Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM


KEPERAWATAN
DI RUANG TERATAI RSUD UNDATA PALU

DISUSUN OLEH : KELOMPOK III

Mohammad Buyung
Napisa
Ni Luh Yuni Astiari
Ni made sudarni
Ni Wayan Sukerni
Nurasni
Nuzulina Aerani
Indarni

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-IV ALIH JENJANG
KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
DI RUANG TERATAI RSUD UNDATA PALU

Oleh
KELOMPOK III

Telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada hari............./ tanggal.........Juni 2016

(Fajrilla Kolomboy,S.Kep,Ns,M.Kep) (Ns.Saiful Tahir ,S.Kep,CWCC,CHtN)


Pembimbing Pendidikan Pembimbing Klinik

Mengetahui,
Program Studi D-IV Keperawatan
Ketua

(Irsanti Klein S,Kep Ns.M.Kep)


KATA PENGANTAR

Laporan ini merupakan hasil Praktek Manajemen dan Kepemimpinan

dalam Keperawatan bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu Program studi

Diploma IV Keperawatan kelas Alih Jenjang, diruang Teratai RSUD Undata Palu,

yang berlangsung dari tanggal 13 juni – 30 juni 2016.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

dari itu kami Kelompok III memohon kritik dan saran dari semua pihak demi

capaian sempurnanya laporan kami ini.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih bagi Bapak/Ibu dosen pembimbing

serta Bapak/Ibu pembimbing Klinik ruang Teratai RSUD Undata Palu atas jasa

baiknya dalam memberikan arahan dan bimbingan pada kami. Serta kami

menghaturkan permohonan maaf atas segala hal yang tidak berkenan dari kami.

Besar harapan kami kiranya laporan ini dapat menjadi hal yang bermanfaat

bagi semua pembaca.

Palu, 27 juni 2016

Tim penyusun
KELOMPOK III
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. WAKTU DAN TUJUAN
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS
D. CARA PENGKAJIAN
E. KATEGORI PENILAIAN
F. PRAKTIKAN

BAB II HASIL PENGKAJIAN

A. PROFIL DAN GAMBARAN UMUM RUANG PERAWATAN


B. SISTEM MENEJEMEN KEPERAWATAN
1. UNSUR INPUT
a. Pasien
b. Ketenagaan
c. Fasilitas / alat
d. Mesin
e. Metode
2. UNSUR PROSES
a. Kajian Teori
b. Kajian data
c. Analisa data
3. UNSUR OUTPUT
a. Efisiensi ruang rawat
b. Mutu Asuhan Keperawatan
c. Kepuasan kerja Perawat
C. PROSES MENEJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN
1. PERENCANAAN
2. PENGORGANISASIAN
3. ACTUTING ATAU MENGGERAKKAN
4. CONTROLING ATAU PENGAWASAN

BAB III MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN

IDENTIFIKASI MASALAH

1. INPUT
2. PROSES
3. OUTPUT

BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI

KEGIATAN
1. LANGKAH KEGIATAN
2. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
3. ANGGARAN BIAYA KEGIATAN
4. EVALUASI DAN HASIL
A. EVALUASI
B. HASIL KEGIATAN

BAB V KES IMPULAN SARAN

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional
yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan.Pelayanan keperawatan
menjadi bagian terdepan dari pelayanan kesehatan yang menentukan
kualitas pelayanan di tatanan pelayanan di rumah sakit.Sebanyak 40-60 %
pelayanan di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan (Gillies, 1994
dalam Nursalam, 2002). Perawat sebagai profesi yang mempunyai
kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan selama 24 jam secara
berkesinambungan yang melibatkan pasien, keluarga, maupun profesi atau
tenaga kesehatan lain guna tercapainya pelayanan keperawatan yang
berkualitas.
Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas,
pengelolaan pelayanan keperawatan harus mendapat perhatian secara
menyeluruh.Kualitas pelayanan keperawatan dalam tatanan pelayanan di
rumah sakit dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut haruslah
dapat dikelola secara efektif dan efisien dengan menggunakan proses
manajemen, khususnya manajemen keperawatan.
Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu
pengkajian (kajian situasional), perencanaan (strategi dan operasional),
implementasi dan evaluasi. Manajemen keperawatan adalah suatu proses
kerja yang dilakukan oleh anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara profesional. Untuk menjalankan fungsi
manajemen secara optimal, seorang manajer keperawatan dituntut untuk
dapat melakukan suatu proses yang meliputi 4 fungsi utama manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Praktik Belajar Klinik Manajemen dan Kepemimpinan dalam
Keperawatan merupakan aplikasi konsep manajemen dan kepemimpinan
dalam keperawatan dalam mengelola pelayanan keperawatan pada
berbagai area/unit pelayanan di rumah sakit (klinik). Proses pelaksanaan
praktik klinik manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan ini
dilakukan melalui pengelolaan unit pelayanan keperawatan dan
pengelolaan asuhan dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi dan
langkah-langkah manajemen guna tercapainya pelayanan keperawatan
yang berkualitas.
Kurikulum pendidikan D IV Keperawatan yang saat ini digunakan
oleh Poltekes Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Program Studi D IV
Keperawatan Palu adalah berbasis kompetensi, yang bertujuan untuk
menghasilkan tenaga perawat profesional yang sesuai dengan
kewenangannya, yaitu harus mempunyai kemampuan akademis yang
dicapai melalui pembelajaran di kelas (40% teori), juga harus memiliki
kemampuan profesional yang diperoleh di lahan praktik melalui praktik
belajar keperawatan laboratorium dan klinik (60%).
Praktik Belajar Klinik Manajemen dan Kepemimpinan dalam
Keperawatan ini mutlak dilaksanakan oleh setiap mahasiswa, sehingga
diharapkan mahasiswa dapat mengintegrasikan pemahaman teori dan
dapat mengaplikasikan berbagai konsep dalam pelayanan klinik serta
mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik antar profesi melalui
fungsi kolaborasi dalam tatanan pelayanan tim kesehatan sesuai dengan
standar kompetensi manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan.

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Praktik Belajar Klinik Manajemen dan Kepemimpinan dalam
Keperawatan dilaksanakan dari tanggal 13 Juni 2016 sampai tanggal 30
Juni 2016 di ruangan Catelia, Teratai, Kenanga, dan Flamboyan Rumah
Sakit Umum Daerah Undata Palu.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah melaksanakan Praktik Belajar Klinik Manajemen dan
Kepemimpinan dalam Keperawatan diharapkan mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Program Studi
Diploma IV Keperawatan Palu mampu melakukan dasar pengelolaan
unit pelayanan keperawatan sesuai dengan konsep dan langkah-
langkah manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah melaksanakan Praktik Belajar Klinik Manajemen dan
Kepemimpinan dalam Keperawatan mahasiswa diharapkan mampu:
a. Melakukan kajian situasi di unit pelayanan sebagai dasar untuk
menyusun rencana strategis dan operasional unit
b. Menyusun rancangan strategis dan operasional unit pelayanan
keperawatan berdasarkan kajian bersama-sama penanggung jawab
unit.
c. Mengorganisasikan pelayanan keperawatan sesuai kondisi unit
d. Melakukan pengelolaan staf
e. Memberikan pengarahan organisasional
f. Melakukan fungsi kontrol dan evaluasi program
D. CARA PENGKAJIAN
Cara pengkajian yang dilakukan dalam Praktik Belajar Klinik
Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan menggunakan empat
cara, yaitu:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Dokumentasi
4. Survei

E. KATEGORI PENILAIAN
1. Kriteria baik = 76 – 100%
2. Kriteria cukup = 56 – 75%
3. Kriteria kurang = ≤ 55%

F. PRAKTIKAN
Praktikan Praktik Belajar Klinik Manajemen dan Kepemimpinan
dalam Keperawatan ini adalah mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Palu Jurusan Keperawatan Program Studi Diploma IV Keperawatan, Kelas
Alih Jenjang tahun akademik 2015/2016 yang berjumlah 36 orang.

BAB II
HASIL PENGKAJIAN

A. PROFIL DAN GAMBARAN UMUM RUANG PERAWATAN


1. Profil ruangan (visi misi RS dan ruangan, jenis pelayanan, denah
ruangan, daftar tarif)
a. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Undata
1) Visi
Menjadi Rumah Sakit Terdepan dan Terbaik di Propinsi
Sulawesi Tengah
2) Misi
a) Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
profesional, serta menyiapkan dan mengembangkan sumber
daya manusia
b) Meningkatkan pendapatan rumah sakit dan kesejahteraan
karyawan
c) Menjalin kerjasama dengan mitra rumah sakit
3) Motto
Mosangu Mosipakabelo (bersatu untuk saling memperbaiki
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada
masyarakat).
b. Visi dan Misi Ruangan Teratai
1) Visi
Terwujudnya pelayanan secara konfrehensif dan bermutu

diruangan perawatan bedah umum

2) Misi
a) Memberi asuhan keperawatan dengan pelayanan prima

b) Menciptakan lingkungan nyaman bagi pasien dan petugas

c) Membudayakan komunikasi terapeutik

3) Motto
a) Tepat waktu datang di ruangan

b) Efektif dan efisien menjalankan tugas diruangan

c) Ramah terhadap pasien,keluarga dan sesame profesi

d) Akurat dalam memberikan tindakan pelayanan

e) Tanggap, cepat dalam menganani masalah pada pasien

c. Jenis Pelayanan
Ruangan Teratai adalah ruangan perawatan bedah kelas I, II
dan III dengan kapasitas seluruhnya sebanyak 40 tempat tidur.
d. Denah Ruangan
Tabel 2.1
Denah ruang Teratai RSUD Undata Palu.

