Disusun Oleh :
Nama: Lutfi AenI
Nim: 2001204
Kelas: B (SEMESTER 1)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas berkah,
rahmat, dan karunia-Nya penyusunan tugas kelompok Keterampilam Dasar
Klinik (KDK) makalah dapat kami selesaikan.
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan para siswa dapat lebih
mendalami tentang Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan. Kami menyadari bahwa
Penyusunannya ini masih memiliki kekurangan, namun usaha maksimal telah
kami lakukan. Oleh sebab itu, kepada semua pihak sangat diharapkan kritik dan
saran.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk
saat ini dan di masa yang akan datang dan dapat menjadi khazanah ilmiah serta
referensi demi kemajuan dan bertambahnya ilmu kita terhadap Keterampilan
Dasar Klinik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang Kebutuhan nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam
tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam
tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu
tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto dan
Wartonah, 2006).
3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Nutrisi
2. Kemasan NTG ( Alat-alat)
3. Pemasangan dan alat-alat NGT
4. Pemasangan Infus Lengkap Sesuai Standar Akreditasi
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat kimia organik atau anorganik yang ditemukan dalam
makanan untuk fungsi tubuh yang sebaik-baiknya. Makanan itu sendiri
mempunyai manfaat yaitu untuk memelihara proses tubuh dalm pertumbuhan dan
perkembangan, memelihara energy guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari.
Selain nutrisi yang akan kita bahas adalah mengenai keseimbangan cairan tubuh
bagi manusia. Cairan merupakan subtansi penting bagi tubuh. Oleh karena itu,
cairan selalu dipertahankan dalam keseimbangan tubuh.
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia.
Hampir 90% dari berat badan tubuh manusia merupakan cairan. Nutrisi
merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Nutrisi
adalah zat-zat gizi atau berhubungan dengan kesehatan, penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi
dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Nutrisi merupakan kesehatan dasar
dan sangat penting bagi tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan yang
normal, mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh, metabolisme sel dan
fungsi organ.
Sistem Tubuh yang Berperan dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Penecernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris.
5
Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal,
sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantung empedu, dan pankreas. Ketiga
organ membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.
6
5. Pelebaran pembuluh darah vena di kerongkongan (varises esofagus)
3. Dokter spesialis anestesi akan memberikan obat bius lokal. Obat ini akan
menyebabkan mati rasa pada area hidung dan kerongkongan untuk
sementara, namun pasien tetap sadar.
7
7. Apa saja yang perlu diperhatikan setelah pasang NGT?
9. Bila pasang selang makan dilakukan untuk tujuan diagnostis, pasien dapat
langsung pulang ke rumah setelah prosedur selesai. Namun jika prosedur
ini bertujuan sebagai langkah pengobatan, pasien mungkin perlu menjalani
rawat inap selama beberapa hari di rumah sakit.
Setelah pasang NGT dan selama perawatan di rumah sakit, pemantauan rutin
akan dilakukan untuk mengawasi:
1. Seberapa banyak cairan yang masuk ke tubuh dan yang dibuang lewat
urine.
8. Hidung tersumbat
9. Mimisan ringan
8
13. Kejang pada jalur pernapasan yang menyebabkan pasien sulit
bernapas
Selang NGT
Handescun steril
Handuk
perlak
bemgkok
tisu
jelli
spuit 10 cc
stetoskop
tongue pastel
plaster
pen light
gunting
bak instrumen
baki
Kom kecil
air
ketimbat
9
Pemasangan infus merupakan salah satu tindakan dasar dan pertama yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan – khususnya perawat – sebagai awal dari
rangkaian kegiatan pengobatan dan perawatan terhadap hampir semua jenis kasus
baik itu gawat, darurat, kritis, ataupun sebagai tindakan profilaksis.Karenanya,
sebagai tenaga kesehatan – khususnya perawat – adalah sebuah keharusan untuk
bisa melakukan tindakan pemasangan infus yang baik dan benar sesuai standar
operasional prosedur yang berlaku agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat
dihindari.
Pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan
untuk memasukkan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan,
2008).
10
Secara garis besar, indikasi pemasangan infus terdiri dari 4 situasi
yaitu ; Kebutuhan pemberian obat intravena, hidrasi intravena, transfusi darah
atau komponen darah dan situasi lain di mana akses langsung ke aliran darah
diperlukan.
11
dapat dikontrol sehingga efek terapeutik dapat dipertahankan maupun
dimodifikasi, rasa sakit dan iritasi obat-obat tertentu jika diberikan
intramuskular atau subkutan dapat dihindari, sesuai untuk obat yang
tidak dapat diabsorbsi dengan rute lain karena molekul yang besar,
iritasi atau ketidakstabilan dalam traktus gastrointestinalis.
Menurut Perry dan Potter (2005), tempat atau lokasi vena perifer
yang sering digunakan pada pemasangan infus adalah vena supervisial
atau perifer kutan terletak di dalam fasia subcutan dan merupakan akses
paling mudah untuk terapi intravena.
12
akurat dan baik, rotasi sisi dengan hati-hati, rotasi sisi pungsi dari distal ke
proksimal (misalnya mulai di tangan dan pindah ke lengan) Ketersediaan
vena perifer bila sangat sedikit vena yang ada, pemilihan sisi dan rotasi yang
berhati-hati menjadi sangat penting ; jika sedikit vena pengganti Terapi
intravena sebelumnya : flebitis sebelumnya membuat vena menjadi tidak
baik untuk di gunakan, kemoterapi sering membuat vena menjadi buruk
(misalnya mudah pecah atau sklerosis) Pembedahan sebelumnya : jangan
gunakan ekstremitas yang terkena pada pasien dengan kelenjar limfe yang
telah di angkat (misalnya pasien mastektomi) tanpa izin dari dokter Sakit
sebelumnya : jangan gunakan ekstremitas yang sakit pada pasien dengan
stroke Kesukaan pasien : jika mungkin, pertimbangkan kesukaan alami
pasien untuk sebelah kiri atau kanan dan juga sisi
13
3. Cairan bersifat hipertonis : osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan
serum, sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke
dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah,
meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak).
Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya Dextrose
5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate.
Sebelum melaksanakan pemasangan infus, berikut adalah alat dan bahan yang
harus dipersiapkan ketika hendak melakukan tindakan pemasangan infus.
Pastikan bahwa ke 12 alat dan bahan ini sudah tersedia.
5. Standar infus
Perlak
Tourniquet
Plester
Guntung
Bengkok
Kassa steril
Betadine
Cuci tangan
Dekatkan alat
14
Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan selama
pemasangan infus
2. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan
gantungkan pada standar infus
4. Pasang alas
15. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana, tanggal
dan jam pelaksanaan
15
1. Phlebitis
2. Infiltrasi
3. Iritasi vena
4. Hematoma
5. Trombophlebitis
16
Trombophlebitis menggambarkan adanya bekuan ditambah
peradangan dalam vena. Karakteristik tromboflebitis adalah adanya nyeri
yang terlokalisasi, kemerahan, rasa hangat, dan pembengkakan di sekitar
area insersi atau sepanjang vena, imobilisasi ekstremitas karena adanya rasa
tidak nyaman dan pembengkakan, kecepatan aliran yang tersendat, demam,
malaise, dan leukositosis.
6. Trombosis
7. Occlusion
8. Spasme vena
9. Reaksi vasovagal
a. Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan set infus baru
17
b. Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan evaluasi tanda
infeksi
d. Jika infus tidak diperlukan lagi, buka fiksasi pada lokasi penusukan
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi adalah zat kimia organik atau anorganik yang ditemukan dalam
makanan untuk fungsi tubuh yang sebaik-baiknya. Makanan itu sendiri
mempunyai manfaat yaitu untuk memelihara proses tubuh dalm pertumbuhan dan
perkembangan, memelihara energy guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari.
SSelain nutrisi yang akan kita bahas adalah mengenai keseimbangan cairan tubuh
bagi manusia. Cairan merupakan subtansi penting bagi tubuh. Oleh karena itu,
cairan selalu dipertahankan dalam keseimbangan tubuh.
B. Saran
Penulisan menyadari bahwa makalah di atas tentunya masih sangat jauh
dari kesempurnaan masih banyak sekali kekurangan-kekurangan yang perlu
diperbaiki ulang. Maka dari itu kami sangat berharap sekali kepada pembaca
untuk selalu memberikan sebuah kritikan dan saran kepada kami agar kami bisa
menjadikan saran dan kritikan yangdiberikan oleh para pembaca ini bisa dijadikan
sebagai bahan evaluasipenulisan selanjutnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www-sehatq-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.sehatq.com/tindakan-
medis/pasang-ngt/amp?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16063114294917&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwww.sehatq.com%2Ftindakan-medis%2Fpasang-ngt
https://www.nerslicious.com/sop-pemasangan-infus/
20