Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA

UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS METATU
NOMOR 445/011/437.52.19/2017
TANGGAL : 27 November 2017

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran pasien dilakukan oleh petugas yang kompeten
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan fc KTP Pasien
5. Informasi tentang pelayanan klinis yang tersedia,dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi :tariff, jenis
pelayanan,jadwal pelayanan,dan informasi tentang kerjasama dengan
fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan ditempat
pendaftaran
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan
proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran
• Hak dan kewajiban meliputi :

Kewajiban Pasien:
1) Mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas;

2) Menggunakan fasilitas Puskesmas secara bertanggungjawab;

3) Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak


Tenaga Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di
Puskesmas ;

4) Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat


sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah
kesehatannya;

5) Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan


jaminan kesehatan yang dimilikinya;

6) Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga


Kesehatan di Puskesmas dan disetujui oleh Pasien yang
bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;

7) Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk


menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan
oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit
atau masalah kesehatannya; dan

8) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Hak-hak pasien meliputi:


1) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan
tanpa diskriminasi;

2) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan


standar profesi dan standar prosedur operasional;

3) Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga


pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;

4) Memilih Dokter dan Dokter Gigi serta kelas perawatan sesuai


dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Puskesmas;

5) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada


Dokter dan Dokter Gigi lain yang mempunyai Surat Izin Praktik
(SIP) baik di dalam maupun di luar Puskesmas;

6) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang


diderita termasuk data-data medisnya;

7) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata


cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative
tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan sertya perkiraan
biaya pengobatan;

8) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang


akan dilakukan oleh Tenaga Kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya;

9) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;


10) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal tersebut tidak mengganggu pasien lainnya;

11) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama


dalam perawatan di Puskesmas;

12) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan


Puskesmas terhadap dirinya;

13) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai


dengan agama dan kepercayaan yang dianut;

14) Mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran


termasuk kerahasiaan rekam medik;

15) Mendapatkan akses terhadap isi rekam medis;

16) Memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian


dalam suatu penelitian kesehatan;

17) Menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan


yang diterima;

18) Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai


standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

19) Menggugat dan/atau menuntut Puskesmas apabila


Puskesmas diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai
dengan standar baik secara perdata ataupun pidana

7. Kendala fisik,bahasa,dan budaya serta penghalang lain wajib


diidentifikasi dan ditindak lanjuti

B. PENGKAJIAN,KEPUTUSAN,DAN RENCANA LAYANAN KLINIS


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga
yang kompeten melakukan pengkajian
2. Kajian awal meliputi kajian medis,kajian keperawatan,kejian
kebidanan,dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai
dengan kebutuhan
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar
asuhan
4. Proses kajian dilakukan ndengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu
5. Informasi kajian baik medis,keperawatan,kebidanan,dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah langkah SOAP
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan
dalam pelayanan
8. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan
layanan harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang
9. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
professional yang memenuhi persyaratan
10. Peralatan dan tempat pelayanan wajib memperhatikan keamanan
pasien dan petugas
11. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur
klinis yang dilakukan
12. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu,maka kajian
awal,rencana layanan ,dan pelaksanaan layanan disusun secara
kolaboratif, dalam tim layanan terpadu
13. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien
14. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan
biologis,psikologis,social,spiritual,dan memperhatikan tata nilai
budaya pasien
15. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus
diidentifikasi
16. Efek samping dan risiko pelaksanann layanan dan pengobatan
harus diinformasikan kepada pasien
17. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
18. Rencana layanan harus memuat pendidikan penyuluhan pasien

C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksana layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan
medis,keperawatan,kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan
lainnya
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanan layananan dan perkembangan pasien harus dicatat
dalam rekam medis
5. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan
pada pasien sebelum mendapatkan persetujuan
6. Pemberian informasi dan dan persetujuan pasien (informed consent)
wajib didokumentasikan
7. Pasien yang membutuhkan surat keterangan dokter dibuatkan
sesuai kondisi pasien
8. Kasus kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat
9. Kasus kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus beresiko tinggi
10. Kasus kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur
pencegahan ( kewaspadaan universal )
11. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan
prosedur pemberian obat/cairan intravena yang baku
12. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indiKator yang jelas
13. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
pelayanan
14. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi,didokumentasi dan
ditindak lanjuti
15. Pelaksanan layanan dilaksanakan secara tepat dan danterencana
untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu, baik dalam
pemeriksaan penunjang maupun pemberian terapi
16. Pelayanan dimulai dari pendaftran,pemeriksaan fisik,pemeriksaan
penunjang,perencanaan layanan,pelaksanaan layanan,,pemberian
obat/tindakan,sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus
dijamin kesinambungannnya
17. Petugas wajib menulis lengkap dalam Rekam Medis untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu baik dalam pemeriksaan
penunjang ataupun terapi
18. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
19. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain
20. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan
dipandu oleh prosedur yang baku
21. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan,wajib
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat
keputusan ,akibat dari keputusan,dan tanggung jawab mereka
berkenaan dengan keputusan tersebut
22. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan
prosedur baku
23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten
24. Sebelum melakukan anestesin dan pembedahan harus
mendapatkan informed consent
25. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan
pembedahan
26. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai
rencana layanan dan harus dilakukan oleh petugas

D. RENCANA RUJUKAN
1. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan
proses rujukan
2. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter
yang menangani
3. Jika pasien tidak mungkin dirujuk,Puskesmas wajib memberikan
alternative pelayanan
4. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
5. Resume klinis meliputi : Nama pasien,kondisi
klinis,prosedur/tindakan yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan
tindak lanjut
6. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
7. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas
yang kompeten
8. Kriteria pasien yang perlu dirujuk adalah
a. Jika perjalanan penyakit digolongkan kepada kondisi kronis
b. Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan
meningkatkan resiko komplikasi serta resiko kondisi
penyakit lebih berat
c. Jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat kondisi
pasien
d. Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit yang
memperberat kondisi pasien
e. Pengobatan atau tindakan tertentu yang diperlukan tidak
bias dilakukan di Puskesmas
f. Membutuhkan fasilitas atau peralatan yang tidak dimiliki
oleh Puskesmas
g. Membutuhkan tenaga professional ( ahli ) yang tidak
dimiliki puskesmas
h. Jika komplikasi yang ditemui pada pasien dapat
memperberat kondisi pasien

Kepala Unit Pelaksana Teknis


Puskesmas Metatu

RAHAJU NUGRAHANI

Anda mungkin juga menyukai