,
kerusakan ginjal menjadi tak terhindarkan. Protein berkualitas adalah yang harus
diutamakan untuk menjaga kesehatan ginjal serta organ tubuh lainnya. Pastikan juga
bahwa jumlah asupan dari protein tersebut dikonsumsi secara seimbang, cukup dan tidak
berlebihan.

5. Kurang Minum Air Putih

Dehidrasi atau kurangnya minum air putih bisa membuat fungsi ginjal kurang berfungsi
dengan baik. Ingat bahwa fungsi ginjal yang utama adalah menyaring darah serta
membuang racun dari tubuh dan air putih akan membantu melancarkan proses
pembuangan limbah tersebut. Jadi, bahaya akibat kurang minum air putih adalah racun
yang ada di dalam tubuh akan mengalami penimbunan sehingga kerusakan parah akan
dapat terjadi di bagian ginjal. Untuk itulah mengapa sangat penting meminum air putih
cukup per harinya.

B. Gejala ginjal pada tubuh

Gejala awal penyakit ginjal terkadang tidak benar-benar disadari atau tidak
muncul, hingga pada akhirnya fungsi utama ginjal mulai menurun. Penurunan
fungsi ginjal biasanya ditandai dengan gejala berupa:

 Jumlah urine sedikit.


 Kulit pucat, gatal, dan sangat kering.
 Mual, muntah, dan nafsu makan menurun.
 Bengkak di beberapa bagian tubuh, seperti mata dan pergelangan kaki.
 Terjadinya kram otot, khususnya otot bagian kaki.
 Napas pendek atau munculnya rasa lelah yang terus menerus.
 Bau napas tidak enak dan tercium seperti bau urine.
 Mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Jika terjadi pada anak-anak, biasanya gejala awal penyakit ginjal meliputi sering
mengantuk, nafsu makan berkurang, pertumbuhan lambat dan mudah merasa
lelah. Gejala sakit ginjal pada wanita dan pria pun umumnya sama dan tidak jauh
berbeda.

C. Bagaimana cara pencegahan penyakit ginjal

 Pola makan sehat. Menjalani pola makan yang sehat telah terbukti memberikan
manfaat yang baik bagi tubuh, termasuk kesehatan ginjal.
 Penuhi kebutuhan cairan. Sering disepelekan, minum air putih ternyata penting
untuk menjaga kesehatan ginjal, lho. Cara menyehatkan ginjal yang satu ini cukup
alami dan bisa digunakan untuk mencegah penyakit.
 Rutin berolahraga. Sudah bukan rahasia umum lagi jika rutin berolahraga baik
untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk ginjal.

D. Apa saja jenis penyakit ginjal

1. Batu Ginjal

Batu ginjal adalah salah satu jenis penyakit ginjal yang umum ditemukan. Hal ini
terjadi ketika mineral dan zat lain di dalam darah menumpuk, lalu mengkristal,
hingga membentuk massa seperti batuan di ginjal. Batu ginjal biasanya ditandai
dengan gejala sakit pinggang, kencing terasa sakit, dan air kencing bewarna keruh
atau berdarah. Batu ginjal bisa diatasi dengan melakukan extracorporeal shock
wave lithotripsy (ESWL). Ini adalah proses memecahkan batu ginjal dengan
menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi.

2. Penyakit Ginjal Kronis

Menurut dr. Devia Irine Putri, penyakit ginjal kronis juga disebut sebagai gagal
ginjal. Penyakit ginjal kronis umumnya disebabkan oleh penyakit lain yang
mendasari. Di antaranya sebagai berikut:

 Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan tekanan pada glomerulus.


Glomerulus adalah area di ginjal yang berfungsi untuk  membersihkan
darah. Semakin tinggi tekanan di pembuluh darah, semakin memburuk
fungsi ginjal Anda. Nantinya, ginjal berisiko rusak dan tidak dapat
melakukan tugasnya dengan baik.
 Diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar gula darah atau
glukosa yang tinggi. Ketika kadar glukosa tinggi, pembuluh darah di ginjal
dapat rusak. Alhasil, ginjal tidak bisa menyaring darah dengan benar dan
tubuh dapat dipenuhi oleh racun.

3. Penyakit Ginjal Polikistik

Penyakit ginjal polestik adalah kelainan genetik yang menyebabkan adanya kista
atau kantung kecil berisi cairan di ginjal. Kista tersebut dapat mengganggu fungsi
ginjal dan menyebabkan gagal kerja organ tersebut.

4. Infeksi Saluran Kemih

Kondisi ini terjadi akibat infeksi bakteri yang menyerang sistem saluran kemih.
Masalah kesehatan ini dapat segera diobati dan jarang menyebabkan komplikasi
lebih lanjut.Namun, jika dibiarkan begitu saja, infeksi ini dapat menyebar dan
menyebabkan gagal ginjal

5. Glomerulonefritis

Jenis penyakit ginjal ini disebabkan karena adanya peradangan pada glomerulus.
Peradangan glomerulonefritis dapat disebabkan oleh infeksi, efek samping
pemakaian obat-obatan, atau kelainan bawaan.
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Strategi yang digunakan dalam makalah ginjal yaitu dengan Kementerian


Kesehatan sesungguhnya telah memiliki upaya pencegahan dan pengendalian
Penyakit Ginjal dengan perilaku “CERDIK”, yaitu Cek kesehatan secara berkala,
Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola
stres dan “PATUH” yaitu Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter,
Atasi penyakit dengan pengobatan yang tetap dan teratur, Tetap diet sehat dengan
gizi seimbang, Upayakan beraktivitas fisik dengan aman dan Hindari Rokok,
alkohol dan zat karsinogenik lainnya.

SARAN

Demikianlah makalah ini saya buat dengan judul penyakit ginjal sebagai edukasi untuk
menambah pengetahuan tentang resiko penyakit ginjal agar bisa menerapkan dan
menjaga pola makan dan pola hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180307/1425164/cegah-dan-
kendalikan-penyakit-ginjal-cerdik-dan-patuh/

https://www.cmihospital.com/mobile/artikel-detail/read/siapa-saja-yang-menjadi-sasaran-
penyakit-ginjal-kronis

https://health.kompas.com/read/2022/05/17/140304368/8-cara-mencegah-penyakit-
ginjal?
page=all&jxconn=1*1p5ci14*other_jxampid*amtVZC1RMWtPQ185dDJtUWZWM2kt
YXBhdVd3MXdJb0tBTGt4OWlOWEZSclRpYU5JZWRrU3F3dE1hcjJXZTRjdw..#page
2

https://www.alodokter.com/penyakit-ginjal

http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-
pembuluh-darah/bagaimana-mencegah-penyakit-ginjal-kronis

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180307/1425164/cegah-dan-
kendalikan-penyakit-ginjal-cerdik-dan-patuh/

Anda mungkin juga menyukai