R.Sanitasi R.Tekhnik

KM KM Lobi Pantri KM KM

Kls. III
Wanita Kls. III
Wanita

KM Gizi Taman Pantri KM

Nurse Station Nurse Station


R.Karu R.Ga
R.Kati R.Kati nti
m m
KM
Kls. I Kls.II

KLs. III Kls. III


Pria
Pria

KM KM Kls.I KM KKM KM
o
a
s

e. Daftar Tarif
Tarif ruang perawatan Teratai adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2
Daftar Tarif Perawatan Rawat Inap

N Jenis Pelayanan Jasa sarana Jasa Total Tarif


o pelayanan
1 Kelas III Rp70.000 Rp47,000 Rp118.000
2 Kelas II Rp 86. 400 Rp. 57. 600 Rp144.000
3 Kelas I Rp 150.000 Rp 100.000 Rp 250.000
4 Kelas Utama Vip B Rp 273.000 Rp 182.000 Rp 455.000
5 Kelas Utama Vip A Rp 348.000 Rp 232.000 Rp 580.000
6 Kelas Utama Rp 456.300 Rp 304.200 Rp760.500
ICU/ICVCU/NICU
7 ICU/ICVCU/NICU/PICU Rp351.000 Rp234.000 Rp 585.000
8 HCU/PERISTI Rp201.600 Rp134.400 Rp336.000
9 Perawatan RR Rp176.400 Rp 117.600 Rp294.000
1 ONE DAY CARE Rp. 86.400 Rp 57.600 Rp 144.000
0
Sumber : Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah No.52 tahun 2015

B. SISTEM MANAJEMEN KEPERAWATAN


1. UNSUR INPUT
a. Pasien
1) Kajian Teori
Pasal 1 Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran menjelaskan definisi pasien adalah setiap
orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara
langsung maupun tidak langsung.Pengertian pasien menurut
Kamus Keperawatan adalah istilah yang menyatakan seseorang
yang memeriksakan diri di klinik rawat jalan secara teratur
dengan interval tertentu; atau yang dikunjungi di rumahnya
sendiri oleh perawat; atau yang dirawat sebagai pasien rawat
inap di fasilitas pelayanan kesehatan.
2) Kajian Data
Pengumpulan data untuk profil pasien yang dirawat di
ruangan Teratai adalah studi dokumentasi dengan
menggunakan data yang diperoleh dari buku register pasien.
Data yang diambil adalah sepuluh penyakit terbanyak serta
daerah asal pasien yang dirawat di ruangan Teratai dalam kurun
waktu 3 bulan terakhir (Maret-Mei 2016). Hasil pengumpulan
data tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.2
Profil 10 Penyakit Terbanyak Pasien Ruangan Teratai
Maret 2016
No. Diagnosa Medis Jumlah
1. Fraktur 23
2. Cidera Kepala Ringan (CKR) 10
3. Retensi Urine 9
4. Batu Ureter 8
5. Apendicitis 6
6. TU. Mamae 4
7. HIL 4
8. BPH 3
9. Abces 3
10. Combustion 2

Tabel 2.3
Profil 10 Penyakit Terbanyak Pasien Ruangan Teratai
April 2016
No. Diagnosa Medis Jumlah
1. Fraktur 28
2. Cidera Kepala Ringan (CKR) 12
3. Retensi Urine 8
4. Batu Ureter 8
5. Apendicitis 8
6. TU. Mamae 5
7. HIL 2
8. BPH 2
9. Abces 2
10. Combustion 2

Tabel 2.4
Profil 10 Penyakit Terbanyak Pasien Ruangan Teratai
Mei 2016
No. Diagnosa Medis Jumlah
1. Fraktur 32
2. Cidera Kepala Ringan 10
3. Retensi Urine 8
4. Batu Ureter 7
5. Apendicitis 6
6. TU. Mamae 6
7. HIL 4
8. BPH 4
9. Abces 3
10. Combustio 3

Tabel 2.5
Profil Daerah Asal Pasien diruangan Teratai Maret-Mei
2016 pada 10 penyakit terbanyak
No. Daerah asal Jumlah
1 Kota Palu 83
2 Luar Kota Palu 133

3) Analisa Data
a) Fraktur dan cedera kepala yang terbanyak dirawat diruang
Teratai, dengan penyebab utama kecelakaan lalulintas,
mengindikasikan kurang taatnya pengendara terhadap
aturan berlalulintas dan mengabaikan penggunanaan alat
pengaman berkendara.
b) Pengguna layanan kesehatan di RSUD Undata yang
terbanyak adalah dari luar kota Palu, pertanda fungsi
sebagai rumah sakit rujukan masih menjadi pilihan
masyarakat.

b. Ketenagaan
1) Kuantitas (Penetapan jumlah tenaga keperawatan di ruangan)
a) Kajian Teori
(1)
(2) Menurut Gillies (1982)
Penetapan jumlah tenaga perawat di ruangan
menurut Gillies (1982) adalah sebagai berikut:
𝐴𝑥𝐵𝑥𝐶 𝐹
(𝐶−𝐷)𝑥 𝐸
= =H
𝐺

Keterangan
A : rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B : rata-rata jumlah pasien/hari (BORxjumlah TT)
C : jumlah hari/tahun
D : jumlah hari libur masing-masing perawat
E : jumlah jam kerja masing-masing perawat
F : jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per
tahun
G : jumlah jam kerja efektif per tahun
H : jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut

Prinsip perhitungan rumus Gillies

Dalam memberikan pelayanan keperawatan ada tiga


jenis bentuk pelayanan, yaitu sebagai berikut :

(a) Perawatan langsung, adalah perawatan yang


berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pasien
baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien pada
perawat, dapat diklasifikasikan dalam empat
kelompok, yaitu self care, partial care, total care,
dan intensive care. Rata-rata kebutuhan perawatan
langsung setiap pasien adalah 4 jam per hari. Adapun
perawatan berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
adalah:
 Self care dibutuhkan ½ x 4 jam = 2 jam
 Partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam = 3 jam
 Total care dibutuhkan 1-1½ x 4 jam = 4-6 jam
 Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam = 8 jam
(b) Perawatan tidak langsung, meliputi kegiatan-
kegiatan membuat rencana perawatan,
memasang/menyiapkan alat, konsultasi dengan
anggota tim, menulis dan membaca catatan
kesehatan, serta melaporkan kondisi pasien. Hasil
penelitian RS Detroit menunjukkan rata-rata waktu
perawatan tidak langsung adalah 38
menit/pasien/hari, penelitian di RS John Hopkins
menunjukkan 60 menit/pasien/hari, sedangkan
menurut Wolfe dan Young waktu perawatan tidak
langsung yang dibutuhkan adalah 60
menit/pasien/hari (Gillies, 1996).
(c) Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pasien,
meliputi aktivitas, pengobatan, serta tindak lanjut
pengobatan. Menurut Mayer dalam Gillies (1996),
waktu yang dibutuhkan untuk pendidikan kesehatan
adalah 15 menit/pasien/hari.
(3) Menurut Depkes (2002)

b) Kajian Data
(1) Menurut Gillies (1982).
4 × (79%×40)×365 ℎ𝑟 4×(31,6)×365
=
(365 ℎ𝑟 − 78)× 7 287×7

46136
=
2009

= 22,96

= 23

(a) Jumlah Perawat Dinas Pagi


 9 × 0,17 = 1,53 6,75
 14 × 0,27 = 3,78 =7
 4 × 0,36 = 1,44
(b) Jumlah Perawat Dinas Siang
 9 × 0,14 = 1,26 4,56
 14 × 0,15 = 2,1 =5
 4 × 0,30 = 1,2
(c) Jumlah Perawat Dinas Malam
 9 × 0,10 = 0,9 2,68
 14 × 0,07 = 0,98 =3
 4 × 0,20 = 0,8

 Dengan demikian jumlah perawat yang dibutuhkan


setiap hari adalah 15 orang.
 Hasil tersebut ditambah lagi dengan 1 orang kepala
ruang dan 2 orang ketua tim atau penanggung jawab
shift.
 Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk staf di
ruang rawat Teratai adalah 18 orang per hari.
(2) Menurut Depkes (2002)
(a) Jumlah perawat yang dibutuhkan

Jumlah jam perawatan 98


= = 14
Jam kerja efektif/shift 7

(b) Faktor koreksi loss day (cuti, libur dan hari besar)

(52+12+14)×14 78 ℎ𝑎𝑟𝑖 ×14


Loss day =
286 286

1092
a. =
286
b. = 3,81
(c) Tugas-tugas non keperawatan

14+3,81 ×25
= 4,45 orang
100

Jadi jumlah tenaga keperawatan = Tenaga tersedia +


Faktor koreksi

= 17,81 + 4,45

= 22,26 orang

= 23 orang

c) Analisa Data
Jumlah ketersediaan tenaga perawat diruang Teratai
memiliki kelebihan sejumlah 5 tenaga perawat

b. Kualitas (Kualifikasi pendidikan formal, tingkat pendidikan,


masa kerja dan pelatihan tenaga keperawatan di ruangan)
- Kajian Teori
- Kajian Data
Tabel 2.4
Data tenaga perawat diruang Teratai berdasarkan pendidikan,
masa kerja dan pelatihan

PENDIDIKAN PELATIHAN
MASA
NO NAMA PERAWAT YANG PERNAH
TERAKHIR KERJA
DIIKUTI
DIII
1
Juhida Biduk Keperawatan 15 Thn - BCLS
Tahun 1996 - RWCC

Alma'arif Al-Amin, A. Md. DIII


2 Kep Keperawatan 2 Thn - PPGD 2012
- Perawatan luka
Tahun 2014 2015

Nevi Selvia Hermayanti, A.


3 Md. Kep -

4 Syaiful, S. Kep. Ns S1 Keperawatan 15Thn - CI Ruangan 2012


NS Tahun 2012 - BCLS 2012
- Perawatan Luka
CCT
- CHPN 2012,
2013, 2014
- Asesor 2016

DIII
5 Alto, A. Md. Kep Keperawatan 15 Thn - BTCLS 2010
Tahun 2001 - BCLS 2010
- Menajemen
Bangsal 2012

DIII
6 Ida Malin, A. Md. Kep. Keperawatan 15 Thn -
Tahun 2001
Yustina Oktaviani Rumbun, DIII
7 A. Md. Kep Keperawatan 10 Thn -
Tahun 2005

DIII
8 Megawati, A. Md. Kep Keperawatan 10 Thn - BHD Tahun 2016
Tahun 2006

DIII
9 Gita Prarisna, A. Md. Kep Keperawatan 6 Thn - BTCLS 2012
- Informasi dan
Tahun 2009 Komunikasi
2016

10 Zulhijjah, A. Md. Kep S1 Keperawatan 5 Thn -


Tahun 2015

DIII
11 Fadlin Akbar, A. Md. Kep Keperawatan 6 Thn -
Tahun 2010

DIII
12 Aryani, A. Md. Kep Keperawatan 15 Thn -
Tahun 1999

DIII 7 Thn 9
13 Helni, A. Md. Kep Keperawatan Bln -
Tahun 2011

Mirawati M. Amin, A. Md. DIII


14 Kep Keperawatan 2 Thn -
Tahun 2007

Fathur Rahman, A. Md. DIII


15 Kep. Keperawatan 1 Thn -
Tahun 2014
DIII
16 SelFianita, A. Md. Kep Keperawatan 8 Thn - BTCLS 2015
Tahun 2012 - PPGD 2015

17 Muzana, S. Kep. NS S1 Keperawatan 22 Thn - BCLS 2010


- Pasien Septi
Ns Tahun 2018 2015
- Menajemen
Bangsal 2015
- K3 Rumah Sakit
2015

Dermis Pawatang, A. Md. DIII


18 Kep Keperawatan 15 Thn - BCLS 2010
Tahun 2000 - BTCLS 2011

S1.
19 Putu Alit Yustika Keperawatan 15 Thn - BTCLS 2015
- Perawatan luka
2014
- Kemo 2008

S1. 7 Thn 3
20 Miranti, S. Kep, Ns Keperawatan Bln - BTCLS 2014
Tahun 2013 - CI 2015

DIII
21 Alfa Susanti Keperawatan 8 Thn -
Tahun 2007

DIII
22 Setyo Wati, A. Md. Kep Keperawatan 8 Thn -
Tahun 2008

Ayu Ningtias Eka Putri, A. DIII


23 Md. Kep Keperawatan 5Thn -
Tahun 2010
DIII
24 Putu Suarnadi, A. Md. Kep Keperawatan 15 Thn -
Tahun 2013

Agustina Kambira, A. md. DIII


25 Kep Keperawatan 15 Thn -
Tahun 2013

DIII
26 Tri Noviyanyi A. M. D Kep Keperawatan 15 Thn -
Tahun 2004
DIII
27 Mifta, A. Md. Kep Keperawatan 8 Bln -

DIII 10
28 Supardi, A. Md. Kep Keperawatan Tahun - PPGD 2005
Tahun 2006

d. Analisa Data
Dari klasifikasi pendidikan, tenaga perawat ruang Teratai telah
memenuhi standar minimal pendidikan tenaga keperawatan,
Kesenjangan terjadi pada data pelatihan yang telah diikuti karena
dari 28 tenaga perawat yang ada, perawat yang telah mengikuti
pelatihan sejumlah 12 orang sedangkan 16 orang perawat belum
pernah mengikuti pelatihan.

4) Fasilitas / Alat
a. Kajian Teori
b. Kajian Data (Alat tenun, alat kesehatan dan keperawatan, alat
rumah tangga, alat pencatatan dan pelaporan)

contoh tabel :
Standar
No Nama Alat Jumlah Data Analisa
Rasio
1. Sprei 1:3 75 75 Cukup
2. Steek laken 1:3 75 65 Kurang
3. Tensi air raksa
4. Steloskop
5. Gunting
Verban
6. Nierheken
7. Kom betadin
8. Pinset Anatomi
9. Pinset Cirurgi
10. Klen
11. Gunting Aff
Heacting
12. Gunting
Jaringan
13. Bak Instrumen
14. Bak Besar
15. Baju Kemo
16. Baju Pasien
17. Termometer
Sumber : Standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan,
2016 dan hasil observasi
c. Analisa Data
6) Mesin
a. Kajian Teori (peralatan yang digerakkan oleh mesin maupun
elektronik)
b. Kajian Data
c. Analisa Data
7) Metode (Standar Asuhan Keperawatan, prosedur tetap)
a. Kajian Teori
b. Kajian Data
c. Analisa Data
2. UNSUR PROSES
a. Proses Asuhan Keperawatan
1) Kajian Teori
a) Instrumen A
(1) Pengkajian
(a) Pengumpulan data, kriteria, yaitu LLARB (Legal,
Lengkap, Akurat, Relevan, dan Baru)
(b) Pengelompokan data, kriterianya adalah sebagai
berikut:
 Data biologis, hasil dari observasi tanda-tanda vital
dan pemeriksaan fisik melalui IPPA (inspeksi,
palpasi, perkusi, auskultasi), pemeriksaan
diagnostik/penunjang, yaitu laboratorium dan
rontgen.
 Data psikologis, social, dan spiritual melalui
wawancara
 Format pengkajian data awal menggunakan model
ROS (review of system) yang meliputi data
demografi pasien, riwayat keperawatan, observasi
dan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan
penunjang/diagnostik.
(2) Diagnosis Keperawatan
(a) Status kesehatan dibandingkan dengan standar untuk
menentukan kesenjangan
(b) Diagnosis keperawatan dihubungkan dengan
penyebab kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan
pasien
(c) Diagnosis keperawatan dibuat sesuai dengan
wewenang perawat
(d) Komponen diagnosis terdiri atas P-E-S (problem,
etiologi, simptom)
(3) Perencanaan
(a) Prioritas masalah, kriteria antara lain sebagai
berikut:
 Masalah yang mengancam kehidupan
merupakan prioritas utama
 Masalah yang mengancam kesehatan seseorang
merupakan prioritas kedua
 Masalah yang mempengaruhi perilaku
merupakan prioritas ketiga
(b) Tujuan asuhan keperawatan, memenuhi syarat
SMART (specific, measurable, achievable,
reasonable, time). Kriteria (NOC- Nursing Outcome
Criteria) disesuaikan standar pencapaian, antara lain
sebagai berikut:
 Tujuan dirumuskan secara singkat
 Disusun berdasarkan diagnosis keperawatan
 Spesifik pada diagnosis keperawatan
 Dapat diukur
 Dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
 Ada target waktu pencapaian
(c) Rencana tindakan didasarkan pada NIC (Nursing
Intervention Classification) yang telah ditetapkan
oleh instansi pelayanan setempat. Jenis rencana
tindakan keperawatan mengandung tiga komponen,
meliputi Diagnosis/Observasi, Edukasi (HE), dan
Tindakan independen, dependen, dan
interdependen. Kriteria rencana tindakan meliputi
hal sebagai berikut:
 Berdasarkan tujuan asuhan keperawatan
 Merupakan alternatif tindakan secara cepat
 Melibatkan pasien/keluarga
 Mempertimbangkan latar belakang sosial
budaya pasien/keluarga
 Mempertimbangkan kebijaksanaan dan
peraturan yang berlaku
 Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien
 Disusun dengan mempertimbangkan
lingkungan, sumber daya dan fasilitas yang ada
 Harus berupa kalimat instruksi, ringkas, tegas,
dan penulisan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti
 Menggunakan formulir yang baku
(4) Intervensi/Implementasi Keperawatan (NIC:
Nursing Intervension Classification)

Intervensi keperawatan adalah pelaksanaan rencana


tindakan yang ditentukan yang bertujuan agar
kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal yang
mencakup aspek peningkatan, pemeliharaan, dan
peningkatan kesehatan dengan mengikutsertakan pasien
dan keluarga. Intervensi keperawatan berorientasi pada
komponen dasar keperawatan yang dikembangkan
dengan prosedur teknis keperawatan. Kriteria meliputi:

(a) Dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan


(b) Mengamati keadaan bio-psiko-sosial-spiritual
pasien
(c) Menjelaskan setiap tindakan keperawatan kepada
pasien/keluarga
(d) Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
(e) Menggunakan sumber daya yang ada
(f) Menunjukkan sikap sabar dan ramah dalam
berinteraksi dengan pasien/keluarga
(g) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan keperawatan
(h) Menerapkan prinsip-prinsip aseptik dan antiseptic
(i) Menerapkan etika keperawatan
(j) Menerapkan prinsip aman, nyaman, ekonomis,
privasi, dan mengutamakan keselamatan pasien
(k) Melaksanakan perbaikan tindakan berdasarkan
respon pasien
(l) Merujuk dengan segera terhadap masalah yang
mengancam keselamatan pasien
(m) Mencatat semua tindakan yang telah dilaksanakan
(n) Merapikan pasien dan alat setiap selesai melakukan
tindakan
(o) Melaksanakan tindakan keperawatan pada prosedur
teknik yang telah ditentukan
(p) Prosedur keperawatan umum maupun khusus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap yang
telah disusun
(5) Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara periodik, sistematis, dan


berencana untuk menilai perkembangan pasien setelah
tindakan keperawatan. Kriteria meliputi:
(a) Setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi
(b) Evaluasi hasil menggunakan indicator perubahan
fisiologis dan tingkah laku pasien
(c) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan
untuk diambil tindakan selanjutnya
(d) Evaluasi melibatkan klien dan tim kesehatan lain
(e) Evaluasi dilakukan dengan standar (tujuan yang
ingin dicapai dan standar praktik keperawatan)
(f) Komponen evaluasi mencakup aspek-aspek
sebagai berikut:
 Kognitif (pengetahuan pasien tentang penyakit
dan tindakan)
 Afektif (sikap) pasien terhadap tindakan yang
dilakukan
 Psikomotor (tindakan/perilaku) pasien dalam
upaya penyembuhan
 Perubahan biologis (tanda vital, sistemik, dan
imunologis)
(g) Keputusan dalam evaluasi adalah sebagai berikut:
 Masalah teratasi
 Masalah tidak teratasi, harus dilakukan
pengkajian dan perencanaan tindakan ulang
 Masalah teratasi sebagian, perlu modifikasi dari
rencana tindakan
 Timbul masalah baru
b) Instrumen C

2) Kajian Data
Tabel 2.6
Hasil observasi instrumen A
No Aspek yang dinilai Hasil (%) Keterangan
1. Pengkajian 90 %
2. Diagnosa keperawatan 90 %
3. Perencanaan 90 %
4. Implementasi 85 %
5. Evaluasi 80 %
6. Dokumentasi 75 %
Keperawatan

Tabel 2.7
Hasil Observasi instrumen C (penilaian selama 2 hari)

N Perasat Frekuensi Nila Keterangan


o i
(%)
1. Mengukur TTV
Tekanan darah 10 80 Mendekati SOP
Suhu badan 14 78 Mendekati SOP
Nafas 4 100 Sesuai SOP
.2 Oxygen nasal kanul 12 92 Mendekati SOP

3. Prosedur 58 93 Mandekati SOP


pemasangan infus
4. Mengganti balutan 21 90 Mendekati SOP
5 Cedera kepala 12 92 Mandekati SOP
6 Menyiapkan 12 83,3 Mendekati SOP
tempat untuk
pasien baru
7 Menyiapkan pasien 15 100 Sesuai SOP
pulang

3) Analisa Data
a) Instrumen A
(1) Pengkajian
Sebagian besar telah dilakukan, lebih menonjolkan
pada data focus dengan tujuan meminimalisir waktu
yang ada.

(2) Diagnosa Keperawatan


Sebagian besar telah dirumuskan berdasarkan kriteria
analisa data, sebagian kecil diagnose tidak diangkat
karena masalah dianggap langsung bisa diatasi
misalnya diagnose faktor resiko.
(3) Perencanaan
Telah dilakukan sesuai tujuan yang ingin dicapai,

(4) Implementasi
(5) Evaluasi
(6) Dokumentasi Keperawatan
b) Instrumen C (penjelasan kesenjangan antara SOP dengan
hasil observasi)

3. UNSUR OUTPUT
1) Efisiensi Ruang Rawat
a. Kajian Teori

Efisiensi pelayanan meliputi 4 (empat) indikator mutu


pelayanan kesehatan rumah sakit, yang meliputi:

a) BOR (Bed Occupancy Rate), menunjukkan seberapa jauh


pemakaian tempat tidur yang tersedia di rumah sakit dalam
jangka waktu tertentu.
Standar nasional untuk RSU dalam satu tahun adalah 75 –
85%.

Perhitungan BOR:

BOR = Jumlah hari perawatan x 100%


jumlah TT x hari perawatan
Keterangan: TT: tempat tidur

b) LOS (Length Jumlah TT menunjukkan


Of Stay), x hari perawatan
lama waktu yang dirawat
pada setiap pasien. Waktu rawat yang baik maksimum 12 hari.
Standar nasional untuk rumah sakit dalam satu tahun adalah 7 –
10 hari.
Perhitungan LOS:

LOS = Lama hari perawatan x 100%


Jumlah pasien keluar hidup atau mati

c) TOI (Turn Over Internal), menunjukkan waktu rata-rata suatu


tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur
ditinggalkan oleh pasien sampai dengan diisi lagi. Standar 1 – 3
hari untuk RSU dalam satu tahun.
Perhitungan TOI:

TOI = Lama perawatan rata-rata


Jumlah pasien keluar

d) BTO (Bed Turn Over), menunjukkan frekuensi pemakaian


tempat tidur rumah sakit satu satuan waktu tertentu. BTO
menggambarkan tentang tingkat pemakaian tempat tidur.
Standar 40 – 45 kali untuk RSU dalam satu tahun, sedangkan
yang baik lebih dari 40 kali (Djojobroto, 1997).
Tabel ...
Indikator Efisiensi Ruangan
No. Indikator Standar

1. BOR 75-85 %

2. LOS 7-10 Hari

3. TOI 1-3 Hari

4. BTO 40-45 Kali

Sumber: Djojobroto, 1997

b. Kajian Data
Pengumpulan data untuk efisiensi ruang rawat inap
khususnya ruang Teratai dilakukan dengan studi dokumentasi
dengan menggunakan data rekam medik. Berdasarkan rekam
medik Rumah Sakit Umum Daerah Undata periode Januari - April
tahun 2016, data yang diperoleh untuk Ruangan Teratai adalah
sebagai berikut :
Jumlah tempat tidur : 40 tempat
tidur
Jumlah hari perawatan rata-rata : 8 hari
Lama perawatan rata-rata : 8 hari
Jumlah pasien keluar hidup atau mati : 1248 orang

1) BOR
BOR = Jumlah hari perawatan rata-rata x 100%
jumlah TT x hari perawatan

8 x 100%
= 40 x 365

= 1,825 %

2) LOS
LOS = Lama hari perawatan rata-rata x 100%
Jumlah pasien keluar hidup atau mati

8 x 100%
= 1,248

= 15,6 = 15 hari

3) TOI

TOI = Lama perawatan rata-rata


Jumlah pasien keluar

= 8
1248

= 15,6 = hari

4) BTO

BTO = Jumlah pasien keluar per tahun


Jumlah tempat tidur

= 689
14

= 49, 21 = 49 orang

Indikator efisiensi ruangan Teratai dapat dilihat dalam tabel


berikut :
Tabel
Indikator Efisiensi Ruangan Teratai
No. Indikator Standar

1. BOR 80 %

2. LOS 6 hari

3. TOI 1 hari

4. BTO 49 hari

c.Analisa Data
1) BOR
2) LOS
3) TOI
4) BTO

e. Mutu Asuhan Keperawatan (SAK) Instrumen B

Instrumen B
a. Kajian teori
Salah satu indikator mutu asuhan keperawatan adalah dilihat
dari persepsi klien tentang mutu asuhan keperawatan yang
diberikan. Dan untuk mengevaluasi hal ini juga perlu suatu
instrumen yang baku. (Sesuaikan instrumen baku yang digunakan
pihak RS).

b. Kajian data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan
angket pada beberapa pasien (........orang) atau keluarga pasien.

- Tabel tingkat pendidikan pasien (%)


- Tabel pekerjaan pasien (%)
- Tabel Evaluasi Hasil Mutu Asuhan Keperawatan

c. Analisa data
4. Kepuasan Kerja Perawat
a. Kajian Teori
Kepuasan kerja adalah tingkat saat karyawan memiliki perasaan
positif terhadap pekerjaan yang ditawarkan perusahaan tempatnya
bekerja (Brayfield dan Rothe, 1951 dalam Istijanto, 2006).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut
Nursalam (2015) adalah sebagai berikut:
a. Motivasi
Fungsi manajer dalam meningkatkan kepuasan kerja staf
didasarkan pada faktor-faktor motivasi, yang meliputi:
i. Keinginan untuk peningkatan
ii. Percaya bahwa penghasilan yang didapatkan sudah mencukupi
iii. Memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai yang diperlukan
iv. Umpan balik
v. Kesempatan untuk mencoba
vi. Instrumen penampilan untuk promosi, kerjasama, dan
peningkatan penghasilan.
b. Lingkungan
Faktor lingkungan juga memegang peranan penting dalam
kepuasan kerja. Faktor-faktor lingkungan tersebut meliputi hal-
hal sebagai berikut:
i. Komunikasi
o Penghargaan terhadap usaha yang telah dilaksanakan
o Pengetahuan tentang kegiatan organisasi
o Rasa percaya diri berhubungan dengan manajemen
organisasi
ii. Potensial pertumbuhan
o Kesempatan untuk berkembang, karir, dan promosi
o Dukungan untuk tumbuh dan berkembang; pelatihan,
beasiswa pendidikan, dan pelatihan manajemen bagi staf
yang dipromosikan
iii. Kebijaksanaan individu
o Mengakomodasi kebutuhan individu; jadwal kerja, liburan,
dan cuti sakit serta pembiayaannya
o Keamanan pekerjaan
o Loyalitas organisasi terhadap staf
o Menghargai staf berdasarkan agama dan latar belakangnya
o Adil dan konsisten terhadap keputusan organisasi
o Upah/gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup
o Kondisi kerja yang kondusif
c. Peran manajer
Peran manajer secara umum dapat dinilai dari
kemampuannya dalam memotivasi dan meningkatkan
kepuasan staf. Menurut Rowland dan Rowland (1997)
terdapat 12 kunci utama dalam kepuasan kerja, yaitu
input; hubungan manajer dan staf; disiplin kerja;
lingkungan tempat kerja; istirahat dan makan yang cukup;
diskriminasi; kepuasan kerja; penghargaan penampilan;
klarifikasi kebijaksanaan, prosedur, dan keuntungan;
mendapatkan kesempatan; pengambilan keputusan; dan
gaya manajer.

b. Kajian Data
- Tabel tingkat kepuasan kerja perawat
c. Analisa Data

C. PROSES MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN


1. Perencanaan
a. Kajian Teori (Teori perencanaan, tugas kepala ruang dalam
perencanaan)
Tugas dan tanggungjawab kepala ruangan dalam perencanaan
adalah sebagai berikut :
1) Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruang masing-masing
2) Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien (gawat, transisi, dan
persiapan pulang) bersama ketua tim
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadwalan
5) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan
terhadap pasien
7) Mengatur dana mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk
kegiatan membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan,
membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan, mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah, serta
memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru
masuk
8) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9) Membantu membimbing peserta didik keperawatan
10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
b. Kajian Data (Kajian Planning meliputi : jadual dinas, koordinasi dengan
perawat di ruangan, perencanaan bulanan)
c. Analisa Data
2. Pengorganisasian
a. Kajian Teori (teori MPKP)
Tugas dan tanggungjawab kepala ruang dalam pengorganisasian
adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan
2) Merumuskan tujuan metode penugasan
3) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
4) Membuat rentang kendali, kepala ruangan membawahi 2 ketua tim,
dan ketua tim membawahi beberapa perawat
5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan lain-lain
6) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
7) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik
8) Mendelegasikan tugas, saat kepala ruang tidak berada di tempat
kepada ketua tim
9) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi
pasien
10) Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya
11) Identifikasi masalah dan cara penanganannya

b. Kajian Data ( Penerapan MPKP di ruangan)


- Evaluasi tugas Kepala Ruang
- Evaluasi tugas Perawat Penanggung Jawab
- Evaluasi tugas Perawat Pelaksana
- Pelaksanaan Operan
- Pelaksanaan Pre Conference
- Pelaksanaan Post Conference
- Pelaksanaan Informasi Pasien Baru
- Pelaksanaan Ronde Keperawatan
c. Analisa Data (Gunakan tabel Hasil rekapitulasi evaluasi penerapan
MPKP)
3. Actuiting atau menggerakkan
a. Kajian Teori
b. Kajian Data
- Kajian Actuiting dalam bentuk tabel
4. Controlling atau pengawasan
a. Kajian Teori
b. Kajian Data
- Kajian Controling dalam bentuk tabel
c. Analisa Data
BAB III MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH
1. INPUT
2. PROSES
3. OUTPUT
BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. KEGIATAN 1 (disesuaikan dengan identifikasi masalah yang ada)


1. Langkah langkah kegiatan (dalam bentuk tabel)
2. Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan (Dalam bentuk tabel)
3. Anggaran Biaya Kegiatan
4. Evaluasi dan Hasil
a. Evaluasi (Evaluasi pelaksanaan kegiatan sebelum dan sesudah
intervensi dalam bentuk tabel)
b. Hasil kegiatan (dalam bentuk tabel)

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai