PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pola makan terbaik untuk bayi dan anak sampai usia dua tahun. Hal ini dicantumkan
dalam Global Strategy on Infant and Young Child Feeding yaitu memberikan ASI kepada
bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir. Selanjutnya, direkomendasikan juga
agar memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi
(MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan. Lalu meneruskan pemberian ASI
Pemberian ASI eksklusif yang selama ini telah dianjurkan diberikan selama 6 bulan
nyatanya belum terlaksana dengan baik di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian World
Breastfeeding Trends Initiaitive (WBTI) tahun 2012, hanya 27,5 persen ibu di Indonesia
yang berhasil memberi ASI ekslusif. Angka ini menempatkan Indonesia di posisi 3
terakhir, yaitu peringkat 49 dari 51 negara yang mendukung pemberian ASI eksklusif
(Kinanti, 2013).
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan biologis kompleks yang mengandung semua
nutrient yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan anak. Air susu ibu
tahun 2012, ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. Sedangkan, ASI
eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai selama 6
(enam) bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman
1
lain (Depkes, 2013)
Indonesia telah membuat dasar hukum untuk menggalakan program ASI eksklusif
/Menkes/SK/IV/2004 yang telah menetapkan bahwa pemberian ASI secara eksklusif bagi
bayi di Indonesia adalah sejak lahir sampai dengan bayi berumur 6 bulan. Pemerintah
Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 128 mengamanatkan setiap
bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan.
pada bayi 0-5 bulan tahun 2007 turun dari 62,2% menjadi 56,2% pada tahun 2008.
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahun 2009 dari 103.876 bayi
yang ada, 40,08 % sudah diberi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dini.
Alasan yang paling banyak dikeluhkan ibu adalah sindroma ASI kurang, dan menganggap
anak menangis masih lapar dan zat gizi ASI tidak memadai.
masyarakat (UKBM) yang disebut sebagai puskesmas dan jejaringnya. Puskesmas dan
jejaringnya harus membina UKBM yang termasuk salah satunya pelayanan gizi.
Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi dalam gedung dan di
luar gedung.
2
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan prilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan
Kesehatan dan Gizi masyarakat, yang bertujuan meningkatnya status gizi masyarakat,
dengan target indikator pada tahun 2019 salah satunya adalah bayi usia < 6 bulan yang
Untuk mewujudkan tercapainya program perbaikan gizi pada 1000 hari pertama
organisasi masyarkat untuk mengatasi gizi buruk maka diadakan Program Perbaikan Gizi
Masyarakat. Program ini merupakan salah satu program pokok Puskesmas, yaitu
Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY),
Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan
bulan sekali) dan tahun (setahun sekali) serta beberapa kegiatan investigasi dan
intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan
adanya kasus gizi buruk. Adapun salah satu kegiatan program gizi yang dilakukan harian
3
adalah peningkatan pemberian ASI eksklusif yaitu pemberian ASI tanpa makanan dan
program pelayanan gizi salah satunya adalah peningkatan pemberian ASI eksklusif.
B. Permasalahan
Berkaitan dengan latar belakang yang dikemukakan, bisa dirumuskan suatu
masalah, bagaimanakah gambaran capaian ASI Eksklusif tahun 2017 serta apa yang
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Bagi Pemerintah
Tulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang capaian ASI
Kota Padang tahun 2017 sehingga dapat dipakai oleh pihak yang
2. Bagi Pembaca
Menambah wawasan pembaca tentang capaian ASI Eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang tahun 2017.
4
3. Bagi Penulis
Menyelesaikan kewajiban selama menjalani program internsip dokter berupa
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan
lain seperti susu formula, air perasan jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, bubur susu, pepaya, biskuit dan lain-lain dari usia 0-6
bulan. Selain itu, dalam Riskesdas 2010 terdapat dua pola menyusui lainnya, yakni
bayi tetapi pernah memberikan sedikit air atau minuman berbasis air (misalnya teh)
adalah menyusui bayi serta memberikan makanan buatan selain ASI, baik susu formula,
bubur atau makanan lainnya sebelum bayi berumur enam bulan, baik diberikan secara
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dan juga manfaat ASI eksklusif yang bisa
didapatkan baik itu untuk ibu menyusui maupun bagi sang bayi yaitu antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Untuk Bayi antara lain mendapatkan faedah manfaat asi antara lain adalah sang
memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan
6
2. Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua, bayi akan
lebih sehat cerdas, dan terlindung dari berbagai penyakit infeksi dan alergi,
mengurangi perdarahan pada ibu dan mempercepat penurunan berat badan pasca
melahirkan (Hendarto & Pringgadini, 2013). Selain itu pemberian ASI eksklusif
2010)
3. Untuk sang ibu menyusui akan mendapatkan manfaat dan faedahnya antara lain
dalam hal penurunan berat badan, aspek psikologi yang akan memberikan dampak
positif kepada para ibu yang menyusui air susu ibu itu sendiri
1. Kolostrum
epitel.yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ke-3. Kolustrum bisa
mengandung protein untuk daya tubuh yang berfungsi sebagai pembunuh kuman
dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI matur. Volume
kolostrum pada saat itu antara 150 sampai 300 ml/ 24 jam.
Kolostrum mengandung kadar protein yang tinggi, terutama gama globulin dan
zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak dibandingkan ASI yang matang. Kadar
7
karbohidrat dan lemak nya rendah dengan vitamin A yang tinggi, sehingga sesuai
dengan kebutuhan gizi bayi pada awal kelahiran. Jumlah kolostrum yang
diproduksi bervariasi tergantung dari isapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
2. Susu Transisi
Adalah air susu ibu yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4 sampai
dengan hari ke-10. Selama dua minggu, volume air susu bertambah dan berubah
protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih rendah dari kolostrum tetapi
konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin larut lemak berkurang,
vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna susu lebih putih dari kolostrum.
3. Susu Matur
Yang dimaksud dengan air susu matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10.
Berwarna putih kental. ASI mature merupakan cairan berwarna putih kekuning-
kuningan yang diperoleh dari warna garam Ca- caseinat, riboflavin, dan karoten
yang terkandung didalamnya. Pada ASI matang/ mature terdapat anti microbial
faktor, antara lain: antibodi (terutama IgA) terhadap bakteri dan virus, enzim,
protein (laktoferin, B12 binding protein), dan hormone. Komposisi ASI yang
menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya
belum habis.
8
Kandungan protein pada ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan
komposisi protein pada susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari
whey dan casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang
mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung
protein casein yang sukar dicerna.ASI juga kaya nukrleotida yang memiliki peran
dalam pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang bakteri baik dan daya
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah kadarnya. Kadar
lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan kalori untuk bayi yang sedang
tumbuh. Perubahan lemak terjadi secara otomatis dapat menyesuaikan diri dengan
jumlah kalori yang dibutuhkan bayi dari hari ke hari. Pada masa pertumbuhan
cepat atau loncatan pertumbuhan diperlukan kalori yang lebih banyak. Kadar
lemak ASI lebih tinggi disbanding susu formula dan mengandung banyak asam
Laktosa adalah karbohidrat utama di dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu
sumber energi lemak untuk energi otak. Kadar laktosa yang terdapat di dalam ASI
hampir dua kali lipat disbanding pada susu sapi dan susu formula. Kadar
karbohidrat dalam kolostrum tidak begitu tinggi namun akan meningkat pada ASI
transisi dan sesudah itu akan relatif stabil (Hendarto & Pringgadini, 2013).
9
2.4 Peraturan Hukum terkait ASI Eksklusif
1. UU Nomor 36/2009 tentang Kesehatan
Pasal 128(2) dan (3) disebutkan bahwa selama pemberian ASI, pihak keluarga,
pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu secara penuh dengan
dimaksud pada ayat (2) dilakukan di tempat kerja dan tempat sarana umum.
Pasal 200 disebutkan sanksi pidana dikenakan bagi setiap orang dengan sengaja
menghalangi program pemberian air susu ibu ekslusif sebgaiaman dimaksud dalam
pasal 128(2). Ancaman pidana yang diberikan adalah pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Air Susu Ibu ekslusif. Pasal 6 berbunyi “Setiap ibu yang melahirkan harus
sampai dengan anak berusia 2 tahun atau lebih dengan pemberian makanan
- Tenaga kesehatan agar menginformasikan kepada semua ibu yang baru melahirkan
menyusui.
10
2.5 Cara Memperbanyak Produksi ASI
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para ibu menyusui untuk melakukan cara
payudara ibu atau lebih dikenal dengan istilah Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Untuk mengatasi keterbatasan ASI perbanyaklah makan daun katuk, bayam, daun
turi (sayuran hijau lainnya) yang banyak mengandung zat untuk memperbanyak
produksi ASI.
Secara dasar, prinsip memerah ASI hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi.
Bila kita hanya menekan ujung pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar, jadi harus
menekan agak ke belakang. Bila ASI tak keluar banyak, kemungkinan teknik ibu salah.
Mungkin cara memerah ASI-nya seperti melakukan massage payudara. Cara ini tak akan
mengeluarkan ASI, karena yang ditekan pada pijat payudara adalah ‘pabrik’ ASI bukan
‘gudang’nya. Ibu tak bisa langsung mengeluarkan ASI dari ‘pabrik’ tapi harus melalui
‘gudang’ dulu. Jadi, bila tekniknya sudah benar, lama-kelamaan memerah ASI akan
11
menjadi pekerjaan biasa. Waktu yang dibutuhkan pun sekitar 20- 30 menit saja, tapi susu
Namun demikian, ada beberapa aturan yang penting diperhatikan sebelum sebelum
Ibu memberikan ASI perah (ASIP) pada si bayi. Pertama, sebelum bayi berusia 4 bulan,
sebaiknya ASIP TIDAK diberikan menggunakan dot dulu karena bayi akan mengalami
bingung puting. Maksudnya, ia akan susah untuk kembali menyusu dengan benar pada
payudara ibu. Kedua, bila Ibu sedang bersama bayi, bayi harus menyusu langsung pada
Ibu, jangan memberikan ASIP. Memerah ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak
selalu membutuhkan alat khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua-tiga jari
sendiri, ASI bisa keluar lancar. Hal ini memang membutuhkan waktu, yakni masing-
masing payudara berkisar 15 menit. ASI ini bisa disimpan lalu diberikan untuk bayi
keesokan harinya.
Cara memerah ASI dengan jari ini amat sederhana dan tidak perlu biaya. Sebagai
langkah awal Ibu perlu memahami bahwa payudara terdiri atas tiga komponen yang
prinsipil, yaitu “pabrik” (di daerah berwarna putih), saluran, dan “gudang” (di daerah
warna cokelat atau areola) ASI. Ketiganya seperti bejana berhubungan. ASI diproduksi di
‘pabrik’nya yang berbentuk seperti kumpulan buah anggur. Setiap ‘pabrik’ ASI dilalui
otot-otot. Bila otot-otot ini mengkerut, ia akan memompa ASI ke salurannya menuju
‘gudang’. Agar pabrik memproduksi ASI lagi, syarat utamanya ASI di ‘gudang’ harus
habis lebih dulu. Bila ‘gudang’ kosong, barulah ‘pabrik’ akan mengisinya kembali, begitu
12
1. Letakkan tangan kita di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Tempatkan
ibu jari di atas kalang payudara dan jari telunjuk serta jari tengah di bawah sekitar
2,5 -3,8 cm di belakang puting susu membentuk huruf C. Anggaplah ibu jari
berada pada jam 12, dua jari lain berada di posisi pukul jam 6. Ibu jari dan jari
telunjuk serta jari tengah saling berhadapan. Jari-jari diletakkan sedemikian rupa
2. Tekan lembut ke arah dada tanpa memindahkan posisi jari-jari tadi. Payudara
yang besar dianjurkan untuk diangkat lebih dulu. Kemudian ditekan ke arah dada.
3. Buatlah gerakan menggulung dengan arah ibu jari dan jari-jari ke depan untuk
memerah ASI keluar dari gudang ASI yang terdapat di bawah kalang payudara di
pindahkan lokasi ibu jari ke posisi lain (misal arah jam 9 dan jari-jari ke arah jam
5. Lakukan pada kedua payudara secara bergantian. Begitu tampak ASI memancar
dari puting susu, itu berarti gerakan tersebut sudah benar dan berhasil menekan
gudang ASI. Letakkan cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah
13
Gambar 2.1. Teknik Memerah ASI dengan Jari
Cara memerah ASI yang tidak mengeluarkan ASI dan tidak dianjurkan :
1. Menekan puting susu – memijat puting dengan 2 jari, dapat menyebabkan lecet
Seluruh prosedur persiapan dan pemerahan dengan tangan membutuhkan waktu sekitar
Massage, stroke, dan shake. Perah kedua payudara selama 5-7 menit tiap
payudara.
Massage, stroke, dan shake. Perah kedua payudara selama 3-7 menit tiap
payudara.
Massage, stroke, dan shake. Perah kedua payudara selama 2-3 menit tiap payudara
Jika menggunakan pompa, alat pompa ASI elektrik adalah cara bantu pemerahan ASI
ASI yang paling baik dan efektif. Hanya saja, harganya relatif mahal. Cara lain yang lebih
terjangkau bila punya dana lebih, yaitu menggunakan poma dengan mekanisma piston
atau pompa berbentuk suntikan. Prinsip kerja alat ini memang seperti suntikan, hingga
memiliki keunggulan, yaitu setiap jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan
tekanannya bisa diatur. Sayangnya, pompa-pompa ASI yang ada di Indonesia jarang
sekali berbentuk suntikan, lebih banyak berbentuk corong dan bohlam (squeeze and
bulb). Bentuk squeeze dan bulb tak pernah dianjurkan banyak ahli laktasi dan ASI.
14
Bentuk pompa seperti ini sulit dibersihkan bagian belakang yang bentuknya menyerupai
bohlam karena terbuat dari karet hingga tak bisa disterilisasi. Selain itu, tekanannya tak
Cara terbaik untuk menyimpan ASI adalah menggunakan botol dari stainless steel
(baja antikarat), namun ini tidak banyak dijual. Pilihan terbaik kedua adalah botol yang
terbuat dari gelas (kaca), dan terbaik ketiga botol plastik. Kebanyakan ibu lebih menyukai
botol yang terbuat dari plastik demikian juga halnya dengan rumah sakit/klinik bersalin,
karena plastik tidak mudah pecah. Untuk pilihan lebih ekonomis, saat ini telah tersedia
botol kaca dengan kapasitas 50-200 ml. Apapun jenis botolnya, sebaiknya memiliki tutup
15
Pilihan terakhir adalah menyimpan ASI perah di dalam plastik yang lembek atau
kantong susu, sebab akan banyak zat-zat di dalam ASI yang akan tertinggal (menempel)
pada dinding plastik. Menyimpan ASI di dalam kantong susu bisa menimbulkan beberapa
masalah. Susu bisa menempel pada sisi kantong sehingga jumlah yang diberikan kepada
bayi akan berkurang. Kantong susu juga lebih peka terhadap kontaminasi akibat
kebocoran. Beberapa produsen pompa ASI membuat kantong susu yang nyaman untuk
digunakan dan terbuat dari plastik yang lebih tebal tetapi harganya mahal. Jika hendak
wadah plastik yang tertutup rapat, baru masukkan ke dalam freezer. Hal ini akan
sebaiknya batas atas air tidak melebihi kantong sehingga air tidak masuk ke dalam
kantong. Jika air yang digunakan untuk menghangatkan tampak berawan/keruh, berarti
Berilah label pada setiap kemasan ASI yang mencantumkan tanggal pemerahan ASI
dan gunakan terlebih dahulu stok yang terlama. Jika bayi Ibu dirawat di RS, pastikan
bahwa pada label juga tertera nama anda/bayi Ibu dengan jelas, sehingga ASI tidak
tertukar.
Untuk bayi kurang dari 6 minggu, sebaiknya ASI disimpan dalam botol sebanyak 30
– 60 ml, sehingga waktu yang diperlukan untuk menghangatkan tidak terlalu lama dan
ASI tidak banyak terbuang. Untuk bayi yang lebih besar, jumlah ASI yang disimpan
perbotolnya bisa disesuaikan dengan jumlah susu yang biasanya diminum. Tetapi akan
lebih baik jika tetap menyimpan ASI dalam jumlah yang lebih kecil, kalau sewaktu-waktu
16
Hingga saat ini belum banyak penelitian mengenai ASI yang telah disimpan,
dihangatkan dan baru sebagian diminum oleh bayi. Akan lebih aman untuk memberikan
ASI yang sebelumnya telah disimpan dalam waktu 1-2 jam setelah dihangatkan. Dan jika
Setelah diperah, ASI harus di simpan dengan baik agar dapat bertahan lama. Untuk
lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel petunjuk penyimpanan ASI di bawah. Perlu
Sebab ASI yang telah disimpan di freezer akan mengalami perubahan dalam hal jumlah
imunoglobulin, yaitu protein molekul yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh, karena
ada yang mati akibat kedinginan. Lebih dianjurkan untuk memasukkan ASI ke dalam
termos dan lemari es. ASIP yang dimasukkan ke termos dan lemari es tak mengalami
perubahan komposisi gizi sama sekali. Hanya mungkin warna dan bentuknya saja yang
berubah.
17
Freezer (lemari es 1 pintu 00 sampai -180 2 minggu
Ringkasan:
Taruh ASI dalam kantung plastik food grade, botol kaca, atau wadah plastik untuk
makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas,
cangkir keramik.
Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru
letakkan botol ASI ke dalam air dingin, kemudian secara perlahan-lahan beri air hangat
sampai ASI mencair (suhu airnya sama dengan suhu air yang biasa kita gunakan untuk
mandi atau suhu tubuh). Jika ingin mencairkan ASIP beku, letakkan botol ASIP beku ke
dalam kulkas semalam sebelumnya, esoknya baru dicairkan dan dihangatkan. Jangan
18
tergantung suhu ASI, tapi prinsipnya buatlah suhu ASI seperti suhu tubuh karena akan
menyerupai ASI yang dikeluarkan langsung. Setelah dihangatkan bisa langsung diberikan
pada bayi.
Cara pemberiannya JANGAN menggunakan botol susu dan dot, melainkan disuapi
pakai sendok atau cangkir. Kalau si kecil langsung menyusu dari botol, lama-lama ia
jadi “bingung puting”. Jadi, ia hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu
dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola ibu masuk ke mulut bayi.
Jadi, kalau si kecil sudah “bingung puting”, tak heran bila ia gagal mengeluarkan ASI di
“gudang”nya. Salah satu tanda bayi mengalami bingung puting adalah bayi menolak
menyusu langsung dari Ibu. Selain itu bila menyusu mulutnya mencucu seperti minum
dari dot, dan ketika menyusu bayi sebentar-bentar melepas hisapannya. Hasilnya,
payudara Ibu lecet. Akhirnya, si kecil jadi enggan menyusu langsung dari payudara
lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari
botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar.
Ibu tidak perlu merasa cemas bayi kekurangan ASI berapapun jumlah ASI perah
yang dikeluarkan. Memang, pada awalnya bayi akan gelisah dengan jumlah yang
mungkin lebih sedikit dari biasanya, tapi bayi akan cepat beradaptasi. Pada hari keempat,
bayi akan terbiasa. Ia akan meminum seberapapun ASI yang tersedia. Kalau ditinggali
500 ml, akan diminum; begitu juga dengan 300 ml, bahkan 200 ml. Namun ketika ibunya
datang, ia akan minum habis-habisan. Jadi, bayi tidak akan akan kekurangan ASI.
Ringkasan:
19
1. Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan
lebih dahulu) atau yang paling segar (baik metode First In First Out/FIFO maupun
2. Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan,
tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air hangat.
3. Kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di
jam,
6. Bagaimana dengan ASIP yg sudah direndam air hangat tapi belum diminum?
7. Bagaimana dengan yang sudah diminum bayi (terkena mulut bayi)? Dibuang saja
Sediakan cangkir kecil (khususnya kaca), atau khusus cup feeder bayi.
20
Setelah ASIP dicairkan, tuang ke cangkir dan minumkan ke bayi. Jangan khawatir
Cara memberikan ASIP adalah dengan memiringkan gelas sampai bibir bayi
itu baru dinaikkan sedikit-sedikit agar bayi bisa terus meminum ASInya. Jangan
menuangkan isi gelas ke dalam mulut bayi, tindakan ini akan membuat bayi
Latihan memberikan ASIP ini perlu kesabaran, paling tidak latihan dmulai
memberikan, sehingga bayi terbiasa. Bayi bisa mengenali aroma tubuh Ibu
sehingga jika Ibu yang memberikan ia suka menolak (tentu saja dia memilih
menyusu langsung)
Keluhan yang lazim muncul adalah kemungkinan bayi menolak ASIP yang
diberikan melalui sendok atau cangkir. Hal ini wajar terjadi pada hari-hari pertama
pemberian ASIP. Buah hati Ibu bisa cemas dan gelisah. Namun, janganlah
khawatir, 3 atau 4 hari setelahnya bayi akan terbiasa. Itu sebabnya, sebelum masa
cuti berakhir bayi perlu dilatih disuapi susu dengan sendok atau cangkir. Jadi,
dengan sedikit belajar dan ketelatenan Ibu tidak perlu khawatir lagi kembali
bekerja.
Perlu juga Ibu ingat, kesuksesan pemberian ASIP selama Ibu bekerja juga ditentukan
oleh kerjasama dengan pengasuh. Hal ini tidaklah mudah apalagi yang ibu percayai
merawatnya adalah orangtua sendiri atau mertua. Untuk mempermudah kerjasama ini,
21
langkah pertama harus ada pemahaman yang sama mengenai pemberian dan manfaat ASI
eksklusif. Hal ini bisa jadi sedikit menyulitkan jika pengalaman mereka dulu mungkin
menyusui sambil dicampur susu atau makanan padat. Ibu bisa pelan-pelan menjelaskan
pada ibu atau ibu mertua tentang pentingnya ASI eksklusif, resiko pemberian sufor dan
suplemen khususnya pada 6 bulan pertama, dan lain-lain. Semakin dini edukasi diberikan
semakin baik (misal sejak Ibu positif hamil). Kerjasama yang baik antara orangtua
dengan pengasuh di rumah (siapapun dia) juga menentukan keberhasilan menyusui secara
eksklusif.
BAB III
METODE EVALUASI
puskesmas yang telah dikumpulkan oleh petugas SP2TP dilihat rekapannya dan dianalisa.
Setiap program dibandingkan capaian program dengan target yang diberikan oleh Dinas
antara capaian dengan target. Priotas masalah ditentukan dengan cara Metode Kriteria
Matriks. Penentuan penyebab masalah dengan metode Diagram Ishikawa. Masalah yang
BAB IV
PROFIL PUSKESMAS LUBUK BUAYA
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
23
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).
derajat kesehatan yang optimal, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya ahli
kelola, upaya kesehatan, maka fungsi Puskesmas mempunyai ruang lingkup promotif,
24
merupakan sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama terdepan harus melaksanakan
jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada Dinas Kesehatan. Dalam urutan
Kesehatan Pertama.
jumlah unit tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap daerah, unit
4 kelurahan dengan luas 59.31 Km2 , terletak -0,939 LS/LU dan 100.38428 BT, dengan
Empat kelurahan yang menjadi wilayah kerja Puskesmas lubuk buaya adalah sebagai
berikut:
1) Kelurahan Lubuk Buaya
2) Kelurahan Batang Kabung-Ganting
25
3) Kelurahan Pasie Nan Tigo
4) Kelurahan Parupuak Tabing
LUBUK BUAYA
BATANG KABUNG GANTING
PARUPUK TABING
GE OG R AF I
L u a s ± 5 6,31 k m ²
terdiri dari laki –laki 36.502 jiwa dan perempuan 36.564 jiwa.
ini:
JENIS
KELAMIN
NO JENIS TENAGA PENDIDIK JLH STATUS KEPEGAWAIAN
AN
LK PR PNS PTT Veltr Hono
1 Dokter Umum S1 4 2 2 3 0 - 1
2 Dokter Gigi S1 3 0 3 3 0 - -
3 Sarjana Keperawatan S1 2 0 2 2 - -
3 SKM S1 1 0 1 1 0 - -
26
4 Perawat D3 15 1 14 10 0 4 1
D1/SPK 2 0 2 2 0 - -
5 Bidan DIV/S2 3 0 3 3 0 - -
D3/D1 17 0 17 12 4 1 -
6 Analis DIV 3 0 3 3 0 - -
D3/SAA 2 0 2 2 0 - -
8 Gizi D3 2 0 2 2 0 - -
9 Sanitasi D4 1 0 1 1 - - -
D3 - 0 - - - - -
10 Perawat Gigi D3 2 0 2 2 0 - -
SMA 2 - 2 2 0 - -
12 MR D3 1 0 1 1 0 - -
13 ARO D3 1 0 1 1 0 - -
14 Jaga Malam SD 2 2 0 0 - - 2
15 Sopir SMA 1 1 0 0 0 - 1
16 Cs SMA 2 0 2 0 - - 2
JUMLAH 68 4 64 52 4 5 7
No Sarana Jumlah
1 Puskesmas Induk 1
2 Pustu 6
27
3 Poskeskel 6
4 Poskestren 2
5 Dokter Praktek Swasta 17
6 Posyandu Balita 68
7 Posyandu Lansia 10
8 BPS 47
9 Apotik/Rumah Obat 5
10 Dokter Spesialis 2
11 BATRA 84
12 UKK 10
13 TOGA 430
14 SBH 2
15 Kendaraan roda 2 8
16 Kendaraan roda 4 2
17 TK 30
18 SD 26
19 SLTP/SMP/SEDERAJAT 6
20 PESANTREN 2
21 SMA 2
22 PERGURUAN TINGGI 3
28
4. Kesehatan Mata
5. Kesehatan Haji
6. Kesehatan Gigi Dan Mulut
7. Upaya Kesehatan Jiwa
8. Kesehatan Lansia
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (BATRA)
10. Klinik Dan UGD
11. Perawatan Kesehatan Terhadap Masyarakat (PERKESMAS)
12. Laboratorium
29