Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN

BIMBINGAN ROHANI

RS BUDI ASIH
TAHUN 2021
RUMAH SAKIT BUDI ASIH
Jl. Raya Serang-Cibarusah RT 001/RW 001 Desa Serang,
Kec. Cikarang Selatan, Kab. Bekasi, Jawa Barat - 17350
Telp. (021) 89677795, Fax. (021) 89677402
Email : budiasih_rs@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI ASIH


NOMOR : 093/RSBA/SK/DIR/XII/2022
TENTANG
PANDUAN BIMBINGAN ROHANI
DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI ASIH

Menimbang : a. Bahwa Bimbingan Rohani merupakan hak pasien dalam perawatan di


Rumah Sakit
b. Bahwa hak pasien akan kebutuhan bimbingan Rohani perlu dihargai

Mengingat : 1. Undang – Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2020 Tentang Akreditasi Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2018 Tentang Hak dan Kewajiban Pasien

i
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI ASIH TENTANG
PANDUAN BIMBINGAN ROHANI
Kedua : Memberikan Panduan rohani di RS Budi Asih terlampir
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Ditetapkan : Cikarang Selatan


Pada tanggal : 01 Desember 2021

DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI ASIH

Dr. Kurnia Pujiastuti


KATA PENGANTAR

Panduan Pelayanan Rohani mencakup bagaimana rumah sakit menghormati hak pasien
menjalankani badah sesuai agama dan kepercayaannya dan mendapat asuhan sesuai agama
dan kepercayaannya selama dirawat di rumah sakit. Dengan dijalankannya pelayanan rohani
di rumah sakit diharapkan dapat memberikan ketenangan, kenyamanan, dan dapat mendukung
proses penyembuhan.

Dengan selesainya buku “Panduan Pelayanan Rohani ” ini diharapkan dapat menjadi
acuan para semua patugas dalam memberikan pelayanan rohani di Rumah Sakit Budi Asih

Cikarang, 01 Desember 2022

Penyusun
RUMAH SAKIT BUDI ASIH
Jl. Raya Serang-Cibarusah RT 001/RW 001 Desa Serang,
Kec. Cikarang Selatan, Kab. Bekasi, Jawa Barat - 17350
Telp. (021) 89677795, Fax. (021) 89677402
Email : budiasih_rs@yahoo.co.id

i
DAFTAR ISI

Keputusan Direktur RS BUDI ASIH ………………………….......................… ..


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… ..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. …
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... ..
BAB II LATAR BELAKANG ................................................................... ..
BAB III TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS ............................ ..
BAB IV KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN ............................ ..
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ..................................... ..
BAB VI SASARAN ................................................................................... ..
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................... ..
BAB VIII PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI .................... ..
KEGIATAN
BAB IX PENUTUP .................................................................................... ..

ii
BAB I
LATAR BELAKANG

Pelayanan bimbingan kerohanian merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan


kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio-psyco-socio-spiritual, yang komprehensif
karena pada  dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual.Pentingnya
bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan aspek
agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya   (WHO,  
1984).   Untuk   itu   Rumah Sakit   mengadakan   kegiatan   pelayanan bimbingan Rohani
Pasien di Rumah Sakit, sebagai langkah konkrit untuk membantu pasien dalam proses
penyembuhannya. Bimbingan rohani pasien adalah bentuk kegiatan yang didalamnya terjadi
prosesbimbingan dan pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit sebagai bentuk
kepeduliankepada mereka yang sedang mendapat ujian dari Allah Subhanahu wata’ala.
Dalam kegiatan tersebut bagaimana seorang rohaniawan dapat memberikan ketenangan,  
kedamaian  dan kesejukan hati kepada pasien dengan senantiasa memberikan dorongan dan
motivasi untuk tetap bersabar, tawakal dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai hamba
Allah SWT.

1
BAB II
DEFINISI

A. Pelayanan Kerohanian
Pelayanan kerohanian merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan
dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio-psyco-socio-spiritual, yang komprehensif
karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual.
Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO
yangmenyatakan aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian
kesehatanseutuhnya (WHO, 1984). Bimbingan kerohanian ini merupakan salah satu
bagian dari perawatan paliatif seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 812/Menkes/SK/VII/2007 tentang kebiajakan perawatan paliatif ,
bahkan di Peraturan Menteri Kesehatan nomor 69 tahun 2014 ditegaskan bahwa pasien
berhak menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.
Penelitian Clark, Firedman dan Martin dikutip dari Subandi dan Hasnat
menjelaskan bahwa pasien yang cenderung religius memiliki perasaan bahagia
dibanding dengan pasien yang kurang religius. Kemudian Javis Northcott dalam Wood
dan Irosonv menyatakan pelayanan rohani memungkinkan mengurangi resiko sakit dan
kematian. Pargement, Cole, Vandevreek, Belavick, Brant dan Perezvi menyatakan
bahwa beberapa pengaruh religius dapat menumbuhkan perilaku untuk menjalani atau
mengatasi sumber-sumber stres pada keadaan normal atau sakit (illness).
Esensi kebijakan bimbingan rohani ini bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit
yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan, peniadaan, identifikasi dini dan
penilaian serta penyelesaian masalah- masalah fisik, psikososial dan spiritual
Melihat pentingnya pelayanan bimbingan rohani dalam mendukung kesembuhan
penyakit pasien, maka Rumah Sakit Budi Asih sebagai institusi pelayanan kesehatan
melaksanakannya dengan tujuan mencapai kepuasan pasien dalam upaya memenuhi
harapan kerohanian serta menghormati budaya, suku, nilai-nilai kepercayaan serta
agama yang dianut pasien.

B. Tujuan
a. Tujuan umum
1. Sebagai acuan dalam memberikan bimbingan rohani kepada pasien.
2. Sebagai acuan dalam memberikan asuhan yang menghormati agama dan nilai –
nilai kepercayaan.
3. Menjamin hak pasien untuk beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.
b. Tujuan Khusus
1. Memberikan   ketenangan   batin   dan   keteduhan   hati   kepada   pasien  
dalam menghadapi penyakitnya.
2. Memberikan  motivasi  dan  dorongan  untuk  tetap  bersabar  dan  bertawakal
dalam menghadapi ujian dari Allah.
3. Menumbuhkan suasana keakraban kepada pasien untuk saling berbagi rasa dan
cerita

C. Unit Terkait
1. Rohaniawan
2. Staf Kerohanian
3. Perawat Pasien yang membutuhkan

D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2018 Tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien
BAB III
RUANG LINGKUP

A. Lingkup Pelaksanaan
Lingkup pelaksanaan pelayanan rohani di Rumah Sakit Budi Asih meliputi :
a. Bimbingan Rohani
1. Bimbingan rohani Islam
2. Bimbingan rohani Katolik
3. Bimbingan rohani Kristen
4. Bimbingan rohani Budha
5. Bimbingan rohani Konghucu
6. Bimbingan rohani Hindu
b. Pelayanan yang menghormati agama dan kepercayaan.
BAB IV
TATA LAKSANA

A. PELAYANAN BIMBINGAN ROHANI


1. Fungsi Pelayanan Kerohanian
a. Fungsi Preventif , yaitu membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya
masalah bagi dirinya.
b. Fungsi  Kuratif, yaitu membantu  individu  memecahkan masalah yang sedang
dihadapi atau dialaminya.
c. Fungsi  Presertatif, yaitu  membantu  individu  menjaga  agar  situasi  dan
kondisi  yang  semula  tidak  baik  (mengandung  masalah)  menjadi  baik
(terpecahkan) dan kebaikan itu bertahan lama.
d. Fungsi Developmental, yaitu membantu individu memelihara dan
mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap  baik  atau 
menjadi lebih baik sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab
munculnya masalah baginya.

2. Tujuan Bimbingan Rohani


a. Memberikan motivasi agar pasien tetap bersabar dan tawakal dalam mengadapi
penyakitnya.
b. Memberikan ketenangan batin dan menjauhkan dari rasa cemas sehingga
membantu proses penyembuhan.
c. Membantu untuk menerima kondisi saat ini dan bersikap positif terhadap
lingkungan dan diri sendiri.

3. Metoda Bimbingan Rohani


Metoda yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan rohani sangatlah
banyak tapi yang digunakan di Rumah Sakit Budi Asih merupakan beberapa
metode kombinasi antara lain :
a. Metode Langsung yaitu rohaniawan berkomunikasi langsung dengan pasien ,
membimbing doa, memberikan motivasi dan melakukan tanya jawab
(konseling) seputar permasalahan (tekanan) pasien yang bisa menghambat
penyembuhan. Metoda langsung ini diberikan pada pasien khusus yang
membutuhkan.
b. Metode Tidak Langsung yaitu metode tidak langsung yaitu melalui brosur yang
disediakan di nurse station yang bias diambil lansung oleh pasien dan atau
keluarganya.

4. Sasaran Pasien Bimbingan Rohani


a. Pasien dalam kesepian, kecemasan dan ketakutan.
b. Pasien yang harus merubah gaya hidup.
c. Pasien yang dalam kondisi terminal.
d. Pasien yang dalam kondisi kritis.

5. Fasilitas dan Kelngkapan


a. Kitab Suci masing-masing agama
b. Formulir permintaan bimbingan rohani.
c. Perlengkapan ibadah dari masing - masing agama
d. Ruangan khusus apabila dibutuhkan.

6. Prosedur bimbingan Rohani


a. Ada permintaan bimbingan rohani dari pasien/keluarga atau permintaan
petugas berdasar hasil asesmen .
b. Perawat memberikan formulir bimbingan rohani untuk diisi oleh
pasien/keluarga.
c. Perawat berkoordinasi dengan staf kerohanian.
d. Staf kerohanian berkoordinasi dengan rohaniawan eksternal sesuai permintaan
pasien.
e. Bimbingan rohani diberikan rohaniawan sesuai agama dan kepercayaan
didampingi oleh perawat yang bertanggungjawab.
f. Perawat memastikan dalam pelaksanaan tetap menjaga tatatertib rumah sakit
dan hak pasien lainnya.
g. Perawat dan rohaniawan mengisi bukti pelaksanaan.
h. Formulir permintaan dan bukti pelaksanaan didokumentasikan dalam rekam
medis.
7. Doa Agama Islam
Pada pasien yang meghadapi sakartul maut bisa dibimbing untuk pembacaan lafad
tauhid dan istighfar.

Kalimat Tauhid

Lā ilāha illa l-Lāh


Artinya;
Tiada Tuhan selain Allah

Bacaan Istighfar

Astaghfirullah alladziim

Artinya;
“Aku memohon ampun kepada Allah.”

Bacaan do’a untuk Orang Sakit

Allahumma robbannas adzhibilba’ sa isyfi antasysyafi la syifauka syifa’ an la


yughodiru saqoma.

Artinya;
“Ya Allah Ya Tuhanku, Tuhan dari segala manusia dimuka bumi, berikanlah
kesembuhan kepadanya, angkatlah penyakitnya, dan jadikanlah penyakit yang ia
derita sebagai pelebur dosa. Hanya kepadamu lah kami meminta kesembuhan,
kesembuhan yang tak ada kambuh lagi.” ( H.R. Bukhari dan Muslim).

8. Doa Agama Kristen Katolik


Doa Sakramen Pengurapan Orang Sakit :

( Percikan Air Suci )

Semoga air suci ini mengingatkan saudara akan Sakramen Baptis yang telah
saudara terima dan mengingatkan pula akan Yesus Kristus yang telah menebus
kita melalui sengsara, wafat, dan kebangkitanNya. Amin

Ya Bapa yang Maha Pengasih, kami berkumpul disini ikut merasakan penderitaan
Saudara ....... (nama pasien). Kami berharap Engkau berkenan melepaskan kami
dari beban hati ini dan memberikan ketenangan, ketabahan, serta keselamatan
kepada saudara kami ini. Kami mohon dengan sangat, sudilah Engkau
mendengarkan keluh kesah dan kerinduan hati kami semua. Demi Kristus Tuhan
dan Pengantara kami. Amin

( Pengurapan )

Semoga dengan pengurapan suci ini, Allah yang Maha Rahim menolong saudara
dengan rahmat Roh Kudus. Amin

Semoga Ia membebaskan saudara dari dosa, menganugerahkan keselamatan dan


berkenan menabahkan hati saudara. Amin

Ya Allah, hambaMu yang sedang terbaring sakit ini telah menerima Sakramen
Pengurapan. Ia sangat mendambakan rahmatMu untuk keselamatan jiwa dan
raganya. Tunjukkanlah kasih sayang Mu dan tabahkanlah hatinya dengan RohMu.
Semoga ia menjadi teladan kesabaran dan kebahagiaan oleh karena imannya yang
teguh dan pengharapannya yang tak tergoncangkan. Semua ini kami mohonkan
demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

9. Doa Agama Kristen Protestan


Teks
Doa Bapa Kami ( tertulis pad Injil Matius versi Terjemahan Baru)
Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah namaMu.
Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu, di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya, dan ampunilah kami
akan kesalahan kami seperti kamu juga telah mengampuni orang yang bersalah
kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami dari
pada yang jahat. ( karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa kemudian
sampai selama-lamanya ). Amin
Karena kami semua percaya bilur-bilurMu telah menyembuhkan aku.
Demikianlah seru doa kami yang jauh dari sempurna, hanya kami Alaskan dalam
namaMu yang Kudus. Amin

10. Doa Agama Budha


Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa (3x)
Bojjhango satisankhato dhammanam vicayo,
Tatha viriam piti passaddhi bojjhanga ca,
Tatha pare samadhupekkha bojjhanga satte,
Te sabbadassina munina sammadakkhata bhavita bahulikata,
Samvattanti abhinnaya nibbanaya ca bodhiya,
Etena saccavajjena – sotthi te hotu sabbada.
Ekasmim samaye natho Moggallanan da Kassapam,
Gilane dkkhite disva bojjhange satta desayi,
Te ca tam abhinanditva roga muccinsu tankhane,
Etena saccavajjena – sotthi te hotu sabbada.
Ekada dhammarajapi gilannenadhipilito,
Cundattherena tanneva bhanapetvana sadaram,
Sammoditva ca abadha tamha vutthasi thanaso,
Etena saccavajjena – sotthe te hotu sabbada.
Pahina te ca abadha tinnannampi mahesinam,
Maggahata kilesava pattanupatti dhammatam,
Etena saccavajjena – sotthi te hotu sabbada.
Ettavata ca amheni
Sambhatam punna sampadam
Sabbe devanumodantu
Sabba sampatti siddhiya.
Ettavata ca amhehi
Sambhatam punna sampadam
Sabbe bhutanumodantu
Sabba sampatti siddhiya.
Ettavata ca amhehi
Sambhatam punna sampadam
Sabbe sattanumodantu
Sabba sampatti siddhiya.
Akasattha ca bhummattha
Deva naga mahiddhika
Punnam no anumodantu
Ciram rakkhantu sasanam.... ( desanam, no guru, nama pasien, mamparamti )
Sadhu....sadhu....sadhu...
B. Pelayanan (asuhan) yang menghormati agama dan nilai-nilai kepercayaan.
Perawat menanyakan dan menghormati permintaan khusus pasien dan keluarga
terkait nilai – nilai agama dan kepercayaan pasien dan melaksanakan permintaan
tersebut selama perawatan di rumah sakit seperti :
1. Menghormati permintaan pasien hanya dirawat oleh petugas yang berjenis
kelamin tertentu.
2. Menghormati permintaan pasien yang karena agama dan kepercayaannya tidak
mau dilakukan transfusi darah.
3. Menghormati keinginan pasien pulang rawat inap sebelum waktu magrib tiba.
Permintaan pelayanan (asuhan) khusus yang menghormati agama dan nilai – nilai
kepercayaan tidak terbatas pada poin 1 sampai 3 saja , tetapi tidak menutup
kemungkinan hal – hal lain (restriksi) yang disampaikan pasien, permintaan khusus
diatas harus di dokumentasikan di Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
BAB V
DOKUMENTASI

1. Panduan bimbingan rohani.


2. Surat Keputusan penunjukan Staf Kerohanian.
3. Perjanjian kerjasama dengan rohaniawan.
4. Formulir permintaan bimbingan rohani.
5. Bukti pelaksanaan binmbingan rohani.

Anda mungkin juga menyukai