Anda di halaman 1dari 17

PEMASANGAN NGT

OLEH

KELOMPOK 7 :

ADWIYAWATI S. BATIKU

NUR ELSA ANCA

REGITA RAHMAN

SULASTRI AHMAD

PRODI DIII KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

TAHUN 2019-2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya,  kami diberikan kesehatan dan kesabaran
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemasangan
Nasogastric Tube  tepat waktu.

Dalam penulisan dan penyusunan tugas ini tentunya terdapat kekurangan


serta keterbatasan kemampuan, sehingga mendapatkan hasil penulisan yang
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena hal ini, kami mengharapkan adanya
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca, sehingga dapat
menutuipi kekurangan dan kelemahan kami untuk akhirnya menjadikan
sempurnanya penulisan tugas ini

Dalam kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada teman – teman saya yang sudah banyak membantu dan terima kasih
kepada ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan segala kasih sayangnya
serta do’a yang selalu mengiringi, selalu memberikan semangat membesarkan
hati kami.

Akhirnya kami berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Dengan segala kerendahan hati kami berharap agar pembaca memberikan kritik
dan saran yang membangun bagi kemajuan pengetahuan kami, karena kami sadar
bahwa makalah ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Akhir
kata, tiada suatu hal yang sempurna, semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat dalam menambah pengetahuan bagi kami dan pembaca.

                                                          

Penyusu
n

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................I

DAFTAR ISI.......................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
................................................................................................................................

A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................2
A. Pengertian nesogrtaic tube............................................................................2
B. Macam-macam NGT.....................................................................................2
C. Ukuran NGT..................................................................................................2
D. Tujuan dan manfaat NGT............................................................................3
E. Indikasi pemasangan NGT...........................................................................3
F. Hal yang harus di perhatikan dalam pemasangan NGT...........................4
G. Pengkajian......................................................................................................6
H. Pengkajian secara umum..............................................................................7
I. Pemasangan nasogatric tube (NGT)............................................................7
J. Prosedur pelaksanaan...................................................................................8
K. Hal-hal yang perlu dilakukan setelah pemasangan NGT..........................9
L. Pemberian makanan melalui NGT...........................................................10
M. Pelepasan NGT.............................................................................................11

BAB III PENUTUP............................................................................................12

A. Kesimpulan...................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kehidupan manusia, kita tentu tidak mengharapkan sebuah penyakit


menyerang kita. Kita sebagai manusia selalu berusaha untuk menjaga kesehatan
agar dapat terus hidup dengan sehat dan melakukan aktifitas normal dan sesuai
dengan apa yang kita harapkan. Namun, terkadang kita juga tidak menyadari
bahwa kegiatan atau makanan yang kita konsumsi menjadi salah satu penyebab
tubuh kita menjadi lemah dan kemudian sakit.

Dalam beberapa hal terkadang manusia yang sedang sakit tidak dapat
menelan makanan secara oral. Hal ini menyebabkan tubuh mereka semakin
lemah. Karena itu, ketika seseorang sedang dalam keadaan seperti ini, petugas
kesehatan biasanya memasang sebuah selang yang disebut Nasogastric Tube
(NGT). NGT ini sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan
kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkomsumsi makanan,cairan dan
obat-obatan secara oral agar tubuh mereka tetap mendapat asupan nutrisi dari
makanan dan obat sehingga dapat kembali sehat.

B. Tujuan

1.      Apakah pengertian NGT ?

2.      Apa saja tujuan dan manfaat NGT ?

3.      Apa indikasi dalam pemasangan NGT ?

4.      Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan NGT ?

5.      Bagaimana cara pemasangan Nasogastric Tube (NGT) ?

6.      Bagaimana cara pemberian makanan cair atau obat menggunakan NGT?

7.      Bagaimana cara pelepasan NGT ?

4
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Pengertian nesogratic tube (NGT)
NGT adalah pendekatan dari nesogratic tube. singkatan untuk nesogratic
adalah NG.selangnya di sebut selang nesogratic. Nesogratic menunjukan
kepada jalan dari hidung sampai ke lambung.
NGT adalah alat yang di gunakan untuk memasukan nutrisi cair dengan
selang plastic yang di pasang melalui hidung sampai lambung “nesogratic”
terdiri dari dua kata, dari bahasa latin dan dari bahasa yunan, naso adalah
suatu kata yang berhubungan dari hidung, dan berasal dari bahasa latin
“nasus” untuk hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa
yunani “gaster” yang artinya the pounch (perut gendut) yang berhubungan
dengan perut. Istilah “nesogratic” bukanlah istilah kuno melainkan sudah di
sebut pada tahun 1942.

B. Macam- macam NGT


1. Selang NGT dari karet
2. Selang NGT dari plastic
3. Selang NGT dari silicon

C. Ukuran NGT
1. Nomor 14-20 untuk ukuran orang dewasa
2. Nomor 8-16 untuk anak-anak
3. Nomor 5-7 untuk bayi
Pemasangan selang nesogratik yaitu proses medis untuk memasukan
sebuah selang plastic (selang nesogratik, NG tube) melalui hidung (melewati
nesopharynks dan esophagus) menuju ke lambung atau melewati tenggorokan
dan terus sampai ke dalam lambung.
Selang nesogratik sering di gunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-
obatan kepada seseorang yang ti dak mampu mengkonsumsi makanan, cairan
dan obat-obatan secara oral. Makanan yang di masukan maksimal 200cc, jadi
jika spuitnya 50cc maka bisa di lakukan 4 kali

5
Nasogratik tubes (NGT ) sering di gunakan untuk menghisap isi lambung,
juga di gunakan untuk memasukan obat-obatan dan makanan. NGT ini di
gunakan hanya dalam waktu yang singkat. (mathny dan titler, 2001).
Bagi anak-anak kebutuhan akan NGT di sebabkan oleh beberapa kondisi
seperti anomaly anatomi jalan makanan; oeshopagus atau alat eliminasi,
kelemahan reflek menelan disteress pernafasan atau tidak sadarkan diri.
Keselamatan adalah selalu manjadi perhatian, di mana kerjasama perawat
pasien dan keluarga sangat di butuhkan dan pada sebagian anak terkadang
agak sedikit di paksakan.
Sebagai perawat professional, harus berhati-hati dalam melakasanakan
tindakan serta memperhatikan keunikan fariasi di dalam melaksanakan
tindakan secara aman dan nyaman. (walley dan wong, 2000)

D. Tujuan dan manfaat NGT


Tujuan pemasangan NGT pada pasien adalah sebagai berikut :
1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang
mengalami kesulitan menelan
2. Mencegah terjadinya atropi espagus/lambung pada pasien tidak sadar
3. Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan
4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah
atau perdarahan pada lambung
5. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam
lambung (cairan, udara, darah, racun)
6. Untuk membantu memindahkan diagnose klinik melalui analisa
subtansi isi lambung.
7. Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesie.
8. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang malaksanakan
operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan
aspirasi isi lambung sewaktu-waktu.
9. Memungkinkan dukungan nutrisi melalui saluran gastrointestinal
10. Mencegah regurgitasi dan aspirasi isi lambung.

6
E. Indikasi pemasangan NGT
Indikasi pasien yang di pasang NGT adalah di antaranya sebagai berikut :
1. Pasien tidak sadar
2. Pasien karena kesulitan menelan
3. Pasien yang keracunan
4. Pasien yang muntah darah
5. Pasien pra atau post operasi esophagus atau mulut
6. Pasien dengan distensi abdomen karena gas, darah dan cairan
7. Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT
8. Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnose atau analiasa isi
lambung.

F. Hal yang harus di perhatikan dalam pemasangan NGT


Nasogstric tube tidak di anjurkan atau di gunakan dengan berlebihan
kepada beberapa pasien predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya
sewaktu memasang NGT seperti :
1. pada pasien yang memiliki tumor di rongga hidung atau esophagus
2. klien yang mengalami cedera sereprospinal
3. klien dengan sestainelsned head trauma, maksilopacial intracnanial.
4. Klien dengan riwayat esophageal sricurre, esophageal varices alkali
ingestion juga beresiko untuk esphagela penetration.
5. Klien dengan koma juga potensial mual dan aspirasi sewaktu
memasukan NGT, pada tindakan ini di perlukan tidakan proteksi
seperti airway di pasang terlebih dahulu sebelum NGT
6. Pasein dengan gastric bypass surgery yang mana pasien ini
mempunyai kantong lambung yang kecil untuk membatasi asupan
makanan konstruksi bypass dari kantong lambung yang kecil ke duo
denum dan bagian-bagian usus kecil yang menyebabkan malabsorpsi
(mengurangi kemampuan untuk menyerap kalori dan nutrisi)

