Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN DIREKTUR RS.

ASRI MEDIKA
Nomor : 001 /PER-DIR/XI/2022
TENTANG
HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA
RUMAH SAKIT ASRI MEDIKA

DIREKTUR RUMAH SAKIT ASRI MEDIKA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memperhatikan, melindungi dan memberikan hak


kepada pasien dan keluaranya menjaditanggung jawab rumah sakit sesuai
dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku;

b. Bahwa dalam upaya memperhatian, melindungi dan memberikan hak


kepada pasien dan keluarganya secara efektif, rumah sakit menerapkan
aturan dan perangkap yang harus diketahui, dipatuhi, dan dilaksanakan
seluruh petugas rumah sakit;

c. Bahwa hak pasien dan keterlibatan keluarga di rumah sakit perlu


disampaikan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami
dan diketahui oleh pasien dan keluarganya;

d. Bahwa sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu


diterapkan dalam peraturan Direktur RS Asri Medika tentang hak pasien
dan keterlibatan keluarga di RS Asri Medika.

Mengigat : 1. Undang-undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;
3. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja;
5. Permenkes RI nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis;
6. Permenkes RI nomor 290 tahun 2008 tentang Pesetujuan Tindakan Dokter;

7. Permenkes RI nomor 1438 Tahun 2010 tentang standar pelayanan


kedokteran;
8. Permenkes RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang keselamatan pasien;
9. Permenkes RI nomor 4 Tahun 2018 tentang kewajiban rumah sakit dan
kewajiban pasien;
10. Permenkes RI nomor 47 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan bidang
perumahsakitan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR TENTANG HAK PASIEN DAN

KETERLIBATAN KELUARGA RS ASRI MEDIKA

Pasal 1

Definisi

Peraturan Direktur tentang Hak Paisen dan Ketelibatan Keluarga dalah ketentuan yan mengatur
mengenai pasien dan keluarganya selama berada dan mendapatkan pelayanan di rumah sakit

Pasal 2

Ruang Lingkup

Standar Hak Pasien dan Keterlibatan keluarga akan meliputi :

a. Mengidentifikasi, melindungi, dan mempromosikan hak-hak pasien


b. Menginformasikan pasien tentang hak-hak mereka,
c. Melibatkan keluarga pasien, bila perlu dalam keputusan tentang perawatan pasien.
d. Mendapatkan persetujuan (informed consent); dan
e. Mendidik staf tentang hak pasien.

Pasal 3
Mengindentifikasi, Melindungi, dan Mempromosikan Hak-Hak Pasien
1) Hak pasien berdasarkan undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 pasal 32 Tentang Rumah
Sakit
Sebagai berikut :
a. Memperoleh informasi mengenai tatatertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
b. Memperoleh informasi tentang hak pasien dan keluarga.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, dan tanpa diskriminasi.
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efesien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi .
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Memilih dokter Dan kelas perawatan sesuai dengan keinginanannya dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit.
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai surat izin praktik (SIP) baik didalam maupun diluar rumah sakit.
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
j. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
k. Memberikan persetujan atau penolakan atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
m. Menjalanjan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah
sakit.
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
q. Menggugat dan / atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
r. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2.) Kewajiban pasien dan keluarga yang telah mendapatkan pelayanana sesuai dengan
haknya, memiliki kewajiban terhadap rumah sakit untuk dipenuhi sebagai berikut :
a. Mematuhi aturan yang berlaku di RS Asri Medika.
b. Menggunakan pasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab
c. Menghormati hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan, serta petugas
lainnya yang bekerja di rumah sakit.
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya.
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang
dimilikinya.
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit
dan disetuhui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi
yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan / atau tidak mematuhi petunjuk yang
diberikan oleh tenaga kesehatan untuk penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya.
h. Memberikan imbalan jasa atau pelayanan yang diterima.
3.) Rumah sakit memberikan preperensi kepada pasien untuk memilih yang mendapatkan
informsi mengenai perawatan pasien yang dapat diberikan kepada keluarga atau pihak
lain dan dalam situasi apapun.
4.) Semua staf RS Asri Medika memahami tentang proses dan peran mereka dalam
mendukung hak-hak serta partisipasi pasien dan keluarga dalam perawatan.
5.) Rumah sakit mengidentifikasi hambatan serta menerapkan proses untuk mengurangi
hambatan bagi pasien dalam mendapatkan akses, proses penerimaan pelayanan perawatan.
6.) Informasi terkait akses perawatan dan tata laksana medis pasien diberikan dengan cara
bahasa yang dipahami pasien.
7.) Metode yang diberikan dengan cara menyampaikan dan memberi kesempatan kepada
pasien atau keluarga untuk bertanya, selain itu terpampang diarea rumah sakit.

Pasal 4
Menginformasikan pasien tantang hak-hak mereka
1. Rumah sakit memberikan perawan yang penuh penghargaan dengan memperhatikan
harkat dan martabat pasien, menghormati keyakinan spritual dan budaya pasien serta
nilai-nilai yang dianut pasien dan memenuhi kebutuhan pasien terhadap bimbingan
rohani.
2. Rumah sakit menjamin kebutuhan privasi pasien selama perawatan dan pengobatan, dan
menjaga kerahasiaan informasi pasien sesuai dengan perundang-undangan juga memliki
proses untuk meminta persetujan pasien terkait pemberian informasi dan memiliki proses
untuk memberikan pasien akses terhadap informasi kesehatan mereka.
3. Rumah sakit menetapkan proses untuk mencatat dan melindungi pertanggungjawaban
harta benda pasien dan pasien mendapatkan informasi mengenai tanggungjawab untuk
melindungi harta benda pasien.
4. Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk melindungi semua pasien
dari serangan fisik dan verbal serta mengidentifikasi populasi yang memiliki resiko tinggi
untuk mengalami serangan juga memantau area fasilitas yang terisolasi dan terpencil.

Pasal 5
Pelibatan keluarga dalam keputusan tentang perawatan pasien
1. Rumah sakit menerapkan proses untuk mendukung pasien dan keluarga terlibat dan
berpartisifasi dalam proses asuhan dan dalam pengambilan keputusan.
2. Rumah sakit menerapkan proses untuk memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarganya mengenai kondisi medis, diagnosis, serta rencana perawatan dan terapi
yang diberikan
3. Pasien diberikan informasi mengenai hasil asuhan dan tata laksan yang diharapkan .
4. Pasien diberikan informasi mengenai kemungkinan hasil yang tidak dapat diantisifasi
dari terapi dan perawatan
5. Rumah sakit memfasilitasi permintaan pasien untuk mencari pendapat lainnya (second
opinion) serta tanpa perlu hawatir akan mempengaruhi perawatannya selama didalam
atau diluar rumah sakit
6. Rumah sakit menerapkan proses mengenai pemberian pelayanan resusitasi dan
penghentian terapi penunjang kehidupan untuk pasien
7. Rumah sakit memberikan informasi pasien dan keluarga mengenai hak untuk menolak
atau menghentikan terapi, konsekuensi dari keputusan yang dibuat serta terapi dan
alternatif lain yang dapat dijadikan pilihan
8. Rumah sakit menerapkan proses untuk menghargai dan mendukung hak pasien
mendapatkan pengkajian dan pengelolaan nyeri.
9. Rumah sakit menerapkan proses untuk menghargai dan mendukung hak pasien untuk
mendapatkan pengkajian dan pengelolaan terhadap kebutuhan pasien dalam akhir hayat.
10. Pasien diberikan informasi mengenai proses untuk menyampaikan keluhan dan proses
yang harus dilakukan pada saat terjadi konflik / perbedaan pendapat pada proses
perawatan
11. Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat tersebut dikaji dan diselesaikan oleh unit /
petugas yang bertanggungjawab melalui sebuah alur / proses spesifik .
12. Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses penyelesaian keluahan, konflik, dan
perbedaan pendapat.

Pasal 6
Mendapatkan Persetujuan (Informed Consent)

1) Rumah sakit menerapkan proses bagaimana persetujuan umum di dokumentasikan


dalam rekam medis pasien.
2) Pasien dan keluarga diberikan informasi mengenai pemeriksaan, tindakan dan
pengobatan yang memerlukan informed consent.
3) Pasien menerima informasi mengenai kemungkinan keterlibatan peserta didik,
mahasiswa residen traine dan fellow yang berpartisipasi dalam proses perawatan.
4) Rumah sakit menerapkan proses bagi pasien untuk mendapatkan informed consent
5) Pemberian informed consent di lakukan oleh staf yang kompeten dan diberikan dengan
cara dan bahasa yang mudah dipahami pasien.
6) Rumah sakit memiliki daftar tindakan invasit, pemeriksaaan dan terapi tambahan yang
memerlukan informed consent.
7) Rumah sakit menerapkan proses untuk pemberian informed consent oleh orang lain
selain pasien sesuai peraturan perundangan yang berlaku
8) Rekam medis pasien mencantumkan (satu atau lebih) nama individu yang menyatakan
persetujuan.

Pasal 7
Mendidik Staf Tentang Hak Pasien
1) Staf di unit pelayanan (Unit; Customer Service, Pendaftaran rawat jalan, Rawat Inap
dan Administrasi Pasien) diberikan pelatihan Customer Service Excelent
2) Staf di unit pelayanan memahami Hak dan Kewajiban Pasien berdasarkan UU RI No
44/2009 dan melaksanakan SPO komunikasi efektif.

Pasal 8
Hak Pasien dan Keterlibatan Keluarga (HPK) RS Asri Medika harus menjadi acuan dalam
memberikan pelayanan di RS Asri Medika

Pasal 9
Mencabut Peraturan Direktur RS Asri Medika nomor: 001/PER-DIR/XI/2022 tentang Hak
Pasien dan Keluarga RS Asri Medika dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 10
Peraturan Direksi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam pembuatan Peraturan Direktur ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Cikarang
Pada tanggal 10 November 2022
Direktur
RS. ASRI MEDIKA

dr. Firman Kurnianto, MARS


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai