PROPOSAL THESIS
Disusun Oleh:
Reni Muhka
20221050009
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah
persalinan yang diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan maupun
minuman tambahan lainnya sekalipun air putih, sampai bayi berumur 6 bulan.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling ideal bagi bayi. ASI
mengandung semua unsur zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan mencukupi hingga bayi usia 6 bulan (Safitri dan
Puspitasari, 2018). Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang sangat bergizi
untuk bayi dan manfaatnya banyak diketahui oleh masyarakat utamanya dalam
pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dan ASI ditambah dengan makanan
pendamping ASI serta dilanjutkan sampai anak berusia dua tahun (Kemenkes
2018). Pemberian ASI direkomendasikan sampai dua tahun atau lebih. Alasan
ASI tetap diberikan setelah bayi berusia 6 bulan, karena 65% kebutuhan energi
seorang bayi pada umur 6-8 bulan masih terpenuhi dari ASI. Pada umur 9-12
bulan sekitar 50% kebutuhannya dari ASI dan umur 1-2 tahun hanya sekitar
90% akibat diare dan infeksi saluran pernapasan akut (WHO, 2005). UNICEF
dan World Health Organization (WHO) menegaskan tentang ASI ini dalam
2020).
menyusui yang dirasakan, tetapi sejauh ini, hasil ini dilaporkan dengan buruk
(Renfrew et al. 2012; Baerug et al, 2018). Berdasarkan data UNICEF dan juga
data WHO pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian bayi lebih dari 88%. Di Indonesia terdapat 31,36% dari 37,94% anak
yang sakit dikarenakan tidak dapat menerima ASI eksklusif (Mahadewi dan
Heryana, 2020).
yang pernah menyusui anak di Indonesia sudah tinggi, yaitu 90%, namun yang
memberikan secara eksklusif selama 6 bulan masih rendah yaitu sebesar 20%.
yaitu sebesar 80%. Berdasarkan laporan SDKI tahun 2012 pencapaian ASI
Provinsi tahun 2013, cakupan pemberian ASI 0-6 bulan hanyalah 54,3%
(Pusdatin, 2015; Susanti dan Apriyanti, 2017). Cakupan bayi yang mendapat
ASI eksklusif sebesar 61,33%, prosentase tertinggi terdapat pada Nusa Tenggara
eksklusif diberikan saat bayi mulai dilahirkan sampai pada usia 6 bulan.
68,52%. Cakupan ASI ekslusif paling rendah yaitu terdapat di Kota Yogyakarta
sebesar 60,87%.
prakarsa rumah sakit ramah bayi (BFHI), telah dilakukan untuk memperkuat
kehidupan dan pemberian makanan pendamping ASI yang memadai dan aman
dengan menyusui berkelanjutan hingga usia 2 tahun atau luar (WHO, 2018).
fasilitas bersalin. BFHI terdiri dari 10 langkah, yang merangkum satu paket
Studi telah menunjukkan bahwa inisiatif ini hemat biaya dan memiliki dampak
positif jangka pendek pada hasil menyusui di tingkat fasilitas (Kim et al., 2018;
untuk mempromosikan ibu, bayi dan balita yang optimal (Elizabeth W et al,
2021).
berfokus untuk mendukung ibu menyusui setelah mereka keluar dari fasilitas
angka menyusui, tetapi masih ada ketidakpastian tentang metode yang efektif
B. Rumusan Masalah
menyusui di.....?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek teoritis
Indonesia.
2. Aspek praktis
a. Bagi Puskesmas
Sebagai salah satu acuan dalam melakukan penelitian terkait yang dapat
lanjut.
E. Penelitian Terkait