Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR

TENTANG
KEBIJAKAN PEMBUATAN CLINICAL
PATHWAYS

RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR


KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR
NOMOR : 009/SK/XXXIIII/I/2019

TENTANG

KEBIJAKAN PEMBUATAN CLINICAL PATHWAYS


RUMAH SAKIT HIKMAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT HIKMAH

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka kendali mutu dan kendali biaya


pelayanan rumah sakit perlu dibuat alur klinis(Clinical
Pathway)untuk kasus penyakit tertentu ataut indakan
tertentu.
b. Bahwa penyusunan clinical pathway diperlukan pada kasus
penyakit atau tindakan yang ; banyak dilakukan di RS (high
volume) , risiko tinggi (high risk), cenderung bermasalah
(problem prone) dan yang merupakan unggulan rumah sakit.
c. Standar akreditasi JCI/versi 2012 mensyaratkan agar rumah
sakit menyusun setidaknya lima Clinical Pathways setiap
tahun.
d. Bahwa untuk penyusunan Clinical Pathways rumah sakit
membentuk Tim Clinical Pathways yang terdiri dari multi
disiplin pelayanan yang ada di rumah sakit.
e. Bahwa untuk mencapai tujuan pada butir (a,b, c dan d), perlu
ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Hikmah
Mengingat : 1. Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
RumahSakit, Pasal 43 ; Rumah Sakit wajib menerapkan
Standar Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. UndangUndang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit, Pasal 40 ; Rumah Sakit wajib dilakukan Akreditasi
secara berkala minimal 3 tahun sekali.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 147/Menke/Per/I/2010
tentang perizinan rumah sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
1333/Menkes/SK/XII/ 1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.496/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Audit
Medis.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Rumah Sakit.
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1438 Tahun 2010
Tentang Standar Pelayanan Kedokteran ;
Memperhatikan : 1. Panduan Standar Akreditasi Rumah Sakit 2011.

2. Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan RS,


Depkes 1994
3. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(Patient Safety), Depkes RI 2008.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Pembuatan Clinical Pathways tahap pertama Rumah Sakit


Hikmah sejumlah lima macam penyakit/tindakan yakni ;
Bronchopneumonia Anak

PERTAMA : Clinical pathways ( Alur Klinis) adalah suatu konsep


perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap
langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar
pelayanan medis dan asuhan keperawatan yang berbasis
bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu
tertentu selama di Rumah Sakit
KEDUA : Clinical pathways (alur klinis) bukan merupakan clinical
guidelines atau protocol karena setiap kasus dalam CPs
dibuat berdasarkan standar prosedur dari setiap profesi yang
mengacu pada standar pelayanan dari profesi masing
masing, disesuaikan dengan strata sarana pelayanan rumah
sakit (multidisiplin).
KETIGA : Dalam menyusun Clinical Pathways harus secara
terpadu/integrasi dan berorientasi focus terhadap pasien
(Patient Focused Care) serta berkesinambungan (continuing
care).
KEEMPAT : Kegiatan pelayanan yang akan di buat Clinical Pathways
harus melibatkan seluruh profesi pelayanan di rumah sakit
(dokter, perawat/bidan, penata, laboratoris, radiologis,
nutrisionist, fisioterapis, farmasis dan akuntasi RS).

KELIMA : Clinical Pathways harus di buat dalam batasan waktu yang


telah ditentukan sesuai dengan keadaan perjalanan penyakit
pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian (kasus rawat
inap) atau jam (kasus GD/emergency).

KEENAM : Pencatatan Clinical Pathways seluruh kegiatan pelayanan


yang diberikan kepada pasien secara terpadu dan
berkesinambungan tersebut dalam dokumen yang
merupakan bagian dari Rekam Medik.

KETUJUH : Setiap penyimpangan langkah dalam penerapan Clinical


Pathways dicatat sebagai varians dan dilakukan kajian
analisis dalam bentuk audit.

KEDELAPAN : Varians tersebut dapat karena kondisi perjalanan penyakit,


penyakit penyerta atau komplikasi maupun kesalahan medis
(medical errors).

KESEMBILAN : Varians tersebut dipergunakan sebagai salah satu parameter


dalam mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan.

KESEPULUH : Rumah Sakit memonitor tingkat kepatuhan praktisi klinis


dalam penggunaan Clinical pathways dengan cara
menetapkan sasaran mutu atas Clinical Pathway tersebut.

KESEBELAS : Sasaran mutu Clinical patways dihitung dengan cara


menghitung jumlah varian atas Clinical Pathways tersebut.

KEDUABELAS : Clinical Pathways dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk


menetapkan biaya yang dibutuhkan dalam pelayanan
kesehatan (cost of treatment) dan efisiensi biaya pelayanan
kesehatan di rumah sakit.

KETIGABELAS : Rumah sakit menetapkan setiap tahunnya dilakukan


penambahan satu Clinical pathways sesuai rekomendasi
Komite Medis

KEEMPAT BELAS. : Clinical Pathways (alur klinis) dievaluasi setiap tahun melalui
sub komite mutu pelayanan medis kemudian hasilnya
dilaporkan ke ketua Komite Medis .
KELIMABELAS : Hasil evaluasi pelaksanaan Clinical Pathways dilaporkan
kepada direktur setiap tahunnya melalui Komite medis.
KEENAMBELAS : Formulir Clinical Pathways diisi dan ditanda tangani oleh
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) dan Perawat
Jaga.

KETUJUHBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan kebijakan ini berlaku selama tiga tahun serta akan
dilakukan evaluasi setiap tahunnya.

Ditetapkan di : Makassar
Pada Tanggal : 12 Januari 2019

Rumah Sakit Hikmah


Direktur,

dr. Zulkifli Saibir M.Kes

Anda mungkin juga menyukai