Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PERLINDUNGAN

HAK PASIEN DAN KELUARGA

RSU SRI RATU


2022

1
DAFTAR ISI

I. DEFINISI ..................................................................................................................... 1
II. RUANG LINGKUP .................................................................................................... 2
III. TATA LAKSANA ....................................................................................................... 3
IV. DOKUMENTASI ........................................................................................................ 4

2
BAB I
DEFINISI

Rumah Sakit sebagai sarana fungsi sosial terhadap masyarakat umum mempunyai tugas dan
tanggung jawab dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggannya dalam hal ini
pasien dan keluarga. Rasa aman dan nyaman dapat diperoleh apabila adanya saling percaya dan
menghormati hak dan kewajiban masing – masing.
Rumah Sakit Umum Sri Ratu dalam rangka peningkatan pelayanannya selalu berupaya
mendukung dan melaksanakan hak pasien dan keluarga dengan harapan dapat terjalin komunikasi
yang baik sehingga proses pengobatan dapat dilaksanakan dengan maksimal.
Proses yang mendukung hak pasien dan keluarga selama dalam pelayanan adalah suatu
tindakan nyata oleh staff Rumah Sakit kepada pasien dan keluarga sebagai bentuk tanggung jawab
melalui proses identifikasi dokumentasi dan implementasi selama pasien dirawat di Rumah Sakit
Umum Sri Ratu.
Pembuatan dokumen ini bertujuan ;
a. Agar pelakansanaan proses yang mendukung hak pasien dan keluarganya dapat dilaksanakan
secara maksimal.
b. Meningkatnya kualitas pelayanan sehingga meningkatkan kepercayaan pasien Rumah Sakit
Umum Sri Ratu.
c. Adanya kesamaan semua staff Rumah Sakit dalam pelaksanaan proses yang mendukung hak
pasien dan keluarga.

BAB II
RUANG LINGKUP
A. Umum
Pelaksanaan proses yang mendukung hak pasien dan keluarga dan dilaksanakan dengan
baik apabila ada timbal balik antara hak pasien dan pihak Rumah Sakit. Komunikasi yang baik
dan keterbukaan terhadap kondisi pasien dapat meningkatkan dan memudahkan dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan. Adanya kesadaran pihak pasien dan keluarga memahami
menerima kondisi Rumah Sakit baik sumber daya manusia. Sarana prasarana dapat
memperlancar proses pelayanan.
B. Proses Pelaksanaan
1. Mengidentifikasi, melindungi secara efektif dan meningkatkan pasien;
2. Memberi informasi kepada pasien tentang hak mereka;
3. Mewujudkan rasa percaya kepada pasien dan keluarganya;
3
4. Menjalin komunikasi terbuka dengan pasien dan keluarganya;
5. Memahami dan melindungi nilai-nilai budaya psikososial dari pasien dan keluargnya.
6. Melibatkan keluarga pasien, bila memungkinkan dalam pengambilan keputusan mengenai
perawatan pasien;
7. Mendidik staff tentang hak pasien – pasien.

BAB III
TATA LAKSANA

A. Penyampaian infomasi HPK


1. Pasien dinyatakan oleh dokter untuk rawat inap, petugas memberikan informasi format hak
pasien dan keluarga kepada pasien/ keluarga untuk dibaca
2. Apabila pasien/ keluarga tidak bisa membaca maka petugas membacakan isi format hak
pasien dan keluarga
3. Kemudian setelah pasien/keluarga selesai membaca maka keluarga untuk menandatangani
format tersebut.
4. Semua pasien baru yang dirawat, maka petugas melakukan edukasi tentang inforamsi Hak
Pasien dan Keluarga.
5. Terpasang banner informasi Hak Pasien dan Keluarga ditempat yang strategisi
B. Unsur Pelaksana
a. Pimpinan Rumah Sakit melakukan sosialisasi untuk mendidik, mengarahkan dan
memastikan agar seluruh staff bertanggung jawab melindungi hak – hak pasien.
b. Untuk melindungi secara efektif dan mengedepankan hak pasien, pimpinan bekerja sama
dan berusaha memahami tanggung jawab petugas dalm hubungannya dengan hak pasien.
c. Rumah Sakit menghormati hak pasien dan dalam beberapa situasi hak istimewa keluarga
pasien, untuk menentukan informasi apa saja yang berhubungan dengan pelayanan yang
boleh disampaikan kepada keluarga atau pihak lain, dalam situasi tertentu.
C. Unsur Pimpinan
Pimpinan Rumah Sakit bertanggung jawab terhadap pemberian pelayanan kepada pasien. Sebab
itu pimpinan harus mengetahui dan mengerti hak pasien dan keluarganya, serta tanggung jawab
Rumah Sakit sesuai dengan undang – undang dan peraturan yang berlaku. Yang dimaksud
dengan hak pasien adalah hak pasien berdasarkan Undang-undang No. 44 tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit : pasal 32 setiap pasien mempunyai hak dan kewajiban.
D. Hak pasien :
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit;
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
4
3. Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
4. Memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional;
5. Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi;
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku
di rumah sakit;
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai
Surat Izin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar rumah sakit;
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya;
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
11. Memberikan persetujuan atau penolakan atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya;
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit;
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya;
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya;
17. Menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana;
18. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
E. Kewajiban yang diberikan oleh pihak RS :
1. Memberikan informasi secara benar dan lengkap tentang keluhan sakit sekarang,
riwayat medis yang lalu, riwayat dirawat, pengobatan, dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan kesehatan pasien.
2. Mengikuti rencana pengobatan yang dianjurkan oleh dokter, termasuk instruksi para
perawat dan profesional kesehatan yang lain sesuai perintah dokter.
3. Memperlakukan staff RSU Sri Ratu dan pasien lain dengan bermartabat dan hormat
serta tidak melakukan yang akan mengganggu pekerjaan petugas RSU Sri Ratu.
4. Menghormati privasi orang lain dan barang milik rumah sakit
5
5. Tidak membawa alkohol, obat-obatan terlarang, dan senjata kedalam rumah sakit.
6. Menghormati bahwa rumah sakit adalah area bebas rokok.
7. Mematuhi jam kunjungan dari rumah sakit.
8. Meninggalkan barang berharga di rumah dan hanya membawa barang-barang yang
penting selama dirawat di rumah sakit.
9. Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan pasien dipenuhi sebagaimana
kebijakan rumah sakit.
10. Bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya sendiri apabila menolak pengobatan atau
advis dari dokter.

BAB IV
DOKUMENTASI
A. Pendokumentasian
Dokumentasi proses yang mendukung hak pasien dan keluarga selama dalam pelayanan ;
a. Dokumentasi proses yang mendukung hak pasien dan keluarga selama dalam pelayanan
akan di evaluasi setiap saat.
b. Dokumentasi proses yang mendukung hak pasien dan keluarga selama dalam pelayanan
akan dicatat dalam perkembangan terintegrasi dan didokumentasikan dalam rekam medik.
c. Insiden yang terjadi dalam proses mendukung pasien dan keluarga akan ditindaklanjuti
seusai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
B. Revisi dan Audit
a. Kebijakan ini akan dievaluasi dan disempurnakan setiap saat.
b. Secara normatif kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu dua tahun.

Ditetapkan di Medan
Pada tanggal 01 Oktober 2022

(dr.Maria Seri Arihta,M.K.M)

6
7

Anda mungkin juga menyukai