Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:

PRODUKSI KRIPIK PEPAYA BEBAS BAHAN PENGAWET

BIDANG KEGIATAN:

PKM – KEWIRAUSAHAAN (PKM – K)

DIUSULKAN OLEH:
Ida Bagus Putu Putra Cahyana /1707031014 /TA 2017
Gede Elga Krisna Gita /1707031015 /TA 2017
Komang Ayu Ani Savitri /1517051094 /TA 2015
Kadek Yanti Kusuma Dewi /1517051237 /TA 2015

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2018

i
LEMBAR PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Produksi Kripik Pepaya Bebas Bahan Pengawet

2. Bidang Kegiatan : PKM – Kewirausahaan (PKM-K)


3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
(√) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama Lengkap : Ida BagusPutu Putra Cahyana
b. NIM : 1707031014
c. Jurusan / Program Studi : Perhotelan Program Diploma III
d. Universitas : Pendidikan Ganesha
e. Alamat : Desa Sawan, Kecamatan Sawan,
Singaraja
f. No. HP : 083114398254
g. Alamat email : guscahya511@gmail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
6. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
c. AlamatRumahdan No. Telp :
7. BiayaKegiatan Total :
Dikti : Rp 8.169.500
Sumber lain :-
8. Jangka Waktu Pelaksanaan Program : 5 bulan

Singaraja, 11 November 2018


Menyetujui,
Sekretaris Jurusan Perhotelan Ketua Pelaksana Kegiatan
Program Diploma III,

( Trianasari Ph. D) (Ida Bagus Putu Putra Cahyana)


NIP. 197006062902122002 NIM. 1707031014

Wakil Rektor III Undiksha, Dosen Pendamping

(Dr. I Gusti Ngurah Pujawan,M.Kes.) (Dr. Ni Made Ary Widiastini,M.Par.)


NIP.1960123119866011003 NIP.198104162005012002

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
DAFTAR TABEL........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................2
1.4 Luaran yang Diharapkan...................................................................2
1.5 Manfaat.............................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA................................4
2.1 Jenis Usaha........................................................................................4
2.1.2 Analisis Kelayakan Usaha..............................................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN........................................................7
BAB IV BIAYADANJADWAL KEGIATAN............................................11
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel 1. Rencana Biaya Tetap Produksi Keripik Pepaya………………5
Tabel 2. Anggaran biaya ....................................................................................11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Kripik buah papaya yang sudah jadi………………………………8

v
1
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi ekonomi yang sangat
besar, di mana sektor pertanian menjadi sumber utama penghidupan rakyat.
Dalam sektor ini,di samping padi sebagai bahan makanan pokok,terdapat pula
produksi pertanian buah-buahan seperti buah papaya, yang bukan hanya untuk
konsumsi dalam negeri, tetapi juga untuk bahan komoditi ekspor. Oleh karena
itu, penting juga menggalakkan peningkatan aneka ragam buah-buahan dalam
rangka meningkatkan penilaian nilai gizi makanan bagi kesejahteraan
masyarakat. Tetapi,secara umum petani di Indonesia kurang tertarik untuk
menanam buah papaya. Hal ini disebabkan kurangnya informasi tentang
proses pekerjaan tanaman papaya. Selain itu juga petani menganggap buah
papaya kurang memberikan nilai ekonomis dibanding tanaman lainnya. Hal
lain yang menyebababkan keengganan petani dalam menanam papaya adalah
anggapan yang salah tentang manfaat dari buah papaya. Mereka menganggap
manfaat buah papaya hanya sebagai makanan yang dipandang rendah Padahal
pada kenyataannya buah papaya memiliki manfaat yang sangat beragam.
Dari uraian diatas, penulis bermaksud menyusun karya tulis ini dengan
tujuan agar pembaca dapat mengetahui bahwa buah papaya adalah tanaman
yang serbaguna. Dalam karya tulis ini,penulis menyajikan salah satu
pemanfaatan yang diambil dari buah papaya yaitu dibuat menjadi keripik buah
papaya.
Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-
umbian buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati.
Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan
adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu irisan buah atau umbi yang
digoreng sampai kering dan garing. Keripik mempunyai kadar air rendah
sehingga dapat disimpan lama serta tanpa bahan pengawet. Namun
perkembangan teknologi dan krisis ekonomi menyebabkan banyak produsen
makanan yang menggunakan bahan berbahaya dan bahan yang sudah tidak
layak guna. Oleh karena itu kami berpikir untuk mengolah buah pepaya
menjadi makanan ringan yang diminati oleh banyak orang yaitu Keripik
Pepaya. Oleh karena itu, buah pepaya dibuat menjadi keripik pepaya, sehingga
diminati kalangan umum untuk cemilan. Hasil penelitian juga mengatakan
bahwa snack instan yang berada di toko-toko juga kurang baik bagi kesehatan,
karena banyak mengandung bahan pengawet yang berbahaya dan zat pewarna.
Namun keripik pepaya yang kami buat merupakan keripik pepaya yang alami
tanpa bahan pengawet apapun, sehingga merupakan produk unggulan yang
dapat menjadikan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Seperti yang kita
ketahui bahwa kalangan umum sangat menyukai cemilan. Keripik pepaya
yang mengandung buah segar ini merupakan inovasi terbaru dalam

1
pengolahan buah agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat umum. Pengolahan
pepaya menjadi sebuah keripik papaya yang memiliki peluang usaha yang
tinggi karena belum banyak diproduksi keripik yang terbuat dari buah. Selain
itu kemasan yang menarik dan harga yang terjangkau lebih digemari oleh
kalangan umum yaitu bagi anak-anak dan orang dewasa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka ada beberapa rumusan masalah
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses produksi Keripik Pepaya tanpa pengawet
berbahaya?
2. Bagaimana proses pemasaran produk Keripik Pepaya kepada
konsumen?
3. Bagaimana peluang profit pemasaran produk Keripik Pepaya bagi
pengusaha?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitiannya yaitu :
1. Untuk memahami proses produksi Keripik Pepaya berbahan dasar
papaya segar tanpa bahan pengawet yang berbahaya.
2. Memahami dan menentukan proses pemasaran produk Keripik Pepaya
kepada konsumen.
3. Menganilis peluang profit dari hasil pemasaran produk dari hasil
pemasaran produk Keripik Pepaya bagi pengusaha.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Dari usaha yang kami rilis ini semoga dapat memberikan dampak yang
positif bagi mahasiswa dan masyarakat agar termotivasi untuk dapat
melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan jiwa yang kreatif, inovatif dan
produktif untuk dapat menciptakan wirausaha mandiri dimana luaran yang
diharapkan:
a. Dihasilkannya produk keripik pepaya ini sebagai suatu produk yang
baru dan bebas dari bahan pengawet yang berbahaya.
b. Terciptanya peluang usaha mandiri yang bergerak di sektor home
industry yang mengacu pada bidang kesehatan.
c. Masyarakat lebih cermat untuk memilih makanan yang pantas untuk
dikonsumsi bagi kesehatan untuk jangka pendek maupun panjang.

2
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Tim Penyusun
Agar tim penyusun dapat memahami cara pembuatan keripik pepaya
berbahan pepaya tanpa campuran bahan pengawet. Dengan demikian
dapat menjadi salah satu usaha yang dapat mendatangkan keuntungan
bagi tim penyusun dalam memanfaatkan peluang pasar.
2 Bagi Masyarakat
Dengan adanya PKM kami, masyarakat akan memproleh produk
makanan yang bebas dari bahan pengawet dan bagi masyarakat yang
bermata pencaharian sebagai petani atau pekebun dapat meningkatkan
penghasilan, karena kami tim penyusul akan memanfaatkan pepaya
sebagai bahan dasar keripik pepaya ini.
3 Bagi Pemerintah
Pemerintah dapat mengurangi beredarnya makanan berbahan dasar
pengawet yang dapat membahayakan kesehatan manusia, dan tidak
perlu khawatir terhadap keracunan bagi masyarakatnya akibat makanan
yang kurang sehat.
.

