Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA

RSIA ALLAUDYA
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ALLAUDYA
NOMOR : ...../................./.../.........

TENTANG
PANDUAN HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ALLAUDYA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ALLAUDYA

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung pemberian pelayanan pasien di Rumah Sakit


Nur Rohmah, pimpinan rumah sakit dan petugas harus mengetahui
hak pasien dan keluarga;
b. bahwa pasien harus mengetahui hak mereka sebagai pasien dan atau
keluarga;
c. bahwa petugas Rumah Sakit berkewajiban untuk menyampaikan hak
pasien dan keluarga ke pasien atau keluarga pasien dengan berbagai
macam cara.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor.36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 4 tahun
2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
4. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Nomor.
503/2379/SDK-2 tentang Notifikasi Pemenuhan Komitmen Izin
Operasional Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Allaudya tertanggal
12 Agustus 2020;
5. Surat Keputusan Direktur PT. Nomor : tentang
Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Allaudya.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


ALLAUDYA TENTANG PANDUAN HAK PASIEN DAN
KETERLIBATAN KELUARGA RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK ALLAUDYA

Pertama : Panduan yang dimaksud adalah sebagaimana dalam lampiran


keputusan ini;

Kedua : Penyampaian hak dan kewajiban pasien dapat dilakukan melalui:


1. Media cetak : banner dan leaflet
2. Rapat kepala bagian dan rapat besar seluruh karyawan

Ketiga : Biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya keputusan ini


dibebankan pada Anggaran RSIA ALLAUDYA;

Keempat Pada saat Keputusan ini berlaku, Keputusan Direktur Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Allaudya Nomor ........................................... tentang
Panduan Hak Pasien Dan Keterlibatan Keluarga Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Allaudya;

Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan berlaku 3 tahun,
dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan ditinjau lagi dan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Ditetapkan di : Wonosari
Pada tanggal :
DIREKTUR RSIA ALLAUDYA,

dr. CHORI FADHILA PUTRI


NIP. 2023.002.46
LAMPIRAN KEPUTUSAN

DIREKTUR RSIA ALLAUDYA

Nomor : ….../......…/20.......

Tanggal :

PANDUAN HAK PASIEN DAN KETERLIBATAN KELUARGA


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ALLAUDYA

BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
Hak asasi manusia adalah sesuatu yang diberikano leh Tuhan dari sejak
lahir.Hak merupakan sesuatu yang layak diterima oleh setiap manusia. Seperti
mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak memeluk agama, dan hak
untuk mendapatkan pengajaran. Hak selalu beriringan dengan kewajiban-kewajiban,
ini merupakan sesuatu yang harus kita lakukan bagi bangsa, Negara dan kehidupan
social. Pemahaman tentang hak dan kewajiban tersebut sesuai dengan yang
tercantum dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30.
Undang-undang tentang Rumah Sakit no.44 tahun 2009 menuntut semua Rumah
Sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Hasil pelayanan pasien akan
bertambah baik bila pasien dan keluarga atau mereka yang berhak mengambil
keputusan diikutsertakan dalam keputusan pelayanan dan proses yang sesuai dengan
harapan dan budaya.
Untuk meningkatkan hak pasien di Rumah Sakit, harus dimulai dengan
mendefinisikan hak tersebut, kemudian mendidik pasien dan staf tentang hak
tersebut. Pasien diberitahu tentang hak mereka dan bagaimana harus bersikap.
Kemudian pihak rumah sakit mendidik staf untuk mengerti dan menghormati
kepercayaan dan nilai-nilai pasien dan memberikan pelayanan dengan penuh
perhatian dan hormat guna menjaga martabat pasien.
B. Tujuan
Sebagai proses pemberian informasi kepada pasien agar pasien memahami hak
dan kewajibannya sebagai pasien dan bertindak berdasarkan haknya serta memahami
tanggung jawab mereka dalam proses asuhan pengobatan/perawatan dengan bukti
tertulis.

C. Definisi
Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan
pribadinya sesuai dengan keadilan, morlaitas, dan legalitas.Hak Pasien adalah suatu
yang harus diperoleh oleh setiap pasien yang ada di rumah sakit maupun tempat
pelayanan kesehatan lainnya yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan seseorang beriringan dengan


adanya hak seseorang. Kewajiban pasien adalah setiap peraturan atau keputusan
rumah sakit yang harus dihormati, dihargai dan dipatuhi oleh setiap pasien/keluarga
pasien.

Hak pasien di Rumah Sakt Ibu Dan Anak Allaudya sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan No.4 tahun 2018 (pasal 17 ayat 1) adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di


Rumah Sakit,
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien,
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi,
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur professional,
5. Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi,
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan,
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit,
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai SIP baik di dalam maupun diluar Rumah Sakit,
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya,
10. Mendapat informasi meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan,
alternatif tindakan , resiko dan komplain yng mungkin terjadi dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan,
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya,
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis,
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien yang lainnya,
14. Memperoleh keamaman dan keselamatan dirinya selama perawatan di rumah
sakit,
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya,
16. Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai agama dan kepercayaan yang di
anutnya,
17. Menggugat dan / menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
maupun pidana,
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Kewajiban pasien di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Allaudya sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan No.4 tahun 2018 (pasal 26) adalah sebagai berikut:

1. Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit,


2. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab,
3. Menghormati hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerja di Rumah Sakit,
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya,
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan
yang dimilikinya,
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di
Rumah sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan
penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan,
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana
terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan / tidak mematuhi
petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan
penyakit atau masalah kesehannya,
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup panduan pemberian informasi hak pasien dan keluarga pada saat masuk
rumah sakit meliputi:

1. Pada saat pendaftaran, baik di rawat jalan maupun rawat inap melalui pemberian
leaflet dari petugas pendaftaran kepada pasien atau keluarga pasien.
2. Pada saat pengobatan, baik di ruang poliklinik, IGD dan rawat inap, pasien berhak
melakukan tanya jawab dengan dokter atau petugas medis lainnya yang menangani
pasien tersebut.
3. Pada saat perawatan, khususnya saat pasien dirawat inap, pasien dan keluarga
berhak mendapatkan informasi apapun yang terkait dengan rencana perawatan dan
pengobatan pasien
BAB III
TATA LAKSANA

A. Pada saat pendaftran


Pada saat pendaftaran, baik di rawat jalan maupun rawat inap, petugas
pendaftaran akan memberikan penjelasan kepada pasien dengan bahasa yang mudah
dimengerti mengenai 18 butir hak pasien berdasarkan Undang-Undang no. 4 tahun
2018 tentang Rumah Sakit selama pasien dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Allaudya. Pasien diberi pemahaman bahwa pasien sesungguhnya adalah penentu
keputusan tindakan medis bagi dirinya sendiri. Seperti yang tertera pada Undang-
Undang no.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dimana Undang-Undang ini
bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pasien, mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan medis, dan memberikan kepastian hokum bagi pasien
maupun dokter.

Adanya hak pasien membantu meningkatkan kepercayaan pasien dengan


memastikan bahwa system pelayanan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Allaudya
bersikap cukup adil dan responsive terhadap kebutuhan mereka, memberitahukan
kepada pasien mekanisme untuk memenuhi keinginan mereka, dan mendorong
pasien untuk mengambil peran aktif serta kritis dalam meningkatkan kesehatan
mereka. Selain itu, hak dan kewajiban juga dibuat untuk menegaskan pola hubungan
yang kuat antara pasien dan dokter

B. Pada saat pengobatan


Pada saat pasien berkunjung ke poliklinik atau sedang dirawat di ruang
perawatan, akan berlangsung tanya jawab antara pasien dan dokter (anamnesis),
pasien harus bertanya (berusaha mendapatkan hak pasien sebagai konsumen). Bila
berhadapan dengan dokter yang tidak mau membantu mendapatkan hak pasien, itu
saatnya pasien mencari dokter lain atau mencari second opinion di tempat lain.

Pasien menjadikan dirinya sebagai patner diskusi yang sejajar bagi dokter.
Ketika pasien memperoleh penjelasan tentang apapun, dari pihak manapun, tentunya
sedikit banyak harus mengetahui, apakah penjelasan tersebut benar atau tidak. Semua
profesi mempunyai prosedur masing-masing, dan semua kebenaran tindakan dapat
diukur dari kesesuaian tindakan tersebut dengan standard prosedur yang seharusnya.
Begitu juga dengan dunia kedokteran. Ada yang disebut dengan guideline atau
Panduan Praktek Klinis (PPK) dalam menangani penyakit. Lalu, dalam posisi
sebagai pasien, setelah kita mengetahui peran penting kita dalam tindakan medis, apa
yang dapat dilakukan? Karena tindakan medis apapun, harusnya disetujui oleh pasien
(informed consent) sebelum dilakukan setelah dokter memberikan informasi yang
cukup. Bila pasien tidak menghendaki, maka tindakan medis seharusnya tidak dapat
dilakukan. Pihak dokter atau RS seharusnya memberikan kesempatan kepada pasien
untuk menyatakan persetujuan atau sebaliknya menyatakan penolakan. Persetujuan
itu dapat dinyatakan secara tulisan.

Selanjutnya UU No.29 tahun 2004 pada pasal 46 menyatakan dokter wajib


mengisi rekam medis untuk mencatat tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien
secara clear, corret, dan complete. Dalam pasal 47, dinyatakan rekam medis
merupakan milik rumah sakit yang wajib dijaga kerahasiaannya, tetapi isinya
merupakan milik pasien. Artinya pasien berhak mendapat salinan rekam medis dan
pasien berhak atas kerahasiaan dari isi rekam medis miliknya tersebut, sehingga
rumah sakit tidak bisa memberi informasi terkait data-data medis pasien kepada
orang pribadi / perusahaan asuransi atau ke media cetak / elektronik tanpa seizin dari
pasiennya.

C. Pada saat perawatan


Selama dalam perawatan, pasien berhak mendapatkan privasi baik saat
wawancara klinis, saat dilakukan tindakan ataupun menentukan siapa yang boleh
mengunjunginya. Begitu pula untuk pelayanan rohani, pasien berhak mendapatkan
pelayanan rohani baik secara rutin maupun secara insidensial manakala dibutuhkan.
Pasien juga berhak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan. Apabila ada pasien
yang menolak atau tidak melanjutkan pengobatan maka Rumah Sakit harus
memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk menolak atau
tidak melanjutkan pengobatan, konsekuensi dari keputusan mereka, tanggung jawab
mereka berkaitan dengan keputusan tersebut serta memberitahukan pasien dan
keluarganya tentang alternative pelayanan dan pengobatan.
D. Prosedur petugas pendaftaran dalam pemberian informasi hak pasien dan keluarga
1. Ucapkan salam “ Selamat Pagi Bapak/Ibu, Maaf Pak/Bu, Perkenalkan Saya
(Nama, Petugas pendaftaran dan rekam medis) yang berdinas pada hari ini akan
menjelaskan dan memberi informasi Hak dan Tanggung Jawab Pasien”
2. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas serta peran petugas (Dokter, Perawat, Bidan
dan Pemberi Informasi).
3. Pastikan identitas pasien“Maaf sebelumnya, ini dengan keluarga pasien atas nama
siapa? Setelah keluarga menjawab “Oo benar Ibu kami jelaskan kembali ya
identitas pasien (Nama, Umur, Alamat)”
4. Ciptakan suasana yang nyaman.
5. Petugas memberikan lembar informasi tertulis tentang hak dan tanggung jawab
pasien yang sudah tersedia (leaflet) “Maaf Bapak/Ibu,ini ada lembaran informasi
tentang hak dan tanggung jawab pasien, silahkan dibaca dan dimengerti terlebih
dahulu”.
6. Bila tidak ada yang ditanyakan kembali, pasien atau keluarga menandatangani
lembar formulir informasi hak dan tanggung jawab pasien yang telah dijelaskan
Ucapkan Salam “Terima Kasih”.
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi dan implementasi terkait bukti adanya hak pasien dan keterlibatan
keluarga terdapat pada:
a. Formulir General Consent
b. Formulir hak dan kewajiban pasien (leaflet)
c. Formulir permintaan pelayanan kerohanian
d. Formulir permintaan penyimpanan harta benda
e. Formulir permintaan privasi
f. Formulir pemberian informasi tindakan kedokteran
g. Formulir persetujuan / penolakan tindakan
h. Formulir DNR
i. Formulir informasi edukasi
j. Formulir pelepasan informasi

Ditetapkan di : Wonosari
Pada tanggal :
DIREKTUR RSIA ALLAUDYA,

dr. CHORI FADHILA PUTRI


NIP. 2023.002.46

Anda mungkin juga menyukai