Menimbang :
a. Bahwa seluruh staf bertanggung jawab melindungi dan mengedepankan hak pasien
dan keluarga.
b. Bahwa Rumah Sakit Umum Permata Madina menghormati hak pasien dan dalam
beberapa situasi hak istimewa keluarga pasien.
c. Bahwa hak pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua kontak di
rumah sakit, stafnya, serta pasien dan keluarganya.
Mengingat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No. YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak
dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
Ditetapkan di
: Panyabungan
Pada tanggal
:
DIREKTUR
_____________________________
Lampiran
: Keputusan Direktur
RSU. Permata Madina Panyabungan
Nomor : / / /VIII/2015
PENGERTIAN
Hak Pasien :
Kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk
mendapatkan
atau
memutuskan
untuk
berbuat
sesuatu.
Kewajiban :
Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu
badan hukum.
Pasien :
Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit, baik dalam keadaan sehat maupun
sakit..
Dokter :
Tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit mencakup dokter
dan dokter gigi.
Rumah Sakit :
Rumah sakit yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat
dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga dan penelitian.
II.
1.
2.
3.
4.
III.
TUJUAN
Sebagai acuan dalam pelaksanaan kesehatan yang akan diberikan pada pasien.
Meningkatkan partisipasi pasien dan keluarga dalam rencana tatalaksana.
Agar pasien dan keluarganya mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.
Memperoleh izin dari pasien dan keluarga dalam proses perawatan dan pengobatan.
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
Pasal 52 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 : Pasien dalam menerima pelayanan pada
praktik kedokteran, mempunyai hak:
a. mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3);
b. meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
c. mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
d. menolak tindakan medis
e. mendapatkan isi rekam medis.
Pasal 31 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 : Setiap pasien mempunyai
kewajiban/tanggung jawab :
a. Setiap pasien mempunyai kewajiban terhadap Rumah Sakit atas pelayanan yang
diterimanya.
b. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pasien diatur dengan Peraturan
Menteri.
Pasal 53 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 : Pasien dalam menerima pelayanan
pada praktik kedokteran, mempunyai kewajiban :
a. memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;
b. mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;
c. mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; dan memberikan
imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
B. Kebijakan Pelayanan sesuai Kebutuhan Privasi Pasien
Privacy pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu dilindungi dan dijaga
selama dalam rumah sakit.
Dalam pasal 51 huruf c Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 adanya kewajiban
merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga
setelah pasien itu meningggal dunia. Berkaitan dengan pengungkapan rahasia
kedokteran tersebut diatur dalam pasal 10 ayat (2) Permenkes No.
269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis sebagai berikut :
Informasi tentang identitas pasien, diagnosis, riwayat pemeriksaan dan riwayat
pengobatan dapat dibuka dalam hal :
a. Untuk kepentingan kesehatan
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum
atas permintaan pengadilan
c. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien
Pengertian Hak atas Privasi terbagi atas beberapa faktor, diantaranya :
a. Faktor Privasi
Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi, dalam suatu penelitian pria lebih
memilih ruangan yang terdapat tiga orang sedangkan wanita tidak
mempermasalahkan isi dalam ruangan itu. Menurut Maeshall, perbedaan dalam
latar belakang pribadi akan behubungan dengan kebutuhan privasi.
b. Faktor Situasional
Kepuasan akan kebutuhan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar
lingkungan mengizinkan orang-orang didalamnya untuk mandiri.
c. Faktor Budaya
Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya
privasi yang diinginkan, tetapi berbeda dalam cara bagaimana mereka
mendapatkan privasi. Misalnya rumah orang jawa tidak terdapat pagar dan
menghadap ke jalan, tinggal dirumah kecil dengan dinding dari bambu. Terdiri dari
anak, ayah dan ibu.
C. Kebijakan Rumah Sakit Tentang Upaya Perlindungan Harta Milik Pasien
Pengertian Perlindungan Harta Milik Pasien adalah proses menjaga atau perbuatan
untuk melindungi harta benda, berlaku untuk pasien yang dirawat inap dimana dalam
hal ini pasien mengenakan perhiasan atau barang berharga lainnya dan sedang
dalam kondisi akan dilakukan tindakan pelayanan medis.
2. Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes dibaca-ulang si
penerima.
3. Perintah dan hasil tes dikonfirmasikan oleh individu si pemberi perintah atau hasil
tes.
4. Pelaksanaan yang konsisten dari verifikasi tepat-tidaknya komunikasi lisan dan
lewat telepon.
5. Alternatif yang diperbolehkan bila proses membaca-ulang tidak selalu
dimungkinkan, misalnya di ruang operasi dan dalam situasi darurat dibagian
gawat darurat atau unit perawatan intensif.
Faktor yang dapat mendukung komunikasi efektif :
a. Dalam profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena
merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
b. Komunikator merupakan peran sentral dari semua peran perawat yang ada.
c. Kualitas komunikasi adalah faktor kritis dalam memenuhi kebutuhan klien.
Faktor yang tidak mendukung komunikasi efektif yaitu:
a. Tanpa komunikasi yang jelas, dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
tidak efektif.
b. Tidak dapat membuat keputusan dengan klien/keluarga.
c. Tidak dapat melindungi klien dari ancaman kesejahteraan.
d. Tidak dapat mengkoordinasi dan mengatur perawatan klien serta memberikan
pendidikan kesehatan.
1. Second Opinion merupakan hak dasar pasien yang diatur dalam peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Rumah sakit wajib memberi peluang dan memfasilitasi baik secara administrasi
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Persetujuan :
Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapat
persetujuan.
Persetujuan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan.
Persetujuan diberikan setelah pasien mendapat penjelasan yang diperlukan tentang
perlunya tindakan kedokteran dilakukan.
Setiap tindakan kedokteran yang mengandung resiko tinggi harus memperoleh
persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.
Tindakan kedokteran yang tidak termasuk dalam ketentuan dapat diberikan secara
lisan.
Persetujuan tertulis dibuat dalam bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir
khusus yang dibuat.
Persetujuan dapat diberikan dalam bentuk ucapan setuju atau bentuk gerakan
menganggukkan kepala yang dapat diartikan sebagai ucapan setuju.
Dalam hal persetujuan lisan yang diberikan sebagaimana dimaksud pada point 5
dianggap meragukan, maka dapat dimintakan persetujuan tertulis.
Tujuannya :
1. Sebagai pedoman dalam melakukan informasi kesehatan.
2. Memahami bagaimana cara proses melakukan informasi agar dapat berjalan
dengan lancar sesuai prosedur yang ada.
3. Agar pasien dan keluarga berpartisipasi dalam keputusan perawatan dan proses
perawatan, sehingga dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat
4. Pasien dan keluarga memahami penjelasan yang diberikan, memahami
pentingnya mengikuti rejimen pengobatan yang telah ditetapkan, sehingga dapat
meningkatkan motivasi untruk berperan aktif dalam menjalani terapi obat.
J. Kebijakan Penetapan DPJP
1. Setiap pasien di Rumah Sakit Umum Permata Madina berhak mendapat
pelayanan dari seorang DPJP.
2. Setiap pasien di Rumah Sakit Umum Permata Madina yang dilayani oleh 1 (satu)
orang dokter maka dokter tersebut adalah DPJP.
3. Setiap pasien di Rumah Sakit Umum Permata Madina yang dilayani lebih dari
seorang dokter dengan spesialisasi berbeeda maka DPJP nya lebih dari satu
orang, dan dokter yang menangani kasus utama menjadi DPJP utama.
4. Daftar nama DPJP di Rumah Sakit Umum Permata Madina sebagaimana
lampiran surat keputusan ini.
5. Tugas DPJP dan pola operasional diuraikan dalam buku pedoman yang terlampir,
antara lain :
(1) Melaksanakan Asuhan Medis,
(2) Memberi informasi kepada pasien tentang hak dan kewajibannya,
(3) Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pasien.
K. Kebijakan Penjelasan dan Persetujuan Umum (General Consent)
Persetujuan Umum Pelayanan Kesehatan (General Consent for Treatment) adalah
persetujuan yang diberikanoleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan secara lengkap mengenai pelayanan kesehatan yang akan dilakukan
terhadap pasien terkait dengan proses pemeriksaan, perawatan dan pengobatan.
L. Kebijakan Informed Consent
Menurut PerMenKes No. 290/MenKes/Per/III/2008 dan UU No. 29 th 2004 Pasal 45
serta Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran KKI tahun 2008, maka :
Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh
pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap
mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
Menurut
Lampiran
SKB
IDI
No.319/P/BA./88
dan
Permenkes
No.585/Men.Kes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis Pasal 4 ayat 2
menyebutkan ;
Dalam memberikan informasi kepada pasien/keluarganya, kehadiran seorang
perawat /paramedik lainnya sebagai saksi adalah penting.
Persetujuan yang ditanda tangani oleh pasien atau keluarga terdekatnya tersebut,
tidak membebaskan dokter dari tuntutan jika dokter melakukan kelalaian.Tindakan
medis yang dilakukan tanpa persetujuan pasien atau keluarga terdekatnya, dapat
digolongkan sebagai tindakan melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP Pasal
351.
Informasi/keterangan yang wajib diberikan sebelum suatu tindakan kedokteran
dilaksanakan adalah:
1. Diagnosa yang telah ditegakkan
2.
Membuat laporan kegiatan Komisi Etik kepada Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan;
j.
Ditetapkan di
: Panyabungan
Pada tanggal
:
DIREKTUR
______________________________