Anda di halaman 1dari 6

Contoh:

Peraturan Direktur ttg HPK

RS. ................
Alamat .

PERATURAN DIREKTUR RS .
Nomor :
Tentang :

HAK PASIEN DAN KELUARGA


DIREKTUR RUMAH SAKIT.......

Menimbang : bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan medis yang optimal dan
meningkatkan Keselamatan Pasien, perlu dilaksanakan HPK

bahwa HPK merupakan amanah UU no 44 RS yang perlu dilaksanakan

bahwa untuk pelaksanaan HPK di RS perlu ditetapkan Peraturan


Direktur ttg HPK

Mengingat :
1. UU no 44 tahun 2009 tentang RS
2. Permenkes ttg Pasien Safety
3. PerGub /Perda tentang Peraturan Internal RS ......
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT .....


TENTANG HAK PASIEN DAN KELUARGA

BAB 1

Pengertian Umum

Pasal 1

1. Hak Pasien dan Keluarga adalah hak yang dimiliki oleh pasien dan keluarga
yang berobat di RS, dan harus dipahami oleh pimpinan dan staf RS
2. Kebijakan adalah Peraturan Direktur atau Kepala RS yang berlaku di RS yang
dipimpinnya
3. Pasien adalah orang yang datang ke rumah sakit untuk memperoleh pelayanan
kesehatan
4. Keluarga adalah orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan atau
perwalian dengan pasien
5. Panduan adalah cara-cara untuk melaksanakan suatu kebijakan, program atau
kegiatan
6. SPO adalah langkah2 kegiatan yang terstandar untuk melaksankan suatu
kegiatan
7. Form adalah formulir isian yang melengkapi panduan atau SPO

BAB II

Tujuan dan Ruang Lingkup

Pasal 4

Tujuan pengaturan Hak Pasien adalah untuk menjamin dilaksanakannya hak-hak


pasien sebagaimana diatur dalam UU no 44 tentang Rumah Sakit

Pasal 4

Ruang lingkup Hak Pasien dan keluarga di RS .... ....


mengatur pengelolan Hak Pasien dan Keluarga , mulai dari perencanaan, pelaksana
, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut nya

Pasal 5

(1) RS melaksanakan Hak Pasien dan Keluarga sejak asesmen awal sampai pasien
meninggalkan RS
(2) RS menyiapkan dokumen dan atau brosur/leaflet atau informasi lain untuk
mendukung pasien dan keluarga memahami dan mengetahui haknya
(3) RS menetapkan hak istimewa pasien, untuk menentukan informasi apa saja
yang berhubungan dengan pelayanan yang boleh disampaikan kepada keluarga
atau pihak lain staf.
(4) Pelaksanaan Hak pasien dan Keluarga di RS ...... dilaksanakan mengacu pada
Panduan Hak Pasien dan Keluarga sebagaimana terlampir dalam lampiran 1
yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini
( lampiran 1 : Panduan Hak pasien dan Keluarga)

Bab III

Hak Pasien dan keluarga

Pasal 5

(1) tata tertib dan kewajiban pengunjung ditetapkan sesuai ketentuan dalam
formulir informasi dan tata tertib sebagaimana terlampir dalam lampiran 2
Peraturan ini (lampiran 2 ; formulir informasi tata tertib pasien)
(2) pelayanan kerohanian yang diperlukan disiapkan mengacu pada panduan ,
prosedur dan format sebagaimana terlampir dalam lampiran 3 Peraturan ini
(Lampiran 3; panduan pelayanan kerohanian)
(3) RS melaksanakan privasi pasien dalam anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemberian terapi dan transportasi (SPO)
Pasal 6

(1) RS menetapkan batasan tanggung jawab terhadap barang milik pasien


sebagaimana panduan yang terlampir dalam lampiran 4 peraturan ini (lampiran
4 : Panduan Tata Kelola barang milik pasien) (SPO)
(2) RS menetapkan tempat dan kelompok berisiko dan melindungi pasien dari
kekerasan fisik sebagaimana panduan dan SPO terlampir dalam lampiran 5
Peraturan ini (lampiran 5 ;panduan perlindungan dari kekerasan fisik ) SPO
(3) Petugas RS terkait melaksanakan pemantauan pengamanan berkala

Pasal 7

(1) Setiap pegawai wajib memakai kartu identitas


(2) Pengunjung diluar jam kunjungan harus di identifikasi dan wajib memakai kartu
identitas
(3) Pengunjung/tamu manajemen RS wajib memakai kartu identitas
(4) Vendor dan pegawai kontrak/ unit kerja sama wajib memakai identitas

Pasal 8

(1) RS wajib menjaga kerahasiaan informasi medis dan non medis pasien
(2) RS wajib menjelaskan kepada pasien tentang persetujuan pembukaan dan
kerahasiaan informasi medis dan medis kepada pihak dan atau keluarga tertentu
(SPO,Format dalam Rekam Medik),
(3) RS tidak memasang daftar nama pasien diruang informasi atau perawatan
(4) RS meminta persetujuan pasien untuk semua prosedur pelayanan medis yang
akan dilaksanakan (SPO,Format dalam Rekam Medik),

Pasal 9

(1) DPJP wajib menjelaskan penyakit, rencana pengobatan dan atau tindakan yang
akan diberikan kepada pasien dan atau keluarga
(2) DPJP memberi penjelasan tentang rencana operasi dana tau tindakan khusus
(3) RS wajib meminta persetujuan pasien untuk setiap tindakan
(4) Daftar penyakit yang memerlukan persetujuan khusus, serta form informasi dan
persetujuan ditetapkan sebagaimana terlampir (daftar dan form inform consent)

Pasal 10

(1) RS harus menjelaskan tentang hak pasien dan keluarga untuk menolak atau
tidak melanjutkan pengobatan (form penolakan tindakan dan form pulang
paksa)
(2) Pasien/keluarga wajib menandatangani form penolakan
perawatan/pengobatan (SPO,Format dalam Rekam Medik),
(3) RS wajib menjelaskan kondisi kritis danatau kondisi terminal pasien serta
kemungkinan tindakan resusitasi dan tindakan lain mengacu pada Panduan
Pelayanan pasien Terminal sebagaimana terlampir dalam lampiran 6
peraturan ini (lampiran 6 : Panduan Talaksana Pasien terminal)
(4) pasien dan atau keluarga wajib menandatangani form penolakan resusitasi
( form DNR)

Pasal 11

(1) RS menetapkan panduan manajemen nyeri sebagaimana terlampir dalam


lampiran 7 Peraturan ini(Lampiran 7; Panduan dan SPO manajemen nyeri)
(2) Petugas RS wajib melaksanakan asesmen nyeri dengan memperhatikan
pengaruh pribadi, budaya dan sosial

Pasal 12

(1) RS menetapkan panduan manajemen komplain sebagaimana terlampir


(lampiran 8; Panduan Manajemen Komplain)
(2) Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang proses menyampaikan keluhan,
konflik atau perbedaan pendapat. ( SPO)

Pasal 12

(1) RS mewajibkan staf untuk memahami peran mereka dalam mengidentifikasi


nilai-nilai dan kepercayaan pasien maupun keluarganya
(2) Staf melaksanakan hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kebutuhan
kerohanian (format dan SPO pelayanan kerohanian)

Pasal 14

(1) Semua informasi tentang hak pasien dan keluarga yang disampaikan
kepada pasien wajib disampaikan secara lisan dn tertulis
(2) Petugas yang bertanggung jawab atas penyampaian informasi sesuai
perannya (format dan SPO)

BAB III

Penelitian Klinis

Pasal 15

1RS menetapkan untuk tidak atau belum melaksanakan Penelitian Klinis

Pasal 16

Dalam keadaan tertentu , bekerja sama dengan Kementerian kesehatan dan atau
Institusi Pendidikan Kedokteran RS dapat digunakan untuk Pelaksanaan penelitian
Klinis ; setelah memenuhi persaratan
(1) Penelitian klinis harus melalui dan lulus penilaian etika penelitian dari
Panitia Etika Penelitian RS
(2) Peneliti wajib memberi informasi yang tepat tentang maksud dan tujuan
penelitian kepada Pasien dan keluarganya
(3) Pasien dan atau keluarga yang akan berpartisipasi harus mendapat
penjelasan tentang prosedur yang harus diikuti dan diberi kesempatan untuk
memilih berpartisipasi atau menolak ikut berpartisipasi dengan mengisi
form yang tersedia

BAB IV

Donasi Organ

Pasal 17

(1) RS menetapkan tidak atau belum melaksanakan donasi organ

BAB V

Penutup

(1) kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai 3 tahun sejak tanggal
penetapan
(2) apabila ada perubahan peraturan terkaitt akan direview dan direvisi sesuai
kebutuhan

DITETAPKAN

Pada tanggal : ......... 201

Direktur RS

Anda mungkin juga menyukai