Anda di halaman 1dari 7

Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama

Lampiran : HK. 02.04/ I / / 2014


Tanggal : November 2014

PANDUAN PELAYANAN KEROHANIAN


RSK Dr. SITANALA TANGERANG

BAB I

Pendahuluan
A. Latar belakang
Perkembangan rumah sakit yang didorong oleh permintaan pelanggan
menyebabkan layanan rumah sakit tidak hanya memperhatikan profesionalisme di bidang
medis dan perawatan tetapi juga pelayanan penunjang medik. Fungsi pelayanan penunjang
medik seperti radiologi, laboratorium, rehabilitasi medis, medical check up, rekam medis,
farmasi, gizi, dan pelayanan Bimbingan Kerohanian adalah untuk mendukung pelayanan
medik.
Asuhan keperawatan yang holistik (biopsiko sosial Bimbingan Kerohanian), mulai
dari pengkajian sampai pemenuhan kebutuhan pasien, Asuhan pelayanan Bimbingan
Kerohanian pada setiap pasien memiliki nilai-nilai dan kepercayaan masing-masing dan
membawanya ke dalam proses pelayanan. Sehingga setiap praktisi pemberi pelayanan
kesehatan harus berusaha memahami asuhan dan pelayanan yang diberikan dalam konteks
nilai-nilai kepercayaan pasien, bantuan untuk pemenuhan layanan kerohanian (memandikan
pasien dan memenuhi kebutuhan untuk pelaksananan kerohanian karena keterbatasan ADL
pasien, resiko hambatan kerohanian atau Bimbingan Kerohanian, nilai-nilai kepercayaan
pasien sesuai dengan budaya dan agamanya UU RS pada pasal 32 tentang hak pasien
khususnya di butir M (menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya) di butir P (menolak pelayanan bimbingan
rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya).
Pelayanan Bimbingan Kerohanian yang dimaksud identik dengan pelayanan rohani
kepada pasien. Hal ini menjadi penting karena pasien akan dibantu dengan adanya perhatian
(attention), dukungan (sustaining), perdamaian (reconciling), bimbingan (guiding),
penyembuhan luka batin (inner-healing), serta doa (praying). Apabila pasien terlayani aspek
rohaninya maka akan terjadi keseimbangan dalam hidup dan berdampak positif untuk
menjalani pengobatan penyakitnya.
Tujuan pelayanan rohani RSK Dr. Sitanala adalah memberikan bantuan rohani bagi
pasien dalam menghadapi sakit yang dideritanya serta diharapkan dapat menciptakan

1
Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama
Lampiran : HK. 02.04/ I / / 2014
Tanggal : November 2014

loyalitas pelanggan untuk komunitas beragama. Sehubungan dengan loyalitas pelanggan ini
diharapkan mempunyai korelasi terhadap jumlah kunjungan yang cenderung meningkat.
Pelayanan kerohanian yang dilaksanakan oleh RSK Dr. Sitanala diperuntukkan
bagi setiap pasien dan atau keluarganya tanpa membedakan suku, agama, bangsa, ras, jenis
kelamin, golongan, maupun status sosial. Perbedaan tersebut justru dihormati untuk dapat
memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan atau keluarganya.

B. Tujuan
1. Terselenggaranya pelayanan bimbingan kerohanian di RSK Dr. Sitanala sebagai
bentuk perhatian terhadap kualitas pelayanan dalam rangka untuk meningkatkan
tingkat kepuasan pasien yang optimal.
2. Sebagai pedoman pemberian pelayanan kerohaniaan sesuai dengan kebutuhan
pasien
3. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan kerohanian

C. Batasan operasional
Batasan operasional ini meliputi pengertian dari pelayanan bimbingan
pelayanan kerohanian yang ditentukan sesuai dengan tujuan dan batasan – batasan
dari pelayanan bimbingan kerohanian tersebut.
Pengertian pelayanan bimbingan kerohanian adalah pendampingan kepada
pasien dalam rangka memberikan perhatian, dukungan dalam upaya memberikan
bimbingan untuk penyembuhan luka batin ( inner healing ) dengan cara melakukan
do’a sesuai dengan situasi, kondisi dan kepercayaan masing – masing pasien.
D. Landasan hukum :
1. Undang- undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktuik Kedokteran
2. Undang- undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang- undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. SK. Dir Jen Buk Nomor HK. 02.04/I/2790/11 No. 29 tentang standar akreditasi
Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 012 tahun 2012 Tentang Akreditasi Rumah
Sakit

