Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN

HAK PASIEN DAN KELUARGA


DI RUMAH SAKIT BUDI ASIH

RUMAH SAKIT BUDI ASIH


JL. RAYA SERANG CIBARUSAH RT 001 RW 001 DESA SERANG

KECAMATAN CIKARANG SELATAN KABUPATEN BEKASI 17550


RUMAH SAKIT BUDI ASIH
Jl. Raya Serang-Cibarusah RT 001/RW 001 Desa Serang,
Kec. Cikarang Selatan, Kab. Bekasi, Jawa Barat - 17350
Telp. (021) 89677795, Fax. (021) 89677402
Email : budiasih_rs@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI ASIH


NOMOR : 091/SK/DIR/RSBA/XII/2021

TENTANG
PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA DI RUMAH SAKIT BUDI ASIH

DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI ASIH

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya menunaikan tanggung


jawab Rumah sakit dalam memenuhi hak pasien
dan keluarganya selama dalam pelayanan, maka
diperlukan adanya Pedoman Hak Pasien Dan
Keluarga di Rumah Sakit Budi Asih;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan
Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Budi Asih;

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban
Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien;
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI ASIH
TENTANG PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA;
Kedua : Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga sebagaimana
dimaksud diktum pertama dipergunakan menjadi acuan
dalam pelaksanaan pemenuhan hak pasien dan
keluarga selama dirawat di RS Budi Asih;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Cikarang Selatan


Pada tanggal : 01 Januari 2022
Direktur Rumah Sakit Budi Asih

dr. Kurnia Pujiastuti


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatNya Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga Pasien dapat diselesaikan.
Dengan terbitnya Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga Pasien ini diharapkan
dapat membantu pasien dan keluarga pasien untuk mengetahui hak dan
kewajibannya saat di Rumah Sakit dan juga mengetahui hak dan kewajiban Rumah
Sakit dan Dokter dalam lingkungan Rumah Sakit Budi Asih.
Pedoman ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi Rumah Sakit.
Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terwujudnya Pedoman Hak pasien dan keluarga pasien di Rumah Sakit
Budi Asih

Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


KATA PENGANTAR …………………………………………………………...............
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….................... ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………...............………………………….. 1
B. Tujuan ………………………………………………………………........ 2
BAB II: HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
A. Definisi Hak …………………………………………………………......... 3
B. Hak Pasien …………………………………………………………........ 3
C. Definisi Kewajiban …………………………………………………........ 5
D. Kewajiban Pasien ……………………………………………………..... 5
BAB III: PENATALAKSANAN HAK PASIEN ……………………………….............. 9

BAB IV: PENUTUP ……………………………………………………………........... 17


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat sekarang ini masyarakat sudah semakin cermat dan kritis terhadap
produk jasa yang diperolehnya termasuk pelayanan yang diberikan dalam
bidang kesehatan. Hal ini tentunya memacu instansi rumah sakit khususnya
rumah sakit swasta untuk meningkatkan kualitas pelayanannya mulai dari pra
sampai pasca pelayanan. Pelayanan yang prima akan meningkatkan kepuasan
dan kepercayaan pasien terhadap rumah sakit tersebut.

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat


berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat atau dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan
dan gangguan kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit). Sedangkan pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, rumah sakit
merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan gawat darurat.

Rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan yang meliputi


preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif mempunyai hak-hak dan kewajiban-
kewajiban dalam hubungan hukum perjanjian terapeutik dengan pasien
sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Melalui mottonya, Melayani dengan Hati
dan Ilmu, RS Budi Asih berkomitmen untuk memberikan pelayanan medis yang
terbaik kepada masyarakat, memberikan penjelasan medis yang komprehensif
kepada seluruh pasien dan menjunjung tinggi keselamatan pasien, serta hak
dan kewajiban pasien.

Pelaksanaan hak dan kewajiban antara rumah sakit dan pasien


merupakan sebuah tanggung jawab yang lahir dari hubungan hukum diantara
keduanya. Setiap upaya pelayanan medis seperti pengobatan, penyembuhan
dan pemulihan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit terhadap pasien
merupakan wujud pelaksanaan dari kewajiban rumah sakit dalam memenuhi
hak-hak pasien.

B. Tujuan

Setelah membaca pedoman ini, diharapkan mampu memahami dan


memenuhi hak-hak pasien dalam memberikan pelayanan Kesehatan.
BAB II

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

A. Definisi Hak

Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang
yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Berdasarkan kamus Bahasa
Indonesia, hak merupakan sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh
undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk
menuntut sesuatu, derajat atau martabat.

B. Hak Pasien

Dalam pelayanan kesehatan, pasien memiliki hak-hak yang telah diatur


dalam Undang Undang RI No. 44 Tahun 2009 Pasal 32 tentang Rumah Sakit,
yaitu :
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit.
2. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan
tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di
dalam maupun di luar Rumah Sakit.
9. Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya.
10. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata
cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko
dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di Rumah Sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
Rumah Sakit terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
17. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila
Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar baik secara perdata maupun pidana.
18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 53


menyebutkan beberapa hak pasien, yaitu hak atas informasi, hak atas second
opinion, hak atas kerahasiaan, hak atas persetujuan tindakan medis, hak atas
masalah spiritual dan hak atas ganti rugi.

Menurut UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4 – 8


disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan, akses atas sumber daya,
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkat, menentukan
sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan, lingkungan yang sehat, info
dan edukasi kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab, dan informasi
tentang data kesehatan dirinya. Hak-hak pasien dalam UU No.36 tahun 2009
itu diantaranya meliputi:

1. Hak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan (kecuali


tak sadar, penyakit menular berat, gangguan jiwa berat).

2. Hak atas rahasia pribadi (kecuali perintah UU, pengadilan, ijin yang
bersangkutan, kepentingan yang bersangkutan, kepentingan
masyarakat).
3. Hak tuntut ganti rugi akibat salah atau kelalaian (kecuali tindakan
penyelamatan nyawa atau cegah cacat).

Pada UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya


pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi :

1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis


sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3).

2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.

3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis.

4. Menolak tindakan medis.

5. Mendapatkan isi rekam medis.

Terkait rekam medis, Peraturan Menteri Kesehatan No. 269 pasal 12


menyebutkan :

1. Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan.

2. Isi rekam medis merupakan milik pasien.

3. Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk
ringkasan rekam medis.

4. Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat


diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa
atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak
untuk itu.
Hak pasien lainnya :
1. Pasien berhak mendapatkan pelayanan kerohanian.
2. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kebutuhan
privasinya.
3. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap harta yang
dimilikinya.
4. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kekerasan fisik.
5. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kerahasiaan
informasi yang berkaitan dengan kondisi kesehatannya.
6. Pasien dan keluarga berhak mendapatkan edukasi tentang pelayanan.
7. Pasien berhak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.
8. Pasien berhak menolak atau memberhentikan resusitasi atau bantuan
hidup dasar.
9. Pasien dan keluarga berhak dilibatkan dalam pengambilan keputusan
tentang pelayanan.
10. Pasien dan keluarga berhak mendapatkan persetujuan tindakan
(informed consent)
11. Pasien berhak mendapatkan pelayanan tahap terminal diakhir
kehidupannya.

C. Definisi Kewajiban

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal


yang harus dilaksanakan).

D. Kewajiban Pasien

Selain hak, pasien juga memiliki kewajiban yang telah diatur dalam UU
No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran terutama pasal 53 , yang
meliputi :

1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah


kesehatannya.

2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi.


3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan.

4. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Kewajiban Pasien lainnya :

1. Memberikan data pribadi Anda secara lengkap dan akurat, seperti nama
lengkap, tanggal lahir, alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi.

2. Memberikan data keluarga yang dapat dihubungi bila Anda dalam


keadaan darurat.

3. Bertanya bila Anda tidak mengerti diagnosa atau rencana pengobatan


yang akan Anda jalani. Anda dan keluarga Anda bertanggung jawab
untuk memberitahu pihak rumah sakit apabila Anda tidak mengerti
prosedur yang akan dijalankan.

4. Memberitahukan perubahan yang terjadi atas kondisi dan kesehatan


Anda.

5. Berpartisipasi aktif dalam pengobatan Anda, termasuk pemberian


keputusan mengenai rencana perawatan kesehatan Anda termasuk
pengambilan obat-obatan dan pembuatan janji konsultasi dengan dokter
pada kunjungan berikutnya.

6. Menginformasikan pihak rumah sakit apabila Anda mengalami hambatan


dengan rencana pengobatan yang diberikan.

7. Bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang ada apabila Anda


menolak pengobatan medis atau meninggalkan rumah sakit tanpa
persetujuan dokter.

8. Memperlakukan petugas rumah sakit, pasien lainnya dan pengunjung


dengan sopan.

9. Datang sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Jika Anda tidak bisa hadir
sesuai dengan perjanjian, silahkan memberitahu pihak rumah sakit
sebelumnya.

10. Menghormati privasi pasien lainnya.


11. Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang berharga dan
barang- barang pribadi Anda selama berada di rumah sakit.

12. Tidak melakukan perbuatan yang melanggar tata krama dan etika yang
berlaku.

13. Menggunakan dan menjaga properti dan fasilitas rumah sakit dengan
baik.
BAB III
PENATALAKSANAN HAK PASIEN

A. Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai tata tertib dan peraturan RS


Budi Asih
Pada tahap awal pasien melakukan pendaftaran, petugas pendaftaran
rawat jalan dan rawat inap harus memberikan penjelasan mengenai tata tertib
dan peraturan RS Budi Asih(formulir pendaftaran dan persetujuan umum
terlampir).

B. Pasien berhak mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien


Selain memberikan penjelasan mengenai tata tertib dan peraturan RS
Budi Asih pada tahap awal pasien melakukan pendaftaran, petugas
pendaftaran rawat jalan dan rawat inap juga harus memberikan informasi
mengenai hak dan kewajiban pasien.

C. Pasien berhak mendapatkan pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskrimasi.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, semua petugas RS Budi Asih
harus menghormati pasien dan melayaninya dengan penuh amanah tanpa
melihat perbedaan baik ras, umur, jenis kelamin, agama, kewarganegaraan,
kedudukan sosial maupun ketidakmampuan fisik.

D. Pasien berhak mendapatkan layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan


standar profesi dan standar prosedur operasional.
Semua petugas medis yang memberikan pelayanan di RS Budi Asih telah
memenuhi standar profesi yang ditetapkan dan memberikan pelayanan
kesehatan sesuai dengan regulasi rumah sakit yang telah ditetapkan yaitu
kebijakan dan standar prosedur operasional.

E. Pasien berhak mendapatkan layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
RS Budi Asih menerapkan kendali mutu dan kendali biaya dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, seperti:
1. Penggunaan SIMRS yang dapat memantau pemberian pelayanan
kesehatan setiap hari baik dari segi biaya maupun tindakan medis.
2. Memberikan pelayanan perjanjian rawat jalan dimana pasien dapat
membuat perjanjian konsultasi dengan dokter beberapa hari sebelumnya
dan pasien dapat diberikan informasi nomor urut dan perkiraan jam
kedatangannya sehingga pasien tidak menunggu lama di ruang tunggu.
Dengan adanya pelayanan perjanjian rawat jalan diharapkan semua
pasien dapat melakukan perjanjian dengan mudah dan dapat
meningkatkan kepuasan dokter dan pasien. Hal ini telah diatur dalam
pedoman perjanjian rawat jalan.
Dengan adanya pelayanan perjanjian rawat jalan ini diharapkan semua
pasien dapat melakukan perjanjian dengan mudah dan dapat meningkatkan
kepuasan dokter dan pasien.

F. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang


didapatkan.
Untuk meningkatkan kepuasan pasien, RS Budi Asih memberikan
beberapa fasilitas pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan oleh
pasien. Adapun fasilitas pengaduan yang diberikan adalah :
1. Formulir Survei Kepuasan Pasien
2. Formulir Saran dan Masukan di setiap Kotak Saran
3. SMS Gateway ke nomor +62 813-8761-3242
Hal ini telah diatur dalam pedoman penanganan komplain.

G. Pasien berhak mendapatkan kebebasan untuk memilih dokter dan kelas


perawatan yang sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit.
RS Budi Asih menyediakan leaflet jadwal praktik dokter yang mudah
terlihat oleh pasien dan pada saat pasien melakukan pendaftaran, petugas
pendaftaran selalu menanyakan nama dokter yang diinginkan dan kelas
perawatannya sehingga pasien bebas untuk menentukan dokter yang akan
merawatnya dan kelas perawatan yang diinginkan.
H. Pasien berhak mendapatkan kebebasan untuk meminta second opinion
mengenai penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat
Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
RS Budi Asih sangat mendukung hak pasien untuk meminta second
opinion kepada dokter lain dan hal ini telah diatur dalam panduan permintaan
second opinion.

I. Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita


termasuk data-data medisnya.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, RS Budi Asih
senantiasa berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan penyakit yang diderita
pasien, seperti :
1. Semua petugas non medis (petugas pendaftaran rawat jalan, dan
pendaftaran rawat inap) diwajibkan untuk melakukan sumpah yang
diselenggarakan oleh RS Budi Asih.
2. Setiap pasien yang menjalankan perawatan kesehatannya di RS Budi
Asih wajib mengisi formulir pelepasan rahasia kedokteran dimana pasien
tersebut menunjuk 2 (dua) orang yang dipercayainya untuk menerima
informasi kesehatannya.
3. RS Budi Asih menerapkan aturan hak akses kepada berkas rekam medis
pasien. Hal ini telah diatur dalam pedoman pelayanan instalasi rekam
medis.

J. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
1. Dokter penanggung jawab pasien akan memberikan edukasi kepada
setiap pasien baru dan dokter ruangan akan memberikan edukasi kepada
pasien setiap hari. Tenaga medis lainnya seperti apoteker, ahli gizi,
fisioterapis akan memberikan edukasi kepada setiap pasien sebelum
memberikan pelayanan. Setelah memberikan edukasi, dokter penanggung
jawab pasien, dokter ruangan, tenaga medis lainnya dan pasien yang
bersangkutan akan menandatangani formulir edukasi.
2. Pasien dapat menghubungi petugas rumah sakit (administrasi rawat inap
dan kasir setiap saat apabila membutuhkan informasi mengenai biaya
pengobatan.

K. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
Sebelum memberikan tindakan kepada pasien, petugas medis akan
memberikan informasi tindakan kepada pasien dan meminta persetujuan dari
pasien. Apabila pasien setuju dengan tindakan yang akan diberikan, pasien
akan menandatangai formulir persetujuan tindakan dan bila pasien menolak
tindakan maka pasien akan menandatangani formulir penolakan tindakan
(formulir persetujuan dan penolakan terlampir). Hal ini diatur dalam Pedoman
persetujuan tindakan kedokteran.

L. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.


Kebutuhan pasien dalam keadaan kritis tidak hanya
pemenuhan/pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan
terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan
pendekatan interdisiplin.Untuk memenuhi kebutuhan ini, RS Budi Asih telah
mengatur tata cara pelayanan kepada pasien tahap terminal atau kritis dalam
Pedoman pasien terminal, salah satunya adalah mengijinkan pasien untuk
didampingi oleh keluarganya.

M. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang


dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
RS Budi Asih memberikan kebebasan kepada pasiennya untuk
menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya dan RS Budi
Asih memberikan pelayanan kerohanian jika pasien menginginkannya.

N. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan untuk pasien selama


dalam perawatan di Rumah Sakit.
RS Budi Asih senantiasa memberikan keamanan dan keselamatan untuk
pasien selama perawatan. Adapun upaya yang dilakukan, antara lain :
1. Petugas medis, non medis dan keamanan RS Budi Asih harus
mengidentifikasi pasien/pengunjung/karyawan dengan benar saat masuk
rumah sakit dan selama berada di rumah sakit.
2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada di RS Budi Asih harus
menggunakan tanda pengenal berupa tanda identitas pasien, kartu
visitor/pengunjung atau kartu pengenal karyawan.
3. Setiap pelayanan medis yang diberikan kepada pasien harus sesuai
dengan regulasi RS yaitu kebijakan dan standar prosedur operasional.

O. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah Sakit
terhadap dirinya.
Untuk meningkatkan kepuasan pasien, RS Budi Asih memberikan
beberapa fasilitas pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan oleh
pasien. Adapun fasilitas pengaduan yang diberikan adalah :
1. Formulir Survei Kepuasan Pasien
2. Formulir Saran dan Masukan di setiap Kotak Saran
3. SMS Gateway ke nomor +62 813-8761-3242
Tata laksana penanganan masukan dan saran terdapat di dalam Panduan
penanganan komplain.

P. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai


dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien, yaitu menjalankan ibadah
sesuai agama dan kepercayaannya, RS Budi Asih memberikan pelayanan
kerohanian. Namun setiap pelayanan kerohanian yang diberikan, RS Budi
Asih harus meminta persetujuan terlebih dahulu dengan pasien yang
bersangkutan.

Q. Menerima secara terbuka terhadap pasien yang menggugat atau menuntut


rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak
sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit, tidak terlepas
adanya komplain yang terjadi antara pasien dan rumah sakit. Dalam setiap
komplain yang diberikan oleh pasien terhadap RS Budi Asih selalu ditanggapi
dengan baik dan diselesaikan dengan cepat. Namun bila pasien tetap ingin
menggugat atau menuntut rumah sakit, RS Budi Asih tidak melarang dan
mempersilahkan pasien tersebut untuk menggugat dan manajemen RS Budi
Asih akan menjelaskan bahwa hak pasien mengenai kerahasiaan data rekam
medis akan gugur dengan sendirinya apabila kasus ini sudah berada di
pengadilan.

R. Mempersilahkan pasien untuk mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak


sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
RS Budi Asih mempersilahkan pasien untuk mengeluhkan pelayanan
rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak
dan elektronik apabila pasien belum merasakan puas atas tindak lanjut
manajemen RS Budi Asih terhadap keluhannya.

S. Pasien berhak mendapatkan pelayanan kerohanian.


Untuk memudahkan pasien menjalankan ibadah sesuai dengan
agama/kepercayaan yang dianutnya, RS Budi Asih menyediakan pelayanan
kerohanian sesuai dengan permintan pasien. Hal ini telah diatur dalam
Panduan pelayanan kerohanian (formulir permintaan pelayanan kerohanian
terlampir).

T. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kebutuhan privasi pasien.


Dalam memberikan pelayanan kesehatan, RS Budi Asih sangat
menghormati kebutuhan privasi pasien, seperti :
Setiap pasien di RS Budi Asih berhak menolak kunjungan tamu yang
akan menjenguk. Petugas keamanan RS Budi Asih akan mengkonfirmasi
kepada pasien mengenai tamu yang akan menjenguknya melalui perawat dan
perawat yang akan mengkonfirmasinya langsung kepada pasien.

U. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap harta yang dimilikinya.


1. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit
harus mendapatkan perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat
masuk rumah sakit dan selama berada di rumah sakit.
2. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit
harus berusaha menjaga harta benda pribadi.
3. Perlindungan harta benda digunakan pada proses
pasien/pengunjung/karyawan masuk dalam rumah sakit atau selama
berada dalam lingkungan rumah sakit.
Tata laksana perlindungan harta benda pasien telah diatur dalam
Pedoman perlindungan harta benda.

V. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kekerasan fisik.


RS Budi Asih senantiasa memberikan perlindungan kepada pasien
terhadap kekerasan fisik. Adapun upaya yang dilakukan, antara lain :
1. Petugas medis, non medis dan keamanan RS Budi Asih harus
mengidentifikasi pasien/pengunjung/karyawan dengan benar saat masuk
rumah sakit dan selama berada di rumah sakit.
2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada di RS Budi Asihharus
menggunakan tanda pengenal berupa tanda identitas pasien, kartu
visitor/pengunjung.
Tata laksana perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik terdapat dalam
Pedoman perlindungan terhadap kekerasan fisik.

W. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kerahasiaan informasi


yang berkaitan dengan kondisi kesehatannya.
RS Budi Asih menjaga kerahasiaan informasi yang berkaitan dengan
kondisi kesehatan pasien dan hanya membuka informasi kondisi kesehatan
pasien kepada orang yang telah dtunjuk oleh pasien. Apabila ada pihak lain
yang meminta informasi kondisi kesehatan pasien harus meminta surat
pernyataan pelepasan rahasia kedokteran dari pasien yang bersangkutan.

X. Pasien berhak mendapatkan edukasi tentang pelayanan.


Setiap pelayanan yang diberikan di RS Budi Asih harus diinformasikan
kepada pasiennya dan setiap edukasi yang dilakukan disertai dengan tanda
tangan pemberi edukasi dan pasien yang menerima edukasi pada formulir
edukasi. Hal ini telah diatur dalam pedoman pelayanan promosi kesehatan
rumah sakit.
Y. Pasien berhak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.
RS Budi Asih bersikap terbuka apabila pasien menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan setelah petugas medis memberikan informasi medis
mengenai dampak negatif yang akan berakibat pada keselamatan pasien.
Pasien yang menolak atau tidak melanjutkan pengobatan harus mengisi
formulir penghentian pengobatan yang akan diberikan oleh perawat.

Z. Pasien berhak menolak atau memberhentikan resusitasi atau bantuan hidup


dasar.
RS Budi Asih bersikap terbuka apabila pasien menolak atau
memberhentikan resusitasi atau bantuan hidup dasar yang tata laksananya
terdapat didalam Pedoman jangan lakukan resusitasi (do not resuscitate).

AA. Pasien dan keluarga berhak dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang
pelayanan.
Selama perawatan di RS Budi Asih, pasien dan keluarga selalu
dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan khususnya
pelayanan yang memiliki resiko tinggi terhadap pasien. Hal ini diatur dalam
Pedoman persetujuan tindakan kedokteran.

BB. Pasien dan keluarga berhak mendapatkan persetujuan tindakan (informed


consent).
Sebelum memberikan tindakan kepada pasien, petugas medis akan
memberikan informasi tindakan kepada pasien dan meminta persetujuan dari
pasien. Apabila pasien setuju dengan tindakan yang akan diberikan, pasien
akan menandatangai formulir persetujuan tindakan dan bila pasien menolak
tindakan maka pasien akan menandatangani formulir penolakan tindakan
(formulir persetujuan dan penolakan terlampir). Hal ini diatur dalam Pedoman
persetujuan tindakan kedokteran.

CC. Pasien berhak mendapatkan pelayanan tahap terminal di akhir kehidupannya.


RS Budi Asih sangat memperhatikan kebutuhan pasien bahkan saat
pasien berada pada tahap terminal. Tata laksana pelayanan pasien pada
tahap terminal terdapat dalam Pedoman pasien terminal.
BAB IV
PENUTUP

Demikianlah Panduan ini dibuat sebagai acuan bagi petugas dalam


memberikan pelayanan kepada pasien, dengan mengacu kepada apa yang
menjadi Hak Pasien. Oleh sebab itu Hak pasien perlu diketahuibaik oleh pasien/
keluarganya, maupun oleh petugas dan atau seluruh staf Rumah Sakit Budi Asih,
sehingga seluruh staf dapat memahami dan menghormati Hak Pasien dan
Keluargaserta berkewajiban melayani pasien dengan baik dan bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai