TINJAUAN PUSTAKA
A. Bahan Ajar
1. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis,
(Ahmadi, 2010 : 159).
Bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran yang mengacu pada
kurikulum yang digunakan dalam rangka mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditentukan, (Lestari, 2013: 2).
Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks)
yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi
yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran
dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Misalnya, buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, bahan ajar
audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya (Prastowo, 2014: 17).
Menurut Abdul Majid (2006 : 170) Sumber belajar ditetapkan sebagai
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai media, yang dapat
membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya
tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau
kombinasi berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.
Bahan pembelajaran adalah seperangkat bahan bermuatan materi atau isi
pembelajaran yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan
menurut pendapat ahli lainnya bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang
diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran. Pandangan-pandangan tersebut juga dilengkapi
oleh Pannen dalam (Prastowo, 2014: 17) yang mengungkapkan bahwa bahan
ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis,
yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
8
9
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik,
b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk
diperoleh,
c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai
referensi,
d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis
bahan ajar,
e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan
peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada
gurunya,
f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
B. Handout
1. Pengertian Handout
Handout adalah bahan ajar yang sangat ringkas. Bahan ajar ini
bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar
dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik. Bahan ajar ini
diberikan kepada peserta didik guna memudahkan mereka saat mengikuti
proses pembelajaran (Prastowo, 2011: 79).
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru
untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout termasuk media
cetakan yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk
pengajaran dan informasi belajar yang biasanya diambil dari beberapa
literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan atau
kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik
(Depdiknas, 2008: 12).
Uraian bahan ajar yang ada dalam kurikulum atau persiapan mengajar
(GBPP/silabus, SAP/RPP), bisa berupa ringkasan dari bahan terurai yang ada
dalam buku teks. Bahan dasar bagi gadik/instruktur dan peserta didik untuk
kemudian diperdalam dan diperluas baik dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan
di laboratorium, kegiatan lapangan, maupun melalui kajian atas buku sumber
wajib dan referensi.
Handout atau HO adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada
mahasiswa ketika mengikuti kegiatan perkuliahan. HO dimaksudkan untuk
memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran
sebagai pegangan bagi mahasiswa. HO dapat digunakan untuk beberapa kali
pertemuan sangat tergantung dari disain dan lama waktu untuk penyelesaian
satuan perkuliahan tersebut, (Cholifah : 2010).
Menurut Nurmaningsih (Ristyastini, 2012) handout adalah selebaran
tertulis tentang materi pelajaran yang diedarkan kepada siswa secara cuma-cuma
sebagai bahan penjelasan yang dapat berupa skema, diagram, rangkuman
12
D. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil belajar siswa, yang menjadi indikator
kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan (Mulyasa,
2008 : 248). Dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa indikator
keberhasilan, bahwa proses belajar mengajar tersebut dikatakan berhasil
apabila:
18
utama yakni faktor dari dalam diri siswa (kemampuan) dan faktor yang datang
dari luar diri siswa (lingkungan). Faktor kemampuan siswa besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan
Purwanto (2011: 102), bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh
faktor yang ada pada organisme itu sendiri (faktor individual) dan faktor yang
ada di luar individu (faktor sosial). Faktor individual antara lain faktor
kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi,
sedangkan faktor luar yaitu faktor sosial seperti keluarga/keadaan rumah
tangga, guru dan cara mengajarnya, alat -alat yang dipergunakan dalam
pembelajaran, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, serta motivasi sosial.
Menurut Djamarah, dkk (2010: 123), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar adalah tujuan, guru, siswa, kegiatan pengajaran, alat
evaluasi, bahan evaluasi dan suasana evaluasi.
E. Konsep Pembelajaran
1. Sistem Ekskresi pada Manusia
Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa metabolisme
(metabolit) yang sudah tidak berguna atau berbahaya jika di simpan di
dalam tubuh. Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru,
dan kulit, (Irnaningtyas, 2013 : 371).
a. Ginjal
Ginjal terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Ginjal berfungsi
menyaring zat –zat sisa yang terkandung dalam darah. Zat- zat yang tidak
berguna akan dikeluarkan bersama urine. Ginjal tersusun atas kulit ginjal
(korteks), sumsum ginjal (medulla) dan rongga ginjal (pelvis), (Edie : 2013).
Tiga Tahapan Pembentukan Urine:
Filtrasi
Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh
simpai Bowman. Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut
urine primer atau filtrate glomerulus.
20
Reabsorbsi
Proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh
tubuh ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Cairan yang dihasilkan
dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder atau filtrate tubulus. Bahan-
bahan yang diserap kembali oleh tubula proksimal dikembalikan
kepada darah hamparan kapiler sekeliling tubul tersebut. Tidak semua
solut dalam filtrat nefrik diambil kembali oleh tubul proksimal.
Sekitar 50% dari limbah nitrogen, urea, tetap tertinggal, (Kimball, : 573)
Augmentasi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran
pengumpul. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya.
Tubula proksimal dan distal adalah tempat sekresi yang paling umum.
Sekresi adalah suatu proses yang sangat selektif yang melibatkan
transport pasif maupun transpor aktif, (Campbell, : 117).
b. Hati
Hati berfungsi menghasilkan empedu yang mengandung zat sisa dari
perombakan eritrosit dalam limpa dan menghasilkan ureum yang
mengandung zat sisa dari metabolisme protein.
c. Paru-paru
Paru –paru berfungsi mengeluarkan uap air dan karbon dioksida. Untuk
membuktikan bahwa paru- paru mengeluarkan karbon dioksida
menggunakan air kapur.
d. Kulit
Kulit terdiri atas lapisan kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis) dan
jaringan bawah kulit (subkutan). Pada lapisan epidermis terdiri atas
lapisan tanduk yang selalu mengelupas karena sel – selnya mati.