3
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Jenis Usaha


Besarnya keinginan masyarakat terhadap makanan sampingan berupa
camilan, membuat produsen camilan dalam proses pembuatannya sering
menggunakan bahan pengawet yang berbahaya dan menggunakan bahan yang
sudah busuk atau kadaluwarsa, dengan membuat keripik pepaya sebagai
camilan sehari-hari. Keripik pepaya akan dibuat berbagai bentuk yang unik
sesuai kebutuhan konsumen. Pemasaran Keripik pepaya ini akan dipasarkan
melalui penitipan di toko-toko yang dekat dengan tempat produksi dan
dipasarkan melalui internet. Sehingga jika ingin membelinya bisa langsung
datang ke toko-toko terdekat atau memesan lewat internet.

2.2 Analisis Kelayakan Usaha


2.2.1 Asumsi
Dalam perencanaan program ini, diasumsikan bahwa setiap harinya
dapat membuat Keripik Pepaya sebanyak 20 kg. Jadi dalam sebulan
diasumsikan dapat memproduksi Keripik Pepaya sebanyak 600 kg
dengan jumlah pekerja sebanyak 4 orang dan harga jual sebesar Rp
20.000.
Hasil Usaha (HU)
HU= Jumlah Produksi x Harga Jual
HU = (20 x 30 x Rp 20,000)
=(600 x Rp.20,000)
= Rp 12,000,000
Laporan Laba Atau Rugi (L/R) yang diperoleh selama sebulan
L/R = HU – BP , Karena HU > BP, maka
L = Rp 12,000,000 – Rp. 7,813,000
L = 4,187,000

4
2.2.2 Analisisi Ekonomi Usaha
A. Biaya Produksi (BP)
1) Biaya Tetap (BT)
Adapun perincian biaya tetap yang diperlukan dalam usaha
pembuatan 600 kg keripik pepaya.

Table 1. Rencana Biaya Tetap Produksi Keripik Pepaya


Harga per Harga Total
No Jenis Modal kerja Jumlah
satuan (Rp) (Rp)
1 Pepaya 600 kg 3,500 2,100,000
2 Garam 1 kg 7,000 7,000
3 Minyak Goreng 60 L 15,000 900,000
4 Merica 0,1 kg 60,000 6,000
Bahan lainnya sesuai
keinginan konsumen
5 - - 300,000
seperti pewarna
makanan atau hiasan
Total Modal Operasional 3,313,000

2) Biaya Tidak Tetap (BTT)


Adapun perincian biaya tidak tetap yang dimaksud berupa biaya
pembelian alat-alat produksi, sebagai berikut:

Table 2. Rencana Biaya Tidak Tetap Produksi Keripik Pepaya

Harga per Harga Total


NO Jenis Modal kerja Jumlah
satuan (Rp) (Rp)

1 Kompor gas 2 buah 500,000 500,000

2 Wajan 2 buah 40,000 80,000

3 Sendok untuk menggoreng 3 buah 40,000 120,000

4 Pisau 3 buah 25,000 75,000

5 Kursi dan meja 3 buah 50,000 50,000

6 Sewa tempat 1 tahun 3,000,000 3,000,000


7 Gas elpiji 1 tabung 150,000 150,000
8 Panci 1 buah 70,000 70,000

5
9 Plastic pembungkus 1 kg 25,000 25,000
Peralatan lain yang
10 430,000
diperlukan sewaktu-waktu
Total Modal Operasional 4,500,000