2
Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama
Lampiran : HK. 02.04/ I / / 2014
Tanggal : November 2014

6. SK Dir Jen BUK No. HK.02.04/1/2790/11 Tentang Standar Akreditasi Rumah


Sakit
7. SK Direktur Utama RSK. Dr. Sitanala Tangerang No. HK.02.04/I/02803/2014
Tentang Pelayanan Bimbingan Kerohanian

3
Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama
Lampiran : HK. 02.04/ I / / 2014
Tanggal : November 2014

BAB II

A. Ruang lingkup
1. Asuhan pasien holistic (terintegrasi)..ada asuhan kerohanian dari pengkajian
sampai
2. Pemberian doa oleh tim kesehatan yang ada di unit pelayanan.
3. Bimbingan pelayanan kerohanian oleh tim kerohanian RS
4. Penyediaan fasilitas kegiatan kerohanian

B. Pengelolaan
1. Penggelola layanan yang terintegrasi : Perawat dokter, bidan dan petugas layanan
kesehatan yang lain.sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
N Nama Rohaniawan Bimbingan agama kualifikasi
O
1 dr. C.E Munthe, Sp.Kj, M.Kes Katholik Ketua
kelompok
agama Katholik
2 Michael Djunaidi, Sm,PH Katholik Ketua
kelompok
agama Katholik
3 dr. Irawan Purnama, SpRm Budha Pemimpin
agama Budha
keompok kecil
4 Drs. Muhdi Islam Ustad
5 Tumpak Sitorus Protestan Ketua Pembina
Iman Kelompok
Laki-laki
6 Kolmina Protestan Ketua Pembina
Iman Kelompok
Perempuan
7 Nyoman Wulandari, AMK Hindu Pembina Iman
kelompok
Pasar Kemis

2. Pemberian doa oleh tim kesehatan yang ada di unit layanan : Perawat, Bidan,
Dokter dan tenaga kesehatan yang ada,yang bertugas pada unit pelayanan dan pada
waktu sebelum pelayanan atau saat setelah operan jaga serta bila dibutuhkan oleh

4
Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama
Lampiran : HK. 02.04/ I / / 2014
Tanggal : November 2014

pasien atas permintaan pasien. Yang dikoordinir oleh perawat penanggung jawab
pelayanan atau penanggung jawab shif.
3. Bimbingan pelayanan kerohanian oleh Tim kerohanian RS : pelaksana bimbingan
yang di tunjuk oleh Direktur Utama jika ada permintaan dari pasien di
koordinasikan oleh kepala ruangan.
4. Penyediaan fasilitas kegiatan rohani : pengadaan fasilitas melalui mekanisme
pengadaan yang ditetapkan oleh pengguna dan kemanfaatnya dikelola oleh ruang
masing-masing (Ka. Inst, Supervisor keperawatan kepala ruang rawat, penanggung
jawab tempat Ibadah)

C. Tehnis pelayanan :
1. Asuhan pasien Holistik ,pengkajian Bimbingan Kerohanian dilakukan oleh perawat
di unit pelayanan pasien, dengan wawancara dengan pasien dan atau keluarga
pasien, perawat menetapkan masalah keperawatan terkait kebutuhan dan kolaborasi
antara tim kerohanian dengan petugas kesehatan lain/nutrisionis untuk penentuan
makanan pasien sesuai dengan kepercayaan dan agama pasien, kolorasi dengan
perawat tentang pemberian obat dibulan puasa

2. Pemberian doa oleh Tim kerohanian RS


 Doa pada awal pemberian pelayanan/pada saat operan shif
 Doa ketika akan dilakukan tindakan medic dan keperawatan sesuai dengan
kepercayaan masing-masing
 Pemberiaan doa sesuai dengan permintaan pasien
 Pemberiaan doa oleh kelompok pengajian/kegiatan agama masing_masing
atas persetujuan pasien dan agama pasien masing-masing dengan mengikuti
peraturan rumah sakit
 Pemberian doa oleh agama yang berbeda dgn pasien,atas persetujuan pasien
atau pasien lainnya yang satu ruangan dan tidak mempengaruhi dan tidak
memberikan perlengkapan ibadah kepada pasien yang beda agama
 Pemberiaan doa oleh kelompok-kelompok harus dikoordinasikan dengan
pengelola ruang perawat (spo)

5
Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama
Lampiran : HK. 02.04/ I / / 2014
Tanggal : November 2014

3. Pelayanan Bimbingan oleh Tim kerohanian RS sesuai dengan agama dan


kepercayaan masing-masing pasien

D. Alur pelayanan
1. Pasien atau keluarga pasien terlebih dahulu mengisi form permintaan layanan
kerohanian sesuai dengan kepercayaan masing-masing diruang rawat
2. Pengelola ruang rawat/kepala ruangan memfasilitasi permohonan dari pasien atau
keluarga menghubungi tim kerohanian RS
3. Petugas Kerohanian mengkonfirmasi perawat dan dokter ruangan tentang kondisi
objektif pasien ( tentang boleh diajak bicara atau tidak, kategori penyakit, kondisi
mental, dll. )
4. Petugas kerohanian mengajak komunikasi awal ( jika memungkinkan ) sebagai
kesan pertama terhadap pasien untuk mengetahui kondisi mental dan kejiwaan,
latar belakang sosio kultural, hambatan dalam beribadah, dll dan melakukan
bimbingan kerohanian, Tim Kerohanian harus :
a. Menggunakan salam dan tutur kata yang baik, kesan empati yang baik terhadap
pasien
b. Memberikan nasihat, tausiyah, sugesti, saran dan wawasan lainnya melalui
melalui penerapan metode bimbingan rohani, komunikasi terapeutik dan
dialog mengenai pentingnya do’a, konsep sabar, tawakal, qona’ah, ikhtiar dan
lain sebagainya.
c. Bekerjasama dengan dokter yang merawat, perawat jaga ruangan, keluarga
pasien atau secara mandiri dalam melaksanakan bimbingan rohani /Bimbingan
Kerohanian.
5. Petugas bimbingan rohani, kepala ruangan dan pasien atau keluarga yang
mewakilinya menandatangani form kegiatan pelayanan bimbingan kerohanian
setelah melaksanakan kegiatan bimbingan kerohanian.
6. Setiap kegiatan pelayanan Bimbingan Kerohanian didokumentasikan didalam
Rekam Medis pasien dan catatan keperawatan masing-masing pasien
7. Data Pasien yang mendapat pelayanan Bimbingan Kerohanian dilaporkan kepada
Kepala Keperawatan Instalasi Rawat Inap
E. Dokumentasi pelayanan khusus

6
Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama
Lampiran : HK. 02.04/ I / / 2014
Tanggal : November 2014

No Tanggal No. Nama Agama Keluhan Bentuk Materi Tanda


Kamar Pasien Pasien Pasien Konseling Bimbingan Tangan

F. Evaluasi pelayanan,

No Tanggal No. Nama Agama Bentuk Respon Rencana Tindak


Kamar Pasien Pasien Konseling Tindak Lanjut
Lanjut

G. penutup
Esensi kebijakan ini bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan
keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, melalui pencegahan, peniadaan, identifikasi dini dan penilaian serta
penyelesaian masalah-masalah fisik, psikososial, dan spiritual. Oleh karena itu
diharapkan dengan adanya pelayanan bimbingan kerohanian ini mampu meningkatkan
profesionalisme tidak hanya di bidang medis dan keperawatan tetapi juga pelayanan
penunjang medik untuk memberikan nilai lebih terhadap kualitas hidup pasien di
dalam ruang perawatan RSK Dr. Sitanala Tangerang.

Direktur Utama

drg. Liliana Lazuardy, M.Kes


NIP 195512171982032002

Anda mungkin juga menyukai