RSIA ALLAUDYA
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ALLAUDYA
NOMOR : ...../................./.../.........
TENTANG
PANDUAN HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ALLAUDYA
MEMUTUSKAN :
Keempat Pada saat Keputusan ini berlaku, Keputusan Direktur Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Allaudya Nomor ........................................... tentang
Panduan Hak Pasien Dan Keterlibatan Keluarga Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Allaudya;
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan berlaku 3 tahun,
dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan ditinjau lagi dan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
Ditetapkan di : Wonosari
Pada tanggal :
DIREKTUR RSIA ALLAUDYA,
Nomor : ….../......…/20.......
Tanggal :
BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
Hak asasi manusia adalah sesuatu yang diberikano leh Tuhan dari sejak
lahir.Hak merupakan sesuatu yang layak diterima oleh setiap manusia. Seperti
mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak memeluk agama, dan hak
untuk mendapatkan pengajaran. Hak selalu beriringan dengan kewajiban-kewajiban,
ini merupakan sesuatu yang harus kita lakukan bagi bangsa, Negara dan kehidupan
social. Pemahaman tentang hak dan kewajiban tersebut sesuai dengan yang
tercantum dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30.
Undang-undang tentang Rumah Sakit no.44 tahun 2009 menuntut semua Rumah
Sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Hasil pelayanan pasien akan
bertambah baik bila pasien dan keluarga atau mereka yang berhak mengambil
keputusan diikutsertakan dalam keputusan pelayanan dan proses yang sesuai dengan
harapan dan budaya.
Untuk meningkatkan hak pasien di Rumah Sakit, harus dimulai dengan
mendefinisikan hak tersebut, kemudian mendidik pasien dan staf tentang hak
tersebut. Pasien diberitahu tentang hak mereka dan bagaimana harus bersikap.
Kemudian pihak rumah sakit mendidik staf untuk mengerti dan menghormati
kepercayaan dan nilai-nilai pasien dan memberikan pelayanan dengan penuh
perhatian dan hormat guna menjaga martabat pasien.
B. Tujuan
Sebagai proses pemberian informasi kepada pasien agar pasien memahami hak
dan kewajibannya sebagai pasien dan bertindak berdasarkan haknya serta memahami
tanggung jawab mereka dalam proses asuhan pengobatan/perawatan dengan bukti
tertulis.
C. Definisi
Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan
pribadinya sesuai dengan keadilan, morlaitas, dan legalitas.Hak Pasien adalah suatu
yang harus diperoleh oleh setiap pasien yang ada di rumah sakit maupun tempat
pelayanan kesehatan lainnya yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
Hak pasien di Rumah Sakt Ibu Dan Anak Allaudya sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan No.4 tahun 2018 (pasal 17 ayat 1) adalah sebagai berikut:
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup panduan pemberian informasi hak pasien dan keluarga pada saat masuk
rumah sakit meliputi:
1. Pada saat pendaftaran, baik di rawat jalan maupun rawat inap melalui pemberian
leaflet dari petugas pendaftaran kepada pasien atau keluarga pasien.
2. Pada saat pengobatan, baik di ruang poliklinik, IGD dan rawat inap, pasien berhak
melakukan tanya jawab dengan dokter atau petugas medis lainnya yang menangani
pasien tersebut.
3. Pada saat perawatan, khususnya saat pasien dirawat inap, pasien dan keluarga
berhak mendapatkan informasi apapun yang terkait dengan rencana perawatan dan
pengobatan pasien
BAB III
TATA LAKSANA
Pasien menjadikan dirinya sebagai patner diskusi yang sejajar bagi dokter.
Ketika pasien memperoleh penjelasan tentang apapun, dari pihak manapun, tentunya
sedikit banyak harus mengetahui, apakah penjelasan tersebut benar atau tidak. Semua
profesi mempunyai prosedur masing-masing, dan semua kebenaran tindakan dapat
diukur dari kesesuaian tindakan tersebut dengan standard prosedur yang seharusnya.
Begitu juga dengan dunia kedokteran. Ada yang disebut dengan guideline atau
Panduan Praktek Klinis (PPK) dalam menangani penyakit. Lalu, dalam posisi
sebagai pasien, setelah kita mengetahui peran penting kita dalam tindakan medis, apa
yang dapat dilakukan? Karena tindakan medis apapun, harusnya disetujui oleh pasien
(informed consent) sebelum dilakukan setelah dokter memberikan informasi yang
cukup. Bila pasien tidak menghendaki, maka tindakan medis seharusnya tidak dapat
dilakukan. Pihak dokter atau RS seharusnya memberikan kesempatan kepada pasien
untuk menyatakan persetujuan atau sebaliknya menyatakan penolakan. Persetujuan
itu dapat dinyatakan secara tulisan.
Dokumentasi dan implementasi terkait bukti adanya hak pasien dan keterlibatan
keluarga terdapat pada:
a. Formulir General Consent
b. Formulir hak dan kewajiban pasien (leaflet)
c. Formulir permintaan pelayanan kerohanian
d. Formulir permintaan penyimpanan harta benda
e. Formulir permintaan privasi
f. Formulir pemberian informasi tindakan kedokteran
g. Formulir persetujuan / penolakan tindakan
h. Formulir DNR
i. Formulir informasi edukasi
j. Formulir pelepasan informasi
Ditetapkan di : Wonosari
Pada tanggal :
DIREKTUR RSIA ALLAUDYA,