1. BEP (Break Event Point)


BEP harga = Total Biaya : jumlah Produksi
= Rp7,813,000 : 600
= Rp 13,022
Berarti dengan memproduksi 600 kg dalam satu bulan, akan mencapai
titik impas jika harga jual setiap packnya Rp 13,022
2. Benefit Cost Ratio
B/C rasio = HU : BP
= Rp 12,000,000: Rp 7,813,000
= 1,54
Artinya, dari sebanyak Rp 7,813,000 biaya yang dikeluarkan akan
diperoleh hasil usaha 1,54 kali lipat, sehingga layak untuk diusahakan.
3. ROI (Return of Investment)
Perhitungan ROI usaha kami sebagai berikut:
ROI = (Laba : Biaya Produksi) x 100 %
= (Rp4,817,000: Rp7,813,000) x 100 %
= 61,65%
Dari hasil perhitungan diketahui dengan sebanyak Rp 7,813,000 biaya
yang dikeluarkan akan diperoleh keuntungan sebesar 61,65% untuk
penggunaan modal usaha yang efektif.
4. Jangka waktu modal kembali (JWP)
JWP = (investasi + BP) : (L x lama produksi)
= (Rp 1,000,000+ Rp7,813,000: (Rp4,817,000 x 1 bulan)
= Rp 8,813,000 : Rp 4,817,000
= 1,83
Artinya modal akan kembali setelah lama produksi 1,83 bulan atau
kurang dari 2 bulan.

6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap Pelaksanaan Program Kreaktivitas

IDENTIFIKASI MENENTUKAN ANALIS


MASLAH TUJUAN KEBUTUHAN

PENGAMATAN PELAKSANAAN PERANCANGAN


DAN EVALUASI PEMASARAN PEMASARAN
PEMASARAN
KESIMPULAN

Berdasarkan alur metode diatas ada tujuh tahap yang harus dilakukan yaitu:
1. Identifikasi Masalah
Masalah utama yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah
banyaknya makanan Indonesia yang menggunakan bahan pengawet
berbahaya bagi kesehatan misalnya snack dan camilan. Keripik Pepaya ini
dapat dijadikan pengganti snack dan camilan sebagai alternatife makanan
ringan tanpa bahan pengawet. Cara ini dapat berguna untuk mendapatkan
profit.
2. Menentukan Tujuan
Dalam program ini tujuan utama yang ingin dicapai adalah mengurangi
penggunaan bahan pengawet berbahaya yang sangat membahayakan bagi
kesehatan masyarakat, selain itu buah pepaya sangat mudah kita jumpai di
Indonesia.
3. Analis Kebutuhan
Dalam kegiatan ini faktor yang dapat penghambat maupun pendukung
sangat diperhatikan dalam kegiatan ini, faktor penghambat salah satunya
adalah kebiasaan masyarakat lebih senang membeli makanan instan.
Faktor pendukungnya adalah ketersediaannya piranti-piranti pendukung
antara lain alat-alat produksi maupun dari segi sumber daya manusianya.
4. Cara Memproduksi
Berikut cara pembuatan Keripik Pepaya :
a) Buah pepaya dikupas, dibelah dan dibuang bijinya. Setelah itu buah
dicuci sampai bersih.

7
b) Buah diiris-iris dengan ketebalan 5 mm. Setelah itu, irisan pepaya di-
blanching, yaitu dengan mencelupkan buah ke dalam air panas (95-98
0
C) selama 3 menit sambil diaduk-aduk dengan pelan. Untuk blanching
ini, setiap 1 kg irisan buah diperlukan 2 liter air panas.
c) Irisan buah lalu dijemur dibawah sinar matahari sampai tampak kering
dan mudah dipatahkan.
d) Setelah kering, irisan buah dapat langsung digoreng atau disimpan.
Jika disimpan terlebih dahulu, harus digunakan wadah yang tidak
dapat dilewati udara dan uap air serta tertutup rapat.
e) Campur irisan pepaya dengan tepung, sedikit merica dan garam.
f) Goreng campuran tersebut hingga matang

Gambar 1. Keripik Pepaya

5. Perancangan dan Pelaksanaan Pemasaran


Setelah produk Keripik Pepaya dengan bahan baku pepaya telah berhasil
diproduksi, maka diperlakukan metode untuk memasarkan agar diperoleh
hasil yang memuaskan bagi konsumen. Untuk memasarkan suatu produk
diperlukan strategi pemasaran yang efektif. Merencanakan strategi
pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil
masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi
pemasaran. Menurut Guiltinan dan Paul – Strategi pemasaran
merupakan pernyataan pokok yang berkenaan dengan dampak atau akibat
yang diharapkan mencapai permintaan pada target pasar yang sudah
ditentukan. Bekerjasama dengan pedagang-pedagang lain seperti warung-
warung, mini market atau super market adalah salah satu cara kami untuk

8
pemasangan iklan. Selain itu kami juga mencoba mengirimkan penawaran
produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket
pembelian tertentu. Dan memperkenalkan produk dan usaha melalui
media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang
produk yang kami tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet. Dan
melibatkan lingkungan yang ada disekitar kami, dalam salah satu kegiatan
yang usaha kami laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara
publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.
Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi
pemasaran yang harus kami perhatikan untuk usaha kecil kami yaitu
sebagai berikut :

1. Konsistensi
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya,
dapat membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan
efektivitas penciptaan merek.
2. Perencanaan
Perencanaan konsep marketing yang akan dijalankan usaha kecil
sangat mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh
karena itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi marketing,
anggaran marketing, serta konsep lainnya yang berhubungan
dengan pemasaran.
3. Strategi
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing
yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana
usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga
konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.
4. Target-Market
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan
memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki.
Target pasar yang jelas akan membuat konsep marketing lebih
mudah dilaksanakan.
5. Anggaran
Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang berat dan
membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang
dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk
pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat anggaran dengan tidak
terlalu akurat, sehingga terjadi pemborosan.
6. Marketing-Mix
Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat,
dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan
spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan

9
bagaimana kami akan mendistribusikan produk kami, dan
bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang kami
ditawarkan.
7. Website
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki
website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari
internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat
mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan
produk kami.
8. Branding
Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan
perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha kecil
selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar, logo,
bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.
9. Promosi&iklan
Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus
dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada
usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan
pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan
penjualan.
10. Customer Relationship Management
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah
satu hal penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan
konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu membership, dan
memberikan potongan harga tertentu bagi para member.
6. Pengamatan Pemasaran
Setelah beberapa cara atau metode pemasaran dilakukan kemudian
diperlukan aktifitas pengamatan terhadap metode tersebut dengan harapan
dapat ditemukan metode yang lebih tepat dalam proses pemasarannya dan
juga agar diketahui peluang-peluang baru yang dapat di akses sehingga
didapatkan hasil yang sangat memuaskan pemasaran ini.
7. Evaluasi Pemasaran
Evaluasi dapat dilakukan dengan tujuan untuk mencari kelebihan dan
kekurangan metode pemasaran yang dipakai dan untuk mengetahui apakah
produk Keripik Pepaya ini diminati masyarakat atau tidak dan bagaimana
perkembangan pemasarannya.
8. Kesimpulan
Setelah dilakukannya berbagai evaluasi terhadap alur metode yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan berupa bagaimana respon
masyarakat terhadap Keripik Pepaya ini.

10
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan Penunjang Rp. 4,500,000
2 Bahan Habis Pakai Rp. 3,313,000
3 Perjalanan Rp. 250,000
4 Administrasi, Publikasi, Seminar, dan Lainnya Rp. 106,500
Total Rp.8,169,500

4.2 Jadwal Kegiatan:


Tabel 2. Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Pengajuan usulan PKM
2 Pengumuman diterima DIKTI
3 Persiapan
- Pembelian Alat dan Bahan
4 Pelaksanaan
- Proses Produksi & Pemasaran
5 Evaluasi hasil pelatihan
6 Penyusunan dan pengumpulan laporan
7 Monitoring dan evaluasi DIKTI
8 Penyusunan dan pengumpulan laporan
akhir

11
1

Anda mungkin juga menyukai