PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan akan informasi merupakan hal yang sangat penting bagi pasien dan
keluarga dalam menerima pelayanan di institusi Rumah Sakit.
Melalui informasi yang disampaikan oleh pihak Rumah Sakit selaku penyedia jasa
layanan kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengetahui segala sesuatu yang berkenaan
dengan masalah kesehatan yang dihadapinya.
Selain dari pada itu dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara serta
berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku, dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di rumah sakit, informasi itu bukan sekedar menjadi kebutuhan pasien dan
keluarga dalam menerima layanan, namun lebih dari itu informasi adalah menjadi salah
satu bagian dari hak-hak pasien dan keluarga selain dari hak-hak yang lain yang wajib
memperoleh perlindungan dari pihak rumah sakit.
Kami di RSU Sayang Bunda selaku penyedia jasa layanan, tentunya akan
senantiasa memberikan layanan terbaik yang akan dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan pasien dan keluarga dalam menanggulangi masalah status kesehatan yang
dihadapi. Oleh karena itu demi tercapainya maksud dan tujuan dari layanan tersebut
diperlukan kerjasama dan partisipasi serta hubungan kemitraan yang baik dari pasien dan
keluarga, sehingga dengan kemitraan tersebut akan mengantar kedua belah pihak pada
pemahaman dan keyakinan yang sama bahwa yang dilakukan hanyalah sebatas upaya
tentunya yang terbaik sebagai sebuah hak dan kewajiban yang tentunya harus pula
dipahami dengan baik oleh kedua belah pihak.
Perlindungan Hak-Hak Pasien dan Keluarga telah melibatkan para pihak di rumah
sakit yang dianggap memahami situasi dan kondisi pelayanan di RSU Sayang Bunda
baik dari sisi pelayanan medis dan keperawatan maupun pasien sendiri.
Mudah-mudahan dengan tersusunnya pedoman ini dapat menambah khazanah
pengembangan komunikasi dan informasii antara penyedia dan pengguna jasa layanan
sehingga akan berdampak terhadap mutu pelayanan di RSU Sayang Bunda.
C. METODE PELAKSANAAN.
1. Konseling.
Memberikan penjelasan secara langsung kepada pasien dan keluarga oleh
petugas pelaksana pemberi layanan, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
serta kebutuhan pasien dan keluarga.
2. Demonstrasi.
Memberikan penjelasan secara langsung yang disertai dengan memperagakan
suatu cara dengan urutannya/prosedur, misalnya menggunakan alat/fasilitas yang
ada di ruang perawatan.
3. LANDASAN HUKUM
a. Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 5063)
b. Undang-Undang Kesehatan No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indnesia Nomor 69 Tahun 2014 tentang
kewajiba Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 727/Menkes/SK/VI/2002 tentang
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital by Laws);
e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit.
A. Pengertian
1. Hak adalah kekuasaan yang dimiliki seseorang atau suatu Badan hukum untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu, (Surat edaran dirjen yanmed,
1997)
2. Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau dilakukan seseorang atau suatu
badan hukum. (Surat edaran dirjen yanmed, 1997)
3. Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien, (Surat
edaran dirjen yanmed, 1997)
4. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit daik dalam
keadaan sehat maupun sakit (Surat edaran dirjen yanmed, 1997)
5. Hak rumah sakit adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki rumah sakit
untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu, (Surat edaran dirjen
yanmed, 1997)
6. Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan
pelayann kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan
penelitian, (Surat edaran dirjen yanmed, 1997)
7. General Consent atau Persetujuan Umum adalah pernyataan kesepakatan yang
diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifat umum
8. Informed Consent adalah pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang
(pasien) yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap
tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan
informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud.
9. Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam maupun
di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
10. Keluarga adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak kandung,
saudara-saudara kandung atau pengampunya.
C. Kewajiban Pasien
Kewajiban pasien di RSU Sayang Bunda yaitu:
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib
rumah sakit
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang
penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
4. Pasien berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan yang telah
diperoleh di rumah sakit.
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.(SE Dirjen Yanmed, 1997)