7
PERHATIAN :

a. Riwayat masalah sinus atau nasal (infeksi, sumbatan, polip,


dll)
b. Selang NGT maksimal di pasang 3 kali 24 jam jika sudah
mencapai waktu harus di lepas dan di pasang NGT yang
baru.
c. Kesadaran dan riwayat MCI
d. Refleks vagal
e. Perdarahan karena prosedur yang agresif
f. Selang NGT masuk ke trakea
g. Di harapkan pasien telah menerima penjelasan yang cukup
tentang prosedur dan tujuan tindakan.
h. Pasien yang telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu
tentang tindakan yang akan di lakukan pasien atau keluarga
di haruskan menandatangani informed consent
i. Pada saat memasukan selang NGT perhatikan keadaan
umum penderita
j. Pastikan selang NGT tidak masuk ke dalam saluran
pernafasan
k. Jika terjadi sionosis NGT harus segera di cabut
l. Memasukan makanan cair dengan cermat dan jangan terlalu
cepat
m. Usahakan makanan yang ada di corong masih tersisa
kemudian tuangkan lagi demikian seterusnya untuk
mencegah udara masuk kedalam selang NGT
n. Jika pada pasien yang mengalami ganguan psikis, tangan
harus diikat untuk mencegah NGT tercabut
o. Lakukan perawatan mulut sesring mungkin selama NGT
terpasang
p. Berikan krim/gliserin pada bibir untuk mempertahankan
kelembaban

8
JANGAN MEMASUKAN SELANG SECARA PAKSA JIKA ADA
TAHANAN

a. Jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu di ulangi lagi,


anjurkan klien menarik nafas dalam
b. Jika tetap ada tahan, tarik selang perlahan-lahan dan
mesukan ke hidung yang lain secara perlahan-lahan
c. Jika klien terlihat akan muntah, tarik tube dan inspeksi
tenggorokan lalu lanjutkan memasukan selang secara
bertahap
G. Pengkajian
Pengkajian pada pasien yang akan di lakukan pemasangan NGT meliputi :
1. Biodata klien :
a. Nama
b. Pekerjaan
c. Tanggal atmission
d. Jenis kelamin
e. Tingkat pendidikan
f. Usia
g. Diagnosa medis
2. Riwayat kesehatan :
a. Riwayat masa lalu klien
b. Riwayat kesehatan keluarga dan riwayat kesehatan klien saat
ini
c. Kondisi kesehatan saat ini
3. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran umum; allert/letargic (regular/iregular) Pulse rate
blood pressure
b. Tanda-tanda vital : respiration (regular/iregular), respiration
rate, pulse rate, blood pressure
c. Head too :
1) Apakah terdapat trauma di bagian kepala
“nasophagea trauma, skull fracture, maksilo

9
frature, cerfical fracture, disphagia, atresia
oesophagus, naso-oro-pharyngeal burn
2) Apakah terdapat paresphesia, hemipharesis
3) Apakah terdapat alat bantu pernafasan :
pemasangan mask oksigen, nasal canula,
endotracheal tube guedel/mayo, fentilator, distensi
muntah (cairan, darah, warna, konsistensi).

