Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

WEBINAR UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KELAINAN BAWAAN


28 APRIL 2021

A. Latar Belakang
Angka kematian balita di Indonesia mengalami penurunan yang tajam dalam 20
tahun terakhir, dari 97/1000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 32/1000 kelahiran
hidup pada tahun 2017 (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia). Sementara itu,
penurunan kematian neonatal menurun lebih lambat, dari 32/1000 kelahiran hidup pada
tahun 1990 menjadi 15/1000 kelahiran hidup pada tahun 2017. Menurut SRS Litbangkes
2016, kelainan bawaan atau cacat lahir berkontribusi sekitar 14,8% pada kematian
neonatal. Kelainan bawaan mempengaruhi mortalitas, morbiditas dan kualitas hidup bayi
baru lahir dan anak-anak serta dampak finansial dalam merawat mereka. Bayi yang lahir
dengan kelainan bawaan juga akan menjadi beban keluarga, masyarakat dan
pemerintah.
Kelainan bawaan meliputi spinal defect, celah bibir dan langit-langit, jantung
bawaan, omphalocele, malformasi anorektal, cacat urogenital, down syndrome, dll.
Kelainan bawaan dapat disebabkan oleh faktor genetik, defisiensi mikronutrien, polusi,
alkohol, merokok, obat teratogenik, infeksi rubella, penyakit menular seksual dan lain-
lain. Beberapa program seperti vaksinasi MR, fortifikasi tepung, skrining pasangan
pranikah telah dilakukan secara sektoral. Skrining sebelum konsepsi dan masa
kehamilan serta deteksi dan intervensi dini dapat meminimalkan atau bahkan mencegah
cacat lahir.
Kebijakan dan Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Kelainan Bawaan telah
difinalkan pada tahun 2020, terintegrasi antara surveilans dan tatalaksana kelainan
bawaan. Tatalaksana kelainan bawaan fokus pada 8 kelainan bawaan prioritas yaitu
Neural Tube Defect (NTD), Celah bibir dan lelangit (Orofacial Cleft) , Thalasemia,
Congenital Rubella Syndrome (CRS), Sifilis Kongenital, Club Foot (congenital
talipes equinovarus) atau kaki pengkor, hipotiroid kongenital dan Critical
Congenital Heart Disease (CCHD).
Salah satu strategi dalam upaya penurunan kematian neonatal akibat kelainan
bawaan meliputi pencegahan di tingkat masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer sampai dengan tatalaksana di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan termasuk
pemantauan tumbuh kembang pada anak dengan kelainan bawaan.
Dalam upaya pencegahan kelainan bawaan pada bayi baru lahir perlu adanya
peningkatan kesadaran baik di tingkat masyarakat maupun tenaga kesehatan akan
pentingnya pencegahan kelainan bawaan melalui kesehatan ibu selama masa pra
kehamilan, pemeriksaan kehamilan yang berkualitas, kecukupan gizi ibu hamil,
menghindari paparan polusi & limbah beracun serta lainnya. Untuk itu, dalam rangka
Sosialisasi Pedoman Nasional “Kebijakan dan Strategi : Pencegahan dan
Penanggulangan Kelainan Bawaan” dan peningkatan pengetahuan akan pencegahan
dan penanggulangan kelainan bawaan prioritas pada pengelola program dan tenaga
kesehatan diperlukan Webinar “Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kelainan
Bawaan”.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Terlaksananya Webinar Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kelainan Bawaan.

2. Tujuan Khusus:
• Melakukan sosialisasi draft Pedoman “Kebijakan dan Strategi : Pencegahan dan
Penanggulangan Kelainan Bawaan”.
• Melakukan peningkatan pengetahuan pengelola program dan tenaga kesehatan
terkait upaya pencegahan dan penanggulangan kelainan bawaan pada 8
kelainan bawaan prioritas Neural Tube Defect (NTD), Celah bibir dan
lelangit (Orofacial Cleft) , Thalasemia, Congenital Rubella Syndrome (CRS),
Sifilis Kongenital, Club Foot (congenital talipes equinovarus) atau kaki
pengkor, hipotiroid kongenital dan Critical Congenital Heart Disease
(CCHD).

C. Keluaran
Terlaksananya webinar upaya pencegahan dan penanggulangan kelainan bawaan.

D. Pelaksanaan Pertemuan Penguatan Program SHK


Narasumber :
1. Direktorat Kesehatan Keluarga, Kemenkes
2. BPJS Kesehatan
3. POGI
4. IDAI

Peserta terdiri dari :


Pusat :
1. Direktur Gizi Masyarakat
2. Direktur Kesehatan Lingkungan
3. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
4. Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga
5. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
6. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
7. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan
8. Direktur Kesehatan Keluarga
9. Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Kesehatan Maternal dan Neonatal
10. Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Kesehatan Balita dan Pra Sekolah
11. Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

2
12. Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Kesehatan Usia Reproduksi
13. Staf Subdit Kesehatan Maternal dan Neonatal
14. PP POGI
15. PP IDAI
16. Tim BIDIC RSAB Harapan Kita
17. Prof. Asri C. Adisasmita, dr.,MPH, Ph.D (FKM UI)
18. dr. Ardi Kaptiningsih, MPH
19. dr. Retna Mustika Indah
20. UNICEF
21. WHO
22. UNFPA
23. USAID Jalin

Daerah :
1. Provinsi :
a. Pengelola Program Kesga di 34 Dinas Kesehatan Provinsi
b. Organisasi Profesi tk Provinsi (POGI, IDAI, IBI, PPNI) di 34 Provinsi
2. Kabupaten /Kota
a. Pengelola Program Kesga di 514 kab/kota
b. Organisasi Profesi tk Kab/Kota (POGI, IDAI, IBI, PPNI) di 514 Kab/Kota
c. Tenaga Kesehatan (dokter, bidan/perawat) di Puskesmas
d. Tenaga Kesehatan (dokter, bidan/perawat) di Rumah Sakit

E. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Pertemuan dilaksanakan secara tatap muka (hanya bagi peserta pusat) dan daring
melalui paparan dan diskusi.

2. Waktu Kegiatan
Hari, tanggal : Rabu, 28 April 2021
Waktu : pukul 08.00 WIB – selesai

3. Jadwal Kegiatan

Waktu Materi Pemateri Keterangan

08.00 – 08.10 WIB Pembukaan Plt. Direktur Jenderal


Kesehatan
Masyarakat

08.10 – 08.30 WIB Upaya dalam Pencegahan dan Direktur Kesehatan


Penanggulangan Kelainan Keluarga
Bawaan

08.30 – 10.00 WIB Panel : Moderator :


1. Pencegahan Kelainan 1. dr. Yudianto Budi Analis
Bawaan Prioritas Saroyo, SpOG (K) Kebijakan Ahli

3
2. Pengenalan Dini - POGI Madya
Kelainan Bawaan Koordinator
Prioritas pada Bayi Kes Maternal
Baru Lahir 2. IDAI (UKK dan Neonatal
Neonatologi)
Diskusi

10.00 – 11.30 WIB Panel : Moderator :


1. Pemantauan Tumbuh Adminkes Ahli
Kembang pada Anak 1. IDAI (UKK Muda Sub
dengan Kelainan Tumbuh Koordinator
Bawaan Kembang) Neonatal

2. Jaminan Pembiayaan 2. Direktur Utama


pada JKN untuk BPJS
Upaya Preventif dan
Penanganan 8
Kelainan Bawaan
Prioritas
Diskusi

11.30 – 11.40 WIB Penutupan Direktur Kesehatan


Keluarga

F. Panitia
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat Kesehatan Keluarga.

G. Pembiayaan
Kegiatan Webinar Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kelainan Bawaan ini
dibiayai oleh DIPA TA 2021.

Koordinator Analisis Kebijakan Ahli Madya


Subdit Kesehatan Maternal dan Neonatal

dr. Nida Rohmawati, MPH


NIP 197208182000122001

Anda mungkin juga menyukai