H. Pengkajian secara umum


Pengkajian harus berfokus pada :
1. Instruksi dokter tentang tipe selang dan penggunaan siang
2. Ukuran siang yang di gunakan sebelumnya jika ada
3. Riwayat masalah sinus atau nasal
4. Distensi abdomen, nyeri atau mual

I. Pemasangan nasogatric tube (NGT)


Persiapan alat
Persiapan alat yang harus di lakukan dalam teknik pemasangan NGT :
1. Selang NGT ukuran dewasa, anak-anak dan juga bayi sesuai
kebutuhan pasien
2. Handscun bersih
3. Handuk kecil (sebagai pengalas dada pasien)
4. Parlak
5. Bengkok
6. Jelli atau lubricant
7. Spuit 50cc-100cc
8. Stetoskop
9. Tongue spatel
10. Plaster
11. Pen light
12. Gunting
13. Klem
14. Baskom berisi air
15. Tissue

10
16. Makanan/diet dalam bentuk cair serta obat-obatan
17. Bak instrument steril

J. Prosedur pelaksanaan
1. Mendekatkan alat ke samping klien
2. Meminta ijin dan menjelaskan tindakan yang akan di lakukan dan
tujuannya pada klien dan keluarga
3. Setelah minta ijin bahwa peralatan di sebelh kanan pasien. Secara
etika perawat, saat memasang NGT berada di sebelah kanan
pasien. Namun, sebagai petugas kesehatan anda bisa memulih
berdiri di sebelah kanan tempat tidur pasien bila anda bertangan
dominan kanan atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri.
4. Membantu klien pada posisi fouler/semi fouler
5. Mencuci tangan
6. Bersihkan darah hidung dengan menggunakan tissue
7. Memasang handung di atas dada klien
8. Buka kemasan steril NGT dan taruh dalam bak instrument steril
9. Memakai handscun
10. Mengukur panjang selang yang akan di masukan dengan cara
menempatkan ujung selang dari hidung klien ke ujung telinga atas,
lalu lanjutkan sampai procesuss sipoideus
11. Beri tanda pada selang yang telah di ukur dengan plester
12. Beri jeli pada NGT sepanjang 10-20cm dari ujung tersebut.
13. Minta klien untuk rileks dan beranapas normal
14. Pada saat anda memasukan selang lebih dalam ke hidung, minta
pasien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut.
Msukkan selang sampai batas yang di tandai. Setelah sampai batas
plester cek apakah selang sudah benar-benar masuk dengan
penlight jika ternyata masih di mulut terik kembali selang dan
pasang lagi tetapi jika selang terlihat dan pasien bisa merasakan
selang dalam faring, instruksiakn pasien untuk menekuk kepala
kedepan dan menelan.

11
15. Jangan memasukkan selang secara paksa jika ada tahanan
a) Jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu di ulangi lagi,
anjurkan klien menarik napas dalam
b) Jika tetap ada tahanan, tarik selang perlahan-lahan dan
masukkan kehidung yang lain secara perlahan-lahan
c) Jika klien terlihat akan muntah, tarik tube dan terinspeksi
tenggorokan lalu di lanjutkan
16. Pemeriksaan pertama :
a) Letakkan dan stetoskop di epigastrium atau lambung lalu
suntikan angin yang telah di isi dalam spuit dengan tekanan
yang kuat atau cepat. Apa bila sudah di lambung, maka
akan terdengar suara di stetoskop.
b) Periksa dengan menarik spuit apa bila yang tertarik cairan
berwarna kuning berarti NGT sudah mencapai lambung.
17. Pemeriksaan kedua
Dengan menggunakan baskom berisi air lalu masukkan ujung
NGT ke dalam air, apa bila keluar gelembung maka NGT masuk
ke paru-paru bukannya lambung sebaliknya jika msuk ke lambung
maka di air tidak terjadi apa-apa.
18. Pasang spuit corong pada pangkal pipa apa bila sudah yakin pipas
masuk ke lambung
19. Untuk mengamankan selang; gunting bagian plester sepanjang 2
inci sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inci plester pada lubang
hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi
plester lilitan mengitari selang
20. Bantu klien dengan posisi yang nyaman
21. Merapikan dan membereskan alat
22. Melepas sarung tangan
23. Mencuci tangan
24. Mengevaluasi respon klien
25. Melakukan dokumentasi dan hasil

K. Hal-hal yang perlu dilakukan setelah pemasangan NGT

12
1. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau
keluarga.
2. Cuci tangan
3. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan
a. Selang NGT maksimal dipasang 3X24 jam jika sudah
mencapai waktu harus dilepas dan dipasang NGT yang baru.
b. Langkah-langkah pemberian makanan cairan lewat NGT.
c. Dokumentasi :
Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi :
1) Tanggal dan waktu insersi selang
2) Warna dan jumlah drainase
3) Ukuran dan tipe selang
4) Toleransi klien terhadap prosedur
5) Hal yang diharapkan setelah pemasangan NGT
6) Klien tidak mempunyai keluhan mual atau muntah.
7) Klien berkurang rasa nyeri dari distensi abdomen.
8) Distensi abdomen berkurang.
9) Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
10) Tidak terjadi aspirasi.

L. Pemberian makanan melalui NGT


1. Persiapan alat
a. Spuit 50cc-100cc.
b. Makanan atau obat dalam bentuk cair.
c. Handuk.
d. Bengkok.
e. Selang NGT
2. Prosedur pelaksanaan
a. Siapkan spuit besar berukuran 50cc.
b. Siapkan makanan cairnya (susu, jus).
c. Pasang handuk di dada pasien dan siapkan bengkok.
d. Masukkan ujung spuit pada selang NGT dan tetap jaga NGT
supaya tidak kemasukan udara dengan mengklem.

13
e. Masukan makanan cair pada spuit dan lepaskan klem, posisi
spuit harus diatas supaya makanan cairnya bisa mengalir
masuk ke lambung.
f. Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa
menambah tekanan lambung, biarkan makanan mengalir
masuk ke lambung.
g. Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa
menambah tekanan lambung, biarkan makanan mengalir
mengikuti gaya gravitasi.
h. Makanan yang akan dimasukan maksimal 200cc, jadi jika
spuitnya 50cc maka bisa dilakukan 4x, dan apabila akan
memasukan makanan untuk yang kedua, jangan lupa mencuci
dulu spuit. Jika sudah selesai aliri selang NGT dengan air
supaya sisa-sisa makanan tidak mengendap diselang karena
bisa mengundang bakteri.
i. Jika sudah, rapikan peralatan.

M. Pelepasan NGT
Selang NGT maksimal dipasang 3x24 jam jika sudah mencapai waktu
harus dilepas dan dipasang NGT yang baru. Selang NGT yang terpasang
terlalu la a dapat menimbulkan erosi hidung, sinusitis, esofagitis, dan ulserasi
lambung. Karena itu, berdasarkan pertimbangan pencegahan komplikasi serta
kondisi pasien yang memungkinkan, selang NGT perlu dilepas tepat sesuai
dengan pemulihan fungsi salurang pencernaan.

1. Persiapan alat :
a. Spuit 10cc.
b. Handuk.
c. Salin normal.
2. Prosedur pelaksanaan
a. Mencuci tangan.
b. Menjelaskan prosedur dan pelepasan NGT.
c. Pasang handuk di atas pasien.

14
d. Memutar selang, masukkan 10cc salin normal dan memasang
klem pada selang.
e. Memberitahukan klien untuk menarik napas dalam dan
menghembuskan napas dengan perlahan.
f. Cabut selang dengan perlahan dan bungkus selang dengan
handuk.
g. Memberi klien alat untuk perawatan mulut dan pelumas untuk
hidung yang kering.
h. Merapikan peralatan dan klien.
i. Mencatat waktu pelepasan dan reaksi klien.
j. Mengobservasi tanda dan gejala gangguan saluran pencernaan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. NGT adalah kepanjangan dari nasogastric tube.
2. Fungsi NGT yang paling umum adalah sebagai alat penyalur
makanan atau obat dalam bentuk cair dengan memasukan selang
dari hidung hingga memasuki lambung.
3. Sebelum pemasangan NGT harus meminta ijin pada keluarga atau
pasien secara langsung serta memperhatikan keadaan umum
pasien dan riwayat kesehatannya untuk meminimalisir terjadinya
hal yang tidak diinginkan.
4. Harus melakukan dengan hati-hati.

B. Saran
Sebelum melakukan tindakan medis (Pemasangan NGT)
dianjurkan meminta ijin terlebih dahulu harus memantau keadaan pasien
terlebih dahulu dan memeriksa riwayat pasien untuk mencegah hal yang
tidak diinginkan dan lakukan tindakan medis dengan hati-hati dan sopan.

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai